Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Apeng Orinanto
Abstrak :
Model Fisik adalah suatu cara untuk memecahkan permasalahan perencanaan dan perancangan teknik yang berhubungan dengan aliran fluida yang sulit dipecahkan secara analitis. Metode ini merupakan pengamatan secara langsung dengan membuat model miniatur dari kondisi nyata yang ada di Iaboratorium. Pengujian stabilitas pemecah gelombang tipe Rubble Mound yang ada di Iapangran dilakukan karena adanya perilaku yang kompleks dari aliran, ikatan antar batuan dan gaya yang bekerja pada batuan pemecah gelombang baik secara individu maupun berkelompok. Model fisik ini menggunakan asmi data dan berbagai kriteria Iain yang ada pada kondisi dan situasi di pelabuhan Cirebon baik gelombang, struktur bangunan maupun jenis dan ukuran dari material, dapat digunakan langsung untuk mcmbatasi lingkup penelitian. Hasil pengamatan serta pengujian terhadap struktur bangunan pemecah gelombang menjadi bahan pertimbangan terhadap komposisi dan ukuranan serta jenis batuan bangunan pemecah gelombang yang ada apakah memenuhi syarat stabilitas sebagai material pelindung pada bangunan pemecah gelombang Dermaga Batubara di Pelabuhan Cirebon. Dalam tugas akhir ini, penelitian yang dilakukan memanfaatkan peralatan yang ada di laboratorium hidrolika.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34617
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Ketut Dharma Setiawan
Abstrak :
ABSTRAK
When a large dimension of rock needed for an armored layer of breakwater, the scarcity of it became a major adversity, because of that many research subject of using concrete as a substitute for rock performed. One of the research are the usage of concrete block for submerged breakwater as a method for avoiding a very large concrete block, but still able to withstood wave forces. The key is in the interlocking of each concrete block so it could achieve the desired result with a lesser dimension concrete block. The research was performed in Laboratory of Coastal Experimental Station, Water Resource Research Center, using a 2D channel. The facility used were flume channel, regular wave generator machine, wave dumper, wave probe, and computer for processing data. The experiment indicate that the wave energy attenuation depends on the dimension of interlocking concrete block type submerged breakwater. The dimension represented in the form of relation of the distance of water level to structures crest and the crests width. The breakwater performance of the concrete block is quite useful as an underwater coastal protection building viewed from reflection with a reflection coefficient of 34.7% at (h?d) / h = 0 and the peak width of B = 2.0
Bandung : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2018
627 JTHID 9:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Irham Adrie Hakiki
Abstrak :
Teknologi pemecah gelombang apung semakin banyak dikembangkan seiring dengan meningkatnya ketertarikan dalam konstruksi struktur apung untuk berbagai fungsi infrastruktur. Penelitian untuk berbagai jenis material dan geometri dilakukan untuk optimasi kinerja pemecah gelombang apung. Pada struktur dengan dimensi yang mirip, struktur yang lebih kaku memberikan kinerja yang lebih baik. Pemecah gelombang apung yang besar dan kaku dapat dikonstruksi dengan beton. Akan tetapi, ketika terdapat batasan dimensi untuk aplikasi pemecah gelombang, baik yang disebabkan oleh faktor metode konstruksi ataupun transportasi, metode alternatif untuk meningkatkan kinerja perlu untuk dikembangkan. Penggunaan konfigurasi ganda diajukan untuk mengatasi batasan tersebut. Kinerja struktur ditinjau dengan model fisik skala laboratorium dengan membandingkan kinerja konfigurasi struktur tunggal dengan struktur ganda untuk berbagai jarak penempatan. Pemecah gelombang yang diuji berukuran 1,2 m x 0,3 m x 0,15 m dan diujikan pada gelombang acak dengan berbagai kombinasi tinggi gelombang dan periode. Variasi jarak penempatan untuk konfigurasi ganda adalah 30 cm, 60 cm, dan 90 cm. Berdasarkan hasil uji diketahui bahwa konfigurasi ganda dapat meningkatkan kinerja struktur sampai 20%. Kinerja tersebut dipengaruhi oleh rasio jarak antar modul dan panjang gelombang. Rasio yang semakin membesar menghasilkan performa yang semakin baik pada kondisi jarak antar struktur yang tidak melebihi 0,65 dari panjang gelombang.
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2020
627 JTHID 11:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Weka Mahardi
Abstrak :
[ABSTRAK
Sebagai upaya menahan dan mengurangi laju erosi pantai utara Provinsi Jawa Tengah telah dilakukan pembangunanstruktur keras (APO dan permeable HE) di Desa Timbulsloko, Kabupaten Demak. Fungsi struktur APO dan struktur HE bersifat sementara untuk meredam gelombang datang dan memperangkap sedimen sampai terbentuk lahan sedimentasi yang relatif stabil untuk ditanami mangrove ?metode soft structure-, yang secara jangka panjang pertumbuhan perakaran mangrove akan berfungsi alami memulihkan kembali stabilitas pantai.

Penilitian ini mengulas mengenai pembentukan sedimen di sekitar struktur APO dan struktur permeable HE sampai dengan layak ditanami mangrove. Metode penelitian menggunakan deskriptif eksploratif dan pemodelan. Pengambilan sampel menggunakan purpose sampling method terhadap data hidro-oseanografi (pasang surut, arus, gelombang), sedimen, dan perubahan garis pantai. Pengolahan data dilakukan sebagai parameter dan batasan dalam pemodelan lebih lanjut. Analisis kesesuaian sedimen juga dilakukan untuk melihat kelayakan melakukan rehabilitasi mangrove.

Hasil pengamatan hidro-oseanografi diperlukan sebagai masukan dalam analisa sedimentasi. Pengamatan pada APO segmen-1 sedimen yang terkumpul selama 7 bulan sebanyak 4.519 m3 atau 21,52 m3/hari dan segmen-2 sebanyak 4.836 m3 atau 26.87 m3/hari. Sedangkan struktur permeadel HE 1-3 segmen selama 6 bulan (Desember 2013 ? Mei 2014) sebanyak 3849m3 atau 21,38 m3/hari. Hasil pemodelan dengan program CEDAS simulasi 6 bulan menunjukkan sedimentasi sebesar 3550 m3. Sedangkan jenis mangrove yang cocok ditanam dengan subtrat lumpur berpasir adalah Rhizopora mucronata dan Rhizopora stylosa.

Sedimentasi yang terbentuk menunjukkan bahwa struktur APO berfungsi dengan baik untuk mempersiapkan kondisi lingkungan yang memungkinkan dilakukan rehabilitasi mangrove. Metoda ini merupakan perpaduan antara hard structure dengan soft structure sebagai upaya pemulihan daerah erosi pantai di Desa Timbulsloko, Demak. Metoda ini perlu dilanjutkan dan diterapkan di daerah lain dengan karakteristik pantai yang serupa.
ABSTRACT
As an effort to reduce the northern coastal area erosion of Central Java has established hard-structure (wave-breaker structure and permeable dam). Function of wave-breaker structure and permeable dam are to reduce wave energy and to catch sediment until formed a relatively stable sedimentation land for planting mangrove - method of soft-structure- which in the long term of mangrove roots growth will be naturally restore for beach stability function.

This research is observe sedimentation process around wave-breaker and permeable dam area until can be used to mangrove planting. Research method use descriptive exploration. Sampling activity used purpose sampling method for the data of hydrooceanography, sediment and coastal line changes. Sediment analysis is used to rehabilitation of mangrove.

Hydro-oceanography observation result is needs to be input in sedimentation rate. Sedimentation in wave-breaker segment-1 show that 7 months observation can be collected 4,519 m2 (21.52 m3 per day) and segment-2 was 4,836 m3 (26.87 m3per day).Six months observation in permeable dam can collected 3,849m3 (21,38 m3 per day). Recommendation species of mangrove suitable to be planted in the location are Rhizopora mucronata and Rhizopora stylosa. CEDAS Modelling results in 6 months can be collected sediment 3,550 m3.

Sedimentation formed shows that wave-breaker and permeable structure works well to prepare the environmental conditions to allow performed mangrove rehabilitation. This method is a combination of hard structure and soft structure for restoring coastal erosion area in Timbulsloko Village, Demak Regency. This method needs to be followed and applied in other areas with similar characteristics coast.;As an effort to reduce the northern coastal area erosion of Central Java has established hard-structure (wave-breaker structure and permeable dam). Function of wave-breaker structure and permeable dam are to reduce wave energy and to catch sediment until formed a relatively stable sedimentation land for planting mangrove - method of soft-structure- which in the long term of mangrove roots growth will be naturally restore for beach stability function. This research is observe sedimentation process around wave-breaker and permeable dam area until can be used to mangrove planting. Research method use descriptive exploration. Sampling activity used purpose sampling method for the data of hydrooceanography, sediment and coastal line changes. Sediment analysis is used to rehabilitation of mangrove. Hydro-oceanography observation result is needs to be input in sedimentation rate. Sedimentation in wave-breaker segment-1 show that 7 months observation can be collected 4,519 m2 (21.52 m3 per day) and segment-2 was 4,836 m3 (26.87 m3per day).Six months observation in permeable dam can collected 3,849m3 (21,38 m3 per day). Recommendation species of mangrove suitable to be planted in the location are Rhizopora mucronata and Rhizopora stylosa. CEDAS Modelling results in 6 months can be collected sediment 3,550 m3. Sedimentation formed shows that wave-breaker and permeable structure works well to prepare the environmental conditions to allow performed mangrove rehabilitation. This method is a combination of hard structure and soft structure for restoring coastal erosion area in Timbulsloko Village, Demak Regency. This method needs to be followed and applied in other areas with similar characteristics coast., As an effort to reduce the northern coastal area erosion of Central Java has established hard-structure (wave-breaker structure and permeable dam). Function of wave-breaker structure and permeable dam are to reduce wave energy and to catch sediment until formed a relatively stable sedimentation land for planting mangrove - method of soft-structure- which in the long term of mangrove roots growth will be naturally restore for beach stability function. This research is observe sedimentation process around wave-breaker and permeable dam area until can be used to mangrove planting. Research method use descriptive exploration. Sampling activity used purpose sampling method for the data of hydrooceanography, sediment and coastal line changes. Sediment analysis is used to rehabilitation of mangrove. Hydro-oceanography observation result is needs to be input in sedimentation rate. Sedimentation in wave-breaker segment-1 show that 7 months observation can be collected 4,519 m2 (21.52 m3 per day) and segment-2 was 4,836 m3 (26.87 m3per day).Six months observation in permeable dam can collected 3,849m3 (21,38 m3 per day). Recommendation species of mangrove suitable to be planted in the location are Rhizopora mucronata and Rhizopora stylosa. CEDAS Modelling results in 6 months can be collected sediment 3,550 m3. Sedimentation formed shows that wave-breaker and permeable structure works well to prepare the environmental conditions to allow performed mangrove rehabilitation. This method is a combination of hard structure and soft structure for restoring coastal erosion area in Timbulsloko Village, Demak Regency. This method needs to be followed and applied in other areas with similar characteristics coast.]
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T43381
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Prasetya
Abstrak :
Pelabuhan Makassar merupakan pelabuhan terbesar di kawasan Indonesia Timur dan permasalahan yang terjadi saat ini adalah bangunan pemecah gelombang yang tersusun dari batu pecah mengalami longsor yang menyebabkan limpasan gelombang yang dapat mengganggu operasional pelabuhan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan rehabilitasi dengan mengganti armor pada struktur tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat efektifitas dari penggantian armor dalam proyek rehabilitasi ini sehingga dapat mengembalikan kembali fungsi bangunan pemecah gelombang yang dibangun pada tahun 1939. Hasil penelitian ini menunjukkan gelombang di pelabuhan Makassar dibangkitkan oleh energi angin dari arah Barat Daya, Barat dan Barat Laut dengan tinggi gelombang signifikan adalah 2,15 meter. Bangunan pemecah gelombang yang direncanakan adalah tipe sisi miring menggunakan armor a-jack panjang = 1,2 m dengan dua alternatif kondisi, tanpa limpasan gelombang elevasi = 6 m dan dengan limpasan gelombang elevasi 4,3 m. Sehingga pada akhirnya penelitian ini memberikan informasi bangunan pemecah gelombang yang direncanakan efektif meredam gelombang dan melindungi pelabuhan terhadap gelombang rencana yang datang. ...... Makassar Port is the largest port in eastern Indonesia. The recent problem is a breakwater which composed with rubble mound armour have slip causing wave overtopping and disrupt port operations. Therefore, rehabilitation needs to be done by replacing the armour on the breakwater structure. The purpose of this study is to the effectiveness of the armour replacement at this rehabilitation project, so it can restore the function of the breakwater built in 1939. This study shows that waves at the Port of Makassar are fully developed by the wind energy from South West, West and North West that generate significant wave height 2.15 meter. The designed breakwater is sloping type using a jack armour length 1.2 m with two alternative conditions, with wave overtopping elevation 6 m and without wave overtopping elevation 4.3 m . In the end, this study provides information on the designed breakwater effectively breaking and protecting port against the significant waves.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library