Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amirah
Abstrak :
Penghambatan aktivitas enzim arginase memiliki peranan penting dalam mencegah beberapa penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah. Senyawa flavonoid pada genus Caesalpinia diketahui berpotensi dalam menghambat aktivitas enzim arginase. Caesalpinia tortuosa Roxb. merupakan salah satu tanaman genus Caesalpinia yang belum diketahui potensi penghambatannya terhadap enzim arginase. Penelitian ini bertujuan untuk menguji potensi penghambatan aktivitas enzim arginase secara in vitro terhadap ekstrak n-heksana, etil asetat, dan metanol kulit batang Caesalpinia tortuosa Roxb menggunakan microplate reader, penetapan kadar flavonoid total melalui metode kolorimetri AlCl3 serta penapisan fitokimia pada ekstrak teraktif. Hasil uji potensi penghambatan aktivitas arginase kulit batang Caesalpinia tortuosa Roxb. menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat dan metanol dapat aktif menghambat aktivitas enzim arginase dengan nilai IC50 berturut-turut 33,81 g/mL dan 11,58 g/mL. Ekstrak teraktif etil asetat dan metanol menunjukkan kadar flavonoid total masing-masing sebesar 7,41 mgQE/gram dan 5,052 mgQE/gram. Skrining fitokimia ekstrak etil asetat dan metanol menunjukkan positif terhadap flavonoid, tanin, dan saponin. Berdasarkan pengujian, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etil asetat dan metanol kulit batang Caesalpinia tortuosa Roxb. memiliki potensi penghambatan aktivitas enzim arginase. Ekstrak etil asetat memiliki kadar flavonoid total terbesar. Kedua ekstrak teraktif etil asetat dan metanol mengandung senyawa flavonoid, tanin, dan saponin. ......Inhibition of arginase enzyme activity has an important role in preventing some diseases associated with blood vessels. Flavonoid compounds in Caesalpinia family known to potentially inhibit arginase enzyme activity. Caesalpinia tortuosa Roxb. is one of caesalpinia plants that havent been known the potential inhibition to arginase enzyme activity. This study aimed to examine the potential inhibition of arginase enzyme activity by in vitro method of n hexane, ethyl acetate and methanol Caesalpinia tortuosa Roxb bark extracts by microplate reader, determination of total flavonoid content through AlCl3 colorimetric method and phytochemical screening on the most active extracts. The test result from potential inhibition of arginase enzyme on Caesalpinia tortuosa Roxb. stem bark showed that ethyl acetate and methanol extracts could actively inhibit the activity of arginase enzyme with IC50 value respectively 33.81 g mL and 11.58 g mL. The most active extracts of ethyl acetate and methanol showed total flavonoid levels 7.41 mgQE gram and 5.052 mgQE gram, respectively. Phytochemical screening from ethyl acetate and methanol extracts showed positive for flavonoids, tannins, and saponins. Based on the test, it can be concluded that ethyl acetate and methanol extracts from Caesalpinia tortuosa Roxb. has potential inhibition of arginase enzyme activity. Ethyl acetate extract has the greatest total flavonoid content. The two most active extracts of ethyl acetate and methanol contain flavonoid compounds, tannins, and saponins.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S68226
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Lukmanto
Abstrak :
Hipertensi merupakan salah satu masalah vaskular dengan jumlah penderita yang terus meningkat setiap tahunnya. Inhibitor Angiotensin Cnverting Enzyme (ACE) merupakan salah satu obat pilihan dalam penatalaksanaan hipertensi modern yang dikembangkan dari produk alam. Selain pengobatan modern, juga dikenal pengobatan tradisional dengan menggunakan tanaman untuk mengobati hipertensi. Pada penelitian ini, 9 jenis tanaman yang telah digunakan secara turun temurun untuk mengobati hipertensi dipilih untuk diuji aktivitas inhibisi ACE. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas inhibisi ACE dari beberapa ekstrak tanaman uji dan mengetahui golongan kimia yang terkandung dalam ekstrak tanaman yang aktif menginhibisi ACE. Aktivitas inhibisi terhadap ACE yang diuji menggunakan metode in vitro dengan menggunakan substrat Hipuril- Histidil-Leusin (HHL) menunjukkan beberapa ekstrak tanaman berpotensi sebagai antihipertensi alamiah dengan ekstrak kulit batang nangka (Artocarpus heterophyllus) menunjukkan aktivitas inhibisi ACE paling baik dengan IC50 sebesar 5,73 μg/mL. Hasil uji penapisan fitokimia menunjukkan golongan kimia yang terkandung dalam ekstrak ini adalah alkaloid, glikosida, tanin, polifenol dan saponin. Hasil penelitian ini menunjukkan potensi beberapa tanaman sebagai sumber ACE inhibitor dan perlu diteliti lebih lanjut. ......Hypertension is vascular problem with increasing number of patients every year. Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEi) is recognized as drug of choice in modern hypertension therapy that developed from natural products. Futhermore, many plants in this world have been used as traditional antihypertensive agent, so we used this several traditionally antihypertensive plants as test subjects. Therefore, this research aims to determine ACE inhibition activity from several plants extract and determine phytochemical properties from active extract. ACE inhibitory activity is tested using in vitro methods showed some plant extracts have potential as a natural anti-hypertensive agent with stem bark extract of jackfruit (Artocarpus heterophyllus) showed the most active ACE inhibitory activity with IC50 of 5.73 μg/mL. Phytochemical screening test showed these extract contents are alkaloids, glycosides, tannins, polyphenols and saponins. These findings suggested that several plants might have potential as anti-hypertensive agent and need futher research.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S52568
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Fadhilah
Abstrak :
Diabetes melitus merupakan kelainan metabolik kronis yang dapat ditandai dengan kondisi hiperglikemia, atau tingginya kadar gula pada darah pada pasien. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya kerusakan pada sel penghasil insulin, kurangnya sekresi insulin, atau adanya resistensi terhadap insulin. Tingginya kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus dapat diturunkan dengan beberapa cara, salah satunya dengan penghambatan enzim pengkatalis karbohidrat, seperti enzim α-amilase dan α-glukosidase. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek antidiabetes dari daun Garcinia kydia melalui penghambatan aktivitas enzim α-amilase dan α-glukosidase. Pada penghambatan α-amilase, digunakan Spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 490 nm dan pada penghambatan α-glukosidase digunakan Microplate Reader dengan panjang gelombang 405 nm. Hasil pada uji penghambatan α-amilase menunjukkan bahwa ekstrak metanol memiliki persen penghambatan tertinggi, sebesar 89,06% dengan IC50 15,67μg/mL. Hasil pada uji penghambatan α-glukosidase menunjukkan ekstrak metanol juga memiliki IC50 terkecil, yaitu 22,89μg/mL. Pada kedua uji menunjukkan bahwa ekstrak metanol nilai IC50 terrendah, oleh karena itu dilakukan penapisan senyawa kimia pada ekstrak, hasilnya yaitu ekstrak metanol daun Garcinia kydia mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, glikosida, saponin, dan terpenoid.
Diabetes mellitus is a chronic metabolic disorder characterized by hyperglycemia condition, or an increasing of sugar blood levels in patient. This condition was caused by β-cell destruction, insufficient insulin secretion, and resistance to the action of insulin. Hyperglycemia in diabetes mellitus patients could be reduced by several ways, which one of them is by inhibition of carbohydrate hydrolyzing enzymes, such as α-amylase and α-glucosidase. This research was aimed to identify antidiabetic effect of Garcinia kydia Roxb leaves through inhibition of α-amylase and α-glucosidase. Inhibition of α-amylase was tested by Spectrophotometer UV-Visible (λ=490 nm), meanwhile inhibition of α-glucosidase was tested by Microplate Reader (λ=405 nm). The result showed methanol extract had the highest inhibition percentage of α-amylase, 89.06% and has IC50 15.67μg/mL, and methanol extract also had the highest IC50, for inhibiting α-glucosidase, which is 22.89μg/mL. Methanol extract of Garcinia kydia leaves showed the lowest IC50 value of both tests. Phytochemical screening showed that in methanol extract of Garcinia kydia Roxb leaves contains alkaloids, flavonoids, tannins, glycosides, saponins, and terpenoids.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S60961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Josy Kurnia Wulandari
Abstrak :
Inflamasi merupakan reaksi lokal pada jaringan vaskular terhadap cedera yang salah satu mediatornya adalah leukotrien. Leukotrien dihasilkan dari metabolisme asam arakidonat oleh lipoksigenase dan dapat meningkatkan permeabilitas kapiler dan meningkatkan adhesi leukosit pada pembuluh kapiler selama cedera atau infeksi. Kebanyakan obat-obatan anti inflamasi yang beredar di pasaran saat ini hanya bekerja dengan cara menghambat aktivitas enzim siklooksigenase saja. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek antiinflamasi dari daun Costus speciosus Smith. melalui penghambatan aktivitas enzim lipoksigenase menggunakan Spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 234 nm. Hasil uji penghambatan enzim lipoksigenase menunjukkan bahwa ekstrak n-heksana memiliki IC50 2,4432 µg/mL, ekstrak etil asetat memiliki IC50 0,0706 µg/mL, dan ekstrak etanol IC50 0,4504 µg/mL. Ekstrak etil asetat daun Costus speciosus Smith. ini memiliki penghambatan lipoksigenase yang kuat dibandingkan baikalein (IC50=0,240). Selanjutnya dilakukan penapisan senyawa kimia pada ekstrak etil asetat sebagai ekstrak teraktif, hasilnya yaitu ekstrak etil asetat daun Costus speciosus Smith. mengandung flavonoid, saponin, antrakuinon, terpenoid dan steroid. Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etil asetat daun Costus speciosus Smith. merupakan ekstrak teraktif dalam penghambatan aktivitas lipoksigenase. ......Inflammation is a local reactions at the vascular tissue to injury that mediated by leukotriens. Leukotriens produced by lipoxygenase pathway, those can increase the permeability of capillaries and improves the adhesion of leukocytes to capillaries during injury or infection. Many kind of drugs for anti-inflamation are cyclooxygenase inhibitor. This research aimed to identify anti-inflammatory effect of Costus speciosus Smith. leaves through inhibition of lipoxygenase activity which tested by Spectrophotometer UV-Visible (λ=234 nm). Lipoxygenase enzyme inhibition test showed that n-hexane extract had IC50 2.4432 µg/mL, the ethyl acetate extract had IC50 0.0706 µg/mL, and ethanol extract IC50 0.4504 µg/mL. Ethyl acetate extract of Costus speciosus Smith. leaves has stronger inhibition of lipoxygenase compared to baikalein (IC50 = 0.240). Phytochemical screening showed that in ethyl acetate extract of Costus speciosus Smith. leaves contains flavonoids, saponins, hydroquinones, terpenoids, and steroids. It can be concluded that ethyl acetate extract of Costus speciosus Smith. leaves an extract of the most active in the inhibition of lipoxygenase activity.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S65060
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarlina Jihan Lusiyanti
Abstrak :
Angiotensin converting enzyme inhibitor (ACEi) merupakan obat yang dapat mengontrol hipertensi. Penelitian secara in vivo melaporkan bahwa stres oksidatif berperan dalam patogenesis hipertensi. Daun jarum tujuh bilah (Pereskia sacharosa Griseb.) secara tradisional telah digunakan sebagai antihipertensi dan antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penghambatan aktivitas ACE dari ekstrak etanol Pereskia sacharosa Griseb., aktivitas antioksidan metode FRAP dari ekstrak dan fraksi, menentukan kadar fenolik total dan flavonoid total fraksi, serta melihat korelasinya dengan aktivitas antioksidan. Ekstraksi dilakukan secara maserasi dengan etanol 80% dan fraksinasi dilakukan dengan metode partisi cair-cair. Uji penghambatan ACE secara in vitro dari ekstrak menggunakan ACE Kit-WST Dojindo dan diperoleh nilai IC50 3,448 μg/mL. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode FRAP dari fraksi n-heksana, etil asetat, dan n-butanol diperoleh EC50 berturut-turut 91,270; 15,085; dan 36,070 μg/mL. Penapisan fitokimia menunjukkan ekstrak etanol daun Pereskia sacharosa Griseb. mengandung alkaloid, fenol, flavonoid, glikosida, steroid, tanin, dan saponin. Fraksi n-butanol memiliki kadar fenolik total dan flavonoid total tertinggi yaitu 8,456 ± 0,151 mg EAG/g ekstrak dan 3,858 ± 0,285 mg EK/g ekstrak. Terdapat korelasi yang kuat antara kadar fenolik total pada fraksi dan aktivitas antioksidannya dengan metode FRAP. ......Angiotensin converting enzyme inhibitors (ACEi) are drugs that can control hypertension. In vivo studies have reported that oxidative stress plays a role in the pathogenesis of hypertension. Jarum tujuh bilah (Pereskia sacharosa Griseb.) leaves have been used traditionally as antihypertensive and antioxidant. The purpose of this study was to determine the inhibition of ACE activity of the ethanolic extract of Pereskia sacharosa Griseb., antioxidant activity of the extract and fractions using FRAP method, determine the total phenolic and total flavonoids content its fractions and its correlation with antioxidant activity. Extraction was done by maceration with 80% ethanol and fractionation performed by liquid-liquid partition. In vitro inhibition of ACE activity assay of the extract using ACE Kit-WST Dojindo had IC50 value of 3.448 μg/mL. Antioxidant activity using FRAP method of the n-hexane, ethyl acetate, and n-butanol fractions had EC50 value of 91.270; 15.085; and 36.070 μg/mL respectively. Phytochemical screening showed that ethanolic extract of Pereskia sacharosa Griseb. leaves contained alkaloids, phenols, flavonoids, glycosides, steroids, tannins, dan saponins. n-butanol fraction had the highest total phenolic content and total flavonoids content with 8.456 ± 0.151 mg GAE/g extract and 3.858 ± 0.285 mg QE/g extract. There was a high correlation between total phenolic content of the fraction with their antioxidant activity using FRAP method.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S64307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Winando
Abstrak :
Radikal bebas adalah zat yang dapat menyebabkan stres oksidatif di tubuh manusia jika itu melebihi kapasitas maksimum. Antioksidan adalah zat yang bisa dinetralkan gratis radikal menjadi bentuk yang kurang berbahaya. Itu bisa didapat dari tanaman yang mengandung metabolit sekunder seperti polifenol dan flavonoid, salah satu tanaman yang dimiliki Potensi sebagai antioksidan adalah Tail Grape (Artabotrys blumei Hook F. & Thomson) dari Keluarga Annonaceae, sebagian besar didistribusikan di Indonesia dan Malaysia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ekstrak heksana, etil asetat dan metanol daun dan batang kulit Ekor Anggur memiliki potensi sebagai antioksidan dan untuk mengetahui phytochemical-nya komposisi, terutama flavonoid dan polifenol. Uji antioksidan telah dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu 2,2-difenil 1-pricylhydrazyl (DPPH) dan Ferric Reducing Antioksidan Power (FRAP), pembacaan absorbansi dilakukan oleh spektrofotometri menggunakan microplate reader pada λ = 517 nm untuk DPPH dan λ = 593 nm untuk uji FRAP. Total kandungan flavonoid ditentukan oleh aluminium klorida uji kolorimetri, total konten fenolik ditentukan dengan menggunakan Folin-Ciocalteu reagen. Ekstrak metanol kulit batang menunjukkan potensi antioksidan terbaik, dengan IC50 20,38 μg / mL pada uji DPPH dan FeEAC 32,357 μmol / g ekstrak pada uji FRAP. Ini ekstrak metanol juga memiliki kandungan lavonoid dan fenolik total tertinggi, yaitu 319.276 mgQE/gram sampel dan 589.714 mgGAE/gram sampel berturut-turut. Di Kesimpulannya, ekstrak metanol kulit batang Tail Grape memiliki antioksidan kuat aktivitas, maka fraksinasi lebih lanjut dan isolasi dapat dilakukan untuk mendapatkan lebih banyak zat spesifik yang bertindak sebagai antioksidan.
Free radicals are substances that can cause oxidative stress in the human body if they exceed their maximum capacity. Antioxidants are substances that can be neutralized free of radicals into less harmful forms. It can be obtained from plants that contain it Secondary metabolites such as polyphenols and flavonoids, one plant that has potential as an antioxidant is the Tail Grape (Artabotrys blumei Hook F. & Thomson) of the Annonaceae Family, mostly distributed in Indonesia and Malaysia. This research was conducted to find out whether hexane, ethyl acetate and methanol extracts of leaves and stem of the skin of Grape Tail have potential as an antioxidant and to find out its phytochemicals. Composition, especially flavonoids and polyphenols. Antioxidant test has been performed using two methods, namely 2,2-diphenyl-1-pricylhydrazyl (DPPH) and Ferric Reducing Antioxidant Power (FRAP), absorbance readings were carried out by spectrophotometry using a microplate reader at λ = 517 nm for DPPH and λ = 593 nm for the test FRAP. The total flavonoid content was determined by the aluminum chloride colorimetric test, the total phenolic content was determined using the Folin-Ciocalteu reagent. The bark methanol extract shows the best antioxidant potential, with IC50 20.38 μg/mL in the DPPH test and FeEAC 32.357 μmol/g extract in the FRAP test. This methanol extract also has the highest total lavonoid and phenolic content, which is 319,276 mgQE/gram sample and 589,714 mgGAE/gram sample respectively. In conclusion, the methanol extract of Tail Grape bark has strong antioxidant activity, so further fractionation and isolation can be carried out to obtain more specific substances that act as antioxidants.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvi Khairunnisa
Abstrak :
Pada penelitian sebelumnya, dilaporkan bahwa ekstrak etanol herba meniran (Phyllanthus niruri L.) paling kuat menghambat aktivitas α-glukosidase dibanding 15 tanaman uji lainnya. α-Glukosidase mengkatalisis tahap akhir proses pencernaan karbohidrat. Dengan demikian, terjadi penundaan absorpsi glukosa dan penurunan kadar glukosa plasma postprandial. Senyawa yang dapat menghambat α-glukosidase secara potensial dapat digunakan sebagai antidiabetes. Diabetes melitus merupakan penyakit gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang ditandai dengan hiperglikemia. Berdasarkan hal tersebut, pada penelitian ini dilakukan uji aktivitas antidiabetes dengan metode penghambatan α- glukosidase. Phyllanthus niruri L. dimaserasi dengan etanol 80 % dilanjutkan dengan fraksinasi menggunakan pelarut petroleum eter, etil asetat, butanol, dan metanol. Reaksi α-glukosidase dan p-nitrofenil-α-D-glukopiranosa sebagai substrat menghasilkan p-nitrofenol yang berwarna kuning. Produk reaksi ini diukur pada panjang gelombang 400 nm menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Hasil menunjukkan bahwa fraksi metanol dari ekstrak etanol Phyllanthus niruri L., memiliki aktivitas penghambatan paling kuat terhadap α-glukosidase dengan nilai IC50 1,67 ppm. Golongan senyawa yang terdapat pada fraksi metanol ekstrak etanol Phyllanthus niruri L. adalah glikosida, alkaloid, dan tanin. ......In the previous research, Phyllanthus niruri L. herb ethanolic extract has been reported to be the strongest of α-glucosidase inhibitory activity compared with other fifteen plants. α-Glucosidase catalyzes the final step in the digestive process of carbohydrates. Because of that, it can retard the liberation of glucose from oligosaccharides and disaccharides. The compounds that could inhibit α-glucosidase activity are potentially used for antidiabetic by suppresing postprandial hyperglycemia. Diabetes mellitus is a disease with disturbance of carbohydrate, fat and protein metabolism characterized by hyperglicemia. Based on that matter, this research tested antidiabetic activity with α-glucosidase inhibition method. Phyllanthus niruri L. was maserated with 80 % ethanol followed by fractination with petroleum ether, ethyl acetate, buthanol, and methanol as solvents. Reaction between α-glucosidase and p-nitrofenil-α-Dglukopiranosa as substrat produce p-nitrophenol which has yellow color. The absorbance of this product was measured at 400 nm by UV-Vis Spectrophotometer. The result showed that methanol fraction of Phyllanthus niruri L. ethanolic extract has the strongest inhibitory activity of α-glucosidase with IC50 value of 1,67 ppm. Chemical compounds that consist in Phyllanthus niruri L. ethanolic extract methanol fraction are glycosides, alkaloids and tannins.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1797
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kristiyanti
Abstrak :
Diabetes melitus adalah penyakit gangguan metabolisme lemak, karbohidrat, dan protein akibat berkurangnya sekresi insulin atau sensitifitas reseptor insulin, atau kombinasi keduanya. Diabetes ini ditandai dengan terjadinya hiperglikemia pada pasien. Salah satu terapi diabetes adalah konsumsi obat penghambat α-amilase dan α-glukosidase. Obat golongan ini dapat menurunkan kadar glukosa darah post-prandial dengan cara menghambat aktivitas enzim dalam menghidrolisis karbohidrat, sehingga laju penyerapan glukosa di intestinal akan menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penghambatan aktivitas α-amilase dan α-glukosidase serta mengetahui golongan senyawa kimia yang terkandung dalam ekstrak daun Calophyllum tomentosum Wight. Daun Calophyllum tomentosum Wight. dimaserasi berturut-turut dengan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol. Uji penghambatan aktivitas α-amilase dilakukan menggunakan spektrofotometer UV-Vis (λ = 490 nm). Hasil menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun Calophyllum tomentosum Wight. memiliki persen penghambatan terbesar yaitu 75,67% dengan nilai IC50-nya 40,39 μg/mL. Sedangkan, uji penghambatan aktivitas α-glukosidase dilakukan menggunakan microplate reader (λ = 405 nm). Hasil menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun Calophyllum tomentosum Wight. memiliki aktivitas penghambatan terbaik dengan nilai IC50 89,907 μg/mL. Hasil penapisan fitokimia menunjukkan bahwa pada ekstrak metanol daun Calophyllum tomentosum Wight. mengandung golongan senyawa flavonoid, glikosida, saponin, dan tanin. ...... Diabetes mellitus is a group of metabolic disorders of fat, carbohydrate, and protein metabolism that results from defects in insulin secretion, insulin action (sensitivity), or both. Diabetes mellitus is characterized by hyperglycemia. One therapy for treating diabetes mellitus is consumption of α-amylase and α-glucosidase inhibitors. These drugs can reduce levels of blood glucose postprandial by inhibiting the activity of hydrolyze carbohydrate by enzymes, so that the rate of glucose absorption will decrease in intestinal. This research aims to determine α-amylase and α-glucosidase inhibition activity and also to identify chemical constituent group of extract Calophyllum tomentosum Wight. leaves. Calophyllum tomentosum Wight. leaves was macerated in a row with n-hexane, ethyl acetate, and methanol. α-Amylase inbition was tested using spectrophotometer UV-Vis (λ = 490 nm). The result showed that methanol extract of Calophyllum tomentosum Wight. leaves had the highest inhibition percentage of 75,67% with IC50 40,39 μg/mL. Meanwhile, α-glucosidase inhibition was tested using microplate reader (λ = 405 nm). The result showed that methanol extract of Calophyllum tomentosum Wight. leaves had the best inhibition activity with IC50 of 89,907 μg/mL. Phytochemical screening showed that methanol extract of Calophyllum tomentosum Wight. leaves contain flavonoids, glycosides, saponins, and tannins.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S61303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Ariena Mekhanindya
Abstrak :
Diabetes melitus termasuk kelainan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia. Salah satu terapi diabetes adalah dengan menggunakan penghambat α-amilase dan α-glukosidase. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi golongan senyawa kimia dan mengetahui aktivitas antidiabetes dengan penghambatan aktivitas α-amilase dan α-glukosidase dari ekstrak n-heksana, etil asetat dan metanol daun Garcinia lateriflora Blume. Ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut n-heksana, etil asetat dan metanol. Uji penghambatan aktivitas α-amilase menggunakan metode kalorimetri pada panjang gelombang 490 nm dan hasilnya adalah ekstrak metanol memiliki aktivitas tertinggi dengan IC50 sebesar 6,483 ppm. Pada uji penghambatan aktivitas α-glukosidase menggunakan metode spectrophotometric rate determination menggunakan microplate reader pada panjang gelombang 405 nm didapatkan hasil IC50 akarbose sebagai pembanding sebesar 91,173 ppm, ekstrak n-heksana sebesar 138,757 ppm, ekstrak etil asetat 59,325 ppm dan ekstrak metanol sebesar 62,989 ppm. Pada ekstrak etil asetat terdapat alkaloid, flavonoid, terpen dan glikosida sedangkan pada ekstrak metanol terdapat alkaloid, flavonoid, terpenoid, tanin, saponin, glikosida dan antrakuinon. ...... Diabetes mellitus is a chronic metabolic disorder characterized by hyperglycemia. One therapy for treating diabetes melitus by inhibition of α-amylase and α-glucosidase. The aim of this research was to identify chemical constituent group and determine antidiabetic effect through inhibition activity of α-amylase and α-glucosidase from n-heksana, ethyl acetate and methanol extract of Garcinia lateriflora Blume. Extraction was done by maceration with n-heksana, ethyl acetate and methanol. α-amylase inhibition was tested by colorimetry methods (λ=490 nm) and the result showed that methanol extract of Garcinia lateriflora Blume. Leaves had the highest inhibition activity with IC50 6,484 ppm. α-glucosidase inhibition was tested by spectrophotometric rate determination method used microplate reader (λ=405nm) . The result showed that IC50 of acarbose as a standard is 91,173 ppm, n-heksana extract is 138,757 ppm, ethyl acetate extract is 59,325 ppm and methanol extract is 62,989 ppm. Phytochemical screening showed that in ethyl acetate extract contain alkaloids, flavonoids, terpenoids and glycosides and in methanol extract contain alkaloids, flavonoids, terpenoids,tannins, saponins, glycosides and antraquinon.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S60960
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Noor Aisyah
Abstrak :
Indonesia adalah Negara yang kaya akan tanaman, namun banyak yang belum diketahui efek farmakologinya. Di antaranya, diduga ada yang memiliki efek hipotensif. Tanaman-tanaman tersebut diteliti efek penghambatan aktivitas Angiotensin Converting Enzyme (ACE) yang mana memiliki potensi sebagai hipotensif. ACE berperan sebagai regulator dalam sistem renin-angiotensinaldosteron (RAAS), yang mana ketika ACE diaktifkan, maka angiotensin I akan dikonversi menjadi angiotensin II, yang akan berperan sebagai vasokonstriktor. ACE juga dapat menonaktifkan bradikinin dan kallikrein, yang merupakan molekul vasodilator. Karena mekanisme kerja inilah, ACE dapat meningkatkan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji penghambatan aktivitas ACE oleh ekstrak etanol dari beberapa tanaman obat di Indonesia dan penapisan fitokimia pada ekstrak etanol dengan efek penghambatan aktivitas di atas 80%. Uji in-vitro penghambatan aktivitas ACE menggunakan substrat Hippuryl-Lhistidyl- L-leucine. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah Averrhoa carambola L dan daun Graptophyllum pictum memiliki nilai IC50 masing-masing 53,79 μg/mL dan 49,55 μg/mL. Golongan senyawa kimia yang terdapat pada ekstrak etanol buah Averrhoa carambola L adalah glikosida, flavonoid, dan saponin. Sedangkan ekstrak etanol daun Graptophyllum pictum mengandung glikosida, tanin, flavonoid, terpen, alkaloid, dan saponin. Hasil ini membuktikan bahwa daun Graptophyllum pictum memiliki potensi untuk menjadi bahan penelitian uji aktivitas ACE untuk ke depannya nanti. ......Indonesia is rich in plants, but there are still unknown pharmacological effects of some of them. There are plants which presumably have a hypotensive effect. This plants were studied for its inhibiton effect of Angiotensin Converting Enzyme (ACE) that can lower blood pressure. ACE served as the regulator of the renin-angiotensin-aldosterone system, when ACE is activated, angiotensin I will be converted to angiotensin II, which will act as a vasoconstrictor. ACE can disable bradykinin and kallikrein, which are a vasodilator molecules. Because of that, ACE can increase blood pressure. This research aimed to study the inhibition effect of ACE activity in ethanol extracts of some Indonesian medicinal plants and to do a phytochemical screening in ethanol extracts with inhibition activity rate above 80%. The in-vitro test of Inhibition Activity of ACE used Hippuryl-Lhistidyl- L-leucine. The result showed that the IC50 values for Averrhoa carambola L fruits and Graptophyllum pictum leaves are 53,79 μg/mL and 49,55 μg/mL. Averrhoa carambola L fruits contained glycosides, flavonoid, and saponins. While in Graptophyllum pictum leaves contained flavonoids, tannins, glycosides, terpenoids, alkaloids, dan saponins. These result shows that Graptophyllum pictum leaves have potentials to be a material for the ACE activity research in the future.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S46963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>