Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gesit Hanastiti Hutami
"Bisnis TELKOM secara wholesale dijalankan untuk melayani mitra operator dalam penyediaan interkoneksi dan sewa jaringan. Bisnis sewa jaringan TELKOM menguasai lebih dari 60% market share sewa jaringan di Indonesia, dan memberikan kontribusi pendapatan terbesar untuk portofolio bisnis wholesale TELKOM. Namun sejak dikeluarkannya regulasi Kepdirjen Postel Nomor : 115/Dirjen/2008, hal ini memberikan dampak berupa penurunan tarif sewa jaringan. TELKOM menghadapi risiko bisnis berupa penurunan kinerja keuangan, akibat realisasi pendapatan tidak mencapai target.
Penelitian ini menganalisis penerapan pengendalian risiko bisnis yang dilakukan TELKOM dari sisi perencanaan. Apakah perencanaan yang dilakukan sudah mempertimbangkan risiko faktor risiko, di dalam hal ini risiko bisnis sewa jaringan akibat dampak implementasi regulasi, yang merupakan perubahan faktor eksternal yang diteliti.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan sewa jaringan belum mempertimbangkan faktor eksternal yang dimaksud, salah satunya adalah dampak regulasi regulasi yang menyebabkan penurunan tarif sewa jaringan dan pendapatan. Dari hasil simulasi Monte Carlo, target pendapatan bisnis wholesale sewa jaringan TELKOM di tahun 2010 dan 2011 memiliki risiko yang lebih besar dari sisi kapasitas yang disewa maupun dari sisi pendapatan.

TELKOM in wholesale business is run to serve the partner perators in the provision of interconnection and leased line. TELKOM leased line business has more than 60% market share leased line in Indonesia, and the largest revenue contribution to TELKOM wholesale business portfolio. However, since this regulation Kepdirjen Postel Number: 115/Dirjen/2008, this gives the impact of tariff reduction in leased line. TELKOM's business risk reduction in financial performance, due to the realization of income does not reach the target.
This study analyzes the implementation of risk control TELKOM business done in terms of planning. Is planning done already to consider the risk factors of risk, in this case the leased line business risk due to the impact of regulation implementation, which is a change in external factors studied.
The results of this study indicate that planning is not considered a network leased from external factors mentioned, one of which is the regulatory impact of regulation that causes a decrease in rental leased and revenue network. From the results of Monte Carlo simulation, the target of wholesale leased line business revenue TELKOM in 2010 and 2011 have a greater risk of side leased capacity as well as from the revenue side."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T28348
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Esther Romanna Nadira Adjie
"Universitas Indonesia merupakan salah satu kampus yang sudah memiliki Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Penerapan SMK3 di lingkungan kampus bertujuan untuk melindungi warganya dari kecelakan maupun potensi bahaya yang ada. Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) turut berupaya mengambil peran dalam mensosialisasikan dan menerapkan SMK3 berdasarkan standar OHSAS 18001:2007, yaitu standar internasional dalam penerapan manajemen K3. Beberapa fasilitas perkuliahan seperti gedung K, gedung S, gedung Engineering Centre, kantin teknik, lapangan teknik dan area parkir merupakan beberapa fasilitas yang berada di lingkungan FTUI. Umumnya, fasilitas ini digunakan secara rutin oleh mahasiswa dan tidak luput dari potensi bahaya dan risiko yang dapat timbul jika terjadi suatu kecelakaan. Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya kecelakaan, maka akan dilakukan Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control (HIRARC) pada fasilitas perkuliahan di FTUI. HIRARC merupakan salah satu persyaratan yang harus ada dalam penerapan SMK3 berdasarkan OHSAS 18001:2007 sesuai klausul 4.3.1. HIRARC tersebut dapat membantu dalam mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat terjadi sehingga dapat segera dilakukan pengendalian yang tepat berdasarkan nilai yang telah didapatkan dari hasil perhitungan risiko dari setiap aktivitas yang dapat menimbulkan bahaya.

University of Indonesia is a campus that has implemented Occupational Health and Safety (OHS) Management System with its aim to protect the citizen from accident and potential hazard around the campus environment. Faculty of Engineering University of Indonesia also wanted to participate in socializing and implementing the OHS Management System based on OHSAS 18001:2007, an international standard to implement the OHS Management System. Some of the facilities in Faculty of Engineering are gedung K, gedung S, gedung EC, canteen, sports field and parking lot. Generally, this facilities is used regularly by the students and got some certain potential hazard and risk if accidents happen. In addition, to prevent potential hazard in Faculty of Enginnering. Hazard Identification, Risk Assessment and Control should be done. HIRARC is one of the requirements to adjust OHS Management System, in accordance to the clause 4.3.1 of OHSAS 18001:2007. HIRARC will help the campus to identify the potential hazard that can happen so the hazard control can be done immediately according to the risk rating values from each activities that can caused hazard."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63000
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Fully Rahmayanti
"Tanah longsor merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi pada daerah yang memiliki iklim tropis basah yang lazim terjadi di Indonesia. Provinsi Riau adalah salah satu provinsi yang rutin mengalami kejadian longsor.  Pada Provinsi Riau, sepanjang dekade terakhir (2013-2022) telah terjadi 69 kejadian longsor dan diantaranya adalah kejadian tanah longsor yang memutus akses transportasi Jalan Nasional yang menghubungkan antara Provinsi Riau dengan Provinsi Sumatera Barat. Adanya kejadian berulang pada lokasi longsor yang sama/berdekatan dalam jarak waktu yang dekat disebabkan oleh penanganan tanah longsor yang belum maksimal bahkan belum terlaksana, sehingga mempengaruhi efisiensi waktu dan biaya dari penanganan tanah longor. Tujuan dari penelitian ini adalah merekomendasikan strategi pengendalian risiko penanganan longsor,, mengidentifikasi hubungan antara efisiensi waktu dan biaya penanganan longsor dengan proses pemrograman dan perencanaan, dan merekomendasikan cara meningkatkan efisiensi waktu dan biaya penanganan longsor dalam proses pemrograman dan perencanaan. Penelitian ini dilaksanakan dengan mengumpulkan data melalui in depth interview dengan narasumber dan survei kuesioner. Kemudian data diolah menggunakan metode statistik untuk dianalisis deskriptif dan kemudian dilanjutkan dengan analisis risiko kualitatif guna mendapatkan risiko dominan yang berpengaruh terhadap efisiensi waktu dan biaya penanganan tanah longsor di Provinsi Riau. Faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya longsor di Provinsi Riau adalah Jenis tanah, Curah hujan, Kemiringan Lereng, Perubahan tata lahan seperti penggundulan hutan menjadi lahan basah yang menyebabkan terjadinya pengikisan oleh air permukaan dan menyebabkan tanah menjadi lembek, dan Sistem drainase daerah lereng yang tidak baik yang menyebabkan lereng semakin terjal akibat penggerusan oleh air saluran di tebing. Sedangkan, strategi yang dapat dilakukan adalah Penambatan, Pembuatan Drainase, Identifikasi/Survei Faktor Risiko, Penyediaan Alokasi Anggaran Khusus, Identifikasi penanganan, Survei Inventarisasi Lereng dan Survei Inspeksi Lereng, dan Perencanaan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (Semester).

Landslides are one of the natural disasters that often occur in areas that have a wet tropical climate which is common in Indonesia. Riau Province is one of the provinces that regularly experiences landslides. In Riau Province, over the last decade (2013-2022) there have been 69 landslides and several was a landslide which cut off transportation access for the National Road that connects Riau Province with West Sumatra Province. The occurrence of repeated occurrences at the same/adjacent landslide locations in short period of time is caused by the landslide handling that has not been maximized or even has not even done, thus affecting the time and cost efficiency of landslide disaster risk control. The purpose of this study is to recommend a risk control strategy for landslide disaster risk control, to identify the relationship between time efficiency and cost of landslide disaster risk control with the programming and planning process, and to recommend ways to improve the efficiency of time and cost of landslide disaster risk control in the programming and planning process. This research was carried out by collecting data through expert validation and a questionnaire survei. Then the data is processed using statistical methods for descriptive analysis and then followed by qualitative risk analysis in order to obtain the dominant risk that affects the time efficiency and cost of landslide disaster risk control in Riau Province. The factors that most influence the occurrence of landslides in Riau Province are the type of soil, rainfall, slope, changes in land use such as deforestation to become wetlands which cause surface water to erode and cause the soil to become soft, and poor slope area drainage systems. which causes the slopes to become steeper as a result of being eroded by the channel water on the cliffs. Meanwhile, the strategies that can be carried out are Mooring, Making Drainage, Risk Factor Identification/Survei, Provision of Special Budget Allocations, Identification of handling, Slope Inventory Survei and Slope Inspection Survei, and Planning of the Medium Term (Semester) Expenditure Framework"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adisti Bestari Wangsaputra
"Penelitian ini membahas analisis atas standar operasional prosedur (SOP) pengadaan barang impor pada PT XYZ dan pengendalian risiko dari masing-masing sub-aktivitas yang ada dalam SOP tersebut. Penilitian ini bertujuan untuk memastikan bahwa SOP yang digunakan dalam kegiatan pengadaan barang impor telah sesuai dengan kaidah/teori yang ada. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis risiko dan memberikan mitigasi dari risiko yang ada dalam kegiatan pengadaan barang impor. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif.
Hasil penelitian menyarankan bahwa PT XYZ dalam menjalankan kegiatan pengadaan barang impornya perlu menambahkan poin-poin penting yang belum ada dalam SOP, seperti meningkatkan kontrol persediaan serta meningkatkan kontrol atas utang dan piutang yang dapat mempengaruhi berjalannya kegiatan ini. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan efesiensi dan efektivitas kegiatan pengadaan barang impor serta dapat mendukung berjalannya proses bisnis PT XYZ secara keseluruhan.

The focus of this study are the analysis of standard operating procedures (SOP) for the procurement of imported goods at PT XYZ and the risk control of each sub-activity in the SOP. This study purposed to ensure that the SOP that used in the procurement of imported goods are in accordance with existing rules/theories. In addition, this study also purposed to analyze risks and provide mitigation of the risks in the procurement of imported goods activitiy. The study used a qualitative approach with descriptive research types.
The results of the study suggest that PT XYZ in carrying out its procurement of imported goods needs to add important points that are not yet in the SOP, such as improving inventory control and increasing control of debt and accounts receivable that can affect the process of these activities. The results of this study are expected to improve the efficiency and effectiveness of the procurement of imported goods and can support the PT XYZs business process as a whole.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novrikasari
"Konsep penanggulangan bencana saat ini adalah paradigma pengurangan risiko.Setiap individu, masyarakat di daerah diperkenalkan dengan berbagai ancaman (hazards) dan kerentanan (vulnerability) yang dimiliki, serta meningkatkan kemampuan (capacity) masyarakat dalam menghadapi setiap ancaman. Sehingga studi ini bertujuan mengkaji model pengendalian risiko dispersi gas amonia.
Disain studi adalah cross sectional. Analisis model pengukuran dan struktural menggunakan comfirmatory factor analysis (CFA). Nilai validitas dan reliabilitas hasil uji kesesuaian/Goodness of Fit (GOF) adalah good fit untuk konstruk dari model.Kuesioner disebarkan secara cluster, terdapat 626 responden (area risiko 0- 2600 meter). Dibagi menjadi 293 responden pada zona dalam (area risiko 0-1300 meter) dan 333 responden zona luar (area risiko >1300-2600 meter).
Model pengukuran menghasilkan 5 variabel eksogen (kondisi lingkungan, sosial, ekonomi, biologi dan kapasitas) yang saling berhubungan langsung membentuk variabel endogen risiko dispersi gas amonia. Faktor kondisi lingkungan terdiri dari zona bahaya dan jarak rumah ke jalan raya.Faktor sosial yaitu pelatihan dan pekerjaan.Faktor ekonomi yaitu kecukupan akomodasi, pendapatan, asuransi dan pendidikan.Faktor kapasitas yaitu pengetahuan tentang bahaya, pengetahuan tentang peringatan dini, pengetahuan tentang evakuasi dan perilaku tanggap darurat. Faktor biologi yaitu usia> 65 tahun, anggota keluarga dengan penyakit kronis dan anggota keluarga berkebutuhan khusus. Risiko dispersi gas amonia pada rumah tangga area risiko 0-2600 meter ada pengaruh kontribusi dari 47% faktor sosial, 37% faktor ekonomi, 29% faktor kapasitas dan 9% faktor kondisi. Risiko dispersi gas amonia zona dalam (area risiko 0-1300 meter ada pengaruh kontribusi darifaktor sosialberkontribusi 63%, faktor ekonomi 64%, faktor kapasitas 57% dan biologi 2,3%. Selanjutnya risiko dispersi gas amonia pada rumah tangga area risiko >1300-2600 meter ada pengaruh kontribusi dari 2 (dua) faktor yaitu faktor kondisi 99% dan faktor kapasitas (12%).
Penelitian ini menyimpulkan model risiko dispersi gas amonia dalam penelitian ini menunjukkan faktor yang berkontribusi membentuk risiko dispersi gas amonia sehingga dapat menjadi upaya pengendalian dengan memperhatikan faktor yang berkontribusi tersebut. Rekomendasi kepada Pemerintah Daerah untuk menetapkan peta rawan bencana menjadi peraturan daerah yang berkekuatan hukum dan pemberlakuan peraturan tentang tata ruang (daerah pemukiman), standar keselamatan (pemantauan penggunaan teknologi) dan penerapan sanksi terhadap pelanggar. Mengkoordinasi antara Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Dinas Pemadam Kebakaran/ Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan dinas terkait untuk evakuasi (akomodasi), kelancaran akses jalur evakuasi. Menyelenggarakan sosialisasi, pendidikan dan pelatihan mengenai kesiapsiagaan bencana dispersi gas amonia kepada masyarakat melalui perkumpulan/organisasi di masyarakat.
Rekomendasi kepada perusahaan antara lain : Membuat peta rawan bencana dan Emergency Respon Plan (ERP) baik internal maupun eksternal; Melakukan perawatan dengan inspeksi rutin berbasis risiko untuk memastikan kehandalan peralatan sistem pendingin amonia; Semua pekerja dalam operasional tangki sistem pendingin amonia selalu dilakukan dengan mengikuti Standard Operating Procedure (SOP), peraturan keselamatan, audit keselamatan; Mengingat sifat gas amonia yang tidak berwarna tetapi sangat beracun serta luasan area risiko yang berdampak perlu adanya sensor untuk gas amonia sebagai alat ukur dan monitoring. Selanjutnya rekomendasi kepada masyarakat agar mengembangkan dan berperan aktif dalam desa siaga bencana (kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat).

The concept of disaster management nowadays is risk reductionsparadigm. Each individual, residents are introduced to various threats and vulnerabilities owned, as well as increased capacity in facing any threats. This study aims to assess the risk control model of ammonia gas dispersion.
The design study was cross sectional using confirmatory factor analysis (CFA) as the measurement model and structural analysis. Validity and reliability value for Goodness of Fit (GOF) test is good fit for construct of the model. Questionnaires were distributed by cluster, there were626 respondents (risk area 0-2600 meters) divided into 293 and 333 respondents in the inner and outer zones (risk area >1300-2600 meters).
Measurement model produces 5 directly interconnected exogenous variables (environmental, social, economic, biological and capacity condition) to form an endogenous variable risk of ammonia gas dispersion. Environmental conditions consist of danger zone and distance from home to road. Social factors consist of training and job. Economic factors consist of accommodation, salary, assurance and education. Capacity factors consist of hazard knowledge, early warning knowledge, evacuation knowledge and emergency response behavior.Biological factors consist of age >65 year old and family member with chronic disease and disability. The model goodness of fit test result was compatible for RMSEA, CFI, IFI, CN, SRMR, GFI and AGFI. It indicates that the models can describe the ammonia gas dispersion riskformed factors. Social factorscontribute61% of thetotalrisk ofammoniagasdispersion, related toeconomic factors(42%), capacityfactor(36%)andconditionfactor(5.7%). Riskdispersionof ammoniagasin thezoneindicateseconomic factorsaccounted for64% of thetotalrisk ofammoniagas dispersionincludingsocial(63%), capacity(57%) andbiology(2.3%). While theouterzone ofthe conditionfactor(99%) to be importantin the risk ofammoniagasdispersionandcapacity factor(1%).
This study concludes dispersion risk modelsof ammonia gas in this study indicate risk factors that contribute to form ammonia gas dispersion to be a control effort by noticing the factors that contribute as following; recommend to the Regional Government to establish hazard maps into a legally binding regional regulations and enforcement of regulations on spatial (residential areas), safety standards (monitoring the use of technology) and the imposition of sanctions against offenders. Coordinate between work units (SKPD), Fire Department / Agency for Disaster Management (BPBD), and related agencies for evacuation (accommodation), the smooth evacuation route access. Organize socialization, education and training on disaster preparedness ammonia gas dispersion to the public through associations / organizations in the community.
Recommendations to the company include: Creating a hazard map and Emergency Response Plan (ERP) both internally and externally; Perform routine maintenance with risk- based inspections to ensure equipment reliability ammonia refrigeration systems; All workers in the operational tank ammonia cooling system is always done by following the Standard Operating Procedure (SOP), safety rules, safety audits; Given the nature of ammonia gas that is colorless but highly toxic as well as the extent of the risk areas that impact the need for a sensor for ammonia gas as a means of measuring and monitoring. Further recommendations to the community are to develop and play an active role in disaster preparedness village (community-based disaster preparedness).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Ronny
"

Keselamatan Kerja (safety) merupakan hal yang sangat penting sekarang ini karena tanpa ada kecelakaan maka proyek tersebut dapat dikatakan berhasil. Jika hal ini terabaikan maka bukan tidak mungkin akan mengakibatkan kecelakaan kerja yang tentunya akan merugikan banyak pihak dan nantinya akan mempengaruhi produktifitas tenaga kerja.

Kecelakaan kerja yang muncul diakibatkan oleh 2 sebab : unsafe condition (Kondisi yang tidak aman) dan unsafe act (Tindakan yang tidak aman). Hal ini mungkin dapat terjadi karena kurang maksimalnya pengendalian risiko kecelakaan kerja yang dilakukan. Oleh karena itu pengendalian risiko kecelakaan kerja harus dilakukan secara serius Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengendalian risiko kecelakaan kerja apa saja yang dapat mempengaruhi produktifitas tenaga kerja serta seberapa besar pengaruh dari pengendalian risiko kecelakaan kerja tersebut Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP), yaitu suatu metode yang digunakan untuk mencari pengendalian-pengendalian risiko kecelakaan kerja yang dapat mempengaruhi keproduktifitasan tenaga kerja dengan memberikan peringkat/rangking dari hasil survey yang didapat.

Dari hasil analisa data diperoleh pengendalian risiko kecelakaan kerja yaitu Membersihkan areal kerja, Melakukan rapat koordinasi secara rutin, Membuang material sisa /sampah, Memasang bangunan pengaman, Mengadakan dialog dan training, menyediakan buku petunjuk K3, melakukan pelatihan, memberikan penghargaan bagi yang disiplin, memberikan bonus bagi yang berprestasi, memperhatikan buruh konstruksi, melakukan investigasi kecelakaan, melakukan perawatan dan pengujian peralatan, mengevakuasi kecelakaan, memberikan sangsi bagi yang melanggar peraturan, memberikan teguran bagi yang membuat kesalahan serta melarang orang yang tidak berkepentingan masuk kedalam lokasi proyek.;Safety work is a very important things right now because without work accident we can say that the project is succesfull. If it is neglected can be a accident, surely it can be a disadventage for many people and than can to influence labor productivity.


Safety work is a very important things right now because without work accident we can say that the project is succesfull. If it is neglected can be a accident, surely it can be a disadventage for many people and than can to influence labor productivity.

The reason of accident cause : unsafe condition and unsafe act. It can be happen cause risk control of accident is not working well. Because of that risk control must be do with seriously.

The main purpose of this research is to looking for risk control of work accident which labor productivity and how much the influence of that risk control Analysis method of this research is Analytical Hierarchy Process method (AHP). It is a method to search risk control of work accident which influence labor productifity with gives a rank from the survey.

From analyzing process risk control of work accident are : clean work area, coordination meeting regularly, remove rubbish, make safety building, make training and dialogue, prepare K3 book , do a training, give a appreciation who have discipline person, give a reward who a good work, care the labor construction, do an investigate the accident, maintenance and test the equipment, evacuate the accident, give a punishment who collidate a rules, give a warn who make a mistakes, and forbid a stranger to in the project area.

"
2008
S50566
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Fadyanti
"Skripsi ini membahas tentang proses pembuatan pagar teralis di Bengkel Las Sampurno yang memiliki berbagai hazard yang ada di area kerja sehingga terdapat berbagai risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada proses kerjanya. Untuk itu, dibutuhkan penilaian risiko pada tiap tahapan proses pembuatan produk untuk mengetahui tingkat risiko kerja sehingga kedepannya dapat dilakukan pengelolaan dan pengendalian risiko tersebut dengan baik sesuai dengan risiko yang ada. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional. Analisis yang digunakan yaitu analisis risiko kualitatif. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa pada proses pembuatan pagar teralis besi di BL Sampurno memiliki tingkat risiko yang berdampak pada pekerja sehingga diperlukan pengendalian risiko khususnya untuk risiko yang tidak dapat diterima (tinggi dan ekstrim) untuk menekan terjadinya kecelakaan pada pekerja.

The focus of the study is the process of making iron rail in Bengkel Las Sampurno which has a variety of hazards in the work area so that there are a variety of safety and health risks in the working process. Therefore, the required risk assessment at every stage of the product creation process to determine the level of risk to do the work so that future risk management and control of the well in accordance with the existing risks. This research uses descriptive observational method. The analysis is qualitative risk analysis. The results of this study suggest that the process of making iron trellis fence in BL Sampurno have a level of risk that impact on workers so that necessary risk control in particular to an unacceptable risk (high and extreme) to suppress the occurrence of accidents to workers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64971
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspasari Yudha Kartika
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko dan rencana pengendalian pada proses pemilihan penyedia barang/jasa oleh Unit Layanan Pengadaan Kementerian Luar Negeri. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui focus group discussion dan penyebaran kuesioner kepada pemilik risiko yaitu Kelompok Kerja ULP. Hasil dari penelitian ini adalah proses pemilihan penyedia barang/jasa oleh ULP termasuk dalam kategori risiko sedang dan memiliki 39 tiga puluh sembilan risiko yang terdiri dari 5 lima risiko termasuk dalam kategori tinggi, 30 tiga puluh risiko termasuk dalam kategori sedang, dan 4 empat risiko termasuk dalam kategori rendah. Respon yang dipilih untuk mengurangi terjadinya risiko yaitu mengurangi tingkat kemungkinan, mengurangi tingkat dampak, dan kombinasi dari kedua respon tersebut.

ABSTRACT
The aim of this research is to analyze the risk and control plan in supplier selection process of goods services by Procurement Services Unit at Ministry of Foreign Affairs. The method used in this research is qualitative method with case study approach. Data are collected through focus group discussion and questionnaires to the risk owner Working Group of Procurement Services Unit . The result of this research is the supplier selection process of goods services by procurement services unit included in moderate risk category and have 39 risks consist of 5 risk in high category, 30 risks in medium category, and 4 risks in low category. Selected responses to reduce the risk are reducing the level of likelihood, reducing the level of consequences, and the combination of both responses."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Mestika Diza
"ABSTRAK
Karakteristik produksi industri kertas berbeda dengan industri lainnya, sehingga risiko K3 yang dihadapi juga akan berbeda. Risiko K3 yang berbeda, maka acuan penilaian risikonya juga akan berbeda setiap jenis industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko K3 selama proses produksi kertas dan pengendalian yang telah dilakukan industri kertas, kemudian penelitian ini akan merumuskan tool untuk penilaian tingkat risiko K3 dan model pengendalian risiko K3 yang sesuai dengan karakteristik produksi industri kertas. Metode yang digunakan adalah Job Safety Analysis JSA dan analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri kertas memiliki 3 tahapan utama proses produksi, yaitu penyediaan bubur kertas, pembentukan lembaran kertas, dan penyempurnaan produk. Setiap tahap memiliki risiko secara berurutan sebanyak 15 risiko, 13 risiko, dan 16 risiko. Setiap risiko memiliki tingkat kemungkinan terjadi dan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Perpaduan antara kemungkinan terjadinya risiko per periode dan keparahan konsekuensi menghasilkan besarnya skor risiko. Risiko yang mendapat skor 1-7 termasuk kategori rendah, risiko dengan skor 8-16 termasuk kategori sedang, dan risiko dengan skor 17-25 termasuk kategori tinggi. Penilaian risiko yang tepat membutuhkan matriks dengan kriteria risiko yang sesuai dengan karakteristik risiko di industri kertas. Pemahaman karakteristik produksi pada suatu industri diperlukan agar pengendalian risiko yang ditetapkan sesuai dengan kebutuhan industri tersebut, sehingga risiko dapat diminimalkan, produktivitas semakin meningkat, dan keberlanjutan industri kertas tetap terjaga.

ABSTRACT
Paper industry production characteristic is different from other industries, that the OSH risks faced are different as well. Different OSH risks, therefore evaluation standard of the risks and how to control will also be different on every kind of industry. This study aims to know OSH risk during production process and evaluate OSH risk control which has been applied by the company, then determine the tools of OSH risk assessment and determine model of OSH risk control which is suitable for paper industry. The method used is Job Safety Analysis and content analysis. The result of the research shows that paper industry has 3 main phases pulp preparation phase, paper making phase, and finishing product phase. There are 15 kinds of risk on pulp preparation phase , 13 kinds of risk on paper making phase, and 16 kinds of risk on finishing product phase. Each risk has a different level of probability and severity. The combinations of probability and the severity of incident results in risk score. Score 1 7 for Low category, score 8 16 for Middle category, and score 17 25 for High category. Appropriate risk assessment requires a matrix with risk criteria that match the risk characteristics in the paper industry. Understanding the characteristic of production on industry is very important, that the risk control set is suitable for the needs of that industry, so that risks can be reduced, productivity increases, and the sustainability of the paper industry is maintained. "
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arina Devi
"ABSTRAK
Angka kecelakaan kerja pada sektor konstruksi di Indonesia tergolong tinggi, termasuk konstruksi bangunan gedung. Tingginya angka kecelakaan kerja tersebut mengindikasikan bahwa diperlukan sistem manajemen K3 yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan dari biaya penyelenggaraan SMK3 dan kinerja K3 pada proyek konstruksi bangunan gedung di Jabodetabek dengan metode statistik. Hasil penelitian menunjukan bahwa komponen biaya SMK3 yang paling berpengaruh terhadap pengendalian risiko K3 adalah lampu putar, tali keselamatan, dan surat izin kelayakan alat. Lalu, komponen biaya SMK3 yang paling berpengaruh terhadap kecelakaan kerja adalah jalur evakuasi, BPJS, rompi keselamatan, dan pembuatan kartu identitas pekerja.

ABSTRACT
Number of accidents in construction sector in Indonesia is high, including building construction. The high number of accidents indicates that a good system of safety and health management is required. The purpose of this study is knowing the relationship of safety cost and OHS performance in building construction in Jabodetabek with statistical methods. The result shows that safety cost rsquo components which have the most influence to control OHS rsquo risks are rotary lamp, life line, and tools lisence permit. Moreover, safety cost rsquo components that influence accidents the most are evacuation route, BPJS, safety vest, and worker rsquo s identity cards."
2017
S67973
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>