Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sudung Marulak
"Perumahan Citra Gran - Cibubur terletak di WiIayah Timur Iota Jakarta, kesisi Selatan kearah Bojong-Bogor, Kearah Barat menuju Cilengsi. Wilayah pemukiman ini terletak pada ketinggian 150 - 200 M dari permukaan laut.
Sumber Air Baku untuk air bersih pada Pemukiman ini diambil dari Sumur Dalam (Deep Well) yang kemudian dilakukan proses pengolahan di WTP (Water Treatment Plant) untuk kemudian didistribusikan ke konsuman dalam haI ini Penghuni Komplek Citra Gran - Cibubur.
Evaluasi dilakukan terhadap unit-unit pengolahan dan kapasitas produksi unit pengolah tersebut sehingga didapatkan kesimpulan apakah produksi air di WTP tersebut mampu mensuplai kebutuhan air bersih di Citra Gran-Cibubur.
Jika memang hasil akhir produksi air bersih sampai scat ini (tahun 2001) masih mencukupi, berarti kondisi WTP di Citra Gran - Cibubur masih bisa dimanfaatkan seiring dengan pengembangan wilayah pemukiman, dimana pengembangan tersebut terkait dengan jumlah penghuni yang menggunakan air bersih."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S35652
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niswatul Choiriah
"Salah satu fungsi panting air dalam kehidupan manusia adalah untuk minum. Air yang kita minum harus mengandung mineral-mineral yang dibutuhkan oieh tubuh serta bebas dari mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit. Oleh karcna itu, air yang kita minum harus diolah terlebih dahulu. Pengolahan air dilakukan dengan menggunakan unit pengolahan air dan unit penginjeksian ozon. Unit pengolahan air ini terdiri atas sebuah mikrofiltcr dan kolom-kolom unggun tetap campuran dengan media pengisi kolom pasir aktif, karbon aktifl dan zeolit. Ozon diinjeksikan dengan menggunakan injektorjenis venturi.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui laju alir optimum dari unit pengolahan air minum, mengetahui pengaruh penginjeksian ozon terhadap kandungan kalsium dan magnesium dalam air. serta mengetahui Iama penginjeksian ozon yang efektif untuk menghilangkan pengotor-pcngotor biologis. Air sumber yang digunakan adaiah air sumur Departemcn Teknik Gas dan Petrokimia FTUI, Depok. Variasi yang dilakukan adalah variasi laju alir dan lamanya penginjeksian ozon. Laju alir yang digunakan adalah 10, 20, 30, 40, dan 50 Lljam. Sedangkan lama penginjeksian ozon yang dilakukan adaiah 15 menit dan 30 mcnit. Kandungan kalsium dan magnesium diuji dcngan menggunakan AAS. Pengujian mikrobiologi dilakukan dcngan metotlc tabung lhnnenlasi.
Dari penelitian didapat laju alir optimum dari unit pengolahan air ini adalah 10 L/jam. Penginjeksian ozon tidak mempengaruhi jumlah kalsium dan magnesium yang ada dalam air. Lama penginjeksian ozon yang optimum untuk menghilangkan bakteri koli total dan bakteri koli tinja adalah 15 menit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49408
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurannisa Shaleha
"Kebutuhan air minum di Kota Depok yang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk yang juga semakin meningkat setiap tahunnya. Dalam memenuhi kebutuhan air minum dibutuhkan pengolahan air minum yang bekerja dengan baik serta pengembangan pengolahan air minum itu sendiri. Dalam pengembangan ini memerlukan evaluasi dan pengoptimalan kinerja dari Instalasi Pengolahan Air IPA di Kota Depok, salah satu yang perlu ditinjau adalah IPA Legong yang melayani kebutuhan air minum wilayah Kota Depok bagian Timur.
Evaluasi dilakukan dengan meninjau kualitas dan kuantitas air baku dan air produksi serta kapasitas pengolahan IPA yang digunakan. Langkah pertama yang dilakukan yaitu pengumpulan data primer dan sekunder, observasi lapangan, wawancara, dan diskusi dengan pengelola IPA Legong sistem Kedasih. Kemudian, tahap evaluasi kinerja unit pengolahan dengan menghitung dimensi setiap unit berdasarkan parameter kriteria desain yang tersedia dan membandingkannya. Tahap pengoptimalan kapasitas berdasarkan hasil evaluasi kinerja dengan memberikan solusi alternatif permasalahan.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa IPA Legong sistem Kedasih dapat meningkatkan kapasitas pengolahan sebesar 40 dari 300 l/dt menjadi 420 l/dt. Selain itu, hasil analisis penyisihan kualitas air juga menyimpulkan dair beberapa parameter yang diuji masih memenuhi syarat dalam Permenkes 429/2010 serta unit pengolahan IPA Legong masih bekerja dengan baik dan belum terdapat kendala akan melampaui syarat kualitas air minum.

The increasing demand for drinking water in Depok City is growing as the population grows every year. In meeting the needs of drinking water water treatment is required to work well and the development of drinking water itself. In this development and Performance optimization of Water Treatment Plant WTP in Depok City, one of the things to be considered is Legong WTP that serves the drinking water needs of East Depok City.
The evaluation is done by measuring the quality and quantity of air and air production and processing capacity of WTP. The first step is to dig primary and secondary data, interviews and discussions with Legong WTP Kedasih system manager. Then, the evaluation stage of the performance of the processing unit by calculating the unit of each parameter based on the available design parameters and compare them. Stage of capacity based optimization based on results with alternative solutions.
The results showed that Legong WTP system can increase processing capacity by 40 from 300 l dt to 420 l dt. In addition, the results of air quality allowance analysis also influenced some parameters that are still needed in Permenkes 429 2010 and Legong WTP processing unit still work well and no one will meet the drinking water quality requirements.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyoweni Widanarko
"ABSTRAK
"Faktor keberhasilan suatu instalasi pengolahan air limbah (IPAL) selain ditentukan oleh perencanaan yang benar, juga dalam sistem pengoperasian dan pemeliharaannya senantiasa harus disesuaikan dengan kondisi spesifik yang ada di lapangannya. Penelitian, investigasi dan evaluasi menyeluruh terhadap faktor efisiensi dan efektifitas suatu Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik (Sewage Treatment Plant) yang terdapat pada bangunan-bangunan/utilitas umum yang ada di Wilayah DKI Jakarta, telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan upaya pemecahan masalah operasi dan pemeliharaan sistem secara umum, serta dalam upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas dari Unit Pengolahan Air Limbah yang ada. Metoda yang digunakan adalah dengan meneliti karakteristik limbah dan kualitas limbah dalam IPAL dan Spesifikasi tekniknya. Berdasarkan karakteristik limbah tersebut, dilakukan perhitungan ulang terhadap IPAL tersebut, dan dianalisis terhadap hasil kualitas air dalam instalasi selama proses. HAsilnya menunjukkan bahwa instalasi tidak berfungsi optimal karena adanya penambahan fungsi dari gedung perkantoran tersebut yang juga melayani restoran 'sea food"" yang mengakibatkan beban organik yang diolah tinggi, tidak sesuai dengan kapasitas rencana. Juga adanya lemak yang tidak termasuk dalam rencana IPAL. Faktor lain penyebab tidak berfungsinya IPAL adalah diffuser 50% macet, sistem dan jumlah aliran lumpur balik tidak tepat, pemeliharaan kurang, comminutor rusak, sistem aliran udara IPAL kurang baik. Usulan perbaikan adalah memperbaiki diffuser system dan jumlah aliran lumpur balik dirubah dan pemakaian tablet Sonucil sebagai disinfectant diaktifkan lagi. Perlu ada tambahan unit pengolah lemak.""
[Depok, Depok]: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Ilham Azhari
"Kebutuhan terhadap air minum terus meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan aktifitasnya. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di Kecamatan Benda, Kota Tangerang, kebutuhan akan air minum juga akan terus meningkat. Instalasi Pengolahan Air Benda dibangun tahun 2010 di kawasan Perumahan Duta Garden, Kota Tangerang. Namun, hingga saat ini belum pernah dilakukan evaluasi kinerja unit pengolahan dari IPA Benda. Kinerja instalasi pengolahan air diketahui melalui evaluasi dengan meninjau kualitas dan kuantitas air baku yang digunakan, kualitas air produksi yang dihasilkan, dan kapasitas pengolahan instalasi Benda. Dari hasil evaluasi dapat dilakukan optimalisasi kinerja instalasi untuk mengetahui efektifitas unit pengolahan dari instalasi.
Hasil analisis data kependudukan menunjukan laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan Benda mengikuti pola pertumbuhan aritmatik dengan rata-rata pertambahan penduduk sebesar 2564 jiwa setiap tahunnya. Hasil perhitungan proyeksi kebutuhan air menunjukan bahwa terdapat kenaikan kapasitas kebutuhan air menjadi 100 L/detik hingga tahun 2018 dan 150 L/detik hingga tahun 2026. Hasil dari evaluasi instalasi eksisting dengan debit 50 L/detik adalah dapat mengolah air baku sehingga menghasilkan air produksi yang memenuhi standar kulitas air minum. Namun terdapat beberapa masalah pada beberapa unit pengolahan yang sebaiknya diperbaiki guna meningkatkan kinerja instalasi.

The need for drinking water continues to increase along with the increasing of population and its activities. As the increasing number of population in Kecamatan Benda, Kota Tangerang, the need for drinking water will also continue to increase. Benda Water Treatment Plant was built in 2010. Until now, there has been no evaluation of the performance of processing units from WTP Benda. The performance of the water treatment plant is known through evaluation by reviewing the quality and quantity of the raw water used, the quality of the produced water, and the processing capacity of the plant.
The analysis of population data indicate the rate of population growth in Kecamatan Benda follow the arithmetic growth pattern with average population increase of 2564 people each year. The result of water demand projection shows that there is an increase of water demand capacity to 100 L sec until 2018 and 150 L sec until 2026. The result of the existing installation evaluation with the discharge of 50 L sec is able to process raw water to produce production water that meet drinking water quality standard. However, there are some problems in several processing units that should be improved to enhance the performance of the installation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67785
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barus, William Yehezekiel Munaldi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penyisihan Cryptosporidium serta indikator keberadaannya di air E.coli dan kekeruhan, mengevaluasi desain, dan mengevaluasi operasional unit pengolahan IPA PQR. Sampel pada penelitian ini berasal dari air baku, outlet Unit Prasedimentasi, Unit Pulsator, dan Unit Filtrasi. Tingkat penyisihan Cryptosporodium dan E. Coli dihitung dengan menggunakan metode LVR sedangkan tingkat penyisihan Kekeruhan dengan membandingkan kekeruhan inlet dan outlet unit. Analisa Cryptosporidium mengacu pada metode EPA 1623, pengukuran kekeruhan air menggunakan spektofotometri portabel, dan Analisa E. Coli mengacu pada metode EPA 1604.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat penyisihan Cryptosporidium Unit Prasedimentasi sebesar 0,30 log10; Unit Pulsator 2,57 log10 Unit Filter tidak dapat dihitung Air baku hingga outlet filter sebesar IPA 2,57 log10. Tingkat penyisihan Kekeruhan Unit Prasedimentasi adalah 21,75 ; Unit Pulsator 96,96 ; Unit Filter 87,92. Tingkat penyisihan E. Coli Unit Prasedimentasi adalah 0,58 log10; Unit Pulsator 1,24 log10; Unit Filter 2,20 log10. Berdasarkan hasil evaluasi desain dan operasional unit yang sudah sesuai dengan kriteria desain dan standar operasional hanya Unit Prasedimentasi. Dengan kondisi pengoperasian dan mempertahankan desain yang ada saat ini, IPA PQR dapat menyisihkan Cryptosporidium dengan sempurna.

This researche objective was to determine the level of Cryptosporidium removal as well as its presence indicators in water E.coli and turbidity, to evaluate the design, and to evaluate the operation of the PQR IPA processing unit. The sample in this study was from raw water, Predimentation Unit outlet, Pulsator Unit outlet, and Filtration Unit outlet. Cryptosporodium and E. Coli removal rates were calculated using the LVR method while the Turbidity removal rate by comparing turbidity inlets and unit outlets. The Cryptosporidium analysis refers to the EPA 1623 method, E. Coli analysis refers to EPA 1604 method and the measurement of turbidity of water using portable specekto photometry.
The results showed the removal rate of Cryptosporidium Presedimentation Unit is 0.30 log10 Unit Pulsator 2.57 log10 Filter Units can not be calculated Overall WTP PQR 2.57 log10. Presedimentation Unit Turbidity removal rate is 21.75 Unit Pulsator 96.96 Filter Unit 87.92. Elimination rate of E. Coli Presedimentation unit is 0.58 log10 Unit Pulsator 1.24 log10 Filter Unit 2.20 log10. Based on the results of design and operational evaluation of units that are in accordance with design criteria and operational standards only Predimentation Units. Under the operating conditions and maintaining the current design, the PQR IPA can completely exclude Cryptosporidium.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitepu, Onasis
"ABSTRAK
Air adalah rat yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Manfaat air bermacam-macam misalaya untuk diminum, sebagai zat pelarut, pembersih dan sebagainya. Air yang berkualitas baik mutlak diperlukan karena kesehatan umum dan peningkatan lingkungan hidup yang sehat sangat dipengaruhi oleh kualitas air.
Penggunaan air semakin meningkat seiring dengan bertambahuya kegiatan di Kampus lnstitut Pertanian Bogor (IPB) Darmaga. Agar air yang dikonsumsi tidak mengandung bibit penyakit, maka pengolahan air yang baik, yang berasal dari sumber air, sangat diperlukan, oleh sebab itu melalui penyediaan air bersih, baik dari segi kualitas maupun kuantitasaya di Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Darmaga diharapkan dapat mezdagkatkan lingkungan Kampus yang higienes sehingga tidak mengbambat kegiatan akademis.
Sumber air bake yang disadap untuk pasokan air di Institut Pertanian Bogor (IPB) berasal dari air permukaan yaitu somber air dari sungai Cihedeung yang dipengamhi oleh lingkungau, iklim dan cuaca, yang dari waktu ke waktu kualitas air permukaan ini akan bembah akibat adanya pencemaran selama alirannya.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka diperlukan suatu evaluasi terhadap kapasitas dan unit-unit pengolahan air bersih yang ada sehiagga dapat memberikan gambaran terhadap kondisi-kondisi yang ada pada bangunan pengolahan air, sehingga dapat memberikan masukan yang dianggap perlu dalam mengatasi permasalahan yang ada di unit-unit pengolahan air bersih yang ada di Kampus Institut Pertanian Bogor Darmaga.

"
2001
S35636
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Amanda
"ABSTRAK
Salah satu limbah yang dihasilkan dari area pertambangan batubara adalah lumpur dalam jumlah yang besar dengan kandungan logam yang tinggi. Lumpur ini merupakan presipitat hasil pengolahan air asam tambang dan sering kali dibuang ke landfill, terakumulasi dan berpotensi menyebabkan masalah lingkungan. Melalui penelitian ini, dilakukan pemanfaatan lumpur AAT sebagai adsorben kandungan pencemar pada air limbah domestik berupa fosfat. Penelitian ini diawali dengan uji karakterisasi adsorben dari lumpur AAT menggunakan XRF, XRD, SEM-EDS, SAA dan pHpzc guna mengetahui komposisi kimia, komposisi mineralogi, struktur morfologi, luas permukaan spesifik dan pH adsorben dengan muatan nol, diikuti dengan eksperimen adsorpsi dalam sistem batch. Hasil karakterisasi sampel menunjukkan bahwa adsorben dari lumpur AAT didominasi oleh unsur silika dalam bentuk quartz, besi dan aluminum, serta dengan didasari oleh metode BET dan drift, diketahui bahwa luas permukaan spesifik lumpur AAT serta pHpzc berturut-turut adalah 22,60±0,199 m2 g dan 4,85. Konsentrasi adsorben, waktu kontak dan pH optimum yang diperoleh melalui eksperimen adsorpsi masing-masing adalah pada 10gL-1, 120 menit dan 5±0,1. Isoterm adsorpsi fosfat oleh lumpur AAT paling baik dijelaskan dengan model Freundlich (R2=0,964) yang memiliki nilai KF dan 1 n sebesar 0,971 (mg g-1)(L mg-1)1 n dan 0,699. Kemudian, kinetika adsorpsi penelitian ini mengikuti model pseudo-second-order dimana nilai k2 dan qe berturut-turut adalah 0,332 g mg.menit dan 1,216 mg g. Berdasarkan hasil pemodelan, disimpulkan bahwa mekanisme reaksi adsorpsi yang terjadi adalah secara kimia (chemisorption). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa lumpur AAT memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai material adsorben dalam menyisihkan kontaminan fosfat pada air limbah.

ABSTRACT
One of the wastes produced by coal mining area, is the voluminous sludge, laden with metals. This sludge is the product of acid mine drainage treatment and oftenly disposed to the landfill, accumulated and potentially causing environmental problems. This study was conducted by utilizing acid mine drainage sludge as contaminant adsorbent from domestic wastewater, which was phosphate. The experiment started by characterization of sludge using XRF, XRD, SEM-EDS, SSA and pHpzc to determine the chemical composition, minerology, morphology structure, specific surface area and value of pH where the surface of material has zero charge, followed by adsorption experiment in batch system. The results of sample characterizations showed that acid mine drainage sludge was dominated by silica in quartz form, iron and aluminium, and also by using BET and drift method, it has been known that the specific surface area and pHpzc of the sample were 22.60±0.199 m2 g and 4.85, respectively. The optimum adsorbent concentration, contact time and pH were obtained through the adsorption experiments at 10gL-1, 120 min and 5±0,1. The phoshate adsorption isotherm for acid mine drainage sludge was best described by Freundlich model (R2=0.964) with value of KF and 1 n found to be 0.971 (mg g-1)(L mg-1)1 n and 0.699. Furthermore, the kinetic adosrption of this study followed pseudo-second-order model where the value of k2 and qe were 0.332 g mg.menit and 1.216 mg g. Based on the modelling results, it could be concluded that the adsorption mechanism were happened to be chemisorption. The experiment results suggested that acid mine drainage sludge could potentially be utilized as adsorbent material to remove phosphate contaminant in wastewater.
"
2019
T55162
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsul Rizal
"Pertumbuhan Kota Bekasi didorong oleh keadaan ekonomi DKI yang merupakan sumber utama peker aan dan umumnya menampilkan angka pertumbuhan 5 % pertahun yang melebihi rata-rata nasional. Untuk tahun 2001 saja di Kec. Bekasi Timur, kepadatannya cukup tinggi sekitar 141,02 jiwa/ha, dan di Kec_Bekasi Selatan sekitar 117,56 jiwa/ha. Semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk di 2 Kecamatan ini, tentu harus diiringi dengan pemenuhan kebutuhan akan air bersih sebagai sarana vital kebutuhan manusia. Kehadiran PDAM Cabang Kota sebagai kesatuan usaha milik Pemda yang memberikan jasa pelayanan dan menyelenggarakan kemanfaatan umum di bidang air bersih tentu dibutuhkan masyarakat perkotaan terutama untuk kedua Kecamatan ini dalam mencukupi kebutuhan air bersih yang layak untuk dikonsumsi. Pasalnya, air tanah di perkotaan telah tercernar oleh bakteri dan logam, sedangkan air permukaan saat ini sangat dipengaruhi oleh tata guna lahan yang ada_ Perkembangan pembangunan dihulu dan disepanjang aliran Sungai Kalimalang yang semakin pesat akibat dari pertumbuhan daerah Sekasi sebagai daerah yang diperuntukkan untuk industri dan pemukiman tentu sangat membebani. Sedangkan Sungai Kalimalang sangat potensial sebagai cumber air bakii untuk pengolahan air bersih kedepannya. Untuk itu Instalasi Poncol sebagai instalasi pengolahan air bersih yang melayani Cabang Kota tentu harus siap menjawab tantangan ini dalam mencukupi ketersediaan akan air bersih untuk masa-mass yang akan datang, baik dalam hal kuantitas, kualitas maupun kontinuitas dari air bersih."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35726
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setyo Sarwanto Moersidik
"Reaktor Fluidisasi Tiga Fasa merupakan suatu unit pengolahan limbah dengan prinsip kontak tiga fasa, yaitu fasa gas,fasa cair, dan media padat dalam waktu bersamaan.
Penelitian ini memiliki ruang lingkup kajian yaitu mempelajari proses nitrifikasi yang terjadi pada reaktor fluidisasi tiga fasa untuk pengolahan secara biologis air buangan pabrik tahu dengan batasan operasional berupa operasional debit aliran dan debit udara, serta mengetahui pengaruh kandungan nitrogen terhadap efisiensi penyisihan COD.
Reaktor yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan reaktor dalam skala laboratorium Reaktor ini terbuat dari bahan plexiglass, terdiri dari silinder berdiameter 12 cm dengan tinggi 140 cm dihubungkan dengan kerucut imhoff setinggi 50 cm, sehingga tinggi total 190 cm. Media padat yang dipergunakan berupa busa plastik pencuci berwarna hijau (polypropylene) berbentuk kubus dengan ukuran 1 x 1 x 1 cm3. Volume media padat yang digunakan 7,5 % volume air reaktor, porositas media 95 %.
Limbah yang dipergunakan adalah limbah yang dihasilkan dari pabrik tahu di Desa Kukusan, Kecamatan Beji Depok. Limbah tahu ini memiliki karakteristik beban sekitar 8000 mg/l COD. Untuk memenuhi persyaratan range pengolahan yaitu sekitar 1000 mg/l COD dan jumlah maksimum air baku (540 l/hari) maka air buangan tersebut diencerkan mencapai 10 kali.
Variabel dalam penelitian ini adalah beban organik yang bervariasi antara 609 - 1261 mg/I COD. Sedangkan beban hidrolik dibuat sekitar 20 - 50 m3/m2/hari, dengan variasi debit air 0,225; 0,280; 0,375 l/menit, variasi debit udara 4;5;6 l/menit, dan variasi ketinggian kolom.
Parameter-parameter yang diamati adalah COD, BOD, pH, DO, Temperatur, NH4,NO3,NO2, dan penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Penyehatan dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok. Pelaksanaan penelitian berlangsung sejak awal September 1994 hingga awat Desember 1994.
Dari hasil penelitian didapatkan efisiensi penurunan nilai COD sekitar 70%, dengan kecenderungan menurun pada pembebanan yang semakin besar. Efisiensi nitrifikasi sekitar 70%, dan didapatkan hubungan yang erat antara penyisihan COD dengan penyisihan amonium. Proses nitrifikasi pada reaktor dapal dilihat dari menurunnya kandungan ammonium bersamaan dengan meningkatnya kandungan nitrit dan nitrate pada efluen reaktor. Temperatur selama penelitian beriangsung pada 30 - 32 oC, sedangkan pH diusahakan antara 7- 8."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>