Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Muhammad Ihsan
"Penelitian ini meneliti pengaruh ukuran, modal, dan struktur pendanaan bank terhadap risiko sistemik bank terhadap risiko sistemik perbankan di negara ASEAN-5 periode 2004-2014. Risiko sistemik diukur menggunakan Marginal Expected Shortfall (MES) dan SRISK. Menggunakan regresi panel, penelitian ini menemukan bahwa risiko sistemik perbankan menggunakan ukuran MES meningkat seiring dengan meningkatnya ukuran bank, akan tetapi berbanding terbalik dengan modal. Struktur pendanaan memiliki pengaruh yang kurang signifikan dibandingkan dengan ukuran dan modal. Penelitian ini berkontribusi pada justifikasi terhadap Basel III mengenai pengetatan kebutuhan modal bank yang bertujuan untuk mengurangi risiko sistemik perbankan.
This paper studies aims to analyze the influence of bank size, capital, and funding structure to banking systemic risk in ASEAN-5 countries during period 2004-2014. Systemic risk measured by Marginal Expected Shortfall (MES) and SRISK. Using panel regression, this study finds that systemic risk measured by MES grows with bank size, but inversely related with capital using both MES and SRISK. Funding structure have less significant effects on systemic risk compare to size and capital. This result contribute to justification of Basel III that tightening bank capital requirements in order to reduce banks systemic risk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63896
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Okvian Dyah Elma Susanti
"Tesis ini membahas pilihan atas alternatif pendanaan yang lebih baik antara Obligasi dan Sekuritisasi Aset untuk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Saat ini permasalahan maturity mismatch yang dihadapi oleh perusahaan menyebabkan bank menghadapi risiko likuiditas yang tinggi, untuk itu tulisan ini akan menganalisis melalui rasio keuangan bagaimana dampak terhadap pos-pos laporan keuangan setelah menggunakan alternatif dari pendanaan tersebut. Penelitian ini merupakan studi kasus pada perusahaan dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa perusahaan lebih baik menggunakan dan mempertahankan pendanaan melalui Sekuritisasi Aset selain dapat menghindari perusahaan terhadap resiko kredit namun juga secara kontinyu dapat meningkatkan fee based income.
This thesis explores a better alternative funding options between Bond and Asset Securitization for PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Presently maturit y mismatch problems faced by the company led to banks facing high risk liquidity, for that reason this paper will analyze how the impact of the financial ratios of the financial statements of the posts after using of the said alternative financing. This research is studying the case in companies with a descriptive design. The results suggest that the company is better to use and maintain the financing through Asset Securitization in order to not only avoid credit risk but also can continuously improve the fee-based income."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T33510
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Maisarah Olivia
"Penelitian ini dilakukan untuk menjawab dua pertanyaan. Pertama, apakah ukuran memiliki pengaruh terhadap tingkat stabilitas bank. Kemudian, apakah struktur pendanaan memililiki mampu menjelaskan tingkat stabilitas dari sebuah bank. Penelitian ini menggunakan data panel unbalanced dari bank-bank konvensional di Indonesia. Data sampel sendiri terdiri dari 4 bank milik negara, 27 bank pembangunan daerah, 68 bank swasta, dan 8 bank asing yang beroperasi selama tahun 2012 hingga 2020. Penelitian ini menghasilkan informasi bahwa ukuran memiliki pengaruh yang negatif kepada tingkat stabilitas bank, dimana semakin besar ukuran bank maka tingkat stabilitas bank akan menurun. Selanjutnya, struktur pendanaan sendiri memiliki hubungan yang positif dengan tingkat stabilitas bank. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar fokus sebuah bank terhadap pendapatan yang bersifat non-bunga, maka semakin tinggi tingkat stabilitas dari bank. Tidak hanya itu, penelitian ini juga turun mengikutsertakan beberapa variabel spesifik perusahaan seperti risiko kredit, rasio likuiditas, profitabilitas dan variabel makroekonomi seperti financial development, produk domestik bruto, dan inflasi untuk memperkuat temuan pada penelitian ini.
The goal of this study was to confirm whether the size and funding structure has a significant impact towards the stability of a bank. This study adopts unbalanced panel data from Indonesian banks from 2012 to 2020. Therefore, to achieve maximum conclusion for this study, the sample data includes 4 state-owned banks, 27 regional development banks, 68 private banks, and 8 international banks which has branch in Indonesia. The findings of this study show that bank size has a negative impact on bank stability, with the larger the bank, the lower the level of bank stability. This negative impact has significant implications for the current debate over whether bank size should be limited in order to protect the financial system from future crises. Furthermore, the funding structure has a positive impact with the stability of the bank. This demonstrates that the more a bank focus on their non-interest income, the higher the bank's level of stability. Not only that, but this study also covers various company-specific variables such as credit risk, liquidity ratios, and profitability, as well as macroeconomic variables like financial development, GDP, and inflation, to strengthen the findings of this study."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rifqi Kartiko Fathianto
"Sektor perbankan syariah di Indonesia mengalami pertumbuhan positif yang menjanjikan. Namun, kinerja bank syariah di Indonesia masih di bawah bank konvensional secara keseluruhan, bahkan pangsa pasar (market share) bank syariah masih di kisaran 5,94% per Juni 2019. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah kinerja bank syariah sejauh ini atau belum efisien. Efisiensi merupakan salah satu ukuran dalam mengukur kinerja bank dengan melihat bagaimana bank dapat memaksimalkan output yang dihasilkan dengan batasan input tertentu atau meminimalkan input yang digunakan untuk menghasilkan output dalam jumlah tertentu. Beberapa bank melakukan diversifikasi model bisnisnya untuk mencapai kinerja efisiensi yang diinginkan. Penelitian ini berusaha untuk mengetahui apakah terdapat kesenjangan efisiensi antar bank syariah di Indonesia, dan apakah diversifikasi aset dan pendanaan dapat berpengaruh signifikan terhadap efisiensi bank syariah. Dengan menggunakan semua bank umum syariah (BUS) sebagai sampel, penelitian ini menguji pengaruh diversifikasi aset dan pendanaan terhadap efisiensi bank syariah dengan menggunakan metode regresi data panel Fixed Effect Model. Diversifikasi bank dihitung dengan menggunakan modifikasi Herfindahl-Hirschman Index (HHI), sedangkan skor efisiensi bank diukur dengan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Penelitian ini memberikan hasil bahwa diversifikasi aset tidak berpengaruh signifikan terhadap efisiensi bank, namun peran kepemilikan dan ukuran bank berpengaruh signifikan terhadap efisiensi. Selain itu, diversifikasi pendanaan berpengaruh signifikan terhadap efisiensi bank, namun tidak dipengaruhi oleh kepemilikan dan ukuran bank.
The Islamic banking sector in Indonesia is experiencing promising positive growth. However, the performance of Islamic banks in Indonesia is still below conventional banks as a whole, even the market share of Islamic banks is still in the range of 5.94% as of June 2019. This raises the question of whether the performance of Islamic banks so far has not been efficient. Efficiency is one measure in measuring bank performance by seeing how the bank can maximize the output produced with certain input constraints or minimize the input used to produce a certain amount of output. Several banks are diversifying their business models to achieve the desired efficiency performance. This study seeks to determine whether there is an efficiency gap between Islamic banks in Indonesia, and whether the diversification of assets and funding can have a significant effect on the efficiency of Islamic banks. By using all Islamic commercial banks (BUS) as a sample, this study examines the effect of asset diversification and funding on the efficiency of Islamic banks using the Fixed Effect Model panel data regression method. Bank diversification is calculated using a modified Herfindahl-Hirschman Index (HHI), while bank efficiency scores are measured using the Data Envelopment Analysis (DEA) method. This study provides the results that asset diversification does not have a significant effect on bank efficiency, but the role of ownership and bank size has a significant effect on efficiency. In addition, funding diversification has a significant effect on bank efficiency, but it is not influenced by ownership and bank size."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Afifa Hasna
"Penelitian ini meneliti apakah kualitas modal modal tier 1 dan modal tier 2 dan sumber pendanaan customer deposits dan interbank deposits memiliki pengaruh yang berbeda terhadap penyaluran pinjaman bank di Indonesia selama periode 2004-2015. Pengolahan data menggunakan regresi fixed effects model dengan 67 sampel bank di Indonesia. Hasil penelitian menemukan bahwa modal tier 1 dan customer deposits memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran pinjaman bank pada saat normal dan krisis. Sementara itu, modal tier 2 dan interbank deposits tidak memiliki pengaruh yang siginifikan terhadap penyaluran pinjaman pada saat normal maupun krisis. Maka, dapat disimpulkan bahwa pada perbankan di Indonesia, modal tier 1 dan customer deposits memiliki kualitas yang lebih baik daripada modal tier 2 dan interbank deposits dalam menyerap risiko bank pada saat normal dan krisis.
Using fixed effects model to find whether quality of bank capital and bank funding has different effects on bank lending in Indonesia in normal and crisis period. This research using 67 banks in Indonesia during 2004 2015 as sample data. The findings presented that tier 1 capital and customer deposits has strongly positive effect on bank lending in normal and crisis period. Meanwhile, tier 2 capital and interbank deposits do not has significant effect on bank lending in normal and crisis period. These findings can sum up that tier 1 capital and customer deposits has better quality than tier 2 capital and interbank deposits in absorbing bank risk in normal and crisis period."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67639
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library