Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan generasi yang berkualitas. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagammaa, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan , akhlak yang mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Roopnarine, Jaipaul L.
Jakarta: kencana Prenada Media Group, 2011
372.21 ROO p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Priyono
"ABSTRAK
Dengan menggunanakan teori reproduksi budaya yang dikembangkan oleh Bourdieu, penelitian ini mencoba untuk menjawab bagaimana sumberbudaya keluarga mempengaruhi luaran-hasil dari pendidikan anak usia dini dalam bentuk kesiapan sekolah. Diantara murid-murid dan orangtuanya yang diasumsikan memiliki kelas dominan dipilih berdasarkan asal kelas sosialnya ? mereka digali bagaimana mempraktekan pendidikan dalam keluarga dan di sekolah, serta bagaiamana unjuk-kerja anak-anak tersebut diberi nilai oleh guru. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif penelitian ini menggunakan strategi ganda: penelitian lapangan, survey rumah tangga, dan diskusi kelompok terarah yang dilakukan pada dua kecamatan perdesaan dan peri-urban di Banten. Dengan memperluas pengertian modal budaya berdasarkan sumberdaya lokal, penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak dari kelas sosial yang lebih tinggi (urang beunghar) menerima modal budaya dominan di rumahnya sehingga memiliki kemampuan untuk berunjuk-kerja lebih baik di sekolah. Sementara anak-anak dari kelas sosial yang lebih rendah (urang leutik) mengalami kekurangan di dalam kesiapan sekolahnya. Latar belakang pendidikan orangtua prima causa modal budaya dalam keluarga yang mempengaruhi pada tingkat kesiapan sekolah. Terdapat perbedaan praktek bahasa di rumah dan perhatian orangtua diantara kelas sosial yang mempengaruhi unjuk-kerja anak yang telah diberi penilaian oleh guru didalam lingkup PAUD formal dan PAUD nonformal.

ABSTRACT
Utilizing Bourdieu?s cultural reproduction theory, this research trying to answer how family cultural resources influence the outcomes of early childhood education in terms of school readiness. Among the selected students and their parents according to their social class origins, they are assumed posses the cultural dominance ? they are explored how they practice family education toward their children and at school, how their children performances are treated by teacher. Qualitative approach is employed by this research using multiple strategies: field research, household survey, and focused group disscusion in a setting of two sub-districts, rural and peri-urban in Bantam province. By broadening the notion of cultural capital at local context, the results reveal the children from higher social class (urang beunghar) receieve cultural dominant capital at their home, make them ability to perform better in school. While children from lower class (urang leutik), having disadvantage for their school readiness development. Parent?s educational background prima causa cultural capital in which influence children?s school readiness. There are differences in language practice and parent?s attention toward children education among the social classess that effect children perfomance in ECE formal and ECE nonformal."
Depok: 2012
D1289
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nusa Putra
Jakarta: Rajawali, 2012
372.21 NUS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Eka Ciptarini
"ABSTRAK
dari lingkungannya. Perkembangan berbahasa ini mencapai puncaknya pada saat
berusia 2 tahun. Pada masa ini stimulasi bahasa dari orangtua sangatlah penting.
Untuk orangtua (khususnya ibu) yang bekerja, hal ini menjadi sulit untuk dipenuhi
karena mereka harus bekerja dan meninggalkan anak di rumah. Salah satu
alternatif pemecahan masalah ini adalah dengan menitipkan anak ke Tempat
Penitipan Anak (TPA). Di TPA, anak tetap dapat tumbuh dan mendapatkan
stimulasi bahasa yang baik dari pengasuh saat orangtua bekerja. Hal ini
dimungkinkan dengan adanya pemberian program di TPA, akan tetapi ternyata
tidak semua TPA memiliki program tertulis. Salah satu TPA yang tidak memiliki
program adalah Sasana Bina Balita (SBB) Mitra. Oleh karena itu lalu penelitian
ini dilakukan untuk menyusun rancangan modul program pengembangan bahasa
yang tepat bagi anak usia 2 tahun. Langkah pertama untuk menyusun rancangan modul program pengembangan
bahasa adalah melakukan analisa kebutuhan. Melalui observasi dan wawancara
terhadap 4 orang pengasuh SBB Mitra diketahui bahwa perkembangan bahasa
reseptif anak usia 2 tahun di SBB Mitra berkembang lebih baik daripada
perkembangan bahasa ekspresifnya. Rancangan modul program pengembangan bahasa ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan berbahasa reseptif dan ekspresif anak. Modul terdiri
dari 12 sesi pertemuan yang dirancang untuk dilakukan pada sesi kegiatan
terpimpin. Setiap kegiatan dirancang untuk dapat meningkatkan kemampuan
berbahasa reseptif dan juga ekspresif anak."
2007
T37824
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cecep Kustandi
Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat RI, {s.a.}
324 KAJ 20:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Brewer, Jo Ann.
Boston : Boston , 1992
372.21 BRE i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Atma Sudjarwo
"Skripsi ini membahas faktor-faktor sosial yang menyebabkan rendahnya partisipasi belajar pada anak usia dini di PAUD ANISA. Tujuannya untuk memberikan gambaran mengenai faktor-faktor penyebab rendahnya partisipasi anak atau siswa PAUD dan dampak terhadap anak yang rendah tingkat partisipasinya dalam kegiatan pendidikan anak usia dini di PAUD ANISA. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan sekolah maupun lembaga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan maksimal agar siswa lebih bersemangat untuk belajar di PAUD."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S7733
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nandya Zulfa Iswantoko
"Guru di satuan pendidikan anak usia dini inklusif dihadapi oleh berbagai tuntutan untuk mampu memenuhi kebutuhan siswa yang beragam. Mindfulness, dikarakterisasi oleh peningkatan kesadaran di masa kini, dapat meningkatkan kepercayaan diri guru dalam mengajar di kelas inklusif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara mindfulness guru dan self-efficacy guru dalam praktik pendidikan inklusif. Partisipan pada penelitian ini adalah 149 guru di satuan pendidikan anak usia dini inklusif yang didapatkan melalui teknik purposive sampling. Pengukuran mindfulness guru menggunakan Mindfulness in Teaching Scale (MTS). Pengukuran self-efficacy guru dalam praktik pendidikan inklusif menggunakan Teacher Efficacy for Inclusive Practice (TEIP). Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara mindfulness dan self-efficacy guru dalam praktik pendidikan inklusif (rs= 0.456, p<0.01, two-tailed). Masing-masing dimensi mindfulness menunjukkan adanya korelasi yang signifikan, yaitu intrapersonal mindfulness dengan self-efficacy guru dalam praktik pendidikan inklusif (rs= 0.44, p<0.01, two- tailed) dan interpersonal mindfulness dengan self-efficacy guru dalam praktik pendidikan inklusif (rs= 0.33, p<0.01, two-tailed). Implikasi dari penelitian ini menekankan pada pentingnya mengintegrasikan strategi mindfulness untuk mendukung guru dalam mengembangkan kepercayaan dirinya yang diperlukan untuk keberhasilan praktik pendidikan inklusif di kelasnya.

Teachers in inclusive early childhood education settings face various demands to ensure the diverse needs of all students are met. Mindfulness, characterized by enhanced present-moment awareness, can boost teachers' confidence in implementing inclusive practices in their classroom. This study aims to examine the relationship between teachers' mindfulness and their self-efficacy in inclusive educational practices. Using purposive sampling, the research involved 149 teachers in inclusive early childhood education. Teachers' mindfulness was measured using the Mindfulness in Teaching Scale (MTS). Teachers' self-efficacy in inclusive educational practices was assessed using the Teacher Efficacy for Inclusive Practice (TEIP). Correlation test results showed a significant relationship between teachers' mindfulness and their self-efficacy in inclusive educational practices (rs= 0.456, p<0.01, two-tailed). Each dimension also showed a significant correlation: intrapersonal mindfulness with teachers' self-efficacy in inclusive educational practices (rs= 0.33, p<0.01, two-tailed) and interpersonal mindfulness relationship with teachers' self- efficacy in inclusive educational practices (rs= 0.44, p<0.01, two-tailed). The implications of this study highlight the importance of integrating mindfulness strategies to support teachers in developing the confidence for successful inclusive educational practices in their classroom."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
RR Mindo Poetri Permata
"ABSTRAK
Faktor ekonomi kerap dijadikan permasalahan tunggal pada kasus “anak putus
sekolah” di Indonesia. Ada sebuah temuan 3000 anak putus sekolah di kota Depok
dan mereka memilih mengikuti ujian Paket C untuk mendapatkan ijazah ketimbang
belajar di sekolah. Hal ini menunjukkan adanya keengganan siswa didik untuk
mengikuti pelajaran di sekolah. Sikap enggan mengikuti pelajaran sekolah dapat
diterjemahkan sebagai menurunnya motivasi anak belajar di sekolah.
Kegiatan bercerita untuk anak usia 6 -7 tahun adalah sebuah kegiatan intervensi yang
bersifat preventif untuk mempersiapkan anak menghadapi pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi. Media bercerita sangat efektif untuk dijadikan khasanah
pemaparan permasalahan sekaligus pemecahan permasalahan dengan cara yang
mudah dicerna oleh anak. Pemilihan anak usia 6 - 7 tahun berdasarkan kemampuan
tugas perkembangan anak dimana anak telah memiliki kemampuan mengolah
informasi berdasarkan stimulasi lingkungan. Yang dimaksud dengan kegiatan
bercerita ialah bercerita dengan muatan penanaman motivasi belajar anak sehingga
dorongan dan semangat belajar tetap terjaga utuh hingga anak menyelesaikan
pendidikan.
Lembaga yang dijadikan partner kerja dalam kegiatan intervensi ini ialah Taman
Pendidikan Al Qur’an dan Ngaji Lekar, sebagai dua lembaga yang dipercaya oleh
warga RW 20 Kampung Lio sebagai tempat mereka menitipkan anak untuk belajar
membaca Al Qur’an, baca latih, tulis, hitung dan pendidikan anak usia dini."
2007
T38050
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>