Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Callahan, Michael T.
New York : McGraw-Hill, 1992.
624.068 CAL c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cansa Julisa Muhammad Yusuf
Abstrak :
Perencanaan dan penjadwalan produksi umumnya diperlakukan secara berurutan. Berdasarkan tinjauan kritis penerapan teknik simulasi untuk masalah Perencanaan dan Pengendalian Produksi (PPC) antara tahun 2022 dan 2014, literatur secara sistematis dipersempit dari sekitar 2.250 menjadi 131. Lima masalah yang dipertimbangkan dalam PPC adalah perencanaan sumber daya fasilitas, perencanaan kapasitas, perencanaan pekerjaan, perencanaan proses dan penjadwalan produksi. Pengembangan sistem pakar dalam penjadwalan menimbulkan banyak masalah dan berbagai pendekatan telah dicoba dalam sistem prototipe. Salah satu perusahaan manufaktur yang memproduksi lensa polycarbonate menerapkan sistem make to order. Berdasarkan penjadwalan produksi yang telah diterapkan, target penyelesaian pesanan selama 30 hari belum terpenuhi. Berdasarkan permasalahan pada penjadwalan produksi, dilakukan analisis penjadwalan produksi dan keseimbangan lini untu produksi lensa polycarbonate. Sehingga, dapat memenuhi target penyelesaian pesanan yang telah ditetapkan. ......Production planning and scheduling are generally treated sequentially. Based on a critical review of the application of simulation techniques to Production Planning and Control (PPC) problems between 2002 and 2014, the literature was systematically narrowed from about 2,250 to 131. The five problems considered in PPC are facility resource planning, capacity planning, work planning , process planning and production scheduling. The development of expert systems in scheduling poses many problems and many different approaches have been tried in prototyping systems. One of the manufacturing companies that produce polycarbonate lenses applies a make to order system. Based on the production scheduling that has been applied, the order completion target has not been met for 30 days. Based on the problem in production scheduling, analyzing by production scheduling and line balancing for polycarbonate lens production. So it can meet the target completion of orders that have been set.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benyamin
Abstrak :
Tugas akhir ini membahas salah satu model dan program dinamik yang digunakan untuK menyelesaikan masalah inventori dinamik yang deterministik. DiberiKan pula penggunaannya pada penjadwalan produksi pada suatu perusahaan perakitan mobil PT. Multi Astra.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dharma Setyadi
Abstrak :
Dibahas penyelesaian masalah peajadwalan produksi dalam Dynamic Economic Lot Size (DELS) dengan permintaan yang dapat tertunda, menggunakan metode Wagner dan metode dekomposisi. Metode Wagner langsung menyelesaikan masalah untuk seluruh periode dengan menggunakan pemrograman dinamik sebagai dasar perhitungannya. Sedangkan metode dekomposisi terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap dekomposisi sehingga masalah utama menjadi beberapa sub masalah, tahap kombinasi untuk penyelesaian tiap sub masalah, kemudian tahap komposisi yang menggabungkan kembali meujadi penyelesaian optimal untuk masalah utama. Diberikan juga beberapa contohpenyelesaian masalah dengan kedua metode tersebut.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Quarto Averdi
Abstrak :
ABSTRAK
Permasalahan yang dibahas pada Tugas Akhir ini adalah perencanaan produksi agregat dan disagregat pada penjadwalan produksi dan tahap-tahap yang terkait dengan penjadwalan itu sendiri. Pembahasan masalah tersebut dilakukan dalam tiga tahap, yaitu :

1.Tahap peramalan dan aspek-aspek yang terkait di dalamnya, yaitu memilih metode yang akan digunakan, melakukan veriiikasi peramalan, melakukan pengujian statistik, dan memilih salah satu matode peramalan yang lebih baik.

2.Tahap perencanaan produksi terhadap hasil peramalan. Perencanaan produksi yang digunakan adalah perencanaan produksi agregat metoda grafis dengan mekanisme menggambarkan histogram pem1intaan, memperhatikan tingkat kebutuhan dan kapasitas yang tersedia, menentukan strategi perencanaan yang akan diterapkan, dan menghitung konsekuansi biaya yang harus dikeluarkan.

3.Tahap disagregasi produk untuk memperoleh jumlah produk pada tingkat individu dalam bentuk suatu Jadwal Induk Produksi yang akan diterapkan dalam kegiatan produksi sehari-hari.

Permasalahan di atas diangkat meniadi topik bahasan Tugas Akhir ini karena pihak perusahaan menghadapi masalah dengan pemenuhan kebutuhan permintaan, walaupun kapasitas produksi yang dimiliki sesungguhnya masih dapat mengatasi hal tersebut. Permasalahan timbul akibat kurang memadainya perencanaan yang selama ini dilakukan sehingga menyebabkan jumlah persediaan yang cukup tinggi atau sebaliknya, tidak terpenuhinya kebutuhan pam1intaan yang ada. Maka, setelah mengamati kondisi perusahaan, penulis merasa tertarik untuk melakukan Studi kasus dan pemecahan masalah yang dihadapi oleh perusahaan berkaitan clengan penjadwalan produksi.

Hasil akhir yang diperoleh dari pnyusunan tugas akhir ini adalah jumlah produksi pada tingkat item dalam bentuk suatu Jadwal Induk Produksi yang dapat diterapkan dalam aktivitas produksi perusahaan nantinya. Dengan adanya pedoman bagi perusahaan dalam berproduksi, diharapkan masalah yang dihadapi tidal-c akan timbul kembali.
1996
S36233
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Dirda Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Industri alas kaki merupakan salah satu jenis industri yang memiliki pertumbuhan cukup signifikan saat ini tidak hanya di Indonesia, namun juga di dunia. Industri alas kaki terus dikembangkan karena mampu memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional. Namun, terjadi penurunan daya beli pada komponen pakaian, alas kaki, dan jasa perawatannya di Indonesia. Selain itu, biaya produksi sepatu di Indonesia lebih tinggi dari negara asia lainnya. Salah satu tantangan yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah mengefisiensikan biaya produksi dengan meningkatkan produktivitas melalui penjadwalan produksi yang optimal. Salah satu perusahaan alas kaki di Tangerang membutuhkan penjadwalan produksi yang optimal, oleh karena itu metode Goal Programming dengan tujuan untuk meminimasi biaya pinalti dan keterlambatan pada produksi diterapkan untuk membantu perusahaan membuat penjadwalan produksi yang optimal yang dibantu dengan peranti lunak LINGO 11.0. Hasil dari penelitian ini adalah penelitian ini mampu menghasilkan penjadwalan produksi yang optimal yang dapat meniadakan penumpukan sehingga tidak ada biaya pinalti yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Selain itu, hasil penelitian selanjutnya adalah keterlambatan dapat diminimalisir namun tidak dapat dihilangkan sehingga masih terdapat tiga jenis produk yang mengalami keterlambatan produksi.
ABSTRACT
Footwear industry is one type of industry that has significant growth today not only in Indonesia, but also in the world. Footwear industry continues to be developed because it is able to contribute to the national economy. However, there is a decrease in purchasing power on the components of clothing, footwear, and maintenance services in Indonesia. In addition, the cost of shoe production in Indonesia is higher than other Asian countries. One of the challenges that focuses on this research is to streamline production costs by increasing productivity through optimal production scheduling. One footwear company in Tangerang requires optimal production scheduling, therefore Goal Programming method with the aim to minimize penalty costs and delay in production is applied to help the company make optimal production scheduling assisted by LINGO 11.0 software. The result of this research is that this research is able to produce optimal production scheduling which can eliminate the accumulation so that there is no penalty fee to be issued by the company. In addition, the results of further research is the delay can be minimized but can not be eliminated so that there are still three types of products that experienced production delays.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santoso Jokowaluyo
Abstrak :
Penjadwalan produksi adalah merupakan salah satu aktivitas yang terkait dengan proses produksi suatu barang dan/atau jasa. Suatu jadwal pekerjaan menunjukkan rencana untuk manufaktur pekerjaan tertentu. Jadwal ini merupakan masukkan telaah kerja ke dalam pengendalian produksi atau operasi dan menunjukkan metode serta waktu yang cukup detail bagi fungsi tersebut untuk dilaksanakan dengan memadai. Karena penjadwalan merupakan proses yang kompleks, ketepatan penyusunannya menjadi sesuatu yang sangat penting. Metode-metode yang telah digunakan saat ini lebih banyak mempergunakan perhitungan-perhitungan berdasarkan data-data yang telah ada, tampa terlebih dahulu melakukan pengtesan sebelum diterapkan pada keadaan yang sebenarnya. Pada skripsi ini akan diuraikan tentang penyusunan jadwal produksi dengan menggunakan simulasi. Simulator yang digunakan adalah PROMODEL yang merupakan alat simulasi yang khusus dikembangkan untuk para engineer dan manajer produksi untuk membantu desain dan operasi pada sistem manufaktur. Di dalam skripsi ini dijelaskan pula mengenai langkah-Iangkah yang harus dilakukan sebelum melakukan suatu simulasi serta cara pembuatan suatu model yang akan disimulasikan. Pada bagian analisa basil simulasi ditampilkan susunan jadwal produksi suatu jenis produk serta implementasi hasil simulasi tersebut pada perusahaan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S49917
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Febriant
Abstrak :
Perencanaan kapasitas merupakan salah satu bagian dari perencanaan dan pengendalian produksi yang memiliki peranan penting dalam dunia industry manufaktur. Perencanaan kapasitas merupakan proses penentuan kapasitas yang dibutuhkan oleh perusahaan manufaktur untuk memenuhi permintaan pelanggan. Tujuan dari perencanaan kapasitas ini adalah meminimalisasi perbedaan antara kapasitas yang dimiliki perusahaan dan permintaan konsumen terhadap produk dengan melakukan beberapa cara terhadap elemen-elemen kapasitas, antara lain worker, mesin, gudang, dan rekayasa (engineering) untuk menghindari terjadinya under-utilized resources dan unfulfilled customers. Selain itu, perencanaan kapasitas yang telah ditentukan memiliki critical impact yang cukup besar terhadap perusahaan, seperti struktur biaya produksi dan kebijakan inventori. Oleh karena itu perusahaan manufaktur memerlukan perencanaan kapasitas yang efektif dan efisien agar perusahaan mampu meningkatkan customer focus serta market share-nya yang akan berperan penting dalam long range competitive strategy perusahaan. Pada penelitian ini akan dirancang suatu sistem perencanaan kapasitas menggunakan Microsoft Visual Basic dan Microsoft Access serta terintegrasi dengan penjadwalan induk produksi ( Master Production Scheduling ) dan lantai pengendalian produksi (Shop Floor Control ) sebagai bagian dari perencanaan dan pengendalian produksi. Microsoft Access berfungsi sebagai penyimpan (record) data historis perusahaan yang jumlah dan jenisnya sangat beraneka ragam yang kemudian informasi tersebut akan dimanfaatkan oleh user melalui penggunaan program yang dibentuk dengan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic. Hasil dari perancangan sistem ini adalah sebuah program yang mampu melakukan perhitungan perencanaan kapasitas secara efisien dan efektif serta memberikan informasi berupa rekomendasi terbaik yang dapat diambil oleh user. Bagian akhir dari penelitian ini adalah melakukan verifikasi dan validasi program. Tujuan utama dari proses verifikasi dan validasi program ini adalah untuk menemukan kekurangan dalam sebuah sistem yang telah dibuat sehingga dapat dilakukan perbaikan dan memperkirakan apakah sistem berguna sesuai spesifikasi dan dapat digunakan dalam situasi operasional.
Capacity planning has an important role in manufacturing company as a part of production planning and controlling. It is defined as a capacity planning process that company require to meet customer demand. The purpose of capacity planning is to minimize distinction between company's capacity and customer demand through doing some method to these capacity elements; worker, machine, warehouse, and engineering in order to keep away from under-utilized resources and unfulfilled customers. Beside that, capacity planning has a critical impact to company, like production cost and inventory policy. Therefore, all manufacturing company need effective and efficient capacity planning absolutely to strengthen their customer focus and market share that lead to company long range competitive strategy. This research will be conducted to design a capacity planning system using Microsoft Visual Basic and Microsoft Access and also integrated witihin Master Production Scheduling and Shop Floor Control as production planning and controlling substance. Microsoft Access functioned as recorder for an enormous company's historical data and this information will be used by user utilize a program based Microsoft Visual Basic. The result for this system design is a program that able to calculate some function in capacity planning efficiently and effectively. This program also provide an information for user in a best recommendation. The end of this research is accomplishing verification and validation process for program. The main objective from this verification and validation process is to find a weakness in that designed system so that some improvements can be done. Beside that verification and validation process also assess whether system is useful appropriate to its spesification and can be used in operational situation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50343
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aqquinaldo Prima Indra
Abstrak :
Pengendalian lantai produksi merupakan bagian dari sub sistem MPC (Manufacturing Planning and Control) seperti Rencana Produksi dan MRP (Material Resource Planning) yang dipakai kegiatan produksinya, yang bertujuan untuk mengatur aliran material agar MPS (Master Production Schedule) terlaksana dengan seefisien mungkin. Tujuan dari pengendalian lantai produksi pada penelitian ini adalah menghitung penjadwalan produksi harian di lini produksi dengan memperhitungkan biaya listrik yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam memenuhi permintaan dari konsumen. Pada penelitian ini akan dirancang suatu sistem pengendalian lantai produksi untuk penjadwalan produksi harian di lini produksi menggunakan Microsoft Visual Basic dan Microsoft Access serta terintegrasi dengan penjadwalan induk produksi (Master Production Scheduling ) dan perencanaan kapasitas sumberdaya (Capacity Resources Planning) sebagai bagian dari perencanaan dan pengendalian produksi.
Shop Floor control is a part from MPC (Manufacturing Planning and Control) sub systrem like production planning and MRP (Material of Resource Planning) that will be used in production activity, where to manage material flow to be MPS (Master of Production Schedule) done efficiently. This reserach will be conducted to design the production activity control to calculate scheduling of daily production in production line with considering the electrical cost that company spend to fullfill demand from consumer. This research will be conducted to design a shop floor control system using Microsoft Visual Basic and Microsoft Access and also integrated witihin Master Production Scheduling and Capacity Resources Planning as production planning and controlling substance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50344
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Kurniaputri
Abstrak :
Besarnya kebutuhan akan kemasan kayu dalam kegiatan perdagangan menuntut produsen kemasan kayu untuk mengembangkan sistem penjadwalan produksi yang optimal agar dapat memenuhi permintaan pasar. Penelitian ini membahas optimasi penjadwalan produksi kemasan kayu, khususnya pallet, dengan system job shop melalui penerapan algoritma Differential Evolution. Prinsip algoritma DE sesuai dengan analogi evolusi biologi yang terdiri dari proses inisialisasi populasi, proses mutasi, proses pindah silang, dan proses seleksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meminimumkan total biaya (dalam satutan waktu) yang timbul sebagai akibat dari keterlambatan dalam proses produksi kemasan kayu, khususnya pallet yang dipergunakan untuk mengemas barang-barang ekspor. Penelitian dilakukan melalui studi kasus dengan mengamati proses produksi pallet pada suatu produsen pallet. Hasil dari penelitian ini adalah diperolehnya usulan penjadwalan produksi dengan penurunan total biaya keterlambatan sebesar 25,22%, (dari 23590 menit menjadi 17640 menit) serta penurunan pada kriteria lainnya seperti jumlah pesanan yang terlambat, total waktu keterlambatan, dan waktu penyelesaian. Simulasi penambahan kapasitas menunjukkan bahwa penambahan jumlah mesin pada stasiun serut dan potong dapat menghilangkan keterlambatan dan meningkatkan output hingga 95%. ......The ever increasing need of wooden packaging , whether for international as well as inter-islands transportation of traded goods, has required the producers of wooden packaging to develop an optimized production scheduling system to fulfill the market demand. This research studies the optimization of the job shop production scheduling system of wooden packaging, particularly pallet, through the application of the Differential Evolution (DE) algorithm. The principles of the DE algorithm is in line with the biological evolution analogy which consists of the initialization of population, mutation, crossover, and selection processes. The DE algorithm has some excellent features namely the concept is simple, easy to apply, quick in producing solutions, and robust. The objektif of this research is to minimize the total cost (in time unit) resulting from the delay in the production process of wooden packaging, particularly pallet. This research is a case-study which is carried-out by observing pallet production process at a wooden packaging manufacturer. The company produces wood packaging, mainly pallet, which are used for the packaging of exported goods. This research leads to a recommendation on the wooden packaging production schedule with more efficient cost. The total cost resulting from the delay in the production is reduced by 25,22% (from 23590 minutes to 17640 minutes). There are also reductions in the total of tardy job, total of tardiness, and makespan. A simulation of work station capacity upgrade also shows that the addition of the number of machineries in planing and sawing station will eliminate delay and increase output up to 95%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S855
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>