Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Daulay, Zainul
Jakarta: Rajawali, 2011
346.048 DAU p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Churul Aini
"Tesis ini membahas tentang perlindungan pengetahuan tradisional dalam hukum internasional dalam hal ini adalah draft WIPO/GRTKF/IC/9/5 dibandingkan dengan aturan dalam CBD, TRIPs, dan RUU PTEBT yang dapat memenuhi rasa keadilan atas hak ekonomi maupun dari segi keadilan atas hak milik pengetahuan tradisional masyarakat adat serta upaya-upaya apa saja yang dapat ditempuh pemerintah Indonesia untuk mendorong perlindungan internasional terhadap pengetahuan tradisional. Pembahasan mengacu pada perbandingan antara keempat peraturan yang berkaitan dengan pengaturan pengetahuan tradisional tersebut dan pembahasan tentang langkah-langkah yang ditempuh pemerintah Indonesia untuk mendorong perlindungan internasional terhadap pengetahuan tradisional melalui pendekatan organisasi internasional WIPO, ICTSD, SC dan LMCM-GRTKF. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa aturan dalam WIPO/GRTKF/IC/9/5, CBD, TRIPs dan RUU PTEBT tentang pengetahuan tradisional melalui pendekatan terhadap rasa keadilan atas hak ekonomi dan rasa keadilan atas hak milik pengetahuan tradisional masyarakat adat masih jauh dari sebuah aturan yang dapat dikatakan ideal bagi perlindungan pengetahuan tradisional. Serta upaya-upaya yang dapat ditempuh pemerintah Indonesia untuk mendorong perlindungan internasional terhadap pengetahuan tradisional secara keseluruhan adalah melalui lembaga internasional yang memiliki komitmen dalam hal perlindungan pengetahuan tradisional yaitu; WIPO, ICTSD, SC dan LMCM-GRTKF.

This thesis discusses about the protection of traditional knowledge in international law, which is comparing the draft WIPO/GRTKF/IC/9/5 with the rules in the CBD, TRIPS, and the bill PTEBT that can cater the justice of the economic rights and the justice in terms of property rights in traditional knowledge itself, also any efforts that can be taken by the government of Indonesia to promote the international protection of traditional knowledge. The discussion refers to the comparison among the four regulations that corespond to the regulation of traditional knowledge also the discussion of the steps taken by the government of Indonesia to promote the international protection of traditional knowledge through international organization, especially WIPO, ICTSD, SC and LMCM-GRTKF. This study uses a qualitative descriptive method.
The result of this research show that the rules of traditional knowledge in WIPO/GRTKF/IC/9/5, CBD, TRIPS and RUU PTEBT through the approach of the sense of economic justice and the sense of justice for the rights of indigenous people's traditional knowledge are still far from an ideal rule for the protection of traditional knowledge. Furthermore, the result also shows that the efforts that can be taken by the government of Indonesia to promote the international protection of traditional knowledge is through the international institutions that are committed in terms of protection of traditional knowledge, namely: WIPO, ICTSD, SC and LMCM-GRTKF.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
T30469
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Perlindungan pengetahuan traditional dalam kerangka hukum Hak Kekayaan Intelektual kurang tepat mengingat konsep Hak Kekayaan Intelektual bersifat individual dan kapitalis, sedangkan perlindungan pengetahuantraditional mempunyai konsep komunal
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Kusumastuti
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S26078
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Semarang : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991
330.917 SIS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sardjono
Bandung: Alumni, 2010
346.048 AGU h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Purnama Wulandari
"Tesis ini membahas mengenai pemanfaatan sumberdaya hayati Indonesia oleh pihak asing dimana ada beberapa tanaman tradisional Indonesia yang dipatenkan oleh negara maju tanpa memberikan kompensasi kepada Indonesia. Negara maju menggunakan pengetahuan tradisional yang terkait dengan temulawak, brotowali, gambir, pasak bumi dan kunyit sehingga menghasilkan produk yang bernilai jual tinggi seperti obat-obatan, kosmetik, dan pangan. Hal ini tidak menguntungkan bagi Indonesia, karena bahan dasar produk-produk tersebut berasal dari Indonesia. Produk yang telah dipatenkan pun memiliki hak eksklusif/monopoli sehingga jika Indonesia membuat, menggunakan, atau menjual hal yang sama maka Indonesia harus membayar royalti kepada pemegang hak paten. Padahal apa yang telah dipatenkan oleh pihak asing tersebut disinyalir merupakan pengembangan dari pengetahuan tradisional masyarakat Indonesia yang sudah bertahun-tahun menggunakan tanaman obat tersebut untuk berbagai macam manfaat terutama obat-obatan. Sesuai dengan konvensi keanekaragaman hayati seharusnya Indonesia mendapatkan pembagian keuntungan yang adil dari hasil pemanfaatan bahan hayati tersebut. Dengan menggunakan teori strukturalis, penelitian ini melihat bagaimana hak paten merupakan alat dari para kapitalis di negara maju untuk tetap mempertahankan kekuasaannya terhadap negara berkembang (Indonesia) dan justifikasi atas eksploitasi sumberdaya hayati milik Indonesia. Struktur sistem internasional yang ada menyebabkan tidak terjadinya benefit sharing atas pemanfaatan dan komersialisasi sumberdaya hayati Indonesia. Hasil penelitian membuktikan bahwa pemanfaatan dan komersialisasi sumberdaya hayati Indonesia oleh pihak asing tanpa disertai benefit sharing disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya kepentingan negara maju dalam TRIPs, adanya ketidaksinkronan TRIPs dan CBD, serta permasalahan internal di dalam negeri Indonesia sendiri.

This thesis discusses the use of Indonesia's biological resources by foreign parties, where there are several traditional Indonesian plants are patented by develop countries without giving compensation to Indonesia. Developed countries using traditional knowledge related to ginger, brotowali, gambier, pasak bumi and turmeric to produce high value products such as pharmaceutivals, cosmetics, and food. It is not beneficial for Indonesia, because the basic ingredients of such products from Indonesia. The products have been patented also has exclusive rights/monopoly so that if Indonesia is making, using, or selling the same thing then Indonesia has to pay royalties to patent holders. Whereas what has been patented by a foreign party is alleged is a development of traditional knowledge of Indonesian people who have been using herbs for years for a variety of benefits, especially medication. In accordance with the convention of biodiversity, Indonesia should get a fair sharing of benefits from the utilization of these biological materials. With the use of structuralism theory, the study looks at how a patent is a tool of the capitalists in developed countries to retain power over developing countries (Indonesia) and the justification of the exploitation of Indonesia's biological resources. The structure of the existing international system led to the absence of benefit sharing of biological resources, utilization and commercialization of Indonesia. The results prove that the utilization and commercialization of Indonesia's biological resources by a foreign party without benefit sharing is caused by several factors, including the interests of developed countries in TRIPS, inappropriate of the TRIPS and CBD, and as well as internal problems within Indonesia itself."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T28888
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anggita Anjani
"

Penelitian ini adalah penelitian filologi dengan objek kajian lontar Darmawarsa. Lontar Darmawarsa merupakan salah satu bagian dari kumpulan naskah tradisi Merapi-Merbabu yang saat ini tersimpan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan nomor panggil L 329. Dalam pengerjaannya, penelitian ini menggunakan metode naskah tunggal dengan tujuan untuk mendapatkan otentisitas melalui suntingan teks. Yang menjadi dasar dalam penelitian ini yaitu; 1). muatan pengetahuan tradisional yang terdapat pada teks, 2). bahan penulisan teks yang berbahan lontar (Borassus flabellifer) dikhawatirkan tidak dapat bertahan lama sehingga pengalihaksaraan dirasa dapat menyelamatkan isi teks, dan 3). penggunaan aksara Buda dalam penulisan teks, yang masih belum mampu dimengerti oleh khalayak umum. Suntingan teks Darmawarsa selanjutnya disajikan melalui edisi diplomatik yang disertai dengan perbaikan bacaan terbatas. Temuan yang dihasilkan dalam penelitian ini yakni, adanya variasi kesalahan tulis yang lazim ditemukan dalam meneliti teks-teks tradisi Merapi-Merbabu, seperti omisi nasal dan juga ketidakkonsistenan penggunaan huruf. Secara keseluruhan, teks Darmawarsa menceritakan kisah perjalanan sang Prtajala dan sang hyang Darmawarsa dalam mencapai anugerah Batara Guru, penciptaan bumi dan isinya (mitologi), serta mantra dan rajah yang terkait dengan hujan.


This research is a philological research with lontar Darmawarsa as the object. Lontar Darmawarsa is one of a collection of Merapi-Merbabu traditional manuscripts, that are currently stored in the National Library of Indonesia with L 329 on its call number. In the process, this research is using a single methods (codex unicus) with the aim of getting the authenticity through text edition. The basis of this research is: 1). a traditional knowledge is contained in the object of the research, 2). the writing materials, is made from lontar (Borassus flabellifer) that feared not long lasting, so that the transliteration is capable to save the contents of the text, and 3). the Buda script is used in the writing of the text, which is still not be able to understood by general public. In the next, the text edition of Darmawarsa is presented through a diplomatic edition accompanied by limited emendations. The novelty that is produces in this study are, there are many variations in writing errors commonly found in researching Merapi-Merbabu manuscripts, such as nasal omissions and also an using inconsistencies in the text letter. Overall, the Darmawarsa tells the tales of sang Prtajala and sang hyang Darmawarsa in achieving a grace from Batara Guru, and then the creation of the earth. The creation of the earth and it’s contents (mythology), as well as mantras and rajah is associated with rain.

"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erika
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai proses kegiatan pelestarian pengetahuan pembuatan Kue Putu Piring melalui kajian preservasi pengetahuan melalui enam tahap, yaitu capturing, codification, documentation, debriefing, storage, dan dissemination. Enam tahap ini dilakukan untuk mengetahui pemikiran, perilaku kebiasaan, interaksi budaya yang melatarbelakangi proses pembuatan Kue Putu Piring yang diungkap, hingga teridentifikasi pula partisipasi masyarakat di Provinsi Kepulauan Riau mempertahankan keberadaan Kue Putu Piring ini dan menyimpan dokumentasi pengetahuan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan yang digunakan berjumlah enam orang yang terdiri dari informan utama, yaitu pembuat Kue Putu Piring, dan informan tambahan, yaitu budayawan, tetua adat, dan pihak pemerintah.
Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa Kue Putu Piring merupakan resep yang diwariskan secara turun-temurun kepada anggota keluarga yang perempuan. Dalam proses preservasi pengetahuan pembuatan Kue Putu Piring ini teridentifikasi memiliki beberapa kekurangan yang menjadikannya kurang dipromosikan sehingga jarang diketahui orang, terutama anak muda. Peran pemerintah sendiri saat ini adalah membuat buku resep makanan dan minuman khas Melayu Kepulauan Riau yang mana salah satu resepnya adalah Kue Putu Piring.

ABSTRACT
This theses discusses about the process of knowledge preservation activities in the making of Kue Putu Piring through six stages, there are capturing, codification, documentation, debriefing, storage, and dissemination. The using of those six stages are to determine the thought, behavior habits, cultural interactions underlying the manufacturing process of Kue Putu Piring, that unidentified there is a community participation in Provinsi Kepulauan Riau in order to maintain the existence of Kue Putu Piring and store the knowledge documentation. This theses is a qualitative research with case study approach. Six informants participate in this research consist of main and additional informants. The main informants are Kue Putu Piring makers, and the additional informants are cultural observer, indigenous elders, and government.
The results of this study is Kue Putu Piring recipe passed down through the generations to the woman family members. Knowledge preservation in the making of Kue Putu Piring has identified some shortcomings that make it less promoted so rarely known to people, especially young generation. The role of government itself is create a recipe book of Kepulauan Riau traditional food and drinks which one of the recipe is Kue Putu Piring."
2015
T43558
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>