Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 221 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Pusat Penelitian Sumberdaya Manusia dan Lingkungan UI , 1983
363.73 AND
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Marlina Ardiyani
Abstrak :
ABSTRAK
Pestisida oleh beberapa faktor dapat niencapai iingkungan perairan. Seiain beracun dan dapat membunuh organisme bukan target, beberapa jenis pestisida bersifat mutagenik atau genotoksik. Bentuk pengujian yang relatif inudah dan cepat untuk mendeteksi zat genotoksik di iingkungan perairan adaiah dengan uji mikronukieus. Uji tersebut tidak tergantung pada kariotip dari spesies yang digunakan. Fenelitian ml bertujuan untuk mengetahul pengaruh genotoksik insektisida endosuifan dengan parameter inikronukieus pada eritrosit ikan mas Cyprtntts cczrpo L. Ikan mas dipaparkan pada endosuifan dengan konsentrasi 0; 0,5; 1; 2; 4 ppb selama 72 jam. Untuk mengamati mikronukieus, dibuat preparat apusan darah yang diambil dari bagian ekor, kemudian diwarnai dengan pewarnaan Feuigen. Penghitungan mikronukieus dilakukan pada 5.000 eritrosit. Pengujian statistik menunjukkan jumiah inikronukieus antara konsentrasi U; 0,5; 1; 2; 4 ppb tidak berbeda nyata. Dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa pada kondisi penelitian yang dilakukan, endosuifan tidak menginduksi mikronukieus pada eritrosit ikan mas.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Salman
Abstrak :
Laut Indonesia merupakan harta yang tidak ternilai harganya. Banyak manfaat yang dapat diambil di dalamnya. Kegiatan yang dilakukan oleh manusia seperti pelayaran, perikanan dan khususnya pertambangan mendatangkan kerusakan bagi lingkungan laut. Ditambah lagi dengan semakin padatnya lalu lintas perjalanan kapal tanker yang mengangkut minyak tersebut. Untuk melindungi lingkungan laut Indonesia dari bahaya pencemaran yang dilakukan oleh kapal berbendera Indonesia, Undang-undang No.23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup tidaklah cukup untuk mengakomodasi hal tersebut, maka disusunlah Undang-undang No.21 Tahun 1992 Tentang Pelayaran. Ditambah lagi dengan ratifikasi konvensi-konvensi International Maritime Organization (IMO) yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Tidak adanya peraturan, yang setara dengan undang-undang, yang mengatur secara jelas bagaimana mekanisme pencegahan dan penanggulangan pencemaran serta kompensasi ganti kerugian membuat pemilik kapal cenderung tidak menghiraukan hal tersebut. Dan apabila terjadi pencemaran laut oleh tumpahan minyak, maka peraturan apa yang akan dipergunakan oleh Pemerintah untuk menangani masalah tersebut dan seberapa besar ganti rugi yang diberikan masih menjadi kendala, sehingga diperlukan suatu pengkajian yang lebih mendalam.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2004
S24644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Arya Wardhana
Yogyakarta : Andi, 1995
363.73 WIS d (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Connell, Des W.
Jakarta: UI-Press, 1995
615.92 CON ct
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Atastina Sri Basuki
Abstrak :
ABSTRAK
This study is intended to compare the performance of LPG fuel and CNG fuel under consideration from residential cooking fuel aspect as well as from its pollutant emission aspect. Fuel combustion using laboratory bumer (Bunsen bumer) was carried out. Emission of pollutant gases especially CO and NOx were observed and measured. Pollutant gas concentration in ambient air around the flame as pollution source produce by LPG combustion was compare to that producted by CNG combustion. Their flame characteristics especially their flame length and their flame color were maintained to be the same, so their heat losses and their temperature could be predicted (by calculation). The magnitude of flame temperature were used to conclude weather pollutant gases generated from combustion was caused by gas dissociation or by incomplete combustion. The result of experiment shows that LPG combustion emit more pollutants gases than CNG combustion does, and gases are caused by incomplete combustion.
ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja bahan bakar LPG dan bahan bakar CNG ditinjau dari aspek bahan bakar memasak perumahan serta dari aspek emisi polutannya. Pembakaran bahan bakar menggunakan bumer laboratorium (Bunsen bumer) dilakukan. Emisi gas pencemar terutama CO dan NOx diamati dan diukur. Konsentrasi gas pencemar di udara ambien sekitar nyala api sebagai sumber pencemaran yang dihasilkan dari pembakaran LPG dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh pembakaran CNG. Karakteristik nyala api terutama panjang nyala api dan warna nyala api dijaga agar tetap sama, sehingga kehilangan panas dan suhunya dapat diprediksi (dengan perhitungan). Besarnya temperatur nyala digunakan untuk menyimpulkan gas pencemar cuaca yang dihasilkan dari pembakaran disebabkan oleh disosiasi gas atau oleh pembakaran yang tidak sempurna. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pembakaran LPG mengeluarkan lebih banyak gas pencemar daripada pembakaran CNG, dan gas disebabkan oleh pembakaran yang tidak sempurna.
1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Jokie M.S.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1978
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anwar Muhammad
Abstrak :
Udara adalah media yang penting bagi kehidupan, tanpa udara tidak ada kehidupan di muka bumi ini. Dewasa ini kualitas udara, khususnya di kota-kota besar cenderung menurun akibat pencemaran. DKI Jakarta sebagai ibukota Negara Indonesia, tidak luput dari masalah ini. Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, kegiatan pembangunan di berbagai sektor meningkat dengan cepat, khususnya dalam sektor transportasi, industri, pertambangan dan energi, permukiman dan lain sebagainya. Keadaan ini telah diiringi pula dengan banyaknya limbah yang dibuang ke udara, sehingga udara tidak lagi sesuai dengan peruntukkannya. Keadaan ini jika dibiarkan pada gilirannya akan membahayakan semua kehidupan yang ada di bumi ini. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan mengevaluasi kualitas udara di DKI Jakarta, dengan tolok ukur kadar timah hitam (Pb), debu, NOx, NO, NO2 dan, SO2, dan mengetahui perubahan kadar polutan-polutan tersebut antar wilayah serta pengaruh periode waktu (bulan) dan untuk menentukan apakah polutan-polutan ini masih sesuai dengan Baku Mutu Kualitas Udara Ambien Kep-03/MENKLH/11/1991. Hasilnya diharapkan dapat memberikan gambaran, baik kepada masyarakat maupun Pemda setempat mengenai kualitas udara di DKI Jakarta. Kadar pencemar udara yang diukur diambil dari beberapa stasiun pemantauan KP2L-DKI Jakarta pada bulan Agustus, September, Oktober dan November 1995. Stasiun-stasiun tersebut adalah Kahfi, Walikota, Tebet, REP, Chiming, Kalideres, Senayan, Istiqlal, Ipak dan Pondok Gede. Analisis sampel dilakukan di Laboratorium Kimia KP2L-DKI Jakarta. Untuk melihat pengaruh waktu (bulan) pada kadar polutan digunakan analisis statistik Rancangan Acak Kelompok (RAK), sedang untuk mengetahui bulan apa yang berpengaruh pada kadar polutan digunakan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah : 1. Kegiatan pembangunan di DKI Jakarta telah menyebabkan menurunnya kualitas udara; 2. Menurunnya kualitas udara dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar polutan debu dan NO2 telah melewati Baku Mutu Kualitas Udara Ambien Kep-03/MENKLHI/11/1991, SO2 dan NOx lebih rendah, sedang untuk NO tidak ada baku mutunya. Pola sebarannya pada bulan Agustus dan September cenderung ke arah timur sesuai dengan arah angin, sedang bulan Oktober ke arah utara, dan bulan November ke arah barat. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa posisi stasiun dan bulan berpengaruh pada kadar debu dan NOx pada tingkat kepercayaan 5%, bulan berpengaruh pada kadar SO2 dan Pb pada tingkat kepercayaan 5%, dan stasiun berpengaruh pada kadar NO dan NO2 pada tingkat kepercayaan 5%. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan : 1. Kualitas udara di DKI Jakarta cenderung menurun sesuai dengan perkembangan waktu; 2. Penurunan kualitas udara di DKI Jakarta telah berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat. Sehubungan dengan kualitas udara di DKI Jakarta yang tidak tercemari, maka perlu dilakukan pemantauan setiap saat, serta diusahakan pengelolaannya melalui peraturan dan perundang-undangan, khususnya untuk sarana transportasi dan industri. ...... Air is an important medium for life, without air there is no life in the earth. Nowadays the air quality, especially in the big cities, tend to deteriorate as the results of pollution. DKI Jakarta as the capital city of Indonesia, also undergoes of this situation. As one of the developing countries, development activities in all sectors increase rapidly, especially in transportation, industries, energy and mining, settlement sectors and so on. This situation has produced much of waste which go into the air, as the results is dirty air and not suitable for its used. If this condition is not controlled, it will endanger for all live on the earth. The purpose of this research is to know and evaluate the air quality in DIU Jakarta namely shown by the pollution concentration of Pb, dust particle, NO,,, NO, NO2 and SO2, the pollution fluctuation between monitoring stations, and influence of the time (month) toward the fluctuation and concentration of pollutants, finally compared to Baku Mutu Kualitas Udara Ambien Kep-031MENKLHI/111991. The result is expected to give the illustration to the community and government about the air quality in DKI Jakarta. Measurement of pollutants concentration were carried out in August, September, October and November 1995 at some monitoring station in DKI Jakarta. Analysis of the air samples were conducted in Chemical Laboratory KP2L DKI Jakarta. That station are Kahfi, Walikota, Tebet, JIEP, Cilincing, Kalideres, Sena-yan, Istiglal, Ipak and Pondok Gede. Statistical analysis Randomized Block Anova is used to know the influences of the month on the concentration of the pollutants while to know which month is very influential is used Honestly Significant Difference (HSD). The hypothesis of this research are: 1. Development activities in DKI Jakarta has decreased the air quality; 2. The decrease of air quality can affect the health of the community. The results of the research indicated that the concentration of dust and nitrogen dioxyde (NO2) have passed the Baku Mutu Kualitas Udara Ambien Kep-031MENKLH/II/1991, SO2 and NO. are still lower, while there is no value for NO. Distributed pattern of the pollutants in August and September is to east direction, October to north and November to west. Statistical analysis showed that the station position and month are influential on dust and NO,, concentration (significant 5%), month is influential on SO and Pb only (significant 5%), while station is influential on NO and NO2. Based on the results of the observation we can take the conclusion as follows: 1. The air quality in DKI Jakarta tend to decrease according to time periods; 2. Decreasingly of the air quality has affected the health of the community in DKI Jakarta. In order for the air quality in DKI Jakarta not to be polluted, recommended to do monitoring continuously and also it's management throughout law, especially for transportation and industries activities.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>