Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Franz, Marie-Louise von
"Perempuan di dunia Barat saat ini mencari citra yang dapat mendefinisikan identitas mereka. Pencarian ini dimotivasi oleh disorientasi dan ketidakpastian mendalam pada perempuan modern. Di Barat, ketidakpastian ini disebabkan karena, seperti yang telah ditunjukkan Jung, perempuan tidak memiliki wakil metafisik dalam citra Tuhan Kristen. Protestanisme harus bersedia dipersalahkan sebagai agama laki-laki murni. Katolik setidaknya memiliki Perawan Maria sebagai representasi arketipe femininitas, tetapi citra arketipe feminin ini tidak lengkap karena hanya mencakup aspek sublim dan cahaya dari prinsip feminin ilahi dan oleh karena itu tidak mengungkap seluruh prinsip feminin.
Pencarian tentang identitas diri sedang melanda kaum perempuan di dunia Barat. Setiap saat, mereka mencari citra yang dapat mendefinisikan identitas diri mereka. Pencarian ini dimotivasi oleh disorientasi dan ketidakpastian mendalam bahwa mereka tidak memiliki wakil metafisik dalam citra Tuhan Kristen. Protestanisme harus bersedia dipersalahkan sebagai agama laki-laki murni. Katolik setidaknya memiliki Perawan Maria sebagai representasi arketipe femininitas, tetapi citra arketipe feminin ini tidak lengkap karena hanya mencakup aspek sublim dan cahaya dari prinsip feminin ilahi dan oleh karena itu tidak mengungkap seluruh prinsip feminin.
Sebagai psikolog Jungian yang tersohor dengan studinya mengenai interpretasi dongeng dan alkimia, Marie-Louise von Franz pertama kali menemukan gambaran feminin yang melengkapi kekurangan ini dalam agama Kristen. Menurutnya, dongeng mengungkap fantasi kreatif lapisan penduduk pedesaan dan kurang berpendidikan.
Selain itu, Marie-Louise von Franz mengurai bahwa sosok feminin dalam dongeng, dengan keseluruhan cerita yang mengitarinya, tidak serta-merta membuktikan bahwa sebuah kisah ada hubungannya dengan psikologi perempuan. Banyak cerita panjang tentang penderitaan perempuan ditulis oleh laki laki dan merupakan proyeksi dari masalah anima laki-laki.
"
Yogyakarta: IRCiSoD, 2023
305.4 FRA f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Asha Aulia Anggraini
"Artikel ini membahas mengenai ekspresi takut dan proses pencarian jati diri karakter binatang dalam fabel Rafik Schami yang berjudul Hast du Angst? Fragte die Maus. Topik utama karya sastra Rafik Schami merupakan perwakilan masyarakat imigran di Negara Jerman. Tema keberagaman, minoritas dan mayoritas menjadi sebuah wacana masyarakat multikulturalisme. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mencari jati diri tokoh utama dari sebuah ketakutan yang ingin dibangun oleh pengarang melalui berbagai karakter binatang yang ada dalam cerita ini. Teori yang digunakan yaitu teori identitas sebagai bentuk pencarian jati diri dan teori multikulturalisme. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa identitas budaya merupakan sebuah proses yang terbentuk melalui pengalaman dan berhubungan dengan konsep multikulturalisme.

This article discusses about fear expression and identity search process of the animal character in Rafik Schami's fable, entitled Hast du Angst? Fragte die Maus. Main topic of Rafik Schami's literature is representative of immigrant communities in Germany. Diversity, minority and mayority theme become a discourse in multicultural society. The purpose of this research is to find the identity of the main character from the fright that wanted to be built by the author through various animal character in this story. This article uses identity theory as a form of identity search and multiculturalisme theory. In this research shows that cultural identity is a process that is formed through experience and associated with the multiculturalism concept.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Artinur Setiawati
""Kebijakan pemerintah Republik Indonesia Serikat (RIS) dibawah pimpinan P.M. Mohammad Hatta terhadap TNT / APRI sesudah perang kemerdekaan (Pasca Revolusi) yang mentransformasikan TNI dari ""tentara revolusi"" ke ""tentara profesional"", diperlukan pembangunan TNI / APRIS. Untuk pembangunan TNi / APRIS itu, kernudian pemerintah mengeluarkan peraturan-peraturan baik benrpa Undang-Undang, Penetapan Presiden (Pen. Pres), maupun Keputusan Presiden (Kep. Pres). Misalnya untuk mengatur penerimaan anggota APRIS, pada tanggal 21 Januari 1950 dikeluarkan Undang-Undang Danirat No.4/I950. Untuk mengatur kepangkatan ~Angkatan Perang / Angkatan Darat RIS dikeluarkan Peraturan Pernerintah No. 3/1950 pada tanggal 21 Februari 1950. untuk mengatur demobilisasi dikeluarkan Peraturan Pernerintah No.6/PP/1950 tanggal 9 Mei 1950. Dernikian pula pada tahun 1957 Pernerintah mengeluarkan Peraturan No.24/I957 yang mengatur pangkat-pangkat militer dalam APRI (Darat, Laut dan Udara). Sebagai realisasi dari kebijakan pemerintah tersebut, pimpinan Angkatan Perang melakukan pembenahan-pembenahan dalam lingkungan (tubuh) TNI / APRIS, baik dalam bidang organisasi Angkatan Darat, Laut, dan Udara, personalia, kepangkatan, maupun dalam bidang pendidikan (dari tingkat tamtama sarnpai perwira)...""
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11695
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library