Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S17963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cochran, William G.
Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), 2005
519.52 COC t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ihsan Damhury
"Polyester sangat banyak dipakai di industri tekstil salah satunya yaitu terbuat dari poly(ethylene terephthalate) (PET) yang memiliki kekuatan yang tinggi, ketahanan terhadap kimia, dan sifat pengeringan yang baik jika dibandingkan dengan bahan baku alami seperti katun sehingga polyester nyaman digunakan untuk pemakaian sehari-hari. Salah satu produk tekstil yang sering digunakan sebagai bahan baku dacron sebagai isian bantal maupun boneka yaitu hollow staple fiber dengan menggunakan metode spinning dan drawing. Penelitian ini membahas tentang penggunaan limbah produksi sebagai bahan baku hollow staple fiber dan membahas pengaruh ratio dan suhu penarikan pada proses drawing terhadap sifat mekanis meliputi tensile strength dan elongation serta melihat perubahan kristalinitas dan morfologi yang terjadi setelah dilakukan proses drawing. Variasi ratio penarikan yaitu 3,601x, 3,712x, dan 3,830x sedangkan suhu penarikan yang digunakan yaitu 60°C, 70°C, dan 80°C. Karakterisasi sifat termal dilakukan dengan Differential Scanning Calorimetry, sifat mekanik menggunakan Favimat+, dan penampang melintang menggunakan mikroskop optik dengan perbesaran 400x. Hasil pengujian Differential Scanning Calorimetry menghasilkan nilai kristalinitas pada bahan baku bijih plastik B-grade sebesar 68%, flake sebesar 56%, RCL sebesar 24%, dan untuk sample undrawyarn sebesar 20%. Nilai kristalinitas tertinggi terdapat pada sample yang telah melalui proses drawing dengan ratio penarikan 3,712x menggunakan temperature 70°C yaitu sebesar 84% sedangkan pengujian Favimat+ menunjukan hasil optimum pada ratio penarikan 3,601x nilai tensile strength sebesar 3,4 g/den, elongation sebesar 16,43% dan dengan minimnya kerusakan morfologi penampang melintang sehingga dapat meminimalisir kerusakan dan meminimalisir limbah produksi serta meningkatkan efisiensi.

Polyester is widely used in the textile industry, it is made of poly (ethylene terephthalate) (PET) which has high strength, chemical resistance, and good drying properties when compared to natural raw materials such as cotton so polyester is comfortable to use for everyday use. One of the textile products that is often used as a raw material for dacron as a pillow or doll filling is hollow staple fiber using the spinning and drawing methods. This study discusses the use of production waste as a raw material for hollow staple fiber and discusses the effect of the ratio and temperature of the drawing process on mechanical properties including tensile strength and elongation and sees changes in crystallinity and morphology that occur after the drawing process. The variations in the drawing ratio are 3.601x, 3.712x, and 3.830x while the drawing temperatures used are 60° C, 70° C, and 80° C. Characterization of thermal properties is carried out by Differential Scanning Calorimetry, mechanical properties using Favimat +, and cross-sections using an optical microscope with a magnification of 400x. The results of the Differential Scanning Calorimetry test produced a crystallinity value for b-grade plastic ore raw materials of 68%, flake of 56%, rcl of 24%, and undraw yarn samples of 20%. The highest crystallinity value was found in samples that had gone through the drawing process with a drawing ratio of 3.712x using a temperature of 70°C, which was 84%, while the Favimat+ test showed optimum results at a drawing ratio of 3.601x, a tensile strength value of 3.4 g/den, elongation of 16.43% and with minimal damage to the cross-sectional morphology so that it can minimize damage and minimize production waste and increase efficiency."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Vanessa Gozali
"Alat kesehatan dibutuhkan oleh tenaga kesehatan, pasien dan masyarakat luas yang berperan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Penyalur alat kesehatan menjamin keamanan, mutu, dan manfat alat kesehatan yang beredar di masyarakat. Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) bergerak di bidang usaha distribusi dan perdagangan, antara lain produk-produk farmasi, alat kesehatan, kosmetik, cold chain product, dan produk lainnya. KFTD menerapkan prinsip-prinsip Good Distribution Practice (GDP) melalui sertifikasi Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) dan Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB). Salah satu aspek dalam CDAKB yaitu pengembalian dan penarikan kembali alat kesehatan yang dilakukan apabila terjadi masalah dari alat kesehatan tersebut. Tujuan penyusunan tugas khusus ini adalah untuk menganalisis implementasi CDAKB terhadap pengembalian dan penarikan kembali alat kesehatan di Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta 2. Metode pelaksaan tugas khusus ini dilakukan secara observasional dan wawancara narasumber. Pengembalian/retur alat kesehatan dari pelanggan dilakukan dengan penerimaan alat kesehatan kembalian, pemastian alat kesehatan tersebut dapat diterima sebagai alat kesehatan kembalian atau tidak serta dilaporkan dalam Form Pengembalian Alat Kesehatan. Penarikan kembali (recall) alat kesehatan dilakukan segera setelah adanya instruksi penarikan kembali dari intansi berwenang atau pemegang izin edar baik penarikan wajib (mandatory recall) maupun penarikan sukarela (voluntary recall). Berdasarkan hasil studi literatur, dapat disimpulkan bahwa implementasi Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB) terhadap pengembalian dan penarikan kembali alat kesehatan di Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta 2 telah sesuai dengan CDAKB Nomor 4 Tahun 2014.

Medical devices are needed by health workers, patients, and the wider community, which play a role in improving the quality of health services. Medical device distributors guarantee the safety, quality, and benefits of medical devices that are distributed in the community. Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) operates in the distribution and trading business, including pharmaceutical products, medical devices, cosmetics, cold chain products, and other products. KFTD applies the principles of Good Distribution Practice (GDP) through certification of Good Method of Distribution Medicine (CDOB) and Good Method of Distribution Medical Device (CDAKB). One aspect of CDAKB is the return and recall of medical devices, which is carried out if a problem occurs with the medical device. The purpose of this special assignment is to analyze the implementation of CDAKB regarding the return and recall of medical devices at Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta 2. The method is carried out observationally and by interviewing informants. Returns of medical devices from customers are carried out by accepting the returned medical equipment, ensuring that the medical device can be accepted as a returned medical device or not, and reporting it in the Medical Device Return Form. A recall of medical devices is carried out immediately after a recall instruction is issued from the authorized agency or distribution permit holder, whether mandatory or voluntary. In conclusion, the implementation of Good Medical Device Distribution Methods (CDAKB) regarding the return and recall of medical devices at Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta 2 is in accordance with CDAKB Number 4 of 2014.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vanessa Gozali
"Alat kesehatan dibutuhkan oleh tenaga kesehatan, pasien dan masyarakat luas yang berperan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Penyalur alat kesehatan menjamin keamanan, mutu, dan manfat alat kesehatan yang beredar di masyarakat. Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) bergerak di bidang usaha distribusi dan perdagangan, antara lain produk-produk farmasi, alat kesehatan, kosmetik, cold chain product, dan produk lainnya. KFTD menerapkan prinsip-prinsip Good Distribution Practice (GDP) melalui sertifikasi Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) dan Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB). Salah satu aspek dalam CDAKB yaitu pengembalian dan penarikan kembali alat kesehatan yang dilakukan apabila terjadi masalah dari alat kesehatan tersebut. Tujuan penyusunan tugas khusus ini adalah untuk menganalisis implementasi CDAKB terhadap pengembalian dan penarikan kembali alat kesehatan di Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta 2. Metode pelaksaan tugas khusus ini dilakukan secara observasional dan wawancara narasumber. Pengembalian/retur alat kesehatan dari pelanggan dilakukan dengan penerimaan alat kesehatan kembalian, pemastian alat kesehatan tersebut dapat diterima sebagai alat kesehatan kembalian atau tidak serta dilaporkan dalam Form Pengembalian Alat Kesehatan. Penarikan kembali (recall) alat kesehatan dilakukan segera setelah adanya instruksi penarikan kembali dari intansi berwenang atau pemegang izin edar baik penarikan wajib (mandatory recall) maupun penarikan sukarela (voluntary recall). Berdasarkan hasil studi literatur, dapat disimpulkan bahwa implementasi Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB) terhadap pengembalian dan penarikan kembali alat kesehatan di Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta 2 telah sesuai dengan CDAKB Nomor 4 Tahun 2014.

Medical devices are needed by health workers, patients, and the wider community, which play a role in improving the quality of health services. Medical device distributors guarantee the safety, quality, and benefits of medical devices that are distributed in the community. Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) operates in the distribution and trading business, including pharmaceutical products, medical devices, cosmetics, cold chain products, and other products. KFTD applies the principles of Good Distribution Practice (GDP) through certification of Good Method of Distribution Medicine (CDOB) and Good Method of Distribution Medical Device (CDAKB). One aspect of CDAKB is the return and recall of medical devices, which is carried out if a problem occurs with the medical device. The purpose of this special assignment is to analyze the implementation of CDAKB regarding the return and recall of medical devices at Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta 2. The method is carried out observationally and by interviewing informants. Returns of medical devices from customers are carried out by accepting the returned medical equipment, ensuring that the medical device can be accepted as a returned medical device or not, and reporting it in the Medical Device Return Form. A recall of medical devices is carried out immediately after a recall instruction is issued from the authorized agency or distribution permit holder, whether mandatory or voluntary. In conclusion, the implementation of Good Medical Device Distribution Methods (CDAKB) regarding the return and recall of medical devices at Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta 2 is in accordance with CDAKB Number 4 of 2014.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Alodia Nathania
"Skripsi ini membahas mengenai dua pokok permasalahan seperti pengaturan terkait kewenangan di bidang mineral dan batubara khususnya dalam penerbitan Izin Usaha Pertambangan serta pengaruh sentralisasi kewenangan penerbitan Izin Usaha Pertambangan setelah berlakunya UU No. 3/2020. Metode penelitian yang digunakan adalah metode yuridis-normatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penarikan kembali kewenangan penerbitan Izin Usaha Pertambangan dari Pemerintah Daerah ke Pemerintah Pusat menyebabkan tata laksana pengelolaan dan pengawasan pertambangan mineral dan batubara di Pemerintah Pusat kurang terkendali. Oleh karena itu, diperlukan adanya pembagian kewenangan dalam tata laksana pengelolaan dan pengawasan pertambangan mineral dan batubara antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta pengaturan dalam peraturan pelaksana UU No. 3/2020 agar permasalahan dalam pelaksanaan pengelolaan dan pengawasan terhadap pertambangan mineral dan batubara dapat teratasi.

This thesis discusses two main issues such as the regulations related to mineral and coal mining, especially in the issuance of mining business permit, and the impact of the centralization of mining business permit issuance authority after the Law No. 3/2020. The research method used is juridical-normative method. The result of this research indicates that the withdrawal of the authority to issue mining business permit from the regional government to the central government causes a disorder to the management of mineral and coal mining. Therefore, the authority to control and supervise the management of mineral and coal mining needs to be divided between central government and regional government and to be regulated in the regulation regarding the implementation of the Law No. 3/2020 in order to overcome the mineral and coal mining management problems."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radhinal Ahmadi
"Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawah Besar sebagai salah satu Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) bidang kesehatan di DKI Jakarta memiliki kebutuhan yang kompleks untuk mewujudkan pelayanan yang optimal. Kebutuhan ini mengakibatkan penyusunan perencanaan anggaran RSUD Sawah Besar menjadi lebih sulit dilakukan dan berimbas pada pelaksanaan anggaran yang tidak sesuai dengan target. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat realisasi, konsistensi, varian, pola pencairan dana, batas pengendalian, serta faktor yang memengaruhi realisasi anggaran di RSUD Sawah Besar. Skripsi ini merupakan penelitian studi kasus dengan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan dengan menganalisis data anggaran pada Rencana Penarikan Dana (RPD) beserta realisasi anggaran bulanan sejak tahun 2018 hingga 2021 serta wawancara dengan pihak terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat penyerapan anggaran serta konsistensi penyerapan anggaran bulanan di RSUD Sawah Besar pada tahun 2018 hingga 2021 belum mencapai kondisi ideal 100%.

Sawah Besar Regional General Hospital (RSUD) as one of the health sector Regional Public Service Agencies (BLUD) in DKI Jakarta has complex needs to realize its optimal service. This needs resulted in the preparation of budget planning for the Sawah Besar Hospital which became more difficult and resulted in budget execution that was not in accordance within target. The objectives to be achieved from this study are to determine the level of realization, consistency, variance, patterns of withdrawal of funds, control limits, and factors that influencing budget realization in Sawah Besar Hospital. This thesis is a case study research with a quantitative descriptive research method. The research was conducted by analyzing budget data on the Fund Withdrawal Plan (RPD) along with the monthly budget realization from 2018 to 2021 as well as interviews with related parties. The result of the study shows that the average rate of monthly budget absorption and the level of consistency monthly budget absorption at the Sawah Besar Hospital in 2018 to 2021 have not reached 100% ideal conditions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helen Pricilia
"Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. PBF memegang peran penting untuk melaksanakan distribusi obat dengan mutu yang aman dan terjamin bagi masyarakat. Dalam kasus tertentu dimana obat yang akan dipasarkan tidak memenuhi persyaratan keamanan, khasian dan/atau mutu, kegiatan penarikan kembali (recall) perlu dilaksanakan. Prosedur penarikan kembali wajib dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) tertentu dan pedoman teknis Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) agar seluruh rangkaian dapat ditelusuri dengan baik. Pada tugas khusus ini dilakukan evaluasi terhadap prosedur dan peran apoteker dalam kegiatan penarikan kembali Obat X oleh PBF PT. Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) Cabang Bogor. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan kegiatan penarikan obat yang dilakukan dengan SOP yang telah ditetapkan. Kegiatan penarikan kembali obat meliputi penerimaan instruksi recall dari industri farmasi, penerimaan nota dinas elektronik dari PBF KFTD Pusat, pemeriksaan stok fisik obat di gudang, pengumpulan obat dan karantina yang akan dilakukan recall, pembuatan laporan distribusi dan berita acara recall dan penyerahan obat hasil recall ke KFTD Pusat. Seluruh prosedur penarikan kembali obat telah dilakukan sesuai dengan SOP yang ditetapkan dan pedoman teknis CDOB dimana apoteker melaksanakan perannya sebagai penanggung jawabuntuk seluruh rangkaian proses penarikan kembali obat di PBF. Adapun evaluasi berupa perluasan area gudang dan kecepatan alur perpindahan barang yang perlu ditingkatkan agar proses penarikan kembali obat dapat menjadi lebih efektif.

Pharmaceutical Wholesalers are companies that are legally entitled to perform procurement, storage, distribution of drugs and/or medicinal ingredients in large quantities in accordance with statutory provisions. PBF plays an important role in carrying out the distribution of medicines with safe and guaranteed quality for the community. In certain cases where the drug to be marketed does not meet the safety, efficacy and/or quality requirements, recall activities need to be carried out. The recall procedure must be carried out in accordance with certain standard operating procedures (SOP) and technical guidelines for Good Drug Distribution (CDOB) so that the entire recall activity can be properly traced. In this report, an evaluation for the procedure and role of the pharmacist in the recall of Drug X by PBF PT. Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) Bogor Branch. Evaluation is carried out by comparing drug withdrawal activities carried out with predetermined SOPs. Drug recall activities include receiving recall instructions from the pharmaceutical industry, receiving electronic official notes from the Central PBF KFTD, checking the physical stock of drugs in note, collecting and quarantining drugs that will be recalled, preparing distribution reports and recall minutes and submitting the recalled drugs to KFTD Center. All drug recall procedures in KFTD Bogor have been carried out in accordance with the stipulated SOPs and CDOB techenical guidelines where the pharmacist carries out his role as the person in charge for the entire activity of drug recall process. The evaluation is in the form of expanding the warehouse area and to improve flow of goods movement so that the drug recall process can be more effective"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>