Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marista Gilang Mauldina
Abstrak :
Diabetes mellitus adalah penyakit yang ditandai oleh tingginya kadar gula darah dan telah banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Pengobatan tradisional untuk penyakit diabetes dilakukan menggunakan berbagai macam tanaman obat. Penelitian ini dilakukan untuk menguji adanya aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase pada 15 jenis tanaman yang secara tradisional digunakan sebagai antidiabetes. Pengujian dilakukan secara in vitro terhadap ekstrak etanol tanaman menggunakan enzim α-glukosidase dan substrat P-Nitrofenil-α-D-Glukopiranosida yang menghasilkan produk paranitrofenol. Produk tersebut diukur serapannya menggunakan Spektrofotometer UV-Vis pada λ 400 nm. Parameter adanya aktivitas penghambatan yang dimiliki oleh ekstrak ditunjukan oleh nilai %inhibisi dan IC50. Hasil pengujian aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase menunjukkan bahwa hampir semua ekstrak memiliki aktivitas penghambatan, kecuali buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dan umbi wortel (Daucus carota L.), sedangkan ekstrak yang memiliki daya penghambatan terbaik adalah kulit batang kayu manis (Cinnamomum burmanii (Nees & T.Nees) Blume) dengan nilai IC50 2,11 μg/mL, diikuti oleh kulit batang jamblang (Syzygium cumini (L.) Skeel) dengan nilai IC50 3,78 μg/mL, kulit batang bidara laut (Strychnos lucida R.Br.) dengan nilai IC50 5,40 μg/mL, dan bunga cengkeh (Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry) dengan nilai IC50 5,78 μg/mL. Golongan senyawa yang dikandung oleh ekstrak tanaman yang memiliki aktivitas penghambatan yang tinggi adalah glikosida dan tanin. ......Diabetes mellitus is a disease with high blood glucose levels, and this is one of the common diseases in Indonesia. A traditional medication for diabetes mellitus did by using the medicinal plants. The aim of this research was to determine an α-glucosidase inhibiting activity from 15 ethanolic extracts of Indonesian medicinal plants that had been used for diabetes mellitus. The method was an in vitro model using α?glucosidase and P-Nitrophenyl-α-D-Glucopyranoside as enzyme and substrate that produced p-nitrophenol. The product was measured by Spectrophotometer UV-Vis at λ 400 nm. The parameters of inhibiting activity were indicated by the values of % inhibition and IC50. The results indicated that almost of the extracts have inhibiting activity, except the Averrhoa bilimbi L. fruits and the Daucus carota L. tubers. The high activities are belong to the cortexes of Cinnamomum burmanii (Nees & T.Nees), Blume, Syzygium cumini L., Strychnos lucida R.Br. and the flowers of Syzygium aromaticum L. with IC50 value of 2.11 μg/mL, 3.78 μg/mL, 5.40 μg/mL, and 5.78 μg/mL. The phytochemical screening indicated that the extracts with high inhibiting activity contain glycosides and tannins as their chemical compounds.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S1475
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Febriyanti
Abstrak :
Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme lemak, karbohidrat, dan protein dikarenakan kecacatan dalam sekresi insulin, sensitivitas insulin atau keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh fraksi teraktif dari ekstrak kulit batang kayu tuah (Antidesma celebicum Miq.) terhadap penghambatan enzim alfa-glukosidase dan mengetahui senyawa yang terkandung dalam fraksi aktif tersebut. Salah satu mekanisme pengobatan diabetes adalah dengan menghambat enzim alfa-glukosidase. Serbuk dari kulit batang kayu tuah (Antidesma celebicum Miq.) di refluks dengan etanol 80%, kemudian dilakukan fraksinasi cair-cair dengan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol. Pengujian aktivitas antidiabetes dari kulit batang kayu tuah (Antidesma celebicum Miq.) menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 400 nm. Hasil uji menunjukan bahwa fraksi etil asetat kulit batang kayu tuah (Antidesma celebicum Miq.) memiliki penghambatan terbesar dengan IC50 8,06 ppm. Berdasarkan hasil kolom fraksi yang aktif terdapat pada fraksi heksan:etil asetat = 20:80 dengan IC50 5,60 ppm. Uji kinetika menunjukan bahwa ekstrak kulit batang kayu tuah (Antidesma celebicum Miq.) mempunyai mekanisme penghambatan kompetitif. Golongan senyawa kimia yang terdapat dalam fraksi etil asetat dan fraksi teraktif hasil kolom kulit batang kayu tuah (Antidesma celebicum Miq.) adalah senyawa terpen, saponin, fenol, dan gula. ......Diabetes mellitus is a disorder of the metabolism of fat, carbohydrate, and protein due to defects in insulin secretion, insulin sensitivity or both. This research aims to obtain an active fraction from kayu tuah (Antidesma celebicum Miq.) stem bark extract on the inhibition of the enzyme alpha-glucosidase and identify compounds that contained in the most active fraction. One of the mechanisms for diabetes treatment is inhibited the enzyme alpha-glucosidase. The simplisia powder was extracted using ethanol 80% by reflux, then extraction is fractioned by liquidliquid using n-hexane, ethyl acetate, and methanol solvent. The test of antidiabetic activity of kayu tuah (Antidesma celebicum Miq.) stem bark is characterized with UV-Vis spectrophotometer at a wavelength of 400 nm. The test results has shown the fraction of ethyl acetate have a stronger inhibition with IC50 value 8.06 ppm. Based on the results from the most active column fractions contained in the fraction of n-hexane: ethyl acetate = 20:80 with IC50 value 5.60 ppm. Test showed that the kinetics of the extract kayu tuah (Antidesma celebicum Miq.) stem bark have competitive inhibition mechanism. Phytochemical constituent in the ethyl acetate fraction and the most active column fraction kayu tuah (Antidesma celebicum Miq.) stem bark are terpenes, saponins, phenols, and sugars.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S42132
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library