Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marpaung, Risha Meilinda
"Di antara semua limbah medis, limbah cair merupakan ancaman serius bagi kesehatan manusia dan lingkungan karena kemampuannya memasuki daerah aliran sungai, mencemari air tanah, dan air minum jika tidak ditangani dan dibuang dengan benar. Efektivitas pengelolaan limbah cair dan kualitas limbah cair masih menjadi masalah yang signifikan di fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia, dimana limbah cair masih banyak yang tidak memenuhi standar baku mutu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen pengelolaan limbah cair, efektivitas IPAL, kualitas limbah cair, dan strategi pengelolaan permasalahan efektivitas IPAL Rumah Sakit Swasta X Depok. Penelitian ini menggunakan metode mixed methods (kuantitatif deskriptif dengan desain studi kasus dan kualitatif dengan triangulasi konkuren dan analisis SWOT). Penelitian ini berlangsung dari Desember - April 2023 dengan menggunakan data sekunder periode Juli 2021 - Juni 2022. Standar regulasi yang dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.68/Menlhk/Setjen/Kum. 1/8/2016 tentang Baku Mutu Limbah Cair Domestik. Analisis data dilakukan dengan analisis kuantitatif (analisis univariat), analisis kualitatif, dan analisis SWOT. Manajemen pengelolaan limbah cair di Rumah Sakit Swasta X Depok dapat terlihat dari aspek peraturan, kebijakan, dan perundang-undangan; aspek proses pengelolaan limbah cair; dan aspek monitoring dan evaluasi sudah sesuai dengan Permenkes Nomor 7 Tahun 2019. Namun, aspek sumber daya manusia, sarana prasarana, dan dana belum sepenuhnya sesuai dengan Permenkes Nomor 7 Tahun 2019. Kualitas limbah cair (fisika, kimia, biologi) di bagian inlet dan outlet IPAL Rumah Sakit Swasta X Depok pada bulan Juli 2021 - Juni 2022 masih berfluktuasi. Efektivitas IPAL Rumah Sakit Swasta X Depok masih fluktuatif pada periode bulan Juli 2021 - Juni 2022. Strategi pengelolaan permasalahan efektivitas IPAL Rumah Sakit Swasta X Depok berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan, yakni strategi agresif. dengan lima rekomendasi inovatif untuk meningkatkan manajemen peningkatan efektivitas IPAL. Rumah Sakit Swasta X Depok dapat memastikan sumber limbah cair, menambahkan bak penampung sementara, memberikan pretreatment pada limbah cair, pemeriksaan hasil influen limbah cair setiap bulan, menyiapkan cadangan blower, pompa celup, saringan pasir lambat, serta menambahkan bak netralizing, alat pengukur klor, alat pengukur tekanan oksigen, sinar ultraviolet pada IPAL, komponen swapantau harian agar dapat meningkatkan efektivitas IPAL dalam menurunkan parameter pencemar limbah cair.
......Among all medical wastes, wastewater poses a serious threat to human health and the environment due to its ability to enter watersheds, contaminate groundwater and drinking water if not handled and disposed of properly. The effectiveness of liquid waste management and the quality of liquid waste are still significant problems in health care facilities in Indonesia, where there are still many liquid wastes that do not meet quality standards. This study aims to analyze the management of liquid waste management, the effectiveness of the WWTP, the quality of the liquid waste, and strategies for managing the problem of the effectiveness of the IPAL of Private Hospital X Depok. This research uses mixed methods (quantitative descriptive with case study design and qualitative with concurrent triangulation and SWOT analysis). This research took place from March - April 2023 using secondary data for the period July 2021 - June 2022. The regulatory standard used as a reference in this research is the Regulation of the Minister of Environment and Forestry of the Republic of Indonesia Number: P.68/Menlhk/Setjen/Kum. 1/8/2016 concerning Domestic Liquid Waste Quality Standards. Data analysis was performed by quantitative analysis (univariate analysis), qualitative analysis, and SWOT analysis. The management of liquid waste management at X Private Hospital Depok can be seen from the aspects of regulations, policies and legislation; aspects of the liquid waste management process; and monitoring and evaluation aspects are in accordance with Permenkes Number 7 of 2019. However, aspects of human resources, infrastructure, and funds are not fully in accordance with Permenkes Number 7 of 2019. The quality of wastewater (physics, chemistry, biology) in the inlet and IPAL outlets at Private Hospital X Depok in July 2021 - June 2022 are still fluctuating. The effectiveness of WWTP for Private Hospital X Depok is still fluctuating in the period July 2021 - June 2022. The strategy for managing the problem of IPAL effectiveness for Private Hospital X Depok is based on the SWOT analysis that has been carried out, namely an aggressive strategy with five innovative recommendations to improve management to increase the effectiveness of WWTP. Private Hospital X Depok can ensure the source of liquid waste, add temporary storage tanks, provide pretreatment of liquid waste, check the results of influent liquid waste every month, prepare backup blowers, submersible pumps, slow sand filters, and add neutralizing tanks, chlorine gauges, oxygen pressure gauges, ultraviolet rays in the WWTP, daily self-monitoring components in order to increase the effectiveness of the WWTP in reducing liquid waste pollutant parameters."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nahampun, Hery Syamsius
"Skripsi ini membahas pelaksanaan prosedur tetap pengelolaan limbah cair RSUT Tangerang Tahun 2009 dilihat dari sisi kepatuhan petugas Instalasi Pengolahan Air Limbah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analitik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pengelolaan limbah cair Rumah Sakit Umum Tangerang telah berjalan dengan baik namun belum sepenuhnya maksimal. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan kinerja dan menjaga konsistensi perilaku kepatuhan petugas
Instalasi Pengolahan Air Limbah yaitu dengan mengintensifkan koordinasi antar petugas Instalasi Pengolahan Air Limbah saat, mengadakan diskusi antar petugas Instalasi Pengolahan Air Limbah, evaluasi di awal dan akhir pelaksanaan kegiatan pengelolaan limbah cair."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kandou, Grace Debbie
"Di Manado, limbah cair yang tidak diolah dari rumah tangga termasuk dari
kakus dan dari aktivitas-aktivitas lain yang menghasilkan limbah cair seper-
ti rumah makan, hotel, rumah sakit, tempat pembuangan akhir sampah, dan
pasar dibuang langsung ke Teluk Manado melalui selokan dan sungai.
Kondisi ini diperparah oleh kapasitas kakus yang tidak memadai dan salu-
ran pembuangan limbah cair yang buruk. Untuk menilai faktor-faktor yang
mempengaruhi kondisi dan kapasitas sistem pembuangan yang mungkin
mengakibatkan penurunan derajat kesehatan dan lingkungan, telah di-
lakukan kajian deskriptif di dua kecamatan di Kota Manado yang melibatkan
304 rumah tangga di Wenang dan 300 rumah tangga di Molas. Ditemukan
bahwa kebanyakan rumah tangga di kedua kecamatan tersebut telah
memiliki toilet, masing-masing sebanyak 83,2% di Wenang dan 75,0% di
Molas. Namun, tidak ada toilet yang berteknologi modern melainkan hanya
menggunakan lubang dalam, saluran terbuka, dan sungai. Akibatnya, sela-
ma tahun 2002 kasus-kasus diare mencapai 1.250 di Wenang dan 513 di
Molas. Di Molas, kejadian dematitis, gastritis, dan tifoid masing-masing
mencapai 1.618. 272 dan 10 kasus. Secara statistik, kondisi dan kapasitas
septic tank berhubungan dengan pendidikan formal dan pengetahuan men-
genai limbah cair.
Untreated wastewater containing human excreta from households as well
as from other wastewater-generating sources such as restaurants, hotels,
hospitals, garbage disposal, and markets, is discharged directly into
Manado Bay through ditches, sewers, canals, and rivers. This situation is
exacerbated by inadequate capacity of human excreta disposal treatment
and improper sewage system. To assess factors influencing condition and
capacities of this system that may degrade human health and the environ-
ment, a descriptive study has been conducted in two districts of the City of Manado. This study involved 304 households in Wenang and 300 house-
holds in Molas district. It was found that most households in those districts
have their own toilet, 83.2% and 75.0% in Wenang and Molas respectively.
However, no modern technology had been adopted where open deep holes,
ditches, sewers, or rivers were still being used for toilets, particularly by low
income communities. During 2002 there were 513 and 1,250 diarrhoea ca-
ses reported in Molas and Wenang respectively. In Molas 1,618 dermatitis
cases, 272 gastritis cases, and 10 typhoid cases were also reported.
Statistically, the condition and capacity of residential septic tank were sig-
nificantly correlated with the residents? level of formal education and waste-
water-related knowledge."
Universitas Sam Ratulangi, Fakultas Kedokteran, Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, 2010
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ditta Fadhilah Rahmawati
"Pelabuhan Perikanan Nizam Zachman merupakan Kawasan Industri Perikanan yang didalamnya terdapat komponen pengelolaan limbah padat dan limbah cair yang berpotensi mengemisikan gas rumah kaca (GRK). Pada studi ini dilakukan perhitungan emisi GRK pada pengelolaan limbah padat dan limbah cair menggunakan metode IPCC Tier 1. Pengelolaan limbah padat yang terdapat di kawasan ini meliputi open dumping, recycling, dan pengangkutan sampah (transportasi).
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh emisi GRK dari open dumping sebesar 14.340,183 ton CO2eq/tahun dengan total timbulan 5411,39 ton/tahun, dari transportasi sebesar 22,272 ton CO2eq/tahun dengan kredit emisi dari kegiatan recycling yaitu 143,080 ton CO2eq/tahun. Kegiatan yang ditinjau pada pengelolaan limbah cair meliputi pengolahan air limbah industri di IPAL, pembuangan langsung ke badan air melalui drainase, dan tanki septik. Emisi GRK yang berasal dari IPAL sebesar 2.829,96 ton CO2eq/tahun, drainase 108,707 ton CO2eq/tahun dan tangki septik sebesar 3,228 ton CO2eq/tahun.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperkirakan kegitan pengelolaan limbah padat menyumbang emisi GRK sebesar 82,86 % sedangkan kontribusi kegiatan pengelolaan limbah cair terhadap total emisi GRK adalah sebesar 17,14 %. Strategi reduksi emisi GRK pada kawasan ini dapat dilakukan dengan penambahan kegiatan pengelolaan limbah padat berupa composting dan meningkatkan kegiatan recycling. Selain itu, penangkapan gas metana yang kemudian diubah menjadi CO2 dapat dilakukan pada pengelolaan limbah cair.

Nizam Zachman Fisheries Port is a Fisheries Industry Area which is part of the management of solid and liquid waste, which is needed to emit greenhouse gases (GHG). In this study the calculation of GHG emissions in the management of solid and liquid waste using the IPCC Tier 1. The scope of solid waste management are open dumping, recycling, and transportation of waste.
Results obtained by GHG calculation from open dumping amounted 14,340,183 tons CO2eq/year with a total generation of 5411.39 tons/year, from transportation amounting to 22,272 tons CO2eq/year and emissions from reduction recycling activities amounting to 143,080 tons CO2eq/year. The scope of wastewater management include industrial wastewater treatment in WWTP, direct handling of water bodies through drainage, and septic tanks. GHG emissions from WWTPs are 2,829.96 tons CO2eq/year, drainage 108,707 tons CO2eq/year and septic tanks of 3,228 tons CO2eq/year.
Based on the results, solid waste management emit 82.86% of the total GHG emissions and the rest 17.14% from wastewater management. The strategy for reducing GHG emissions in this region can be done by increasing solid waste management activities which consist of composting and increasing recycling activities. In addition, the capture of CH4 that converted into CO2 can be an option in the management of wastewater.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggitha Grace Octora
"Air limbah laboratorium mempunyai karakteristik spesifik dan dapat memiliki kandungan bahan berbahaya beracun. Pengelolaannya diperlukan untuk memastikan air buangan tersebut tidak berakhir mencemari lingkungan. Namun, penelitian terkait evaluasi pengelolaan limbah cair laboratorium di Indonesia masih sangat sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem pengelolaan limbah cair laboratorium di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI). Metode penelitian yang digunakan adalah dengan observasi, wawancara, sampling dan pengujian limbah cair laboratorium. Hasil dari data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan dibandingkan dengan regulasi standar. Tiga laboratorium yang dijadikan objek studi adalah laboratorium teknologi intensifikasi proses departemen teknik kimia (TIP DTK), laboratorium korosi dan ekstraksi departemen teknik metalurgi dan material (DTMM), dan laboratorium kimia departemen teknik sipil dan lingkungan (DTSL). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kuantitas limbah cair laboratorium di lingkungan FTUI bersifat fluktuatif dan mengalami penurunan ketika kondisi pandemi melanda. Kuantitas rata-rata limbah cair laboratorium adalah 1.403 L/tahun. Rata-rata karakteristik limbah cair laboratorium dengan parameter suhu, pH, BOD, COD, Fe, TSS, TDS, dan total bakteri koliform secara berurutan bernilai 27°C, 1,9, 3.201 mg/L, 4.180 mg/L, 201 mg/L, 257 mg/L, 401 mg/L, dan 0. Dengan urutan parameter yang sama, kualitas limbah cair bekas pencucian alat bernilai 27,1°C, 5,1, 36,8 mg/L, 57 mg/L, 2,3 mg/L, 212 mg/L, 93 mg/L, dan 23 mg/L. Terdapat temuan negatif pada setiap aspek pengelolaan limbah cair di antaranya karakteristik dan label limbah cair yang tidak sesuai dengan standar, tidak adanya pemisahan limbah cair berdasarkan 5 karakteristik limbah, dan masa penyimpanan yang melebihi 1 tahun. Kinerja sistem pengelolaan limbah cair dapat ditingkatkan dengan pengkondisian praktikan dan laboran, pengadaan diskusi dan pelatihan, penambahan jerigen, corong dan alat kebersihan, melakukan segregasi limbah B3, menggalakkan penggunaan APD, serta menyediakan jalur khusus pengumpulan.
......Laboratory wastewater has specific characteristics and may contain toxic hazardous materials. Its management is needed to ensure that the wastewater does not end up polluting the environment. However, there are very few studies related to the evaluation of laboratory wastewater management in Indonesia. This study aims to evaluate the laboratory liquid waste management system in the Faculty of Engineering, University of Indonesia (FTUI). The research method used are observation, interviews, sampling and testing of laboratory liquid waste. The results of the data obtained were analyzed using descriptive statistics and compared with standard regulations. The three laboratories used as objects of study are the chemical engineering department's process intensification technology laboratory (TIP DTK), the corrosion and extraction laboratory of the metallurgical and materials engineering department (DTMM), and the chemical laboratory of the civil and environmental engineering department (DTSL). Based on the research that has been carried out, the quantity of laboratory liquid waste in the FTUI environment is fluctuating and decreases when the pandemic conditions hit. The average quantity of laboratory liquid waste is 1,403 L/year. The average characteristics of laboratory wastewater with parameters of temperature, pH, BOD, COD, Fe, TSS, TDS, and total coliform bacteria are respectively 27°C, 1.9, 3,201 mg/L, 4,180 mg/L, 201 mg /L, 257 mg/L, 401 mg/L, and 0. With the same order of parameters, the quality of liquid waste used for washing tools is 27.1°C, 5.1, 36.8 mg/L, 57 mg/L, 2.3 mg/L, 212 mg/L, 93 mg/L, and 23 mg/L. There are negative findings in every aspect of liquid waste management including the characteristics and labels of liquid waste that are not in accordance with standards, the absence of separation of liquid waste based on 5 characteristics of waste, and a storage period that exceeds 1 year. The performance of the wastewater management system can be improved by conditioning practitioners and laboratory assistants, providing discussions and training, adding jerry cans, funnels and cleaning tools, segregating B3 waste, promoting the use of PPE, and providing special collection routes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library