Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gardilla Eka Febriana
"Bising merupakan salah satu bahaya fisik yang sulit dipisahkan dari dunia industri modern terutama industri minyak dan gas. Safe work Australia pada tahun 2010 merilis hasil bahwa dalam 5 tahun periode Juli 2002 hingga Juni 2007 terdapat 16.500 klaim kompensasi dari para pekerja di Australia yang mengalami ketulian akibat pajanan bising, dan 99% diantaranya merupakan pajanan jangka panjang lebih dari 5 tahun. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara dosis kebisingan dengan penurunan fungsi pendengaran pada pekerja terkait kebisingan di sebuah pertambangan minyak dan gas bumi di Jawa Timur. Desain penelitian yang digunakan adalah metode analitik cross-sectional. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square. Penelitian di perusahaan ini dilakukan pada Januari-Februari 2014 dan Mei 2014. Dari 33 orang pekerja, didapati 3 pekerja mengalami penurunan fungsi pendengaran. Dalam penelitian ini, hasil sejalan dengant teori tetapi tidak didapatkan hubungan yang signifikan antara dosis kebisingan dengan penurunan fungsi pendengaran pekerja.

Noise is one of the physical hazard which difficult to separate from industrial modern especially oil and gas industry. Safe work Australia, 2010, has released a result that in periode range Juli 2002 until Juni 2007 there are 16.500 compensation claims from workers in Australia who exposed with noise, and 99% of them has exposed more than 5 years. The objective of this research is to find relationship between noise dose and noise-induced hearing loss at workers in an oil and gas company in East Java. Research design that I used in this research is cross-sectional method. Statistic test that I used in this research is chi-square test. Research in this company has done in January-February 2014 and continued in May 2014. The result is, there are 3 from 33 workers has suffered noise-induced hearing loss. In this research, the results are equal with the theory but I did not find any significant relations between noise dose and noise-induced hearing loss."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S55139
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edifar Yunus
"Kebisingan adalah merupakan salah satu potensi bahaya yang ada dilingkungan tempat kerja di area produksi PKS 1 PT. X, dimana hampir seluruh line produksi mempunyai intensitas kebisingan di atas 85 dBA. Kondisi lingkungan kerja seperti ini merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan dan penyakit akibat kerja pada pekerja, yakni terjadinya penurunan fungsi pendengaran. Penelitian ini berjudul "Hubungan Kebisingan Terhadap Penurunan Fungsi Pendengaran Pada Pekerja Pabrik Kelapa Sawit 1 PT. X Tahun 2014". Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa apakah ada hubungan antara kebisingan dengan terjadinya penurunan fungsi pendengaran pada pekerja. Faktor yang berhubungan dengan kebisingan yang diteliti adalah intensitas bising, dan faktor yang berhubungan dengan karakteristik individu yakni: umur pekerja, masa kerja, jumlah jam kerja perhari. Untuk faktor intensitas bising didapat dengan melakukan pengukuran pada area produksi diamana pekerja beraktifitas, sementara faktor yang berkaitan dengan individu tentang umur pekerja, masa kerja, lama pajanan perhari, dan pemakaian APT di peroleh dari hasil kuesioner. Penelitian ini menggunakan desain analitik dengan pendekatan potong lintang di mana seluruh variabel dalam penelitian ini diukur satu kali pada waktu yang sama dengan tujuan menganalisis hubungan antara kebisingan terhadap penurunan fungsi pendengaran pada pekerja PKS 1 PT. X tahun 2014. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 55,17% responden bekerja di area dengan intensitas kebisingan lebih dari 85 dBA, 82,76% responden berumur kurang dari 40 tahun, 70,11% dengan masa kerja lebih dari 5 tahun, dan 75,86 bekerja12 jam perhari. Pada pemeriksaan audiometri didapatkan 54,0% responden mengalami ketulian sensorineural. Setelah dilakukan analisis univariat dan bivariat pada peneitian ini penulis menyimpulkan faktor-faktor intensitas bising, umur pekerja, masa kerja, dan jumlah jam kerja perhari berhubungan erat dengan penurunan fungsi pendengaran. Hubungan pemakaian APT dengan penurunan fungsi pendengaran tak dapat dinilai karena seluruh pekerja tidak memakai APT.

Noise is one of the risk factors at POM 1 production site environment of PT. X where most of its production lines retain noise intensity above 85 dBA. This noise intensive jobsite is a risk factor that could give rise to hearing loss as occupational disease among workers. ?The Correlation of Noise and Hearing Loss among Workers at Palm Oil Mill 1 (POM 1) of PT. X. in The Year of 2014? is the title of this study. The aim of this study is to analyse the correlation of noise and evidence of hearing loss among workers. Noise intensity is noise related factor; meanwhile age, length of service, and number of working hours per day are worker?s individual characteristics in this study. Noise intensity factor is obtained by noise measuring at production site where employees use to work, while worker?s individual factors such as age, length of service, number of working hours per day, and use of personal protective equipment (PPE) are acquired by questionnaire. This is a cross-sectional analyses study design where all the variables are measured once at the same time to enable noise and hearing loss correlation analyses on workers at POM 1 of PT X in the year of 2014. This study involved as many as 55.17% respondents who worked at jobsite with noise intensity more than 85 dBA, 72,8% aged less than 40 years, 70.11% with length of service less than 5 years, and 75.86% worked 12 hours per day. Measurement results revealed that 54.0% respondents developed sensor-neural hearing loss. Upon univariate and bivariate analyses done on this study, the researcher concludes that noise intensity, worker?s age, length of service, and number of working hours per day are factors that have close correlation to hearing loss among workers. The use of PPE is the factor that could not be analysed because none the workers wear any PPE. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library