Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Hutahaean, Irma
"Penghambat Angiotensin Converting Enzyme (ACEi) merupakan salah satu obat pilihan dalam terapi hipertensi. Fraksi etil asetat ekstrak etanol tanaman Suruhan (Peperomia pellucida L.) secara in-vitro memiliki aktivitas penghambat ACE.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengklipan arteri ginjal dalam meningkatkan tekanan darah dengan menggunakan klip yang telah dimodifikasi dan mengetahui aktivitas penghambat ACE fraksi etil asetat ekstrak etanol tanaman tersebut secara in vivo.
Metode penelitian yang dilakukan adalah induksi tikus hipertensi dengan penjepitan salah satu arteri ginjal (2K1C) yang menggunakan klip modifikasi. Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan metode tail-cuff, sedangkan pengukuran kadar angiotensin II dan renin menggunakan Elisa microplate reader.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode 2K1C selama 6 minggu dengan menggunakan klip modifikasi dapat meningkatkan tekanan darah > 150/100 mmHg, kadari angiotensin II dan renin dalam plasma. Pemberian fraksi etil asetat ekstrak etanol tanaman tersebut dengan dosis 25, 50 dan 100 mg/kg/hari secara per oral selama 2 minggu pada tikus 2K1C dapat menurunkan tekanan darah, konsentrasi angiotensin II dan renin dalam plasma. Fraksi etil asetat tanaman suruhan dosis 50 mg/kg BB merupakan kelompok dosis yang paling efektif dalam penghambatan ACE karena aktivitasnya mendekati aktivitas penghambatan ACE kaptopril sebagai kontrol positif. Hal ini menunjukkan bahwa fraksi etil asetat tanaman Suruhan (P. pellucida L.) dosis 50 mg/kg bb efektif sebagai penghambat ACE."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
T43383
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Joseph Stephen Rinandy
"Indonesia merupakan negara yang kaya akan tanaman obat. Tanaman obat tersebut dapat dimanfaatkan di dalam bidang kesehatan. Pemanfaatan tanaman obat tersebut salah satunya adalah sebagai pengobatan penyakit hipertensi. Hipertensi merupakan penyakit mendunia yang jumlah penderitanya meningkat sejak tahun 1980 hingga sekarang. Hipertensi merupakan penyakit pada pembuluh darah yang dapat memicu risiko faktor penyakit lain seperti stroke, gagal ginjal, kebutaan, kebocoran pembuluh darah, dan penurunan fungsi kognitif. Terapi melalui mekanisme penghambatan ACE bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah dan dapat mengurangi morbiditas, mengurangi kematian akibat gagal jantung, dan menghambat keparahan diabetes nefropati. Pada penelitian ini, pengujian dilakukan berdasarkan pendekatan ilmiah untuk menentukan efek penghambatan aktivitas ACE dari beberapa tanaman obat di Indonesia. Pengukuran efek penghambatan aktivitas ACE dilakukan dengan menggunakan substrat hipuril-histidil-leusin (HHL) dengan metode secara in vitro. Hasil uji menunjukkan bahwa ekstrak biji Sesamum indicum L. memberikan nilai penghambatan ACE terbesar dengan nilai IC50 sebesar 30,44 µg/mL, namun penghambatannya lebih rendah dibandingkan dengan standar kaptopril (IC50 13,69 µg/mL). Hasil uji penapisan fitokimia dari ekstrak biji Sesamum indicum L. mengandung senyawa golongan alkaloid, glikosida, dan terpenoid. Berdasarkan penelitian ini, ekstrak biji Sesamum indicum L. memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai inhibitor ACE untuk menemukan senyawa aktif biologi yang berperan dari ekstrak tersebut.
Indonesia is a country that has many medicinal plants which can be used as hypertension medicine. Hypertension cases has been increasing since 1980. Hypertension as a blood vascular disease can give another risk factors of diseases like stroke, kidney failure, blindness, rupture of blood vessel, and cognitive impairment. A therapy with ACE inhibition mechanism is a useful therapy to decrease blood pressure and gives another benefits to reduce morbidity, mortality by heart failure, and inhibit the progresiveness of diabetic nephropathy. One source of ACE inhibitors can be obtained from plants. In this research, the test is based on a scientific approach to determine inhibition activity effect of ACE from several medicinal plants in Indonesia. The measurement of the inhibition activity effect of ACE is done by using hippuryl-L-histidyl-L-leucine (HHL) as the substrate with in vitro method. The test results showed the inhibition activity effect of ACE from Sesamum indicum L. seed extract gives the largest value of ACE inhibition with IC50 values of 30.44 µg/mL, but the inhibition value is lower than captopril as standard (IC50 13.69 µg/mL). The result of phytochemical screening in Sesamum indicum L. seed extract contains alkaloids, glycosides, and terpenoids."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S46472
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mamora, Elda Yulia
"Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama dalam penyakit kardiovaskular. Angiotensin converting enzyme (ACE) adalah komponen penting renin angiotensin aldosterone system (RAAS) dalam mengatur tekanan darah. ACE dapat mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II dan akan menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan darah atau hipertensi. Terapi melalui mekanisme penghambatan ACE bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah dan dapat mengurangi morbiditas serta mengurangi kematian akibat gagal jantung. Peperomia pellucida L.HBK termasuk suku Piperaceae dapat digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk hipertensi karena memiliki kemampuan menghambat aktivitas ACE. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui fraksi teraktif herba suruhan dalam penghambatan aktivitas ACE dan golongan senyawa kimia yang terkandung dalam fraksi teraktif tersebut. Penghambatan Aktivitas ACE diuji menggunakan metode in vitro dengan substrat Hipuril-Histidil-Leusin (HHL) menunjukkan bahwa fraksi diklorometana merupakan fraksi teraktif dengan nilai IC50 9,08 μg/mL diikuti dengan fraksi etil asetat dengan nilai IC50 10,98 μg/mL. Hasil uji penapisan fitokimia menunjukkan golongan senyawa kimia yang terkandung dalam fraksi diklorometana adalah alkaloid, flavonoid, fenol dan terpen. Pada fraksi etil asetat terkandung flavonoid, glikosida, dan fenol.
Hipertension is one the key risk factors of cardiovascular disease. Angiotensin converting enzyme (ACE) is a key component in the renin angiotensin aldosterone system (RAAS) which regulates blood pressure. ACE can convert angiotensin I to angiotensin II and cause an increase in blood pressure or hypertension. A therapy with ACE inhibition mechanism is a useful to lower blood pressure, to reduce morbidity and mortality of heart failure. Peperomia pellucida L.HBK belongs to the Piperaceae family was used traditionaly to treat of hypertension because it has an ACE inhibition activity. The research aims to determine active fraction which has ACE inhibition activity and active chemical coumpounds in the active fraction. The ACE Inhibition activity was tested using in vitro methods with substrate hipuril-histidil-leucine (HHL) was showed that the fraction of dichloromethane is the most active fraction with IC50 value of 9.08 μg/mL and fraction of ethyl acetate with IC50 value 10.98 μg/mL. Phytochemical screening test results showed that the chemical groups contained in the dichloromethane fraction are alkaloids, flavonoids, phenols, and terpenes. Ethyl acetate fraction contains of flavonoids, glycosides, and phenols."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S54774
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library