Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Faiz Syaiful Islam
Abstrak :
Sungai telah menjadi jalur alami bagi air di daratan, dengan kemampuan volume air yang bertambah maupun berkurang, sehingga, berpotensi untuk banjir, Terlebih, bagi banyak penduduk DKI Jakarta yang bermukim di Jakarta Barat yang sering mengalami dampak banjir secara terus menerus, sehingga, penelitian mengenai dampak banjir secara spasial di Jakarta Barat kemudian dilakukan. Melalui estimasi sebaran dampak banjir dan analisis permukiman yang terdampak di segmen Kembangan Utara–Kedoya Utara. Selaku dua wilayah kelurahan dengan penduduk korban banjir terbanyak di Jakarta Barat. Penelitian selanjutnya  dilakukan dengan metode pemodelan genangan, sehingga, dihasilkan tinggi genangan  dan bahaya banjir yang tersebar. Setelah model genangan diketahui  proses overlay kemudian dilakukan. Melalui unit permukiman yang terkena dampak dari jangkauan genangan, sehingga, hasilnya dapat dinyatakan sebagai persen. Dampak banjir dari Sungai Pesanggrahan lebih banyak berpotensi untuk tersebar ke wilayah timur laut Segmen Kembangan Utara–Kedoya Utara, seperti RW 10 di Kedoya Utara, serta, RW 3, 4, 6, & 7 di Kembangan Utara, dengan RW 10 Kedoya Utara sebagai wilayah tergenang paling tinggi dan RW 3 Kembangan Utara sebagai wilayah tergenang paling luas. Selain itu, unit permukiman yang berpotensi terdampak banjir dari Sungai Pesanggrahan, banyak ditemui di, wilayah timur laut Segmen Kembangan Utara–Kedoya Utara, seperti RW 3, 4, & 6 Kembangan Utara, hingga mencapai 34,8 %, dengan banyaknya permukiman padat & saluran parit yang sempit di wilayah tersebut, sehingga, disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai keterkaitan dari penduduk, jarak ideal permukiman terhadap saluran air (sungai & parit), serta, perubahan tutupan lahan terhadap dampak banjir di Kelurahan Kembangan Utara – Kedoya Utara. ......The river has become a natural pathway for water on land, with the ability to increase or decrease the volume of water, so that it has the potential for flooding. the spatial impact of flooding in West Jakarta was then carried out. Through estimation of flood impact distribution and analysis of affected settlements in the Kembangan Utara–Kedoya Utara segment. As the two urban villages with the largest flood victim population in West Jakarta. Subsequent research was carried out using the inundation modeling method, so that the resulting inundation height and scattered flood hazard. After the inundation model is known, the overlay process is then carried out. Through the residential units affected by the extent of the inundation, thus, the results can be expressed as a percentage. The impact of flooding from the Pesanggrahan River has more potential to spread to the northeastern area of the Kembangan Utara–Kedoya Utara Segment, such as RW 10 in North Kedoya, as well as, RW 3, 4, 6, & 7 in North Kembangan, with RW 10 Kedoya Utara as an area inundated the highest and RW 3 Kembangan Utara as the most extensive inundated area. In addition, many residential units potentially affected by flooding from the Pesanggrahan River are found in the northeastern region of the Kembangan Utara–Kedoya Utara Segment, such as RW 3, 4 & 6 Kembangan Utara, up to 34.8%, with the number dense settlements & narrow ditches in the area, therefore, it is suggested to carry out further research on the relationship of the population, the ideal distance of settlements to waterways such as rivers or ditches, as well as changes in land cover to the impact of flooding in Kembangan Utara and Kedoya Utara Villages.
Depok: 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raisya Afifah
Abstrak :
Semarang adalah Ibukota Provinsi Jawa Tengah yang memegang peran penting dalam perkembangan ekonomi, sosial dan pemerintahan. Genangan banjir yang setiap tahun terjadi menjadi salah satu penghambat perkembangan daerah tersebut. Selain dari faktor topografi Kota Semarang yang memiliki elevasi yang datar dan rendah pada bagian utara yang berhadapan langsung dengan laut serta penurunan permukaan tanah yang terjadi setiap tahunnya membuat daerah ini sangat rentan terjadi banjir rob. Terdapat beberapa faktor penting yang memiliki andil besar, contohnya kenaikan curah hujan yang ekstrim, kelembapan tanah dan kapasitas pompa dari sistem polder. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan evaluasi genangan banjir pada peristiwa curah hujan ekstrim dengan mempertimbangkan faktor kelembapan tanah dan kinerja sistem pompa yang ada dan memberikan rekomendasi terhadap sistem pengendalian banjir yang ada. Terdapat 2 DAS yang dijadikan objek penelitian yaitu DAS Garang dan DAS Silandak. Simulasi dilakukan dengan menggunakan sebaran hujan yang terjadi di Semarang pada tnaggal 6 Februari 2021, serta 2 kondisi kelembapan tanah yaitu, AMC II dan AMC III dengan memodelkan kapasitas pompa yang ada pada sistem aliran tersebut. Permodelan dilakukan dengan bantuan ArcMap untuk pemetaan, HEC-HMS untuk permodelan hidrologi dan RAS MAPPER untuk permodelan hidrolika atau genangan, Pada hasil analisis kedua simulasi tersebut terlihat perbedaan debit puncak banjir sebanyak 20% pada outlet DAS Garang dan 1.61 % dan 2.23% pada kedua outlet DAS Silandak dan juga perbedaan daerah genangan maksimum seluas 0.6 km2 antara AMC II dan AMC III. Dalam rekomendasi kapasitas dilakukan peningkatan kapasitas sebanyak 2 kali lipat dari kondisi eksisting dengan target dapat mengurangi tinggi genangan hingga 75% dan/atau mengurangi jam operasi pompa hingga 60%. ......Semarang is the capital of Central Java Province which plays an important role in economic, social, and government development. Floods that occur every year are one of the obstacles to the development of the area. Apart from the topography of the city of Semarang, which has a flat and low altitude in the north, which is directly facing the sea, as well as land subsidence which occurred every year makes this area is very vulnerable to tidal flooding. Several important factors play a big role, for example, extreme rainfall, soil moisture, and pump capacity of the polder system. The purpose of this study is to evaluate extreme rainfall events by considering the soil moisture factor and the performance of the existing pump system and provide recommendations for the existing flood control system. 2 watersheds are used as research objects, namely the Garang watershed and the Silandak watershed. The simulation was carried out using the distribution of rain that occurred in Semarang on February 6, 2021, as well as 2 conditions of soil moisture, namely, AMC II and AMC III by modeling the pump capacity in the water system. The modeling is carried out with the help of ArcMap, HEC-HMS for hydrological modeling, and RAS MAPPER for hydraulics modeling or for, The results of the analysis of the two simulations show that there is a 20% difference in peak flood discharge at the Garang watershed outlet and 1.61% and 2.23% at both outlets of Silandak watershed as well as flood area difference of ​​0.6 km2 between AMC II and AMC III. In the pump capacity recommendation, an increase in capacity is carried out by 2 times the existing condition with the target of reducing the risk by 75% and/or reducing pump operating hours by 60%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library