Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indri Srimenganti
"Tesis ini membahas mengenai peran notaris selaku pejabat umum yang mempunyai kedudukan mandiri dan tidak berpihak baik kepada kreditur maupun debitur sehingga dapat berperan mewujudkan keseimbangan antara kepentingan kreditur dan debitur dalam perjanjian kredit. Peran notaris dalam menjalankan ketentuanketentuan secara konsisten mengakibatkan terlaksananya tindakan kehati-hatian bagi dirinya sendiri sebagai pejabat umum. Dalam perjanjian kredit perbankan kehatihatian notaris dalam menyerap maksud dan tujuan para penghadap, penyusunan dan penulisan isi akta menjadi sangat penting. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dan bersifat explanatoris. Alat pengumpulan data penelitian ini adalah studi kepustakaan dan didukung dengan melakukan wawancara, sehingga akan didapat data yang komprehesif untuk melakukan perubahan dan penyesuaian yang dapat dilakukan dalam pelaksanaanya. Hasil penelitian menyarankan agar ketentuan khusus tentang perundang-undangan yang mengatur tentang perjanjian kredit dapat diundang-undangkan sebagai pedoman perjanjian kredit bank bagi masyarakat Indonesia.

This thesis deals with the role of the notary as a public official, who has the status of an independent and impartial to both creditors and debtors alike, so they may contribute to the realization of a balance between the interest of creditors and debtors in a loan agreement. The role of notaries in carrying out the provisions consistently brings the implementation of precautionary measures for themselves as public official. The bank loan agreement of prudence notary in absorbing the intent and purpose of the clients, deed preparation and writing of the content becomes very important. This study used a normative method and explanatory. Obtainment of data through the study of literature and supported by conducting interviews, as to acquire comprehensive data to make changes and adjustments that may be carried out in its implementations. It was found that specific provisions of legislation governing loan agreement might be invited and legislated as a guide to bank loan agreements for the Indonesian people."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
T28869
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rebeka Yohana
"Notaris dalam menjalankan jabatannya di tuntut untuk bersikap hati-hati dan teliti, hal ini bertujuan agar tidak timbul masalah dikemudian hari. Dalam prakteknya notaris mungkin melakukan perbuatan hukum yang mengakibatkan kerugian kepada penghadap maupun pihak ketiga yang di akibatkan karena sikap ketidak hati-hatiannya. Bahkan dalam hal notaris melakukan pengecekan identitas penghadap. Sikap ketidak hati-hatian tersebut dapat memberikan dampak yang sangat besar bahkan notaris dapat dikenakan ancaman pidana, sebagaimana yang menimpa Notaris H akibat kelalaiannya dalam memeriksa identitas penghadap dikenakan pidana. Berangkat dari permasalahan di atas, penulis berusaha menelaah bagaimana implikasi yuridis terhadap akta yang dibuat Notaris yang pihaknya adalah palsu dan pertanggung jawaban notaris terhadap akta yang dibuatnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penalitian yuridis normatif yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau disebut dengan penelitian kepustakaan berdasarkan hukum positif yang berlaku. Tipologi penelitian dalam tesis ini adalah Deskriptif analitis, dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan data sekunder yang berupa Peraturan Perundang-undangan, putusan pengadilan, perjanjian, kontrak atau dokumen lainya, serta hasil penelitian, pengkajian dan refrensi lainnya. Dampak kelalaian notaris yang menimbulkan kerugian tersebut dapat membuat akta yang dibuat oleh Notaris menjadi akta yang tidak memenuhi unsur subjektif dan objektif sebuah akta, dengan adanya pihak palsu sebagai penghadap dan objek yang di perjanjikan adalah objek yang diperoleh secara melawan hukum maka akta tersebut dapat di degredasi menjadi akta di bawah tangan dan dapat di lakukan penetapan pembatalan atau batal demi hukum di pengadilan negri. Pertanggung jawaban notaris terhadap akta yang dibuatnya tersebut dapat di pertanggung jawabkan baik secara Perdata, Pidana, Administratif berdasarkan Undnag-Undang Jabatan Notaris dan Organisasi berdasarkan Kode Etik Notaris.

Notary in carrying out his position is demanded to be careful and careful, this is intended to avoid problems in the future. In practice, the notary may carry out legal actions that result in losses to the viewer and third parties that are caused due to an attitude of inadvertence. Even in the event that the notary checks the identity of the viewer. The attitude of inadvertence can have a very large impact even the notary may be subject to criminal threats, as happened to Notary H due to his negligence in checking the identity of the perpetrators subject to criminal charges. Departing from the above problems, the author tries to examine how the juridical implications of the deed made by a Notary whose party is false and the notary`s responsibility for the deed made. The research method used is a normative juridical reasoning method, namely research conducted by examining library materials or referred to as library research based on the applicable positive law. The typology of research in this thesis is descriptive analytical, with a qualitative approach and uses secondary data in the form of legislation, court decisions, agreements, contracts or other documents, as well as the results of research, studies and other references. The impact of notary negligence that causes such losses can make a deed made by a Notary to become a deed that does not fulfill the subjective and objective elements of a deed, with the existence of a false party as an object and the object promised is an object that is violated become a deed under the hand and can be made a cancellation or null and void in the state court. The notary`s responsibility for the deed he made can be accounted for either Civil, Criminal, Administrative based on the Law of Notary Position and Organization based on the Notary Code of Ethics.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
T52791
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhrul Ikhwanul Muslim
"Perjanjian Utang Piutang adalah perjanjian dimana pihak kreditur memberikan sesuatu kepada debitur, dengan syarat pihak debitur mengembalikan dengan jumlah yang sama. Namun diperlukan jaminan atas utang salah satunya hak atas tanah dengan menggunakan Hak Tanggungan, namun ada kalanya kreditor tidak menginginkan eksekusi dalam hak tanggungan, melainkan menggunakan PPJB dan Kuasa Untuk Menjual, yang mana bila debitor ingkar janji, maka kreditor dapat menjual atau memiliki jaminan tersebut. Dengan permasalahan yang dirumuskan adalah bagaimanakah kekuatan hukum pembuatan akta PPJB dan kuasa untuk menjual yang didasarkan pada perjanjian Utang piutang (analisis putusan Pengadilan Negeri Surakarta Nomor 115/Pdt.G/2017/PN.Skt), status peralihan hak atas tanah dan AJB yang dibuat berdasarkan akta PPJB dan kuasa menjual yang didasarkan pada perjanjian Utang piutang dan upaya apa yang dapat dilakukan oleh notaris untuk melindungi kepentingan kedua belah pihak dalam kasus tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normative, dengan tipologi penelitian deskriptif analitis. pada putusannya hakim menetapkan bahwa PPJB dan Kuasa Untuk Menjual yang dibuat adalah tidak sah, tidak mengikat dan batal demi hukum karena tidak terpenuhinya syarat sahnya perjanjian, yaitu tidak sesuai dengan kesepakatan yang awalnya adalah Utang piutang menjadi jual beli, dan tidak sesuai dengan sebab yang halal karena tujuannya menguasai objek secara melawan hukum. Serta pemindahan hak atas tanah yang dilakukan adalah batal demi hukum, serta upaya yang dilakukan notaris adalah harus menjalankan jabatan dengan tidak berpihak dan menjelaskan akta kepada para pihak.

Credits Agreement are agreements where the creditor gives something to the debtor, provided that the debtor shall return the same amount. However, collateral for debt is required , one of them is the rights to land by using Mortgage, but sometimes when creditors do not want execution in mortgages, but use PPJB and Power of Attorney to Sell, which if the debtor breaks the promise, then the creditor can sell or have the guarantee. while the problems formulated,  how is the legal force of making PPJB deeds and the power to sell based on the debt agreement (analysis of the Surakarta District Court`s decision Number 115/Pdt.G/2017/PN.Skt), the status of the transfer of land rights and AJB passed or made on the basis of the PPJB deed and the power of attorney to sell based on the debt agreement and what efforts can be made by the notary to protect the interests of both parties in the case. This study uses normative legal research methods, with descriptive analytical research typology. in its decision the judge stipulates that the PPJB and the power of attorney to sell made are invalid, non-binding and null and void because the legal terms of the agreement are not fulfilled, which are not in accordance with the initial agreement that the debt becomes a sale and is not in accordance with the legal because the goal is to control the object against the law. As well as the transfer of land rights carried out is null and void by law, and the efforts made by the notary are to carry out the position impartially and explain the deed to the parties."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
T54069
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library