Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kristina Joy Herlambang
"Status gizi pada ibu hamil mempengaruhi komposisi mikrobiota usus ibu yang secara tidak langsung akan mempengaruhi pembentukan mikrobiota usus anak. Penelitian ini adalah suatu studi potong lintang yang mencari korelasi peningkatan berat badan dan lingkar lengan atas dengan jumlah Bifidobacterium dan Lactobacillus pada 52 ibu hamil trimester ketiga. Penelitian dilaksanakan di 10 Puskesmas Kecamatan Jakarta Timur selama bulan Februari?April 2015. Uji korelasi peningkatan BB dengan jumlah Bifidobacterium (r = 0,119, p = 0,4) dan dengan jumlah Lactobacillus (r = -0,009, p = 0,951). Korelasi LLA dengan jumlah Bifidobacterium (r = -0,211, p = 0,134) dan dengan jumlah Lactobacillus (r = - 0,013, p = 0,926). Dengan demikian, penelitian ini belum dapat membuktikan bahwa terdapat adanya korelasi antara peningkatan BB dan LLA dengan jumlah Bifidobacterium dan Lactobacillus pada kehamilan trimester ketiga.

Maternal nutritional status influences maternal gut microbiota composition, which in turn shapes the infant?s gut microbiota composition. Recent studies have shown that gut microbiota regulates obesity by increasing energy harvest from diet and by regulating peripheral metabolism. This cross-sectional study reports the correlation of maternal weight gain and mid-upper arm circumference with Bifidobacterium and Lactobacillus on 52 third-trimester pregnant women. The study was done on February?April 2015 in 10 Primary Health Care Centres in East Jakarta. Correlation of maternal weight gain with Bifidobacterium (r = 0.119, p = 0.4) and with Lactobacillus (r = -0.009, p = 0.951). The correlation of MUAC with Bifidobacterium (r = -0.211, p = 0.134) and Lactobacillus (r = -0.013, p = 0.926). Thus, this study has not proven any correlation between maternal weight gain and MUAC with Bifidobacterium and Lactobacillus count."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindhita Priscillia Muharrani
"Peningkatan berat badan terus-menerus dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Penelitian ini menggunakan desain studi prospective cohort selama enam minggu yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh perilaku makan restrained eating, external eating, dan emotional eating terhadap peningkatan berat badan dengan mengontrol asupan energi, aktivitas fisik, dan sosial ekonomi. Penelitian melibatkan 40 responden yang merupakan mahasiswi S1 Reguler FKM UI Depok. Umumnya terdapat peningkatan berat badan yang bermakna sebesar 0,32 kg. Selama pemantauan, terdapat 25% responden mengalami perubahan perilaku makan, dan sisanya konsisten. Dari ketiga perilaku makan, hanya external eating yang berpengaruh bermakna terhadap peningkatan berat badan sebelum dan setelah dikontrol dengan asupan energi (p<0,05). Aktivitas fisik dan status sosial ekonomi tidak berhasil ditemukan sebagai confounding. External eating ditemukan paling berpengaruh terhadap peningkatan berat badan daripada emotional eating dan restrained eating. Penelitian ini juga menemukan bahwa proporsi restrained eating lebih tinggi pada status gizi normal daripada overweight, emotional eating lebih tinggi pada underweight daripada overweight, dan external eating lebih tinggi pada status gizi normal dan underweight daripada overweight dan obesitas.
......
The continuous weight gain increases the risk of coronary heart disease. This research is a six-week prospective cohort study which is aimed to identify the effect of eating styles restrained eating, external eating, and emotional eating to weight gain with controlling energy intake, physical activity, and social economy status. A total of 40 female students were assessed at three points in this study during the whole six weeks. There is a significant weight gain in female students averaged 0,32 kg. Twenty five percent of respondents experienced changes in eating style while the rest of them are consistent with one eating style. Out of all eating styles, the significant effect to weight gain is only found in external eating before and after being controlled by energy intake (p<0,05). Physical activity and social economy status could not be found as confounders in this study. This indicates that external eating, rather than emotional eating and restrained eating, drives weight gain in female college students. This study also found that the proportion of restrained eating is higher in normal weight than overweight, emotional eating is higher in underweight than overweight, and external eating is higher in normal and underweight than overweight and obesity."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63162
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditia Budiman
"Mikronutrien merupakan komponen yang penting dalam makanan dan memiliki peranan yang fundamental dalam mencegah penyakit. Termasuk di dalam kategori mikronutrien adalah elemen besi. Kekurangan unsur besi dapat menimbulkan berbagai penyakit, termasuk di antaranya adalah anemia defisiensi besi. Pengobatan anemia defisensi besi dilakukan dengan administrasi senyawa besi inorganik seperti ferro sulfat dan ferro fumarat. Akan tetapi bioavailabilitasnya buruk dan efek sampingnya menganggu. Beberapa efek samping yang dapat timbul adalah konstipasi, diare, serta mual. Kompleksasi besi dengan protein diketahui memberikan bioavailabilitas yang lebih baik. Oleh karena itu pada penelitian ini akan dibuat kompleks besi (II) proteinat dari bahan pasir besi serta protein ampas kecap. Serbuk protein ampas kecap dibuat dari ampas kecap dengan pengeringan, penggilingan, dan pengayakan. Besi diekstraksi dari pasir besi dengan metode pelarutan asam. Kandungan besi yang terekstraksi ditentukan dengan metode spektrofotometri serapan atom (SSA). Senyawa besi (II) proteinat dibuat dengan tiga perbandingan yang berbeda yakni 10%, 12,5%, dan 15% untuk diketahui kondisi sintesis yang optimum. Penetapan kadar logam terikat dilakukan dengan menggunakan metode SSA. Produk yang diperoleh diuji dengan uji permeasi in vitro menggunakan sel difusi Franz serta uji peningkatan berat badan pada tikus dengan pembanding besi (II) sulfat. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa produk dengan rendemen serta kadar besi yang optimum adalah kompleks besi (II) proteinat 15% dengan rendemen 79,2040% dan kadar besi terikat 13,6395 mg/g. Berdasarkan hasil uji difusi Franz diketahui bahwa tidak ada senyawa besi (II) proteinat 15% yang berpenetrasi hingga akhir percobaan. Berdasarkan hasil uji kenaikan berat badan pada tikus, diketahui bahwa suplementasi besi (II) proteinat 15% dapat meningkatkan berat badan pada hewan uji menunjukkan bioavailabilitas yang baik pada hewan uji.
......Micronutrients are one of the important elements in our diets that have a fundemantal role in prevention of desease’s. Iron element is one of the micronutrients mentioned above. Iron depletion can lead to several desease’s. One of them would be iron deficiency anaemia. Iron deficiency anaemia is usually treated by administration of inorganic iron compounds such as ferrous sulfate and ferrous fumarate. It is well known that inorganic iron have terrible bioavaiability an disturbing adverse reactions. Adverse reactions to therapeutic doses of inorganic iron are constipation, diarrhea, and vomitting. It is also known that chelation between iron element and protein offers better bioavaibility of iron to the body. In this study, synthesis of iron proteinate complex would be carried out by the reaction between soy waste protein powder and iron sand. Soy sauce waste protein powder was prepared by heating, milling, and sieving of raw soy sauce waste. Extraction of iron from iron sand is carried out by acidic solution with heating. Amount of iron extracted is determined by Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) assays. iron proteinate compound was made in three comparison namely 10%, 12,5%; and 15%. Amount of iron bound to the product obbtained is analysed by AAS assays. The product obtained is then assayed to Franz penetration test as well as weight test on rats. It is then known that optimum synthesis method of metal-proteinate is obtain from metalproteinate 15%, which shows the highest yield of 79,2040% with 13,63965 mg/g iron bound to the product compound. Based on the result from Franz penetration test, It is known that metal-proteinate 15% failed to penetrate the membrane untill the end of the test. Based on the result from weight gain test it is then known that supplementation of iron-proteinate 15% resulted in weight gain in rats,showing good bioavailability in rats."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Norma Triana
"ABSTRACT
Program penggemukan dan budidaya ternak domba ekor gemuk (EG) di Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban merupakan bentuk kerja sama antara Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Airlangga
dengan Kelompok Ternak Gemah Ripah dan Mandiri, Tuban. Pelaksanaan program ini melibatkan dokter hewan, yang merupakan ahli reproduksi, ahli pakan ternak, ahli kesehatan ternak serta ahli sanitasi dan perkandangan, serta dibantu oleh tenaga lokal. Kegiatan yang dilakukan antara lain meliputi: pelatihan budidaya ternak domba EG, peragaan pembuatan pakan dan kandang, pemberian vaksin, perneliharaan pra- dan pasca- produksi, serta pemeriksaan dan pengobatan domba yang sakit. Pada kesempatan ini, juga diperkenalkan obat untuk penggemukan domba, yaitu: Bio-N-Plus, Premix Mineral, dan vitamin B-Kompleks. Bahan tersebut diberikan dengan tujuan untuk mempercepat pertumbuhan domba. Selain itu, juga dilakukan simulasi beternak domba EG bagi para petemak. Pada akhir pelatihan telah diberikan paket ternak domba EG kepada kelompok Peternak Gemah Ripah dan Mandiri, yaitu berupa: 6 ekor domba EG, 3 kwintal pakan konsentrat yang bisa digunakan untuk empat bulan, biaya renovasi kandang domba EG, Serta vitamin, obat-obatan, dan vaksin. Dari hasil pelaksanaan program ini, para petemak telah berhasil memelihara domba EG dengan cara yang lebih baik
dengan tanda pertumbuhan berat badan ternak yang semakin meningkat, serta tidak ada resiko sakit dan kematian hewan ternak."
Surabaya: Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM) Universitas Airlangga, 2017
360 JLM 1:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library