Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riska Nyutan Hadji Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Latar belakang: Penanganan nyeri pada kanker menjadi tantangan tersendiri dalam meningkatkan kualitas hidup pasien kanker serviks. Untuk mencapai optimalitas, salah satu hambatan yang dihadapi adalah miskonsepsi antara pengetahuan dan keyakinan pasien terhadap penanganan nyeri pada kanker.Tujuan: Mengetahui dan meningkatkan pengetahuan pasien kanker serviks terhadap nyeri dan penanganannyaMetode: Quasi-Experimental, Pretest-Postest Design,Hasil: Kami mengambil subjek 34 pasien kanker serviks multisenter dari 2 RS Rumah Sakit Ciptomangunkusumo dan Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan yang diambil secara consecutive sampling. Dari hasil studi ini terdapat peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku pasien kanker serviks terhadap nyeri dan penanganannya sebelum dan sesudah dilakukan komunikasi, informasi, dan edukasi. Sebagian besar pasien memiliki pemahaman dan keyakinan bahwa 1 Obat pereda nyeri dapat menyebabkan ketergantungan dan menimbulkan komplikasi hati dan ginjal, meskipun diberikan dengan dosis dan cara yang tepat 55,9 , 2 Parasetamol tidak dapat dijadikan obat pereda nyeri pada kanker 70,6 , c Tidak bersedia mengkonsumsi morfin 73,5 , d Tidak perlu meminum obat anti nyeri sesuai jadwal 67,6 Kesimpulan : Terdapat miskonsepsi yang terjadi di masyarakat mengenai nyeri pada kanker dan penanganannya. Pengetahuan dan pengalaman pasien dipengaruhi oleh multifaktorial. Dengan memahami pengetahuan, sikap dan perilaku pasien diharapkan dapat menjembatani permasalahan penanganan nyeri pada kanker, sehingga meningkatkan keberhasilan terapi, dengan tujuan bebas nyeri dan tercapainya kualitas hidup yang optimal.Kata kunci : kanker serviks, miskonsepsi, penanganan nyer i
ABSTRACT
ABSTRACT BACKGROUND Cancer pain management becomes our challenge to improve the quality of life, especially on cervical cancer. To achieve the optimality of management, the barrier is misconception about knowledge and belief of the patient about pain and its management AIM Acknowledge and improve the patient rsquo s knowledge about pain and its management DESIGN AND METHODOLOGY Quasi Experimental, Pretest Postest Design RESULTS We took 34 subjects of cervical cancer patient in multicenter hospital Cipto Mangunkusumo Hospital and Persahabatan Hospital, Jakarta by consecutive sampling. From our study there was improving of knowledge and attitude based on questionnaire form before and after we gave communication, information, and education. Most of patients had knowledge and belief that 1 Pain relief drug can cause addiction and damage the liver and renal even given in a correct dosage 55,9 , 2 Paracetamol can rsquo t be the pain relief drug for cancer treatment 70,6 , 3 Refuse to consume morfin opiate for the treatment 73,5 , 4 No need to consume pain relief routinely 67,6 . CONCLUSION Misconception happened in community, especially among the patient about cancer pain. Acknowledge and experience were influenced by multifactorial. By knowing about knowledge and attitude, might overcome the barrier of misconception about cancer pain management, to improve the outcome, to achive free of pain condition to develop the optimal quality of life. Keywords Cervical cancer, misconception, pain management
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T58871
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lenny Indrayani
Abstrak :
ABSTRAK
Latar belakangPenanganan nyeri kanker sering kali membutuhkan opiat. Morfin merupakan gold standard pada penatalaksanaan nyeri hebat kanker, tetapi sering kali penatalaksanaan nyeri kanker tidak optimal. Indonesia merupakan salah satu negara dengan konsumsi opiat yang sangat rendah. Adanya hubungan antara pengetahuan dokter tentang penanganan nyeri kanker dengan penggunaan opiat dapat merupakan salah satu indikator terhadap penanganan nyeri kanker. Pengetahuan penanganan nyeri kanker yang kurang menyebabkan penanganan yang tidak optimal. Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui pengetahuan dokter mengenai penanganan nyeri kanker dalam pemilihan opiat, cara pemberian, dosis, efek samping dan adanya adiksi, serta faktor-faktor yang menjadi penghambat pada penanganan nyeri kanker. MetodeDesain penelitian ini merupakan survei potong lintang cross sectional yang dilakukan pada dokter spesialis yang menangani nyeri kanker di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional RSUPN , Rumah Sakit Khusus Kanker, Rumah Sakit Umum Daerah RSUD di Jakarta dan salah satu rumah sakit swasta di Tangerang dalam bulan Nopember 2016 ndash; Maret 2017. Penelitian ini menggunakan pertanyaan/ kuesioner yang akan diisi responden tanpa menyebutkan nama dan bersifat rahasia. Pengetahuan dianggap baik, bila nilai 70 dan kurang, bila nilai < 70 menggunakan skoring, sedangkan untuk menilai hubungan antara pengetahuan tentang penggunaan opiat dengan bidang spesialisasi dokter dianalisis dengan uji Chi-square dan hasil statistik dianalisis dengan menggunakan SPSS versi 20Hasil penelitian Dari total 146 kuesioner yang didistribusikan, didapatkan 103 kuesioner 70,5 yang direspon. Pada penelitian ini, mayoritas responden 69,9 mempunyai pengetahuan yang tidak adekuat. Rerata tertinggi didapatkan pada bagian pemilihan opiat 70,55 sedangkan rerata terendah didapatkan pada bagian efek samping opiat yaitu 47,56. Tidak terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan dokter tentang penggunaan opiat dengan bidang spesialisasi P= 0,355 . Regulasi pemerintah merupakan penghambat utama pada penggunaan opiat, disusul dengan kurangnya pelatihan, ketersediaan obat dan pengetahuan tentang efek samping.KesimpulanPada penelitian ini, didapatkan bahwa pengetahuan dokter tentang penggunaan opiat untuk penanganan nyeri kanker terutama dalam hal pengetahuan tentang efek samping opiat masih kurang. Hasil yang cukup baik didapat pada pemilihan opiat.Kata kunci : Opiat, Penanganan nyeri kanker, Pengetahuan dokter
ABSTRACT Backgroud Treatment of cancer pain often requires opioids. Morphine is a gold standard in the management of severe cancer pain. Ironically treatment of cancer pain is often inadequate. Indonesia is one of the countries with very low opioid consumption. The relationship between physician knowledge about cancer pain management and opioid usage is one of an indicator for cancer pain handling. Inadequate knowledge of cancer pain management causes improper handling. The purpose of this study was to find out the physician rsquo s knowledge about the management of cancer pain in choosing opioid, administration, doses, side effects, addiction and factors of opioid that barrier in pain management.MethodsThis cross sectional study was conducted in National Center General Hospital RSUPN , Cancer Center Hospital, Regional Public Hospital in Jakarta and a Private Hospital in Tangerang from November 2016 to March 2017. Inclusion criteria were medical specialist who treating cancer pain. This study used questionnaires that filled out by respondents and confidential. Score of inadequate knowledge was less than 70, and adequate knowledge 70. To assess the relationship between knowledge of opioid use with specialization analyzed by Chi square test and Fisher rsquo s exact if Chi square requirement is not fulfilled. Statistical analysis was performed by SPSS version 20.Results From a total of 146 distributed questionnaires, we received 103 questionnaires 70,5 . In this study, the majority of respondents 69,9 had inadequate knowledge. The highest rate 70,55 was found in the choosing opioid section, while the lowest rate 49,5 was found in the opioid side effects section. There is no significant relationship between physician knowledge on opioid usage and specialization P 0,355 . Government regulation is major obstacle to opioid use, followed by lack of training, drug availability and knowledge of side effects ConclusionIn this study, it was found that physician knowledge on opioid usage for cancer pain management, especially in terms of knowledge about opioid side effects is still lacking. Good results are obtained in choosing opioid. Keywords Cancer pain management, Opioid, Physician knowledge.
2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anis Dwi Ananda
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan upaya penanganan nyeri haid primer pada remaja putri kelas VIII di SMP X dan SMP Y. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan jumlah sampel 159 orang. Hasil penelitian menunjukkan di SMP X (54,9%) dan SMP Y (52,3%) memiliki upaya penanganan nyeri haid yang baik. Uji bivariat menyatakan adanya hubungan signifikan antara pengetahuan (p-value 0,011) dan keterpaparan sumber informasi (p-value 0,037) dengan upaya penanganan nyeri haid primer. Diperlukan upaya promosi kesehatan dengan menggunakan berbagai media yang komprehensif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterpaparan informasi. ......The purpose of this study was to find out the related factors of primary dysmenorrhea handling on adolescent girls class VIII in X and Y Junior High School. This study used cross sectional approach with 159 people as a sample. The results of this study showed in X Junior High School (54,9%) and Y (52,3%) had a good dysmenorrhea handling. Bivariate test showed that there was a significant association between knowledge (p-value 0.011) and exposure resources (p-value 0.037) with primary dysmenorrhea handling. Health promotion using various comprehensive media is needed to improve knowledge and exposure of information.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60279
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library