Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Adella Hotnyda
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sampai seberapa jauh proses pemintalan berpengaruh terhadap bahan baku. Yang diamati adalah kehalusan serat, panjang serat, crimp, konduktivitas listrik, kandungan minyak, pada serat. koefisien friksi, kekuatan tarik dan ketidakrataan hasil proses pemintalan. Tahapan proses yang dilalui, untuk serat kapas yaitu bahan baku, blowing, carding, pre drawing, lap former, combing, drawing, roving dan spinning. Sedang untuk serat poliester tanpa melalui lap former dan combing.
Blending dilakukan pada drawing. Penelitian dilakukan dengan dua kali pengamatan. Data pengamatan dan pengujian dianalisa dengan analisa statistik uji F. Hasil penelitian pada serat poliester penelitian menunjukkan, ada pengaruh proses pemintalan terhadap kehalusan serat, panjang serat, crimp, kandungan minyak pada serat, koefisien friksi, ketidak rataan hasil proses, konduktivitas listrik, sedang pada kekuatan tarik serat tidak ada pengaruh yang nyata Sedangkan pada serat kapas, proses pemintalan berpengaruh nyata terhadap sifat serat yaitu kehalusan serat, konduktivitas listrik, kekuatan dan strain, koefisien friksi kecuali pada RPM 90 sedang pada panjang serat tidak ada pengaruh yang nyata.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Suharno
"ABSTRAK
Pembersihan permukaan logam dengan menggunakan pelarut organik bertujuan menghilangkan kotoran-kotoran organik yang terdapat pada permukaan logam seperti oli, minyak, dan lemak. Proses ini biasanya menggunakan larutan hidrokarbon terklorinasi karena daya bersihnya yang baik dan tidak bereaksi dengan logam yang dibersihkan. Namun demikian larutan ini tidak ramah terhadap lingkungan, karena merupakan substansi perusak lapisan ozon (ozon Depleting Substance). Salah satu pelarut alternatif dengan daya bersih yang baik dan lebih bersahabat dengan lingkungan adalah organik non-ODS tipe Hidrokarbon-2.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh pelarut organik non-ODS tipe Hidrokarbon-2 terhadap permukaan tembaga (tembaga C10300) dan baja karbon rendah (Baja karbon rendah SPCEN JIS G 3141). Pengujian yang dilakukan berupa pengukuran berat (ASTM D 1280), pengukuran roughness (ASME B46. 1) dan pengamatan struktur mikro sampel logam sebelum dan setelah pencelupan selama 1, 2, dan 3 jam. Pencelupan dilakukan pada temperatur kamar dan tidak ada pengadukan.
Hal pengujian-pengujian tersebut menunjukkan bahwa pencelupan tembaga C10300 dan baja karbon rendah SPCEN JIS G 3141 dalam pelarut non-ODS tipe Hidrokarbon-2 selama 1, 2, dan 3 jam tidak menimbulkan dampak negatif terhadap permukaan kedua logam tersebut. Dari pengukuran berat didapati tidak ada perubahan berat yang berarti dan dari pengamatan struktur mikro juga tidak terjadi perubahan penampakan. Walaupun hasil pengukuran roughness menunjukan adanya perubahan nilai Ra dan Rq, namun besarnya perubahan tersebut sangat kecil (0-0.2 μm) sehingga dapat diabaikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Yosep Dodi N.
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui level risiko keselamatan kerja pada pekerjaan pembersihan kaca gedung dengan menggunakan pesawat gondola yang dilakukan oleh PT. X tahun 2009. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dimana peneliti mengambil data primer dengan observasi atau pengamatan langsung pada tahapan pekerjaan pembersihan kaca gedung serta melakukan wawancara dengan pekerja yaitu mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai langkah-langkah kegiatan pekerjaan pembersihan kaca gedung.
Untuk mengetahui bahaya yang ada, peneliti melakukan identifikasi risiko dengan menggunakan metode JHA (Job Hazard Analysis) sedangkan untuk mengetahui tingkat risiko (level of risk), peneliti melakukan analisis risiko dengan menggunakan metode analisis risiko semikuantitatif standar AS/NZS (Australian Standard/New Zealand Standard) 4360 : 2004.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tiga sub pekerjaan pembersihan kaca gedung terdapat 55 potensi bahaya dengan nilai level risiko tertinggi 300 yang masuk dalam kriteria ’high’, nilai konsekuensi tertinggi adalah 50 yang masuk kedalam kategori disaster, nilai frekuensi paparan yang paling besar adalah 2 dengan kategori infrequent dan nilai likelihood yang paling besar adalah 6 dengan kategori likely. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Astri Maulinda Sari
"Praktik laboratorium yang baik menuntut penggunaan peralatan gelas yang bersih. Hal ini dikarenakan hasil pengujian sangat dipengaruhi oleh lingkungan kerja yang bersih dan memadai. Studi pembersihan alat-alat gelas di laboratorium quality control PT CKD Otto Pharmaceuticals dilakukan untuk mengevaluasi bahwa pencucian secara manual terhadap alat-alat gelas telah optimal membersihkan alat-alat gelas dan tidak meninggalkan residu. Evaluasi dilakukan dengan melihat parameter pengujian pH, total organic carbon, dan conductivity dari air yang digunakan untuk membilas alat gelas yang telah dilakukan pencucian secara manual.Studi pembersihan metode pencucian alat-alat gelas di laboratorium memenuhi semua kriteria spesifikasi. Prosedur pencucian yang diterapkan pada semua alat-alat gelas di laboratorium quality control di PT CKD Otto Pharmaceuticals sudah efektif untuk membersihkan semua alat-alat gelas yang terbebas dari residu bahan aktif dan eksipien.

Good laboratory practice requires the use of clean glassware. This is because the test results are strongly influenced by a clean and adequate work environment. A study on cleaning glassware in the quality control laboratory of PT CKD Otto Pharmaceuticals was conducted to evaluate that manually washing glassware has optimally cleaned glassware and left no residue. The evaluation was carried out by looking at the testing parameters for pH, total organic carbon, and the conductivity of the water used to rinse glassware that had been washed manually. The study of cleaning methods for washing glassware in the laboratory met all specification criteria. The washing procedure applied to all glassware in the quality control laboratory at PT CKD Otto Pharmaceuticals has been effective in cleaning all glassware free from residues of active ingredients and excipients."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Sukma Sajati
"Validasi pembersihan merupakan bukti terdokumentasi dengan jaminan kepastian yang tinggi bahwa seseorang dapat melakukan proses pembersihan sistem atau peralatan secara konsisten dengan metode tertulis untuk mencapai batas yang telah ditentukan atau dapat diterima (Kumar et al, 2012). Adapun tujuan dilakukan validasi pembersihan yaitu untuk memverifikasi kemampuan metode pembersihan dalam menghilangkan residu produk sebelumnya, pengawet atau agen pembersih dan kontaminan mikroba (Ashgarian et al, 2014). Pengambilan sampel untuk validasi dilakukan dengan metode pembilasan agar dapat menjangkau seluruh bagian alat-alat sampling. Sampel pembilasan tersebut akan diukur pH, konduktivitas, karbon organik total (Total Organic Carbon/TOC), dan jumlah mikrobanya. Dalam studi ini, PT Mahakam Beta Farma menjadi subjek evaluasi. Penelitian ini dilakukan dengan desain observasional menggunakan analisis deskriptif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah prosedur pembersihan alat-alat sampling di PT. Mahakam Beta Farma telah dapat secara efektif membersihkan alat-alat sampling yang dibuktikan dengan hasil pengujian bilasan terakhir alat yang telah memenuhi spesifikasi. Hasil pengukuran pH, konduktivitas, Total Organic Carbon (TOC), dan jumlah mikroba dari hasil validasi pembersihan alat sampling memenuhi batas penerimaannya untuk masing-masing parameter. Hasil perhitungan nilai batas paparan (PDE) yang diperbolehkan berdasarkan pendekatan ilmiah untuk zat aktif Citicoline Sodium adalah 100 mg/hari dan Fentanyl Citrate adalah 0,0580 μg/hari.

Cleaning validation is documented evidence with high assurance that a person can perform a system or equipment cleaning process consistently with a written method to achieve a predetermined or acceptable limit (Kumar et al, 2012). The purpose of cleaning validation is to verify the ability of the cleaning method to remove residues of previous products, preservatives or cleaning agents and microbial contaminants (Ashgarian et al, 2014). Sampling for validation was carried out by rinsing method to reach all parts of the sampling tools. The rinsing samples will be measured for pH, conductivity, total organic carbon (TOC), and the number of microbes. In this study, PT Mahakam Beta Farma was the subject of evaluation. This research was conducted with an observational design using descriptive analysis. The conclusion of this study is the procedure for cleaning the sampling tools at PT. Mahakam Beta Farma has been able to effectively clean the sampling tools as evidenced by the results of the last rinse test of the tools that have met the specifications. The results of measurements of pH, conductivity, Total Organic Carbon (TOC), and the number of microbes from the validation results of cleaning the sampling tool met the acceptance limits for each parameter. The results of the calculation of the allowed exposure limit value (PDE) based on a scientific approach for the active substance Citicoline Sodium is 100 mg/day and Fentanyl Citrate is 0.0580 μg/day."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Nazaruddin Azzam
"Validasi pembersihan merupakan suatu tindakan pembuktian yang didokumentasikan untuk menghilangkan produk sebelumnya atau bahan pembersih yang dipakai pada peralatan sampai batas residu maksimum yang secara sains dianggap aman serta prosedur pembersihan yang disetujui akan menghasilkan peralatan bersih yang sesuai untuk pengolahan obat. Multivitamin merupakan suplemen makanan yang mengandung semua atau sebagian besar vitamin yang tidak tersedia dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Pelaksanaan validasi pembersihan dapat membuktikan prosedur  pembersihan mesin dan peralatan yang berdampak pada mutu, keamanan, kemurnian, dan khasiat produk termasuk tatalaksana, metode pengambilan sampel, kriteria penerimaan, tindak lanjut apabila ditemukan penyimpangan, dan jangka waktu revalidasi. apabila tidak ada perubahan maka validasi ulang (revalidation) dilakukan 3 tahun sekali. Validasi ini berdasarkan analisis risiko dan validation master plan. Verifikasi dilakukan pada mesin yang baru atau setelah dilakukan pembersihan mesin. Dalam validation master plan validasi pembersihan harus tercantum daftar train mesin, program pelaksanaan validasi pembersihan dan prioritas jalur equipment train yang akan di validasi, serta tanggung jawab masing-masing departemen terhadap pelaksanaan validasi pembersihan. PT Kalbe Farma sudah menerapkan prosedur validasi pembersihan yang sesuai dengan pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) mengenai poin validasi pembersihan sehingga menghasilkan produk obat yang terjamin mutu, khasiat, dan keamanannya.

Cleaning validation is a documented act of proof to remove previous products or cleaning agents used on equipment to the maximum residue limit that is scientifically considered safe and that the approved cleaning procedure will produce clean equipment suitable for drug processing. Multivitamins are food supplements that contain all or most of the vitamins that are not available in foods consumed daily. The implementation of cleaning validation can prove the cleaning procedure of machines and equipment that impacts the quality, safety, purity, and efficacy of the product including management, sampling methods, acceptance criteria, follow-up if deviations are found, and the revalidation period. if there is no change, revalidation is carried out every 3 years. This validation is based on risk analysis and validation master plan. Verification is carried out on new machines or after cleaning the machine. The validation master plan for cleaning validation must include a list of machine trains, a cleaning validation implementation program and priority equipment train lines to be validated, as well as the responsibilities of each department for the implementation of cleaning validation. PT Kalbe Farma has implemented a cleaning validation procedure in accordance with the Good Manufacturing Practices (GMP) guidelines regarding cleaning validation points to produce drug products that are guaranteed quality, efficacy, and safety.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Agung Rifianto
"ABSTRACT
Skripsi ini mengangkat topik pada bidang sejarah Jepang yang membahas mengenai militer Jepang, pada masa pendudukan Amerika antara tahun 1945- 1952. Khususnya mengenai kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah Pendudukan Amerika di Jepang terhadap kelompok militer Jepang perihal pembersihan dan pemecatan orang-_orang yang dianggap terlibat dengan penyebaran pengaruh militerisme dan agresi militer Jepang pada kurun waktu antara tahun 1931- 1945. Kebijakan ini dituangkan kedalam dua instruksi Komandan Pasukan Negara Sekutu yaitu SCAPIN No. 548 dan 550 yang dikeluarkan pads tanggal 4 Januari 1946. Kedua instruksi itu berisi perintah penghapusan golongan militer dan menekan organisasi apapun yang mengabdi di militerisme serta. pembersihan beberapa personel dari lingkungan pelayanan masyarakat Jepang.
Keluarnya kedua instruksi tersebut sebelumnya telah didahului oleh suatu masa, yaitu setelah Perang Dunia I, yang memperlihatkan berkembang pesatnya kelompok militer di Jepang dalam menanamkan pengaruhnya pada peta politik, sosial dan ekonomi .domestik Jepang. Dalam kebangkitannya kelompok militer kemudian menjadi penentu yang terpenting bagi kebijakan dalam negeri dan luar negeri Jepang. Kondisi ini dijelaskan dalam bab II skripsi ini yang menerangkan tentang kekuatan militer Jepang setelah Perang Dunia I sampai dengan penyerahan diri Jepang tanggal 2 September 1945. Melalui kurun waktu tersebut diterangkan mengenai gerak invasi militer Jepang ke benua, timbulnya pemikiran dan tingkah laku berpolitik yang reaksioner dari kelompok militer dan para pendukungnya serta serangkaian peristiwa sejarah seperti; penyerbuan Manchuria sebagai aksi langsung keterlibatan kelompok militer, gerakan mobilisasi nasional, perang Jepang- Cina maupun keputusan Jepang untuk terjun dalam kancah perang Pasifik.
Selanjutnya pada bab III diterangkan mengenai pembersihan golongan militer dan para pendukungnya yang merupakan inti pembahasan skripsi ini. Didahului dengan tujuan kebijakan pembersihan terhadap golongan militer tersebut dilakukan. Kemudian dilanjutkan kepada isi dari instruksi No. 550 dan 548 yang menerangkan mengenai pelaksanaan kebijakan tersebut disertai pula dengan data-data, tabel, serta fakta sejarah melalui serangkaian peristiwa seperti pengadilan militer yang menggambarkan langkah konkrit dari pelaksanaan kedua instruksi tersebut. Untuk menjelaskan isi dari skripsi ini disertakan pula lampiran berupa dokumen-dokumen yang digunakan sebagai pendukungnya.
Masalah militer memang sangat menarik, memancing perhatian dan keingintahuan orang untuk dikaji lebih lanjut. Tak kurang dari beberapa pengamat militer, peneliti dan penulis. sendiri yang mengangkat topik militer ini. Topik ini dapat dikaji dari sudut institusinya atau melalui tokoh-tokoh militer yang kemudian dikaitkan dengan tugas dan peranannya dalam kancah politik. Kekuatan militer Jepang sendiri yang merupakan satu bagian sejarah yang tidak dapat dipisahkan dalam sejarah Jepang dari jaman feodal sampai dengan jaman modern saat ini dapat pula menjadi satu subjek yang menarik untuk dikaji lebih lanjut.

"
1999
S13457
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Samuel
"
ABSTRAK
Peran apoteker di dalam CPOB sangat penting terkait dengan mutu obat sehingga perlu bagi seorang mahasiswa apoteker untuk mendapatkan pengalaman kerja sebelum nantinya akan mengerjakan tanggung jawabnya di dunia farmasi, salah satunya dengan mengikuti Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA). Melalui PKPA ini, mahasiswa profesi apoteker diharapkan dapat melihat keadaan nyata di industri farmasi serta menerapkan ilmu-ilmu teori yang telah dipelajari sebelumnya. Dalam laporan ini, calon apoteker akan menjelaskan hasil praktek kerja yang telah dijalan selama dua bulan. Selama PKPA, calon apoteker mengikuti initial training dan ditempatkan di departemen Quality Assurance. Calon apoteker membuat protokol dan laporan validasi proses, validasi pembersihan, dan studi waktu tunggu bersih serta mengerjakan pembuatan analisis worst case untuk validasi pembersihan.
Setelah mengikuti PKPA, calon apoteker mengetahui peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker di Industri Farmasi antara lain sebagai penanggung jawab produksi, penanggung jawab pengawasan mutu, dan penanggung jawab pemastian mutu dengan pemahaman akan CPOB yang menjadi kebutuhan dasar seorang apoteker. Selain itu, calon apoteker telah melihat penerapan langsung pada proses produksi sesuai dengan kedua belas aspek yang ada pada CPOB dan menyadari pentingnya peran apoteker di dalam industri farmasi untuk memastikan produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan mutu sesuai tujuan penggunaann

ABSTRAK
harmacist role in application of GMP is very important related to the quality of the drug, therefore a pharmacist student needs to have working experience. Internship is one of many ways to get that experience. Through internship, pharmacist students are expected to see the real condition in pharmaceutical industry and apply theories that had been learned before. In this report, pharmacist student will explain the result of the internship that had been done for 2 months. During the internship, pharmacist student had initial training and is plotted in Quality Assurance department. Pharmacist student made process validation, cleaning validation, and clean holding time protocol and report, also did the worst case analysis for cleaning validation.
As the result of the internship, pharmacist student understood the role, job and responsibility of pharmacist in pharmaceutical industry such as PIC of production, PIC of Quality Assurance, and PIC of Quality Control with GMP as a basic knowledge. Then, pharmacist student also had seen the production process according to the twelve aspect o"
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>