Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silaen, Reyn Albert B.
Abstrak :
Dalam suatu manajemen proyek dilakukan suatu pengaturan sumber daya sehingga proyek tersebut dapat melakukan aktualisasi kegiatannya yaitu berproduksi, baik itu menghasilkan produk jasa maupun produk barang jadi_ Dalam pengaturan sumber daya yang dilakukan dalam proyek tersebut sehingga mampu beraktualisasi dilakukan konirol atas tiga aspek panting dalarn proyek tersebut yaitu cost (biaya), time (jadwal) dan quaiiiy (kualitas).

POKONS (Phase Oriented Key Operation Numbering System) adalah suatu metode pengontrolan biaya, jadwal dan kualitas dengan melakukan kontrol pada kegiatan terkecil dari suatu proyek sehingga penggunaan sumber daya yang direncanakan dan penggunaan sumber daya yang sebenarnya tidak mengalarni penyimpangan yang terlaiu besar. Dalam melakukan konlrol biaya, jadwal dan kualitas dengan menggunakan metode POKONS, kegiatan terkecil dari suatu proyek diidentiikasi dengan menggunakan Rode-kode_ Dengan mengidentiiikasi setiap kegiatan terkecii dari suatu proyek diharapkan setiap Iapisan manajemen dapat memiliki kesamaan persepsi dan pemahaman akan proyek yang sedang di]a1ankan sehingga penyimpangan antara, perencanaan sumber daya yang digunakan dalam proyek dan realisasinya, yang mungkin terjadi dapat diminimalisasi atau bahkan dieiiminir.

Berdasarkan analisa yang dilakukan untuk proyek pemeliharaan dan perbaikan KM- Surya Kartika terbukti bahwa metode POKONS mampu menekan penyimpangan jam orang, mesin dan alat hingga mencapai 8-3 %.
Managing a project meant controlling three major aspects of the project, they are cost, time and quality. POKONS (Phase Oriented Key Operation Numbering System) is a method to control cost, time and quality by controlling key operation in the project thus to prevent, the deviation between the planned resources to be use and the resources will be use, vary too greatly.

The aim of this analysis is to analyze the effectiveness of POKONS method when applied at ship maintenance and repair project. The method to be used is by applying POKONS method in one of ship maintenance and repair project and in this case is the maintenance and repair project of KM. Surya Kartika. POKONS identitied the key operation using codes and by identifying this key operation hopefully all level of the management will have the same perception of the project and thus will minimize or eliminate the deviation between the planned resources to be use and the resources will be use. The result of the analysis showed that POKONS method is successfully reduce the deviation of man hour, machine hour and the cost of material to 8.3%. Because the deviation is below 10% this proved that POKONS method is effective if applied in ship maintenance and repair project at the shipyard where the KM. Surya Kartil
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37094
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pambayun Fitriawan Pideksa
Abstrak :
Pada kapal dengan jenis High Speed Craft yang mampu melaju sampai 25 knots, tingkat reliabilitas sangat diperhitungkan. Dengan tingkat kecepatan tinggi maka dibutuhkan pula tingkat reliabilitas dan unjuk kerja kapal yang prima. Pemeliharaan dan pengoperasian kapal dilakukan untuk menjaga reliabilitas kinerja kapal pada armada PT. PTK. Pemeliharaan kapal yang tidak optimal membuat kinerja kapal yang tidak sesuai sehingga sangat berpengaruh dalam pengoperasian kapal. Penelitian ini bertujuan mendapatkan risiko dalam proses pengoperasian dan pemeliharaan kapal PT. PTK di perairan Indonesia Timur. Pemeliharaan kapal yang baik dapat mempengaruhi pengoperasian kapal untuk menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. Oleh karena itu analisa berbasis risiko akan dilakukan pada penelitian ini dan diharapkan mendapatkan cara penanganan pemeliharaan dan pengoperasian kapal yang efektif dan efisien. ......On the ship type of High Speed Craft are being capable of driving up to 25 knots, the level of reliability must be very calculated. With that high rate of speed, it needs a high excellences level of reliability and performance vessel. Maintenance and operation of the ship is done to maintain the reliability of the performance of vessels in the PT. PTK?s fleet. Maintenance of the ship is not optimal to make the performance of the boat that did not fit so very influential in the operation of the vessel. This study aims to get the risks in the operation and maintenance of PT. PTK?s ships in the eastern Indonesias operating area. Good boat maintenance can affect the operation of the ship to function as it should. Therefore the risk-based analysis will be carried out in this study and is expected to get a way of handling the maintenance and operation of the vessel which is effective and efficiency.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45532
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wenpi Retiam Budi
Abstrak :
Pemeliharaan kapal merupakan salah satu faktor penentu tercapainya kepentingan bisnis bagi perusahaan pelayaran dan sekaligus sebagai langkah untuk memenuhi ketentuan yang berlaku tentang kelaiklautan kapal. Selain itu banyaknya kecelakaan yang terjadi pada kapal dan rendahnya waktu operasi kapal (commission days) sebagian besar diakibatkan oleh kegagalan dalam kegiatan pemeliharaan. Sistim pemeliharaan baku yang digunakan oleh perusahaan pelayaran nasional saat ini masih terbilang konvensional, sehingga perlu dilakukan studi pada manajemen pemeliharaan perusahaan pelayaran nasional terhadap penggunaan sistem pemeliharaan alternatif yang lebih efektif dan efisien. Kajian yang dilakukan yaitu mempelajari aspek ? aspek kegiatan dalam manajemen pemeliharaan kapal, khususnya sistem pemeliharaan yang digunakan oleh perusahaan pelayaran nasional terhadap penggunaan sistem pemeliharaan alternatif dengan metode Reliability-Centered Maintenance (RCM). Penelitian dilakukan dengan cara studi kasus yang dilaksanakan di PT.X, sebuah perusahaan pelayaran nasional yang memiliki armada (kapalkapal) milik jenis tanker, dengan bobot 3000 DWT hingga 30.000 DWT. Total armada yang dimiliki PT.X adalah sebanyak 35 unit kapal dan 77% diantaranya adalah kapal berusia lebih dari 10 tahun. Proses analisa yang dilakukan adalah membandingkan commission days rata ? rata per tahun yang dicapai armada milik PT.X dengan commission days standar. Selanjutnya dilakukan pendugaan peningkatan commission days bila PT.X menggunakan sistem pemeliharaan dengan metode RCM dan hasilnya dijadikan sebagai acuan untuk menganalisis kemungkinan dan kelayakan penggunaan RCM sebagai strategi yang reliable dalam manajemen pemeliharaan PT.X, serta dapat dijadikan pertimbangan dan panduan bagi perusahaan pelayaran nasional dalam menerapkan sistem pemeliharaan yang mengacu pada prinsip?Reliability and Maintainability?.
Ship maintenance represents one of the most important factors to get business interest for liner and at the same time as step to fulfill regulation about ship seaworthiness. Beside that, the number of accident that happened at ship and lower time operate for ship (commission days) is mostly resulted by poor maintenance activity. Standard maintenance systems which used by national liner in this time is still conventional, so that require studied about maintenance management in national liner to usage of alternative maintenance system that more efficient and effective. This paper describe a study of aspects in ship maintenance management activity, especially maintenance system that used by national liner compared to alternative maintenance system of Reliability-Centered Maintenance (RCM) method. Research conducted by executed case study in PT.X, a national liner of own fleet with tanker type, which weight is 3000 DWT till 30.000 DWT. Totalize armada had by PT.X is counted 35 ship unit and 77% among others is ship that have age more than 10 year. Analyze taken is comparing average commission days per reached year of own fleet PT.X with standard commission days. Furthermore is conducted estimate improvement of commission days if PT.X use management system with RCM method and the result is made as reference to analyze possibility and eligibility of usage of RCM as strategy which is reliable in maintenance management of PT.X, and also can be made by guidance and consideration to national liner in applying management system which relate at ?Reliability and Maintainability"" principal.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S38712
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Garry Fajri Garcia
Abstrak :
Pada pengoperasian kapal pengangkut batu bara diperlukan suatu sistem yang mengatur tentang perawatan dan pemeliharaan peralatan pada kapal tersebut. Hal ini diperlukan untuk menghindari terjadinya masalah yang dapat merugikan kapal, seperti breakdown pada peralatan dan sebagainya. Selain itu sistem pemeliharaan yang dilakukan secara terencana dan berkala, juga dapat memperpanjang usia pakai suatu kapal sehingga dapat mencegah penurunan produktivitas kapal tersebut. Hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan pada semua komponen yang terdapat di suatu kapal, juga telah diatur dalam International Safety Management Code (ISM Code). Oleh karena itu dibuatlah Planned maintenance system pada peralatan di kapal. Dalam hal ini komponen-komponen peralatan Self unloading pada kapal pengangkut batu bara MV. Sartika Baruna yang akan dijadikan objek penelitian untuk pembuatan sistem pemeliharaan tersebut. ...... In the operation of coal carrier ship, it is essential to have a system that regulates the maintenance of the equipments of the ship. This is necessary to avoid the problems that can inhibit the ship performance, such as the breakdown in the equipments of the ship and so on. Moreover, a maintenance system which is done in a well-planned and regular period can also extend the life of a ship and resist the decline in productivity of the ship. Things related to the maintenance of all components contained in a ship also have been regulated in the International Safety Management Code (ISM Code). Accordingly, it becomes necessary to arrange a Planned maintenance system (PMS) for the equipments on ship. In this case the components in the Self unloading Equipment on coal carrier ship MV. Sartika Baruna will be the object of research for the production of the maintenance system.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56943
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Hotlan
Abstrak :
Hull khususnya shell & bottom plates yang dibawah garis air merupakan daerah yang rawan terjadinya corrosion. Akibat corrosion tersebut akan menimbulkan proses pengurangan ketebalan lebih cepat. Pengurangan ketebalan hull tersebut berkolerasi dengan kualitas dan standar material dari badan klasifikasi. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu analisa untuk mengetahui penyebab berkurangannya ketebalan secara cepat tersebut. Juga untuk mengetahui apakah pemilihan material, pemeliharaan yang dilakukan pemilik kapal sudah sesuai dengan standar dan peraturan yang diberlakukan oleh pemerintah serta badan klasifikasi. Dalam hal itu semua peraturan, persyaratan dan standarnya mengacu kepada UU No. 17 Tahun 2008, Peraturan Menteri Perhubungan No. 7 Tahun 2013, PP No.51 Tahun 2002 Pasal 60, Peraturan BKI-Pt 1 - Vol 1 ? 2012, dan BKI Rules for Materials -Vol 5 - 2014.
Hull, especially shell & bottom plates, are prone to corrosion for its location is beneath the water. Corrosion will accelerate the decreasing thickness of the hull itself. Hull's thickness correlate with quality and material standard from classification organization. Therefore, a method to analyze the cause of such event is required to point out the source of trouble. Also, in order to know wether or not the material used and the maintenance that has already been done by the owner of the ship is according to the standards and rules set by government and the classification organization. All in all, the rules, requirements and standards, are set in UU No. 17 Tahun 2008, Peraturan Menteri Perhubungan No. 7 Tahun 2013, PP No.51 Tahun 2002 Pasal 60, Peraturan BKI-Pt 1 - Vol 1 ? 2012, dan BKI Rules for Materials -Vol 5 - 2014.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65753
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth Palupi Widya Handari
Abstrak :
Durasi pemeliharaan merupakan hal yang penting dalam kegiatan dry docking kapal. Estimasi durasi pemeliharaan diperlukan untuk membuat jadwal pemeliharaan kapal pada suatu galangan. Sayangnya saat ini pihak galangan belum mempunyai standar yang baku dalam mengestimasi durasi pemeliharaan kapal. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh model matematis estimasi durasi pemeliharaan kapal dry docking menggunakan Artificial Neural Network dan Genetic Algorithm. Dengan melihat volume dan jenis pekerjaan dry docking sebagai input, diperoleh model estimasi durasi dengan nilai rata-rata error 5.12 hari. Hasil estimasi kemudian dibandingkan dengan metode Neural Network standar dan metode Decision Tree-Genetic Algorithm-Neural network. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Decision Tree-Genetic Algorithm-Neural network mempunyai nilai estimasi yang lebih akurat dibandingkan dengan kedua metode lainnya.
Maintenance time duration is an important things in ship dry docking activities. Estimating the time duration is necessary for ship schedule arranging in dock. Unfortunately, the dock company doesn’t have a standard procedure in estimating ship maintenance duration. The purpose of this research is to get mathematic model of dry docking maintenance duration estimation using Artificial Neural Network and Genetic Algorithm. By considering the job volume and type as input variable, the research get estimation model with root mean square error (RMSE) 5.12 day. Then, the estimation result is compared with traditional Neural network and Decision Tree-Genetic Algorithm-Neural network method. The result shows that Decision Tree-Genetic Algorithm-Neural network is more accurate in estimating the ship maintenance duration than the other two methods.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T39301
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library