Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Djonaedi Saleh
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T40015
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qasim, Syed R
Boca Raton: CRC Press, 2018
628.162 QAS w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harlela Ismail
Abstrak :
ABSTRAK
Penulis tertarik terhadap pergerakan Muhammadiyah dengan faham salafnya yang sangat aktif bergerak dalam bidang agama, pendidikan, dan social.Adanya kecenderungan penulis untuk memilih dan menu_lis amal Muhammadiyah ditinjau dari sudut agama Oleh karena penulis merasakan ada hal-hal yang perlu diperhatikan oleh umat Islam khususnya di Indonesia dalam masalah agama yang berkaitan dengan masyarakat dan tradisi. Akan kite lihat bagaimana Muhammadiyah menentukan sikapnya dalam hal ini.Di samping itu pengupasan tentang Muhammadiyah ditin_jau dari sudut agama, umumnya dibicarakan sepintas, karena itu penulis mencoba untuk menguraikannya secara ilmiah.Metode Penelitian dan Penulisan Penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan. Ini merupakan salah sate cara untuk mendapatkan data-data kepustakaan, yang berarti memperoleh bahan-bahan bacaan untuk kemudian dituangkan ke dalam tubuh karangan. Sumber-sumber mengenai obyak dari karangan ini cukup banyak.
1984
S13229
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gautama Hasya Siddhartha
Abstrak :
Polyhydroxyalkanoate (PHA) adalah plastik biodegradable yang berasal dari sumber terbarukan. PHA dianggap sebagai opsi hijau untuk plastik di masa depan karena mereka diharapkan untuk menggantikan plastik berbasis minyak bumi di pasar dunia. Pemurnian dan ekstrusi adalah proses terakhir dari produksi polihidroksialkanoat (PHA). Bagian ini terutama berkaitan dengan pemisahan kotoran dan air dari PHA, biasanya menghasilkan kemurnian dalam PHA lebih tinggi dari 95%. Produk akhir PHA ditransformasikan ke bentuk yang diinginkan menggunakan teknologi proses ekstrusi. Bentuk akhir PHA lebih sering berbentuk pelet kecil. Proses pemurnian PHA akan bervariasi tergantung pada metode ekstraksi PHA yang dipilih. Untuk mencapai kapasitas produksi yang diusulkan 25.000 ton per tahun, bagian ini membutuhkan sekitar 249 ton / hari dengan konsentrasi 29% PHA yang diekstraksi. Unit-unit utama yang digunakan dalam area proses ini termasuk rotary dryer, extruder, hydrocyclone, pompa, screw conveyor dan air blower. Sistem kontrol diimplementasikan di sebagian besar area di bagian ini untuk memastikan keamanan, kualitas, dan efisiensi proses. Variabel yang dikontrol dalam area proses ini sebagian besar adalah level, aliran, dan suhu. Emisi lingkungan dari area proses ini termasuk debu, air limbah, kebisingan, dan karbon dioksida. Debu dihasilkan oleh unit pemrosesan padat, seperti konveyor sekrup dan hopper penyimpanan. Air limbah diproduksi oleh hidrosiklon sedangkan karbon dioksida dihasilkan oleh pengering. Suara keras dihasilkan oleh extruder dan blower udara bertenaga tinggi.
Polyhydroxyalkanoates (PHAs) are biodegradable plastics which are derived from renewable sources. PHA is considered as a green option for plastics in the future as they are expected to replace petroleum-based plastics in the world market. Purification and extrusion are the last processess of the polyhydroxyalkanoate (PHA) production. This section mainly deals with the separation of impurities and water from PHA, usually producing a purity in PHA higher than 95%. The final product of PHA is transformed to the desired shape using extrusion process technology. The final shape of PHA is more often to be in small pellet shapes. The PHA purification process will vary depending on the PHA extraction method selected. To achieve a proposed production capacity of 25,000 tonnes per annum, this section needs around 249 tonnes/day with 29% concentration of extracted PHA. Key units used in this process area include rotary dryer, extruder, hydrocyclone, pumps, screw conveyors and air blower. Control systems are implemented in much of the area in this section to ensure safety, quality and efficiency of the process. Controlled variables in this process area are mostly the level, flow and temperature. Environmental emission from this process area includes dust, wastewater, noise and carbon dioxide. Dusts are generated by solid processing units, such as screw conveyors and storage hopper. Wastewater is produced by the hydrocyclone while carbon dioxide is produced by the dryers. Loud noises are generated by the high-powered extruder and air blowers.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Montgomery, James M.
New York: John Wiley & Sons, 1985
628.162 MON w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
TELAAH 30:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Astuti
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dilakukan isolasi antibodi anti AFP tikus dengan cara hiperimunisasi kelinci. Antigen yang disuntikkan pada kelinci adalah AFP tikus yang diisolasi dengan kolom kromatografi DEAE-selulosa. Serum kelinci hasil imunisasi dimurnikan menggunakan kolom Aminolink. Antibodi anti AFP tikus diperlukan untuk penelitian terhadap reaksi silang antara AFP dan albumin tikus, sedangkan antibodi tersebut belum tersedia di pasaran. Dua ekor kelinci telah disuntik masing-masing dengan 1 mg AFP tikus yang telah dibuat emulsi dengan adjuvan lengkap Freund pada bagian punggung secara subkutan. Suntikan ulangan dilakukan sebanyak 4 kali dengan selang waktu kurang lebih 10 hari dengan dosis sama yang telah dibuat emulsi dengan adjuvan tak lengkap Freund. Pada penelitian mi antibodi dideteksi dengan teknik ELISA dan Western-blot. Hasil ELISA menunjukkan titer antibodi yang didapat pada kelinci I adalah 16000, sedangkan kelinci 2 adalah 8000. Hasil ELISAjuga menunjukkan serum kelinci yang dimurnikan menggunakan kolom aminolink, relatif lebih murni dibandingkan serum kelinci yang belum mengalami pemurnian. Dengan teknik Western-blot menunjukkan bahwa polipeptida yang bereaksi dengan antibodi anti AFP tikus yang diisolasi adalah sebesar 74.000 Da.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Published for the Water Research Centre, Stevenage Laboratory by Horwood , 1981
628.162 BIO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Niza Nemara
Abstrak :
Telah dilakukan pengembangan metode pemurnian hyaluronidase testis sapi Bali menggunakan teknik pemisahan kromatografi afinitas. Hyaluronidase testiskular (E.C.3.2.1.35) adalah enzim yang dapat menghidrolisis asam hyaluronat. Hyaluronidase dari testis sapi Bali difraksionasi dengan amonium sulfat, setelah dialisis dilakukan pemurnian menggunakan kolom kromatografi afinitas sepharose blue CL-6B, diperoleh aktivitas spesifik sebesar 102,93x10-3 U/mg dengan tingkat pemurnian 53,70 kali dan rendemen 64,24 % dari ekstrak kasar. Fraksi sepharose blue CL-6B yang diperoleh dimurnikan lebih lanjut dengan kolom imunoafinitas CNBr-activated Sepharose 4 FF dengan imunoglobulin G spesifik hyaluronidase (IgG diperoleh dari imunisasi kelinci dewasa dengan standar hyaluronidase) diperoleh aktivitas spesifik 705,89 x 10-3 U/mg dengan tingkat pemurnian 388,86 kali dan rendemen 38,62 %. Pemurnian hyaluronidase dari fraksi sepharose blue CL-6B yang dilanjutkan dengan kromatografi penukar ion DEAE FF memiliki aktivitas spesifik 307,65 x 10-3 U/mg, tingkat pemurnian 169,49 kali dan rendemen 48,66 % dari ekstrak kasar. Dengan elektroforesis gel SDS-PAGE diperkirakan bobot molekul hyaluronidase testis sapi Bali 61, 52 kDa. Dalam larutan dapar glisin aktivitas enzim optimum pada pH 5,0. Hyaluronidase dalam fraksi pemurnian relatif stabil bila disimpan pada suhu 0 oC dibanding pada suhu 4 oC dan 25 oC., setelah 12 hari penyimpanan fraksi pemurnian enzim mengalami penurunan aktivitas sebesar 41,51% (ekstrak kasar), 34,63 % (fraksi amonium sulfat) dan 37,42 % (dialisis). ......Testicular hyaluronidase (E.C.3.2.1.35) is an enzyme that hydrolyzes hyaluronic acid. Extracted Hyaluronidase from Bali bovine testis was fractionated by ammonium sulphate followed by dialysis and purification over affinity chromatography on sepharose blue CL-6B. Spesific activity of purified hyaluronidase was 102,93 x 10–3 U/mg with 53,70-fold purification and yielded 64,24 % as to the original crude extract. The fractionated sepharose blue CL-6B was chromatographied by CNBr activated sepharose 4FF which was coupled with rabbit immunoglobulin (IgG) spesific to hyaluronidase. Spesific activity of purified enzyme was 705,89 x 10-3 U/mg with 388,86-fold purification and yield 38,62 %. Purification of the fractionated sepharose blue CL-6B by ion exchanger chromatography produced the purified enzyme with spesific activity 307,65 x 10-3 U/mg, purification 169,49-fold and yield 48,66 %. The molecular weight of hyaluronidase isolated from Bali bovine testis estimated by SDS-PAGE was 61,52 kDa. The optimum hydrolytic activity of enzyme in glysine buffer was on pH 5,0. The stability of enzyme at 0 oC was better than at 4 oC and 25 oC, the enzyme activity decreased until 41,51 % (crude extract), 34,63 % (ammonium sulphate fractionated) and 37,42 % (dialysis) after 12 days incubation.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T40065
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Rahayu Ratri
Abstrak :
Latar Belakang. Voltage Dependent Anion Channel3 (VDAC3) merupakan salah satu protein yang terdapat pada sperma. Pada pengembangan imunokontrasepsi, protein tersebut dapat dijadikan antigen potensial dalam menurunkan fungsi sperma. Beberapa penelitian menunjukan bahwa anti-VDAC dapat mengganggu fungsi normal dan meningkatkan abnormalitas morfologi sperma. Imunisasi protein VDAC3 rekombinan terhadap kelinci diharapkan dapat memicu terbentuknya antibodi poliklonal anti-VDAC3. Antibodi tersebut kemudian dipurifikasi dan dievaluasi kemampuannya dalam mengikat antigen VDAC3 yang terdapat pada sperma manusia melalui pengamatan motilitas, viabilitas, integritas membran, dan integritas akrosom. Metode. Protein rekombinan VDAC3 diproduksi dengan cara mengkultur bakteri E.coli BL21 yang mengandung konstruksi vektor rekombinan. Protein rekombinan tersebut diimunisasikan pada kelinci kemudian diambil antiserumnya. Antibodi VDAC3 yang terkandung dalam antiserum dipurifikasi dengan metode kromatografi afinitas matriks sepharose protein A kemudian konsentrasinya diukur dengan metode ELISA dan dianalisis kemurniannya secara kualitatif dengan SDS-PAGE. Antibodi VDAC3 tersebut kemudian diuji kemampuannya terhadap sperma manusia normal dengan parameter: motilitas, kecepatan pergerakan, mortalitas (menggunakan metode pewarnaan Eosin Y), integritas membran ekor (menggunakan metode HOST), dan integritas akrosom (menggunakan metode FITC-PNA). Hasil. Kultur biakan E. coli dengan penambahan IPTG menunjukkan konsentrasi protein terlarut lebih tinggi yaitu 2,051 mg/ml dibandingkan dengan tanpa IPTG yaitu 1,528 mg/ml. Imunisasi protein VDAC3 rekombinan terhadap kelinci menghasilkan antiserum yang mengandung antibodi antiVDAC3 dengan titer tertinggi yaitu 3,504 pada kelinci B. Hasil SDS-PAGE antibodi yang dimurnikan menunjukan dua pita yang mendekati ukuran ~ 55 kDa dan ~25 kDa. Analisis statistik dari pengaruh antibodi VDAC3 murni terhadap motilitas, kecepatan gerakan, mortalitas, integritas membran ekor dan integritas akrosom sperma menunjukkan perbedaan yang signifikan (p <0,05) dengan kontrol preimun serum.
ABSTRACT
Background. Voltage Dependent Anion Channel 3 (VDAC 3) is one of the proteins found in sperm. On the development of immunocontraception, this protein can be used as potential antigens to reduce normal function of sperm. Several studies have shown that anti-VDAC can reduce normal function of sperm and also increase the morphological abnormalities of sperm. VDAC3 recombinant protein immunization to rabbit is expected to produce of polyclonal antibodies anti-VDAC3. Then, the antibodies are purified and evaluated its ability to bind antigen VDAC3 contained in human sperma by observation of motility, sperm speed, viability, membrane integrity, and the integrity of the acrosome. Method. VDAC3 recombinant protein produced by culturing of E. coli BL21 that contains the construction of recombinant vector. This recombinant protein immunized to rabbits and then the antiserum taken from blood sample. VDAC3 antibodies that contained in antiserum purified by affinity chromatography matrix protein A Sepharose then the concentration was measured by ELISA and the purity analyzed by SDS-PAGE. The ability of VDAC3 antibodies were then tested to normal human sperma with parameters are: sperm motility, sperm speed, mortality (eosin Y staining method), membrane integrity (using HOST), and the integrity of the acrosome (using FITC-PNA). Results. Culture of E. coli with addition of IPTG showed a higher concentrations (2,051 mg/ml) than without IPTG (1,528 mg/ml). Immunization of protein VDAC3 recombinant to rabbit produce antiserum that contains antibodies with the highest titers 3,504 in rabbit B. SDS-PAGE analysis two protein fragmen with size of ~ 55 kDa and ~ 25 kDa. Statistical analysis of the effect of pure VDAC3 antibodies to motility, sperm speed, mortality, membrane integrity, and the integrity of the acrosome showed a significant difference (p < 0.05) with control preimun serum.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>