Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Andari Agsutien
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S6058
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cecep Kustandi
Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat RI, {s.a.}
324 KAJ 20:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M. Rian Indra Eftritianto
"Perkembangan museum di Provinsi Jambi dapat dikatakan sangat lamban dan memprihatinkan dalam kreativitas di bidang program publik, padahal museum adalah tempat pembelajaran dan sumber informasi yang menyimpan beragam warisan dan sejarah yang perlu dikomunikasikan melalui program publik khususnya Jambi. Museum memiliki potensi untuk kemajuan dan perkembangan bangsa ini karena menjadi jembatan antara berbagai kepentingan, serta informasi yang dapat mendidik. Selain potensi yang dimiliki museum berupa koleksi, lokasi strategis, ruangan aula, dan halaman museum yang luas, penting untuk diperhatikan adalah pengelolaan dan pengemasan program publiknya. Namun, program publik yang ada pun masih bersifat umum dan belum memaksimalkan peran museum untuk masyarakat. Program-program publik museum yang telah dilaksanakan belum menunjukkan keterlibatan masyarakat secara aktif dalam bentuk partisipasi program publik. Keterlibatan masyarakat masih berupa peserta bukan sebagai mitra yang turut merencanakan program yang akan dilaksanakan. Sehingga, tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan masukan kepada pihak Museum perjuangan rakyat Jambi dalam pengembangan sebuah program publik yang diharapkan untuk memunculkan rasa nasionalisme dikalangan masyarakat Jambi. Sedangkan, metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pada hasil penelitian ini diketahui bahwa proses pengembangan program publik harus melakukan beberapa tahap untuk bisa menghasilkan program publik yang baik, serta peran dalam koleksi yang akan disampaikan, yaitu 1) menghasilkan ide, 2) menetapkan ide dasar, 3) cura ide (Brainstorming), 4) menguji dan membuat sketsa ide, 5) pelemparan (Pitching) Ide, 6) pemilihan dan penetapan ide. Selain itu, keterlibatan partisipasi harus dilibatkan dalam program publik di Museum Perjuangan Rakyat Jambi, di mana partisipasi atau peran masyarakat pada museum diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 66 Tahun 2015. Dengan demikian, dalam pengembangan museum harus melakukan sebuah kolaborasi dengan mitra yang melakukan kerja sama di museum.

The development of museums in Jambi Province can be said to be very slow and concerning in terms of creativity in the field of public programs, even though museums are places of learning and sources of information that store various heritages and histories that need to be communicated through public programs, especially Jambi. Museums have the potential for the progress and development of this nation because they are a bridge between various interests, as well as information that can educate. In addition to the museum's potential in the form of collections, strategic locations, hall rooms, and a large museum courtyard, it is important to note the management and packaging of its public programs. However, the existing public programs are still general in nature and have not maximized the role of the museum for the community. Museum public programs that have been implemented have not shown active community involvement in the form of public program participation. Community involvement is still in the form of participants not as partners who participate in planning the program to be implemented. Thus, the purpose of this research is to provide input to the Jambi people's struggle Museum in developing a public program that is expected to bring out a sense of nationalism among the people of Jambi. Meanwhile, this research method uses qualitative methods. From the results of this study it is known that the process of developing a public program must carry out several stages to be able to produce a good public program, as well as its role in the collection to be submitted, namely 1) generating ideas, 2) establishing basic ideas, 3) curating ideas(Brainstorming), 4) testing and sketching ideas, 5) pitching(Pitching) Idea, 6) selection and determination of ideas. In addition, the involvement of participants must be involved in public programs at the Jambi People's Struggle Museum, where participation or the role of the community in the museum is regulated in Government Regulation (PP) Number 66 of 2015. Thus, in developing the museum must carry out a collaboration with partners who carry out cooperation in museums."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Daveny Soufyan
"The International Agency for Research on Cancer (IARC) estimates that in year 2020 the rate of new cancer cases will increase up to 300% to an estimated 27 million people with 17 million estimated to die. At that time, there will be approximately 75 million people in the world who suffer from cancer where 70% of the cancer patients will be from developing countries. With the increasing amount of cancer patients throughout the world, the usage of radiotherapy will also increase. In reality, although the process has been very tightly controlled and supervised, accidents caused by an overdose of radiation exposure still occurs. From a number of radiation accidents, it has been found that the cause is not only due to technical factors, but that planning and administration also plays a role. This factor will be magnified with the increasing work load the radiotherapy operators have to handle with the total patients exceeding the capacity of the available equipment.
The purpose of this research is to develop a work health and safety program at XYZ hospital, not only for the safety of the radiation technicians (occupational exposure) and public safety (public exposure) but also and especially for the patients safety (medical exposure). The development of the program is done by identifying all the dangers as well as conducting a risk analysis on each step of the process of providing radiotherapy services. To get an overall picture of the implementation of the health management and safety system, the evaluation is made against the OHSAS 1800:2007 and the IAEA Safety Requirement GS-R-3.
Based on the risk analysis and the "gap" analysis with OHSAS 18002:2007 and the IAEA GS-R-3, to reduce the risks identified, the risk management recommendations made are more for the procedural management as well as the continuous development of the manpower competency.

Berdasarkan estimasi dari International Agancy for Research on Cancer (IARC) diperkirakan pada tahun 2020, kasus baru penyakit kanker akan meningkat hingga mencapai 300% yaitu sekitar 27 juta penderita dengan jumlah kematian sekitar 17 juta jiwa. Pada saat itu didunia akan terdapat sekitar 75 juta orang yang menderita penyakit kanker dimana 70 % dari penderita kanker tersebut akan terjadi dinegara yang sedang berkembang. Dengan meningkatnya jumlah penderita kanker diseluruh dunia maka jumlah pemanfaatan terapi radiasi juga semakin meningkat. Tapi kenyataannya, walaupun pengendalian dan pengawasan telah dilakukan dengan sangat ketat, kecelakaan yang disebabkan oleh paparan radiasi disebabkan dosis yang berlebih terhadap pasien masih tetap saja terjadi. Dari beberapa kasus kecelakaan radiasi, faktor penyebabnya tidak saja desebabkan oleh faktor teknis, faktor perencanaan maupun administrasi juga mempunyai peran. Faktor ini akan bertambah lagi dengan beban kerja operator radioterapi dalam menangani pasien yang jumlahnya melebihi kapasitas peralatan yang ada.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan suatu program kesehatan dan keselamatan kerja di RS XYZ tidak saja untuk keselamatan pekerja radiasi (occupational exposure), keselamatan publik (public exposure) tetapi juga yang terutama untuk keselamatan pasien (medical exposure). Pengembangan program tadi dilakukan dengan mengidentifikasi seluruh bahaya yang ada dalam proses pelayanan radioterapi beserta kajian risiko untuk mengetahui level bahaya dari setiap tahap kegiatan. Evaluasi sistem yang ada juga dilakukan terhadap standar OHSAS 18001:2007 maupun IAEA Safety Requirement GS-R-3 untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh dari penerapan sistem manajemen kehatan dan keselamatan kerja.
Dari hasil analisa Risiko dan hasil evaluasi OHSAS 18001:2007 dan Standard IAEA GS-3-R, dalam hal mengurangi risiko radiasi yang telah diidentifikasi, maka usulan pengendalian risiko lebih banyak diusulkan pada pengendalian secara prosedural disertai pengembangan kompetensi sumber daya manusia secara terus menerus."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T41323
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Abduh
"ABSTRAK
Tantangan utama bidang kesehatan sampai tahun 2000 di Indonesia adalah tingkat pendidikan yang rendah; sikap, perilaku dan kebiasaan hidup sehat yang kurang baik; peran aktif dalam kesehatan masih rendah. Pelayanan kesehatan pencegahan yang dilaksanakan oleh pemerintah pada Puskesmas di seluruh Indonesia, termasuk imunisasi polio, sebagian besar pelayanannya dilaksanakan pada Posyandu yang tersebat didesa-desa, dimana lima program prioritas dijalankan, ialah KB, KIA, Gizi, Imunisasi dan Diare.
Program imunisasi yang dituangkan pada Pengembangan Program Imunisasi (PPI) dimulai sejak tahun 1977. Imunisasi polio yang diberikan tiga kali dosis pada bayi usia 2-11 bulan memberikan daya lindung pada bayi terhadap penyakit polio: namun masih banyak bayi yang tidak lengkap melakukan imunisasi polio, hal ini mengakibatkan tidak-sinambung imunisasi meskipun secara nasional angka persentasenya menurun.
Pada penelitian ini diteliti masalah ketidak-sinambungan imunisasi polio di Puskesmas Pamulang, sampai berapa besar angka cakupan persentase ketidak-sinambungan imunisasi dan faktor-faktor apa yang mempengaruhinya.
Jenis penelitian ini kasus kelola, perhitungan sampel dengan cara two sample case study.
Dari beberapa faktor yang diduga berhubungan dengan ketidak-sinambugan imunisasi polio ternyata ada lima faktor yang yang terbukti setelah dilakukan analisa multivariate dengan cara multiple logistic regresion, yakni pendidikan formal jbu, jenis pekerjaan orang tua, gejala sahit saat akan melakukan imunisasi polio ulang, peranan kader kesehatan dan peranan media massa.
Dengan demikian faktor-faktor tersebut dapat menjadi perhatian untuk penerapan program imunisasi polio lebih lanjut. "
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rubiyanto
"Bentuk pendidikan dan pelatihan peningkatan sumber daya manusia yang kini menjadi pilihan banyak masyarakat ibukota saat ini adalah outbound (OB)training, yaitu sebuah pelatihan yang menggunakan aktivitas fisik di luar ruangan
(outdoor) sebagai media utamanya. Guna menjadikan pelatihan tersebut bermakna bagi pengembangan pribadi peserta latihan, maka penyelenggara wajib menyiapkan berbagai hal, salah satunya adalah instruktur. Pertanyaan yang muncul dalam menyiapkan instruktur adalah : Kemampuan apa saja yang harus
dimiliki instruktur OB ? . Apakah ketrampilan psikologi dibutuhkan bagi instruktur?. Sebagai bagian dari ketrampilan psikologi, apakah ketrampilan goal setting dan dibriefing juga dibutuhkan ?. Bagaimana mendesain program tersebut
? . Penelitian ini memfokuskan pada bagaimana intervensi psikologis dibutuhkan dalam desain pengembangan program pelatihan goal setting dan debriefing bagi instruktur outbound guna menghasilkan hasil latihan yang lebih baik.
Pelaksanaan penelitian ini dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah studi pendahuluan dan studi literatur yang bertujuan untuk menginventarisasi pendapat para intstrktur outbound yang telah memiliki pengalaman dalam kegiatan ini.
Responden dalam Studi pendahuluan sebanyak 43 orang dari 5 perusahaan
outbound di Jakarta yang memiliki pengalaman melatih lebih dari 2 tahun. Hasil kajian Studi pendahuluan adalah sebuah desain pengembangan program latihan
goal setting dan dibriefing yang meliputi: Tahap pendahuluan, tahap pemahaman konsep desain program, tahap implementasi dan tahap umpan balik.
Tahap kedua adalah tahap implementasi desain program. Peserta implementasi program sebanyak 22 orang instruktur pemula yang pengalaman melatihnya tidak
lebih dari 2 tahun. Pelaksanaan pelatihan di Jakarta pada tanggal 12 dan 13 Juli 2003 selama 8 jam pelatihan. Pada tahap akhir implementasi program peserta
diminta untuk mengisi kuasioner tentang efektifitas latlhan. Berdasarkan keperluan penelitian keusioner dari TV Rao (1999) yang terdiri dari 25 item
dimodifrkasi menjadi 20 item dan setelah diuji dengan program SPSS versi 10.05 windows ’95 memilki reliabilitas alpha = 0.8614 dan validitas item tes dengan skor total dengan LOS < 0.01 sebanyak 12 item, LOS < 0.05 sebanyak 4 item dan
4 item lagi tidak signifrkan. Artinya tes tersebut dapat digunakan karena cukup valid dan reliabel.
Hasil akhir perhitungan beda mean menggambarkan mean hasil latihan
(871818) dengan standard deviasi 6.3743 lebih besar dari mean alat ukur (60).
Artinya bahwa pelatihan yang dilaksanakan dalam implementasi program adalah efektif.
Dengan memperhatikan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa desain program pelatihan yang telah diimplementasikan tersebut adalah efektif bagi pengembangan kemampuan goal setting dan debriefing bagi instruktur
outbound. (42 referensi dari tahun 1990 s/d tahun 2003).
"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siswantari
"Tujuan studi ini yaitu menganalisis program studi keahlian di sekolah menengah kejuruan yang perlu diselenggarakan dan menemukan pola pengembangan kompetensi keahlian di tingkat provinsi serta program studi keahlian dan kompetensi keahlian untuk tingkat kabupaten/kota yang sesuai dengan kegiatan ekonomi utama. Studi ini menggunakan metode survei dan diskusi. Data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer bersumber dari program studi keahlian untuk pengembangan 20 kegiatan ekonomi utama yang dilakukan melalui diskusi dengan asosiasi bidang kegiatan ekonomi utama. Data sekunder berupa program studi keahlian yang diselenggarakan di 13 provinsi sampel dikumpulkan melalui angket terhadap kepala bidang pendidikan menengah dinas pendidikan provinsi. Hasil studi memperlihatkan semua provinsi sampel perlu membuka program studi keahlian yang sesuai untuk pengembangan 20
kegiatan ekonomi utama. Kajian ini menyimpulkan program studi keahlian yang diselenggarakan belum sesuai dengan kebutuhan kegiatan ekonomi utama masing-masing provinsi. Analisis kajian ini dapat diterapkan untuk pertimbangan membuka kompetensi keahlian di tingkat provinsi dan/atau membuka program studi keahlian dan kompetensi keahlian di tingkat kabupaten/kota."
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas, 2015
370 JPK 21:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library