Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Mufid Martami
Abstrak :
Internet becomes more integrated to our life as many of our daily activities areconnected by the internet. This technological advancement should bring many benefitsto people as the purpose of technology itself is to make people do things easier. Ineconomic theory, Solow Growth Theory captured this issue by stating that production isaffected by technology, labor, and capital. In this context, internet also can beinterpreted as form of technology, in a sense that internet helps people to get deliverinformation better faster and more efficient so that production process can be donebetter. Indonesia with its poor internet aspects in the country but has a hugeparticipation in social media making the country very interesting for the object of thestudy to determine whether internet is bringing good impacts towards its economy orinternet is only used for entertainment and social media which could hamperproductivity and impact negatively in economic sense. The purpose of the study is toexplain the relationship between internet and productivity in Indonesia. This study usesFixed Effect and Feasible Generalized Least Squares Model to comprehend therelationship between Internet in the scope of penetration and quality and Productivity.The level of data used is municipality level for all municipalities in Indonesia in 2011and 2014.The result of the study shows that internet penetration and quality affectproductivity significantly and positively.
Internet menjadi lebih terintegrasi dengan kehidupan kita karena banyak dari kegiatansehari-hari kita terhubung oleh internet. Kemajuan teknologi ini mendatangkan banyakmanfaat bagi orang-orang karena tujuan teknologi itu sendiri adalah untuk membuatorang melakukan hal-hal lebih mudah. Dalam teori ekonomi, Solow Growth Theorymenangkap isu ini dengan menyatakan bahwa produksi dipengaruhi oleh teknologi,tenaga kerja, dan modal. Dalam konteks ini, internet juga dapat diartikan sebagai bentukteknologi, dalam arti internet membantu orang untuk mendapatkan menyampaikaninformasi dengan lebih baik lebih cepat dan lebih efisien sehingga proses produksidapat dilakukan dengan lebih baik. Indonesia dengan aspek internetnya yang buruknamun memiliki partisipasi besar dalam media sosial, membuat negara ini sangatmenarik bagi objek penelitian untuk menentukan apakah internet membawa dampakyang baik terhadap ekonomi atau internet hanya digunakan untuk hiburan dan mediasosial yang dapat menghambat produktivitas dan berdampak negatif terhadap ekonomi.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan antara internet danproduktivitas di Indonesia. Penelitian ini menggunakan Fixed Effect dan FeasibleGeneralized Least Squares Model untuk memahami hubungan antara Internet dalamcakupan penetrasi dan kualitas dan Produktivitas. Tingkat data yang digunakan adalahtingkat kabupaten untuk semua kabupaten di Indonesia pada tahun 2011 dan 2014. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa penetrasi dan kualitas internet mempengaruhiproduktivitas secara signifikan dan positif.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priska Apnitami
Abstrak :
Dengan adanya program Base Transceiver Station (BTS) di wilayah tertinggal, terluar, terdepan (3T) dan penyediaan layanan akses internet, pemerintah Indonesia melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) berupaya mendorong pemerataan infrastruktur telekomunikasi guna menjembatani kesenjangan digital di Indonesia. Penelitian ini mencoba untuk melihat pengaruh dari kehadiran program BTS di wilayah 3T dan juga program layanan akses internet di Indonesia pada level kabupaten/kota dalam meningkatkan penetrasi internet di Indonesia menggunakan pendekatan ekonometrika model Difference-in-Difference (DiD) dengan Propensity Score Matching yang menggunakan data tahun 2015 sebagai data sebelum adanya program dan data tahun 2020 sebagai data setelah adanya program. Dari hasil studi didapatkan bahwasanya hingga awal Maret 2020, program BTS di wilayah 3T belum memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penetrasi internet jika menggunakan seluruh sampel. Namun, jika sampel dibagi berdasarkan area, pengaruh program BTS di wilayah 3T dapat terlihat secara signifikan dengan koefisien sebesar 9,850 untuk area Kalimantan dan 5,179 untuk area Sulawesi dengan catatan asumsi tren paralel terpenuhi untuk kedua area tersebut. Sedangkan, untuk program layanan akses internet, belum ditemukan adanya pengaruh yang signifikan terhadap penetrasi internet jika menggunakan seluruh sampel yang terbatas pada wilayah 3T. Jika sampel dibagi berdasarkan area, program layanan akses internet memiliki hubungan positif terhadap penetrasi internet pada wilayah 3T di area Sumatera & Jawa dengan koefisien sebesar 2,495 dan asumsi tren paralel untuk area ini terpenuhi, walaupun hasil tersebut belum signifikan secara statistik. ......With the Base Transceiver Station (BTS) program in the frontier, remote, outermost (Terdepan, Terpencil, Terluar/3T) areas and the internet access (Akses Internet/AI) services program, the Indonesian government, through the Telecommunications and Information Accessibility Agency (Badan Aksesibiltas Telekomunikasi dan Informasi/BAKTI) is trying to boost the distribution of telecommunication infrastructure to bridge the digital divide in Indonesia. This research finds out the impact of the BTS in the 3T areas and internet access services programs at the district/city level on internet penetration using Difference-in-Difference (DiD) with Propensity Score Matching (PSM) model with data from 2015 as the pre-treatment data and data from 2020 as the post-treatment data. The estimation results showed that the BTS program in the 3T area still has no impact on internet penetration using full samples. However, if the sample is divided by region, the effect of the BTS program in the 3T region on internet penetration can be seen significantly with a coefficient of 9,850 for the Kalimantan area and 5,179 for the Sulawesi area, provided that the parallel trend assumptions are met for those two regions. Meanwhile, for the internet access service program, there has also not been found a significant effect if using all samples that are limited to the 3T area. If the sample is divided by area, the internet access service program has a positive relationship with internet penetration in the 3T region in the Sumatra & Java area with a coefficient of 2,495 and the parallel trend assumption for this area is fulfilled, even though it is not statistically significant.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library