Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Penulisan ini dilaksanakan pertama mempunyai tujuan masih banyaknya temuan di lapangan kerusakan lingkungan hidup......
REHUKUM
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuni Pudjiastuti
Jakarta: UI Publishing, 2018
628.445 8 WAH r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lestari Rahayu
Abstrak :
ABSTRAK
Tumbuhan dapat mengikat C02 udara(fotosintesis) sehingga terbentuk senyawa organik yang digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Berdasarkan kemampuan membentuk senyawa antara pertama kali selama fotosintesis tsb., tumbuhan dibagi dalam tipe tumbuhan yakni tumbuhan C3, C4 dan CAM.

Di lakukan penelitian terhadap stek batang tumbuhan pepohonan kastuba(Euphorbia pulcherima ) dan ki hujan(Paraserianthes falca-Laria) dengan melakukan perendaman selama 0, 12 dan 24 jam dalam l aru tan IAA, N A A dan IEA pada kadar 0, 50, 100 dan 200 ppm). Setelah 3 bulan penanaman dilakukan pengamatan terhadap struktur anatomi dawn, waktu inisiasi akar dan tunas serta pertumbuhan akar dan tunas daun(dalam hal ini dinyatakan dalam berat basah organ tsb.) Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan kastuba merupakan tumbuhan C4, karena struktur anatomi daunnya tampak adanya j 2.ringan Kranz dibandingkan dengan daun tumbuhan ki hujan yang tidak mengandung jaringan Kranz (Salisbury & Roos,1990).

Pertumbuhan perakaran pada kedua species tanaman tsb.berbeda ny ata, sed ang kan wak tu. inisiasi perakaran dan pertunasan dan pertumbuhan tunas daun tidak berbeda nyata. Berat basah perakaran kastuba yang terbaik yakni dengan perendaman 12 jam pada IBA kadar- 200 ppm sebesar 23,156 g dibandingkan dengan perakaran ki hujan: 16,213 g. Waktu inisiasi akar terjadi pada minggu ke-3, dan ini Inisiasi tunas daun terjadi pada minggu ke-2; serta rerats. berat basah daun/tanaman pada kedua species tab. 43,756 g/tanaman.

Hal ini kemungkinan disebabkan daun pada tanaman kaatuba bersi fat daun tunggal, palmati partitus dan lebar, sedang pada ki hujan daun majemuk, menyirip genap.
Depok: Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hadiyazid Rachmad
Abstrak :
ABSTRAK
Rendahnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya dan bahayanyamembuang sampah di sungai merupakan masalah yang paling serius di kalangan masyarakatDesa Pamagersari. Pemukiman masyarakat yang semakin padat dapat mengurangi lahan untukpenanaman pohon, sehingga hal tersebut dapat mengurangi resapan air hujan, sumur yang kering,timbulnya banjir bandang serta menyebabkan pemukiman warga menjadi kering dan gersang.Oleh karena itu kami memiliki program kerja yaitu pengadaan tong sampah dan budidaya tanamansengon dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait masih banyaknyamasyarakat yang membuang sampah disungai. Untuk merealisasikan tujuan programkerja kami, kami memberikan tempat pembuangan sampah disekitar desa yang berfungsijuga sebagai sarana penghijauan lingkungan agar lingkungan tidak kering, tidak gersang dan tetapmemiliki resapan air. Air yang meresap ke dalam tanah dapat menambah debit air yang masuk kedalam sumber bertambah terutama untuk daerah yang tanahnya tidak mendukung sebagai tempatpembuatan sumur. Selain untuk peresapan air, hasil dari penanaman pohon tersebut juga dapatdimanfaat masyarakat sebagai sumber perekonomian.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, 2018
300 SYU 1:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Dhane
Abstrak :
Green Waqf (wakaf hijau) merupakan pemanfaatan aset wakaf untuk mendukung tercapainya keseimbangan dan kelestarian ekologi, sekaligus memberikan dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat. Namun, partisipasi dalam green wakaf oleh masyarakat dan lembaga wakaf sangat terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat terhadap green waqf dan menemukan ruang kolaborasi yang sesuai untuk kementerian/lembaga terkait dalam upaya peningkatan partisipasi masyarakat tersebut. Penelitian ini menggunakan metode mixed method explanatory, dimana penelitian kuantitatif dengan sampel 364 orang responden di Jabodetabek dianalisis dengan menggunakan metode SEM-PLS dan penelitian kualitatif dengan data hasil interview dengan metode campuran dianalisis dengan analisis tematik. Hasil analisis data kuantitatif menunjukkan bahwa pengetahuan tentang green waqf dan kepercayaan kepada nazhir berperan penting dalam meningkatkan sikap positif terhadap green waqf, yang selanjutnya mempengaruhi intensi untuk berpartisipasi dalam green waqf di wilayah Jabodetabek. Selain itu, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku juga berpengaruh signifikan terhadap niat untuk berpartisipasi dalam green waqf. Sikap (Attitude) menjadi faktor terkuat yang mempengaruhi niat untuk berpartisipasi dalam green waqf. Selanjutnya hasil pengolahan data kualitatif menunjukkan bahwa terdapat ruang kolaborasi untuk lembaga pengelola green waqf dan kementerian/lembaga terkait, yakni melalui perhutanan sosial. Izin perhutanan sosial diberikan selama 35 tahun dan dapat diperpanjang, sehingga hal tersebut memungkinkan adanya wakaf temporer. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa edukasi green waqf menjadi strategi penting yang harus dilakukan oleh lembaga wakaf. Edukasi green waqf dapat dilakukan melalui kampanye di media sosial ataupun melalui perantara aktivis lingkungan. Pada akhirnya, dengan tindakan kolaboratif ini, hasil yang diharapkan dapat mempersempit kesenjangan yang ada antara potensi dan aktual penghimpunan wakaf di Indonesia. ......Green Waqf (green waqf) is the use of waqf assets to support achieving ecological balance and sustainability, as well as providing social and economic impacts for society. However, participation in green waqf by the community and waqf institutions is very limited. Therefore, this research aims to identify factors that influence community participation in green waqf and find appropriate collaboration spaces for relevant ministries/institutions in efforts to increase community participation. This research uses a mixed method explanatory method, where quantitative research with a sample of 364 respondents in Jabodetabek is analyzed using the SEM-PLS method and qualitative research with mixed method interview data analyzed using thematic analysis. The results of quantitative data analysis show that knowledge about green waqf and trust in nazhir play an important role in increasing positive attitudes towards green waqf, which in turn influences intentions to participate in green waqf in the Jabodetabek area. Apart from that, subjective norms and perceived behavioral control also have a significant effect on the intention to participate in green waqf. Attitude is the strongest factor influencing the intention to participate in green waqf. Furthermore, the results of qualitative data processing show that there is space for collaboration for green waqf management institutions and related ministries/institutions, namely through social forestry. Social forestry permits are granted for 35 years and can be extended, so this allows for temporary waqf. Overall, the results of this research show that green waqf education is an important strategy that must be carried out by waqf institutions. Green waqf education can be carried out through campaigns on social media or through environmental activists. Ultimately, with this collaborative action, the expected results can narrow the existing gap between potential and actual waqf collection in Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Kristiyantoro
Abstrak :
ABSTRAK
Telah menjadi sebuah keniscayaan bahwa pertumbuhan kota dari tahun ketahun akan selalu menghadirkan drama pertentangan antara proses pemadatan permukiman dengan tuntutan akan kehidupan yang nyaman di kota. Hal tersebut bukan hanya dirasakan dalam skala umum wilayah kota secara keseluruhan saja, namun sudah menyentuh pada tataran mikro dari sebuah sistem kota yaitu skala neighborhood. Kondisi dualisme permasalahan tersebut semakin diperburuk dengan banyaknya anggapan mengenai karakter masyarakat kota yang individualistik dan kurang peduli terhadap kondisi lingkungan bermukimnya. Sehingga solusi-solusi yang dihadirkan untuk penanganannya-pun juga akan sulit dilakukan secara bersama. Namun sepertinya anggapan tersebut tidak dapat dijadikan untuk memukulratakan karakteristik masyarakat kota secara keseluruhan.Penelitian kualitatif-fenomenologi yang dilakukan pada masyarakat skala neighborhood di wilayah RW 16, Baktijaya, Kota Depok menunjukan pembelajaran unik yang berbeda. Komposisi penduduk yang heterogen yang berasal dari berbagai suku bangsa, tidak menghalangi semangat untuk membentuk struktur masyarakat yang baru dengan landasan kesadaran berkomunitas spasial dan rasa senasib sepenanggungan sebagai kaum migran di kota. Dengan landasan tersebut, masyarakat RW 16 yang pada awalnya sangat labil, bertransformasi menjadi masyarakat yang memiliki modal sosial yang kuat dan mampu merespon secara kolektif permasalahan yang ada di lingkungan bermukimnya, salah satunya adalah masalah kegersangan. Keterbatasan lahan akibat tingginya intensitas pembangunan, tidak menghalangi tekad masyarakat untuk menghilangkan kegersangan dengan aksi kolektifnya. Ruang-ruang sisa antara bangunan dan jalan, diubah secara kolektif menjadi koridor ldquo;gang hijau rdquo; yang menciptakan nuansa kesegaran. Adanya kompetisi hijau dalam berbagai tingkatan juga seolah menjadi ruang ekspresi masyarakat untuk mengaktualisasikan ide-ide kreatifnya dalam penghijauan. Dengan keunikan fenomena perwujudan setting tata perumahan padat bernuansa hijau secara kolektif tersebut, kini RW 16, Baktijaya, menjadi sebuah referensi yang sangat menarik untuk solusi mengatasi kegersangan di wilayah perkotaan.
ABSTRACT
Conflict between increasing residential density to demand for comfortable life in a growing city is inevitable. This is not only witnessed on a city scale, but can also be observed at a neighborhood scale. Conflicting issues are increasingly aggravated by perception toward urban society character which is considered individualistic and ignorance to their residential environment. Collective efforts to resolve the problems are challenging. However, such conception cannot be stigmatized as urban society character. A Qualitative Phenomenology research in a neighborhood located in RW 16, Baktijaya, Kota Depok presented a unique lessons learnt. The society rsquo s diverse origins engaged them to create a new structure emphasized by spatial awareness and collective supports as urban migrant. This transformed them to be a community with a robust social capital which can collectively respond to environmental problems such as aridity of their residential. Collective efforts generated creativity to use spaces between buildings and roads and turn them to green corridor refreshing the residential nuance. Various green competitions allowed the community to express and translate their creative idea. Collective efforts to convert aridity to green corridor in RW 16, Baktijaya can be referred as an interesting solution to resolve aridity in urban area.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ganesh Aditya Aryoprawirotama
Abstrak :
DKI Jakarta merupakan kota dengan jumlah penduduk paling banyak di Indonesia. Pertumbuhan penduduk yang terus terjadi mengakibatkan alih fungsi ruang terbuka hijau menjadi gedung bertingkat dan jalan layang bersamaan dengan peningkatan emisi gas rumah kaca dari konsumsi bahan bakar mineral. Dampaknya, muncul fenomena pulau bahang perkotaan di berbagai wilayah di DKI Jakarta. Sistem penghijauan vertikal dipilih sebagai upaya mitigasi dan reduksi fenomena tersebut, namun penerapannya belum optimal karena berbagai tantangan yang muncul terutama dari faktor biaya. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk merekomendasikan strategi peningkatan penerapan sistem penghijauan vertikal di DKI Jakarta dari segi biaya berdasarkan biaya siklus hidup. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode studi kasus dengan instrumen berupa wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa siklus hidup sistem penghijauan vertikal di DKI Jakarta terdiri atas fase persiapan, konstruksi, serta operasi dan pemeliharaan. Ditemukan juga bahwa biaya siklus hidup sistem penghijauan vertikal di DKI Jakarta (Indonesia) lebih rendah dibandingkan biaya siklus hidupnya di Singapura maupun Genoa (Italia). Strategi yang direkomendasikan untuk menghemat biaya siklus hidup sistem penghijauan vertikal tersebut mencakup strategi penggunaan material, alternatif pemasok, seleksi tanaman, sistem irigasi, dan sumber air. ......DKI Jakarta is the most populated city in Indonesia. Population growth that continues to occur has resulted in the conversion of green open spaces into multi-story buildings and flyovers along with an increase in greenhouse gas emissions from the consumption of mineral fuels. As a result, urban heat island phenomenon appeared in various areas in DKI Jakarta. Vertical greening system was chosen as an effort to mitigate and reduce the phenomenon, but its implementation has not been optimal due to various challenges, especially costs. Therefore, this research was conducted to recommend strategies to increase the implementation of vertical greening system in DKI Jakarta from a cost perspective using life cycle cost. The research was carried out by case study method using interviews as instruments. The results of this study indicated that the life cycle of the vertical greening system in DKI Jakarta consisted of the preparation, construction, as well as operation and maintenance phases. It was also found that the life cycle costs of vertical greening system in DKI Jakarta (Indonesia) are lower than those in Singapore and Genoa (Italy). The recommended strategies to economize life cycle costs of the vertical greening system include strategies for using materials, alternative suppliers, plant selection, irrigation systems, and water sources.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library