Hasil Pencarian  ::  Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Adinda Zahra Laxmitha, author
Dewasa ini kontestasi sosial yang terjadi antara satu dengan kelompok lain terkait dengan keberagaman di Indonesia masih terjadi. Salah satu karya sastra Jawa yang membahas kontestasi sosial adalah novel Aku Wong Kafir (2019) karya Tulus Setiyadi. Aku Wong Kafir menggambarkan diskursus keberadaan kelompok penghayat yang justru memunculkan kontestasi antara kelompok...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Fajriyanti, author
Penghayat kepercayaan adalah salah satu bagian dari keberagaman kebudayaan yang ada dalam masyarakat Indonesia. Penghayat kepercayaan lahir dari perkembangan budaya dan filsafat nenek moyang yang diajarkan secara turun temurun  sebagai pedoman yang dipegang teguh. Namun, ada pihak-pihak seperti kelompok agama islam yang secara nyata menyebabkan kelompok penghayat kepercayaan mulai kehilangan...
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi (Membership)  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Herlambang Prabowo, author
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 97/PUU-XIV/2016 tentang Pengujian Undang-undang Administrasi Kependudukan, telah membolehkan para penghayat kepercayaan untuk mencantumkan keyakinannya pada kolom agama di Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) yang sebelumnya tidak diisi atau bertanda strip (-). Dengan putusan MK tersebut negara secara nyata telah memberikan pengakuan terhadap...
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T53195
UI - Tesis (Membership)  Universitas Indonesia Library
cover
Olviani Shahnara, author
Masyarakat Indonesia terdiri dari masyarakat adat yang memiliki kepercayaan asli dari nenek moyang. Hingga dewasa ini, masih banyak masyarakat yang tetap memegang teguh kepercayaan asli tersebut dan mereka disebut Penghayat Kepercayaan. Namun, kepercayaan yang mereka yakini masih dipandang sebelah mata karena dianggap bukanlah suatu agama. Oleh karena itu, banyak kendala...
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S1189
UI - Skripsi (Open)  Universitas Indonesia Library
cover
Almas Rioga Pasca Pratama, author
Ditinjau secara lebih mendalam, setiap individu di Indonesia memiliki hak identitas yang menjadi dasar pengakuan eksistensinya sebagai warga negara, tak terkecuali dalam segi pencatatan aliran kepercayaan di dalam dokumen-dokumen penduduknya. Hal ini menjadi suatu pembahasan yang menarik, mengingat praktek pasca dikeluarkannya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 97/PUU-XIV/2016 masih banyak menimbulkan perdebatan....
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi (Membership)  Universitas Indonesia Library
cover
Purnomo Santoso, author
ABSTRAK
Dahulu perkawinan yang dilangsungkan secara Tao harus menempuh perjalanan panjang untuk bisa diakui oleh Negara karena kepercayaan Tao tidak diakui oleh Negara. Akibatnya perkawinan antar penghayat kepercayaan Tao sering tidak dapat dicatatkan di Kantor Catatan Sipil setempat seperti yang dialami oleh Tommy dan Lionita yang mengakibatkan ketidakpastian status hukum perkawinan mereka. Untuk menjawab permasalahan tersebut...
Salemba: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T43202
UI - Tesis (Membership)  Universitas Indonesia Library
cover
Nunuk Hidayati, author
Problematika yang dihadapi oleh Penghayat Kepercayaan adalah belum adanya pengakuan yang pasti. Terutama dalam perkara pernikahan dan perceraian, dengan belum diaturnya mengenai perceraian bagi agama non muslim semakin menyusahkan dalam proses administrasi. Ketika melihat permasalahan bahwa warga Sapta tidak mengakui adanya perceraian. Tidak menutup kemungkinan adanya problematika yang dialami oleh...
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis (Membership)  Universitas Indonesia Library
cover
Zakiyah, author
Artikel ini membahas masalah Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa di sekolah bagi siswa siswi penghayat Kepercayaan. Tema ini penting untuk dikaji karena masih banyak sekolah yang belum memberikan mata pelajaran “Pendidikan Kepercayaan” karena berbagai alasan seperti belum adanya perangkat pendukungnya dan adanya pandangan pendidikan Kepercayaan ini bukan merupakan...
Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, 2018
297 JPAM 31:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover