Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
TA3349
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Imam Askolani
"Penelitian ini menyelidiki kelayakan tekno-ekonomi dari sistem baterai yang dapat ditukar yang dipasok dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk kapal listrik di Telaga Nirwana, Rote Ndao, Indonesia. Sistem ini terdiri dari baterai lithium-ion dengan kapasitas masing-masing 2,4kWh dan stasiun pengisian PLTS berdiri sendiri yang dapat menghasilkan energi 5kWh setiap hari. Perahu listrik ini beroperasi dengan kecepatan rata-rata 7-9 km/jam, mengkonsumsi daya 2 kW, dan dapat beroperasi hingga enam kali perjalanan setiap hari, dengan durasi masing masing berlangsung sekitar 25 menit. Analisis teknis, yang dikuatkan oleh pemodelan energi dan simulasi yang dilakukan dengan perangkat lunak PVSyst, menunjukkan bahwa sistem ini mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil sekaligus menjaga efisiensi operasi. Levelized Cost of Electricity (LCOE) untuk sistem fotovoltaik diproyeksikan sebesar Rp 3.918,81 per kWh, sementara Levelized Cost of Storage (LCOS) untuk sistem baterai diperkirakan sebesar Rp 5.348,15 per kWh selama durasi proyek 20 tahun. Sistem ini menunjukkan kelayakan ekonomi dengan total investasi awal (CAPEX) sebesar Rp 278 juta, yang mencakup modul surya, pengontrol pengisian daya, dan baterai. Biaya operasional bulanan (OPEX), yang mencakup pemeliharaan dan personil, berjumlah Rp 350.000. Sebuah studi sensitivitas terhadap tarif sewa menunjukkan bahwa titik impas dapat dicapai dalam waktu kurang dari 8 tahun dengan biaya sewa setidaknya Rp 30.000 per penukaran baterai. Proyek ini menggarisbawahi manfaat lingkungan yang substansial, terutama pengurangan 298,27 ton emisi CO2 dibandingkan dengan motor berbahan bakar fosil.
This research investigates the techno-economic viability of a solar photovoltaic (PV) powered swappable battery system for electric boats in Telaga Nirwana, Rote Ndao, Indonesia. The system comprises lithium-ion batteries with a capacity of 2.4 kWh each and an independent photovoltaic charging station that can produce 5 kWh each day. The electric boats, intended for ecotourism, function at an average velocity of 7-9 km/h, consuming 2 kW of power, and may operate up to six journeys daily, each lasting around 25 minutes. Technical analysis, corroborated by energy modeling and simulations conducted with PVSyst software, demonstrates that the system lowers dependence on fossil fuels while preserving operating efficiency. The Levelized Cost of Electricity (LCOE) for the photovoltaic system is projected at IDR 3.918,81 per kWh, whilst the Levelized Cost of Storage (LCOS) for the battery system is assessed at IDR 5.348,15 per kWh over a 20-year project duration. The system demonstrates economic feasibility with a total initial investment (CAPEX) of IDR 278 million, encompassing solar modules, charge controllers, and batteries. Monthly operational expenses (OPEX), encompassing maintenance and personnel, total IDR 350,000. A sensitivity study of rental rates reveals that breakeven can be attained with a community rental charge of at least IDR 30,000 per swap. The project underscores substantial environmental advantages, notably a reduction of 298.27 tons of CO2 emissions in comparison to fossil-fueled motor."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sitorus, Michael Timothy
"Penelitian ini berfokus pada analisis sistem pengisian baterai mobil listrik pada Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan pengukuran kecepatan waktu pengisian berdasarkan jenis baterai yang digunakan pada mobil konsumen SPKLU. Pertumbuhan penggunaan kendaraan konvensional yang tinggi telah meningkatkan kebutuhan energi dan menimbulkan isu lingkungan, seperti emisi gas rumah kaca, yang mendorong peralihan ke kendaraan listrik. Infrastruktur SPKLU yang memadai sangat penting untuk mendukung adopsi mobil listrik dengan meningkatkan kecepatan dan efisiensi pengisian baterai. Infrastruktur SPKLU yang memadai dan efisien sangat penting dalam mendukung adopsi mobil listrik. Penelitian ini menyelidiki aspek teknis jaringan SPKLU yang mencakup instalasi, mesin pengisian, dan spesifikasi teknis yang mempengaruhi kecepatan dan efisiensi pengisian. Faktor-faktor seperti jenis baterai, kapasitas daya, sistem manajemen termal, dan kondisi lingkungan turut diperhatikan. Selain itu, penelitian ini juga membahas tantangan operasional dan teknis seperti fluktuasi tegangan dan dampaknya terhadap kinerja sistem. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan untuk meningkatkan efisiensi, keandalan, dan kecepatan pengisian baterai di SPKLU. Upaya ini dapat dilakukan melalui optimalisasi penggunaan teknologi fast charging dan ultra-fast charging pada mesin pengisian, penerapan manajemen termal untuk menghindari panas berlebih selama pengisian, serta pengaturan kapasitas daya yang sesuai dengan jenis baterai kendaraan. Selain itu, analisis teknis terhadap fluktuasi tegangan dilakukan untuk meningkatkan stabilitas sistem dan mencegah kerusakan perangkat pengisian. Penelitian ini juga mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat transisi ke mobilitas listrik di Indonesia dengan memberikan rekomendasi terkait perencanaan dan pengelolaan infrastruktur SPKLU yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019 dan Peraturan Menteri ESDM No. 1/2023, yang mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik.
This research focuses on the analysis of the electric vehicle battery charging system at Public Electric Vehicle Charging Stations (SPKLU) and the measurement of charging time speed based on the type of battery used in consumer vehicles at SPKLU. The high growth of conventional vehicle usage has increased energy demand and raised environmental issues, such as greenhouse gas emissions, which has driven the shift towards electric vehicles. Adequate SPKLU infrastructure is crucial to support the adoption of electric vehicles by improving the speed and efficiency of battery charging. A well-equipped and efficient SPKLU infrastructure plays a vital role in supporting the adoption of electric vehicles. This study investigates the technical aspects of the SPKLU network, including installations, charging machines, and technical specifications that affect charging speed and efficiency. Factors such as battery type, power capacity, thermal management systems, and environmental conditions are also taken into account. Furthermore, this research discusses operational and technical challenges such as voltage fluctuations and their impact on system performance. The results of this research are expected to provide insights into improving the efficiency, reliability, and speed of battery charging at SPKLU (Electric Vehicle Charging Stations). These efforts can be achieved through the optimization of fast charging and ultra-fast charging technologies in charging machines, the implementation of thermal management to prevent overheating during the charging process, and the adjustment of power capacity according to the type of vehicle battery. Additionally, technical analysis of voltage fluctuations is conducted to improve system stability and prevent damage to charging equipment. This research also supports the government’s efforts in accelerating the transition to electric mobility in Indonesia by offering recommendations related to the planning and management of SPKLU infrastructure that aligns with consumer needs. This is in line with government policies mandated in Presidential Regulation No. 55 of 2019 and Minister of Energy and Mineral Resources Regulation No. 1/2023, which support the acceleration of the electric vehicle ecosystem. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library