Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratna Elizabeth
Abstrak :
ABSTRAK
Gerson Poyk merupakan pengarang penting yang berasal dari wilayah Indonesia bagian timur. Ia termasuk dalam jajaran sastrawan Angkatan '66. Skripsi ini meneliti karya Gerson Poyk, khususnya yang berupa cerpen, mengingat belum banyak telaah kritis dan ilmiah dilakukan terhadap karya Gerson Poyk. Penelitian ini dibatasi pada cerpen--cerpen Gerson Poyk yang terdapat dalam kumpulan cerpen Mutiara di Tengah Sawah.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap tema yang terdapat dalam cerpen-cerpen Gerson Poyk. Cerpen-cerpen Gerson Poyk dikelompokkan menurut tema sentralnya, kemudian berdasarkan pengelompokan itu cerpen-cerpen tersebut dianalisis.

Cerpen-cerpen Gerson Poyk yang dibahas dalam skripsi ini ada 14 buah. Cerpen-cerpen tersebut dapat dikelompokkan meniadi enam kelompok tema, yaitu tema pulang kampung (3 cerpen, tema kepasrahan (3 cerpen), tema kritik sosial (3 cerpen), tema penderitaan (2 cerpen), tema pengembaraan (2 cerpen), dan tema optimisme (1 cerpen).
1995
S11333
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Wahyu Putra
Abstrak :

Pengembaraan merupakan proses untuk menjalankan laku dalam tradisi Jawa berupa proses pengemblengan diri dengan tujuan untuk mendapatkan kesempurnaan hidup (ngudi kasampurnan). Nilai-nilai spiritualitas pengembaraan tertanam dalam masyarakat Jawa sebagaimana digambarkan dalam karya sastra Jawa. Rangsang Tuban adalah novel Jawa yang mengangkat aspek spiritual pengembaraan pangeran Warihksusuma. Penelitian ini menggunakan konsep pengembaraan dan nilai spiritual menurut Niels Mulder. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai spiritual berupa nilai-nilai hidup, magis, dan lelana brata dalam pengembaraan pangeran Warihkusuma. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana nilai-nilai spiritual digambarkan melalui penggembaraan tokoh pangeran Warihkusuma dalam novel Rangsang Tuban karya Padmasusastra. Penelitian ini menggunakan pendekatan objektif dan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menyatakan bahwa pangeran Warihkusumah merupakan manusia Jawa unik karena mampu menyeimbangkan diri sebagai seorang bangsawan dan rohaniawan dalam menjalankan pengembaraan. Pangeran Warihkusuma merupakan seorang bangsawan dari status sosial tinggi namun ia mampu menguasai diri dan menjadi seorang rohaniawan. Hal ini ditunjukkan dengan kemampunnya menyelaraskan diri dengan hal-hal magis (jagad cilik dan jagad gedhe) dan mendapat anugerah Tuhan berupa weca selama masa pengembaraannya. Nilai-nilai hidup, magis, dan lelana brata dalam pengembaraan pangeran Warihkusuma menjadi kunci keberhasilan pengemblengan dirinya untuk mencapai pendewasaan dan kesempurnaan hidup.

 


Odyssey is a process to practice in Javanese tradition in the form of self-cultivation with the aim of obtaining the perfection of life (ngudi kasampurnan). Spiritual values in odyssey are cultaminated in Javanese society through Javanese literatures. Rangsang Tuban is one of the Javanese literatures that raise spiritual aspects in Prince Warihkusuma’s odyssey. This research uses concepts of odyssey and spiritual values by Niels Mulder. This research aims to describe spiritual values in the form of life and magical values of the Prince Warihkusuma’s odyssey in Rangsang Tuban. The research question in this research is how spiritual values are portrayed through the odyssey of Prince Warihkusuma in Rangsang Tuban by Padmasusastra. This research conducts objective approach and descriptive-qualitative method. The result of this research shows that Prince Warihkusumah as a unique Javanese man because he could balance himself as a nobleman and as a priest during his odyssey. Prince Warihkusumah comes from noble class of social status but he is able to adjust himself as a priest. This was shown by his ability to adapt with magical influences (jagad cilik and jagad gedhe) and awarded with the God’s gift in the form of weca during his odyssey. The spiritual values in the form of life, magis, and lelana brata values in Prince Warihkusuma’s odyssey become the successful key of self-training and learning to achieve maturity and life’s perfection.

 

Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Mandrasastra
Abstrak :
Naskah ini merupakan ringkasan dari suatu naskah yang diperoleh Dr. H. Kraemer dan J. van de Weg di Juntikulon Cirebon. RIngkasan teks ini dikerjakan oleh Mandrasastra pada bulan Agustus 1934 di Yogyakarta (h.i). Tidak ditemukan keterangan tentang keberadaan naskah induk tersebut. Teks yang diberi judul Suluk Seh Sarip tuwin Darmagandhul ini, diawali dengan kisah Seh Jumb di Bagdad yang mengajarkan kepada para muridnya mengenai kesempurnaan hidup, dilanjutkan dengan pengembaraan Pangeran Santang bersama tujuh orang istrinya ke Pulau Jawa. Seh Sarip salah seorang putra raja Bagdad, mengembara dan berguru pada berbagai syeikh, bertanya tentang asal mula ruh, arwah, dan hancurnya jasad, hingga Seh Sarip berguru pada Sunan Ampel Gading. Teks ini diakhiri dengan suatu kisah yang mirip dengan teks Darmagandhul (lihat pupuh 15-19), menceritakan perjalanan Sunan Bonang yang menyebarkan agama Islam, dan Sultan Demak yang mengalahkan Majapahit. Diceritakan pula tentang raja Majapahit yang masuk Islam atas ajakan Sunan Kalijaga. Keterangan mengenai nama Sarip, atau dikenal dengan Sarip Idayat dapat dijumpai di Pigeaud 1970:250 yang menerangkan bahwa beliau adalah anak dari Rara Santang. Dalam MSB/S.146 juga disinggung mengenai tokoh bernama Seh Sarip. Namun apakah teks ini ada hubungan dengan keterangan mengenai Sarip Idayat, perlu penelitian lebih lanjut.[11]
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.120-L 21.18
Naskah  Universitas Indonesia Library