Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sudarwan Danim
Jakarta: Bumi Aksara, 2005
378.1 SUD m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Purwanti M.
"Pengetahuan seorang pakar sangat dinamis terhadap waktu; pengetahuannya akan bertambah atau lebih sempurna bila pakar sering menggunakannya. Sedangkan pengetahuan sistem pakar (expert system) sangat statik; jika pengetahuannya ingin disempurnakan maka prosesnya rumit, waktunya relatif lama, kecenderungan salahnya cukup besar, dan paling sedikit membutuhkan seorang pakar dengan domain pengetahuan yang sama dan seorang ahli rekayasa pengetahuan (knowledge engineer).
Untuk mempermudah proses penyempurnaan basis pengetahuan sistem pakar tersebut dapat digunakan teknik mesin pembelajar (machine learning). Bidang mesin pembelajar menyangkut pembentukan teori-teori komputasi dari proses belajar dan pembangunan sistem belajar.
Sistem belajar analogi yang dibangun sebagai alat bantu sistem pakar dalam menyempurnakan basis pengetahuannya menerapkan :
  • metoda analogi pada elemen belajarnya, dan
  • metoda incremental concept formation untuk membentuk basis pengetahuan sistem belajar yang akan digunakan oleh elemen belajar tersebut.
Dalam implementasinya, sistem belajar analogi tersebut diterapkan pada sistem pakar Kelainan Paru. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puwono
Jakarta: Sagung Seto, 2009
028 PUW p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Godiani Hakim
"Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) adalah insitusi litbang di bidang nuklir yang memiliki misi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk menjalankan misi tersebut, salah satu program yang digulirkan adalah Kesehatan dan Obat-Obatan, khususnya Teknologi Kedokteran Nuklir. Pemanfaatan Teknologi Kedokteran Nuklir dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Pemanfaatan Teknologi Kedokteran Nuklir merupakan rangkaian kegiatan inovatif antar unit kerja, yaitu PTKMR, PRPN, PRR, PDIN dan PKTN. Proses inovasi berkelanjutan akan menjadikannya organisasi pembelajar, yaitu organisasi yang senantiasa berubah karena terus menerus menciptakan hal baru, sehingga meningkatkan nilai kompetitif organisasi.
Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana meningkatkan pemanfaatan Teknologi Kedokteran Nuklir sehingga produk Batan lebih dikenal, senantiasa digunakan oleh rumah sakit dan dokter, serta didukung Depkes. Untuk mencari solusi, penelitian dipusatkan pada proses internal Batan. Hasil analisa menunjukkan bahwa rangkaian kegiatan inovatif yang diharapkan, tidak berjalan lancar, karena sikap negatif terhadap kerjasama kelompok, tidak ada rasa percaya, pengetahuan dimiliki sendiri, serta sistem dan budaya yang kurang mendukung.
Untuk membangun kerjasama antar unit kerja, digunakan prinsip-prinsip knowledge management dan teori organisasi pembelajar. Program yang direkomendasikan adalah workshop untuk membangun budaya kerjasama dan saling percaya, serta pembentukan tim kerja untuk menumbuhkan kebiasaan berbagi pengetahuan."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T37939
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryani Sidik Motik
"ABSTRAK
Fenomena tutupnya perusahaan besar, menengah dan kecil di Indonesia
akibat ?krismon" hampir sama dengan temuan penelitian Arie de Geus di
Amerika Serikat. Hasil temuan De Geus mengenai banyaknya perusahaan yang
tutup yaitu karena ketidakmampuan beradaptasi secara cepat dengan
perubahan lingkungan yang terjadi. Lebih jauh De Geus juga menemukan
bahwa mayoritas perusahaan tutup sebeium menginjak usia 15 tahun.
Pokok perrnasalahan penelitian ini adalah keberadaan perusahaan
Indonesia yang tangguh, yang mampu bertahan lebih dari 30 tahun dan melewati
masa krisis moneter. Bagaimanakah dinamika perusahaan yang telah berusia
lebih dari tiga puluh tahun. Bagaimanakah tingkah Iaku keterkaitan antar-
komponen dinamika organisasi dan BSC, dan komponen mana yang berfungsi
menjadi pengungkit.
Atas dasar hal tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah menganalisis
bentuk model dinamika organisasi pembeiajaran; menganaiisis hubungan antar-
komponen dinamika organisasi pembelajaran; serta menganalisis komponen
yang berfungsi sebagai pengungkit.
Penelitian ini menggunakan kerangka teori dinamika organisasi dari
Grecco dan Rigaby, leaming organization dan balance score card (BSC). Teori
dinamika organisasi Grecco dan Rigsby menitikberatkan pada analisis organisasi
yang bersifat integrative dan holistic. Menurut Grecoo mengkaji organisasi berarti
menganalisis komponen organisasi yaitu strategi, desain dan budaya. Namun
teori Grecoo dan Rigsby ditentang-kaum posmo karena masih memasukkan
struktur birokrasi. Selain itu juga menurut post modem, teori yang dapat
memperkuat kemampuan organisasi bertahan terhadap lingkungannya adalah
learning organisasi. Menurut Marquadt kemampuan organisasi beradaptasi
dengan Iingkungan clitentukan oleh suprastruktur (SDM) dan infrastruktur (iklim
organisasi). Dengan memasukan learning kedalarn setiap komponen dinamika
organisasi, maka diharapkan permasalahan struktur menjadi terseiesaikan.
Keberhasilan teori leaming dibuktikan oleh Takeuchi dan Nonaka pada kasus
parusahaan di Jepang. Untuk mengetahui kinerja suatu organisasi, diperlukan
metode sistem pengukuran. Metode yang digunakan di penelitian ini sistem
erpadu dengan alat bantu balance score card.
Setelah memahami konsep dasar ketiga teori diatas, maka dengan
menggabungkan ketiga teori dalam penelitian ini diharapkan mampu mengkaji
masalah bisnis secara integratff dan holistlk. Selain itu juga penggabungan
ketiga teori ini merupakan kebaharuan dalam penelitian ini.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah soft system
methodology dengan analisa sistem dinamik. Adapun alat yang digunakan
adalah behavior over time (BOT), robustness test, dan sensitivity analysis.
Proposisi teoritis yang merupakan hubungan antar-komponen teori
dinamika organisasi yang learning dan komponen BSC diuji dalam penelitian
dengan menggunakan soft system methodology. Dari hasil uji tersebut didapat
komponen environmental change yang sebelumnya tidak terdapat pada
proposisi teori. Komponen ini sangat berpengaruh terhadap keberadaan
komponen dinarnika organisasi pembelajaran dan BSC. Environmental change
terbukti berpengaruh negatif terhadap struktur organisasi dan keuangan. Namun
environmental change mampu memfokuskan strategi perusahaan dan
memperkuat kompetensi inti.
Hasil uji robustness test (ketegaran) didapat bahwa, strategi organisasi
tegar jika change terjadi di tahun ke 7. Arlinya dibutuhkan waktu tujuh tahun
untuk memantapkan strategi baru
Base run dengan menggunakan parameter 0,005 didapat bahwa dalam 5
tahun kedepan, strategi organisasi dan leaming & growth mengalami kenaikan
Iamban dan mencapai puncaknya di tahun ke-5. Strategi yang bertambah fokus
ini berpengaruh positif (kenaikan) terhadap hampir seluruh komponen kecuali
struktur organisasi yang mengalami penurunan.
Hasil uji sensitivitas didapat bahwa pelanggan adalah faktor pengungkit.
Dengan intervensi pengurangan pelanggan sebesar 50%, didapat perubahan
yang signifikan. Penurunan pelanggan menyebabkan penurunan: proses bisnis
internal, leamlng and growth, dan straiegi organisasi. Kesimpulan clari uji
sentititas yaitu PT Astra harus memperhatikan komponen pelanggan dalam
setiap pengambilan kebijakan perusahaan jika perusahaan ingin tetap bertahan
dan berkembang."
2006
D806
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Opim Salim
"ABSTRAK
Pengetahuan seorang pakar sangat dinamis terhadap waktu. Pengetahuannya akan bertambah atau lebih sempurna bila pakar sering menggunakannya. Pengetahuan sistem pakar sangat statik, tidak bertambah. Metoda belajar kesamaan ("similarity-based learning") dari teori Mesin Pembelajar ("Machine Learning") dapat digunakan dalam menambah pengetahuan sistem pakar. Dalam studi ini akan dipelajari cara penambahan pengetahuan sistem pakar dengan menggunakan metode belajar dari contoh ("learning from examples") dari kasus-kasus penderita penyakit TB--Paru yang dijadikan sebagai contoh-contoh latihan.
Implementasi program yang dibangun terbatas pada penambahan pengetahuan berdasarkan contoh-contoh latihan khusus untuk penderita penyakit TB-Paru dengan menganggap bahwa contoh-contoh latihan tersebut telah diklasifikasikan dengan metode pohon keputusan.
Program disusun dalam bahasa pemrograman Turbo C Versa. 2.0 dari Borland dan dijalankan dengan sistem operasi MS-DOS versi 4.01. Mesin yang digunakan adalah IBM PC-XT Compatible dengan memory 640 KB.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herman
"ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini dilakukan pada SMA Negeri 4 Kendari, karena
berdasarkan uji kompetensi yang diadakan oleh Kementerian pendidikan dan
Kebudayaan pada tahun 2012, guru-guru di sekolah ini kompetensinya masih rendah
dengan rata-rata hanya 44,58. Selain rendahnya kompetensi tersebut, pada Januari
2013, sekolah ini dikembalikan statusnya menjadi sekolah regular dari sebelumnya
berstatus sebagai RSBI. Oleh karena itu diperlukan upaya peningkatan kompetensi
serta penyempurnaan kesiapan SMA Negeri 4 Kendari pasca beralih status SMA
Negeri 4 Kendari menjadi sekolah regular. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
adalah dengan menjadikan sekolah ini menjadi organisasi pembelajar. Tesis ini
mengangkat 4 permasalahan yaitu; Seberapa siap SMA Negeri 4 Kendari untuk
menuju organisasi pembelajar?; Seberapa siap individu guru dan staf administrasi
pada institusi pendidikan SMA Negeri 4 Kendari?; Seberapa siap sistem organisasi
pembelajar pada institusi pendidikan SMA Negeri 4 Kendari? ; Faktor-faktor apa
saja yang menjadi penghambat institusi pendidikan SMA Negeri 4 Kendari untuk
menjadi organisasi pembelajar? Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teori learning organization yang dari Peter Senge dan Marquardt.
Penelitian ini menggunakan paradigm positivism dengan pendekatan
kuantitatif, dengan teknik survey yang dikombinasikan dengan wawancara
mendalam serta studi dokumen. Survey tersebut dilakukan terhadap guru dan staf
administrasi SMA Negeri 4 Kendari dengan menggunakan dua variabel yang terdiri
dari sepuluh indikator; lima indikator berhubungan dengan kesiapan individu,
yaitu: dinamikan pembelajaran individu, disiplin mental model, disiplin personal
masteri, disiplin berbagi visi serta disiplin berpikir sistemik serta lima indikator
lagi berhubungan dengan sistem organisasi pembelajar, yaitu; dinamika
pembelajaran tim, transformasi organisasi, sistem pemberdayaan manusia, sistem
pengelolaan pengetahuan, dukungan aplikasi teknologi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesiapan guru lebih baik bila
dibandingkan dengan staf administrasi sekolah serta tingkat kesiapan sistem
organisasi pembelajar pada SMA Negeri 4 Kendari berada pada posisi siap dan
lebih baik bila dibandingkan dengan kesiapan individu guru dan staf administrasi SMA Negeri 4 Kendari, namun kedua variabel tersebut belum mencapai tingkat
kesiapan yang sempurna pada nilai modus 5,00 atau pada posisi siap menyeluruh
atau sempurna. Penelitian ini menyarankan agar institusi pendidikan SMA Negeri 4
Kendari melakukan perbaikan dan penyempurnaan pada disiplin mental model dan
disiplin personal mastery bagi guru serta seluruh indikator pada variabel kesiapan
untuk staf administrasi. SMA Negeri 4 Kendari juga perlu meningkatkan kesiapan
dukungan teknologi.
Untuk meningkatkan tingkat kesiapan individu tersebut, diperlukan system
penilaian dan pengawasan terhadap aktivitas pembelajaran, terutama penilaian dan
pengawasan implementasi hasil pelatihan sehingga aktivitas observe, asses, design
dan implement (OADI) dapat terjadi sebagai suatu siklus yang berkaitan dan
berkelanjutan bukan sesuatu yang parsial. Selain aktivitas aktivitas observe, asses,
design dan implement (OADI) tersebut diperlukan adanya perimbangan
pembelajaran terutama pelatihan antara guru dengan staf . SMA Negeri 4 Kendari
dapat melakukan perbaikan yang berkelanjutan dengan melakukan survey kesiapan
menuju organisasi pembelajar . (learning organization) secara berkala

ABSTRACT
The rationale of this study applied at Public Senior High School 4 Kendari is
based on the competence test developed by Ministry of education in 2012. Teachers
at this school still get low competence under the achievable average 44.58. Besides
the entire low competence, in January 2013, this institution was returned the status to
become regular school which was previously as International oriented based school.
Therefore, it needs some efforts to increase the competence and improve the
readiness of Public Senior High School 4 Kendari post-reform status to become a
regular school. An effort being done is that, to develop the entire school becomes a
learning organization. This thesis applies 4 basic problems; How far is the readiness
of Public Senior High School 4 Kendari towards organization learning?; How far is
the readiness of individual teacher and administrative staffs at the educational
institution of Public Senior High School 4 Kendari?; How far is the readiness of
learning organization system at educational institution of Public Senior High School
4 Kendari?; What factors which affect educational institution of Public Senior High
School 4 Kendari to become learning organization? Theory which is developed in
this study is learning organization theory from Peter Senge and Marquardt.
This study is applied using positivism paradigm through quantitative
approach, in developing survey technique which is combined with in depth interview
and then documentary study. Survey is applied towards teachers and administrative
staffs of Public Senior High School 4 Kendari using two variables which consist of
ten indicators; five indicators are related to individual readiness, namely: individual
learning dynamics, discipline of mental model, personal mastery, shared vision and
then disciple of systems thinking ; while other five indicators are related to the system
of learning organization, namely; team learning dynamics, organizational
transformation, human empowering system, knowledge management system,
technological application support.
The result of the study shows that the level of teacher?s readiness is more
better than school administrative staffs and then the level of learning organization
system at Public Senior High School 4 Kendari is ready and is better than individual
readiness of teachers and school administration staffs of Public Senior High School 4
Kendari, however, both variables do not achieve the readiness level perfectly on
mode value 5.00 or at the whole perfect readiness position. This study suggested
educational institution of Public Senior High School 4 Kendari to do improvements
on the discipline of mental model and discipline of personal mastery towards
teachers then all indicators of variable readiness towards school administrative staffs of Public Senior High School 4 Kendari and it should develop the provision of
technological support.
In order to improve the individual readiness, there has to be evaluation
system and monitoring towards instructional activity, specifically the implementation
of evaluation and monitoring of training result in order that the activities to observe,
asses, design and implement (OADI) could happen as a cycle which is interrelated
and continues not as a partial matter. Besides those entire activities, observe, asses,
design and implement (OADI), there has to imbalance learning through training for
teachers and school administrative staffs. Public Senior High School 4 Kendari could
do continues improvement through developing survey readiness towards (learning
organization periodically."
2013
T35307
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahmudah Rahmatunnisa
"Perkembangan bisnis yang semakin kompleks dan dinamis harus
disadari oleh semua organisasi bisnis yang terlibat di dalamnya. Setiap
perubahan mungkin saja merubah keadaan yang sebelumnya tampak stabil,
oleh karena ilu kemampuan setiap perusahaan dalam menghadapi setiap
perubahan sangat menenlukan. Untuk dapat berlahan hidup dan
berkembang, suatu organisasi perlu membangun organisasi pembelajar.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan PT. Mustika
Ratu dalam membangun organisasi pembelajar, dengan melakukan penilaian
terhadap tingkat penerapan subsistem organisasi pembelajar secara parsial
yang telah dicapainya_ melalui instrumen Leaming Organization Profile yang
dituangkan dalam bentuk kuesioner sebagaimana dijelaskan oleh Michael J. Peneiitian ini merupakan studi kasus dan sampel diambil secara
random sebanyak 50 orang dari 850 orang karyawan PT. Mustika Ratu.
PT. Nlustika Ratu merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak
dalam bidang jamu dan kosmetika tradisional, dimiliki oleh Ibu BRA Mooryati
Soedibyo, salah seorang keluarga Keraton Surakarta.
Melalui analisis yang disarankan oleh Dr. Michael J. Marquardt,
diketahui bahwa pada PT. Mustika Ralu tingkat penerapan subsistem
pemberdayaan pembelajaran dan subsislem pemberdayaan pengetahuan,
perusahaan bam menerapkan bagian-bagian tertentu saja dari selumh
strategi yang dianjurkan Marquardt, sedangkan tingkat penerapan subsistem
pemberdayaan organisasi, pemberdayaan manusia dan pemberdayaan
teknologi, perusahaan telah menerapkan sebagian besar.
Jika dibandingkan dengan nilai rata-rata 500 organisasi di dunia yang
menerapkan hal serupa menurut hasi! analisis Marquardt, kecuali untuk
pemberdayaan proses beiajar, seluruh nilai/score rata-rata qan keempat
subsistem Iainnya memiliki nilai di atas rata-rata 500 organisasi di dunia"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T6501
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairunnisa
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan learning organization di Direktorat SDM dan Umum Kantor Pusat PT (Persero) Pelabuhan Indonesia II Tanjung Priok. Penelitian ini mengidentifikasi tingkat penerapan learning. Kemudian, untuk mengetahui apakah perusahaan dapat dikategorikan ke dalam organisasi pembelajar, hal ini ditinjau berdasarkan kuesioner Marquadt (1996)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T41425
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elvia Wilfitri
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya ketidakseimbangan representasi gender dalam buku teks bahasa Inggris untuk pemelajar di Sekolah Menengah Atas (SMA). Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi representasi gender dalam buku teks bahasa Inggris, serta persepsi pembelajar dan pemelajar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang memungkinkan peneliti mendapatkan pemahaman yang lebih luas dan mendalam. Penelitian ini menggunakan model tiga dimensi CDA (Fairclough, 2015) sebagai kerangka analisis buku teks. Model ini terdiri dari tahap deskripsi, interpretasi, dan eksplanasi. Analisis pada tahap deskripsi dilakukan dengan melihat empat aspek, yaitu jenis aktivitas, jenis peran sosial dan domestik, penggunaan kata ganti maskulin dan feminin, serta representasi visual laki-laki dan perempuan. Kemudian, hasil deskripsi diinterpretasikan dan dijabarkan kaitannya dengan konteks sosial yang lebih luas. Selain itu, wawancara semi terstruktur dengan pembelajar dilakukan untuk melihat pandangan mereka terkait representasi gender dalam buku teks. Selanjutnya, penyebaran kuesioner kepada pemelajar dilakukan untuk melihat kepekaan dan kesadaraan mereka terkait isu kesetaraan gender. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan. Pertama, masih terdapat kesenjangan terkait representasi laki-laki dan perempuan dalam buku teks. Laki-laki cenderung lebih dominan ditampilkan dibandingkan perempuan. Perempuan masih ditempatkan pada stereotip tradisonal yang berlaku. Kedua, pembelajar menyadari adanya bias serta stereotip gender dalam buku teks yang mereka digunakan. Mereka merekomendasikan adanya perbaikan berkelanjutan terkait konten gender dalam buku teks. Ketiga, hasil kuesioner menunjukkan masih kurangnya tingkat kesadaran pemelajar terhadap isu kesetaraan gender. Beberapa rekomendasi berdasarkan temuan ditujukan kepada pemangku kebijakan bahasa dan penulis buku untuk membuat dan memublikasikan buku teks yang merepresentasikan kesetaraan gender. Selain itu, peran aktif pembelajar sebagai pengguna dan mediator buku teks juga harus ditingkatkan agar dapat membantu pemelajar menumbuhkan pemahaman serta kepekaan terhadap pentingnya kesetaraan gender.

This research was motivated by a tendency of imbalanced gender representation in English language textbooks for students at Senior High Schools (SMA) in Indonesia. This study aims to investigate gender representation in English language textbooks, as well as teachers' and learners' perceptions. This research employed qualitative methods to gain a broader and deeper understanding about gender representation in textbooks. This research employed three-dimensional model of CDA (Fairclough, 2015) as the analytical framework to approach textbooks. This model consists of description, interpretation and explanation stages. Analysis at the description stage was carried out by looking at four aspects, namely types of activities, types of social and domestic roles, the use of masculine and feminine pronouns, and visual representations of male and female. Afterwards, the description results were interpreted and explained in relation to the broader social context. In addition, semi-structured interviews with teachers were conducted to examine their views regarding gender representation in textbooks. Subsequently, questionnaire distributions to students were carried out to assess their sensitivity and awareness regarding gender equality issues. The results in this study presented several important findings. Firstly, there is still a gap regarding the representation of men and women in textbooks. Male representation tends to be more dominant than female. Women are still placed in the prevailing traditional stereotypes. Secondly, the teachers are aware of bias and gender stereotypes in the textbooks they use. They recommended continued improvements regarding gender content in textbooks. Finally, the results of the questionnaire showed that there is still a lack of student awareness of gender equality issues. Several recommendations based on the findings are aimed at language policy makers and book authors to create and publish textbooks that represent gender equality. Apart from that, the active role of teachers as users and mediators of textbooks must also be increased in order to help students grow their understanding and sensitivity to the importance of gender equality."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>