Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Artika Dewi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara PROLANIS dengan rujukan penyakit Hipertensi dan Diabetes Melitus Tipe 2 pada peserta BPJS Kesehatan Cabang Depok penyandang penyakit Hipertensi dan Diabetes Melitus Tipe 2, serta gambaran dari umur, jenis kelamin, ketersediaan sumber daya manusia, ketersediaan sarana dan prasarana, ketersediaan peralatan medis dan obat - obatan, lingkup pelayanan, komitmen pelayanan dan hubungannya dengan PROLANIS. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross - sectional.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara keikutsertaan dalam PROLANIS dengan rujukan penyakit Hipertensi (p = 0,606), serta tidak ada hubungan antara keikutsertaan dalam PROLANIS dengan rujukan penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 (p = 0,072). Dari hasil penelitian di peroleh bahwa hanya variabel ketersediaan peralatan medis dan obat ? obatan yang ada hubungan dengan rujukan penyakit Hipertensi (p = 0,030).

This study aims to determine the relationship between PROLANIS with reference Type 2 Diabetes Mellitus and Hypertension in Depok Branch Health BPJS participants with Hypertension disease and Type 2 Diabetes Mellitus, as well as an overview of the age, sex, availability of human resources, availability of infrastructure, availability medical equipment and drugs, scope of services, service commitments and it?s relationship with PROLANIS. This study uses a quantitative research study design cross - sectional.
The results showed that there was no relationship between participation in PROLANIS with reference Hypertension disease (p = 0,606), and there is no relationship between participation in PROLANIS with reference Type 2 Diabetes Mellitus (p = 0,072). From the results obtained that the only variable availability of medical equipment and drugs in connection with the reference Hypertension disease (p = 0,030)
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S61067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dessya Suci Ramadhanti
"Asuransi kesehatan sosial merupakan mekanisme pendanaan pelayanan kesehatan yang digunakan untuk meningkatkan kualitas kesehatan, dan memberikan manfaat pengendalian penyakit. Penyakit tidak menular merupakan salah satu penyakit mematikan yang terkadang tidak menunjukan gejala seperti, penyakit hipertensi yang dapat menyebabkan penyakit komplikasi lainnya. Pengendalian penyakit hipertensi yang dilakukan oleh asuransi kesehatan sosial berbeda-beda di setiap negara. Hal ini, berhubungan dengan bagaimana sistem pembayaran provider yang dilakukan di tiap negara tersebut. Penelitian ini mengidentifikasi pelaksanaan pembayaran provider asuransi kesehatan sosial dalam pengendalian penyakit hipertensi di beberapa negara dengan metode telaah literatur pada enam online database yaitu, ScienceDirect, PubMed, Cambridge Core, Semantic Scholar, Taylor and Francis, dan Springer Link. Terdapat 10 studi terinklusi yang berasal dari Negara Ghana, Nigeria, Kenya, dan Cina. Hasil penelitian menunjukan bahwa peserta dalam skema asuransi kesehatan sosial yang menderita penyakit hipertensi memiliki tingkat prevalensi, kesadaran, dan pengendalian hipertensi yang lebih baik dibandingkan dengan mereka diluar skema asuransi kesehatan. Sistem pembayaran provider yang berlaku di Ghana menggunakan metode Ghana Diagnostic Related Groups (G-DRG), Nigeria menggunakan metode kapitasi dan fee-for-service (FFS), Kenya menggunakan metode kapitasi, dan fee-for-service (FFS), dan Cina menggunakan metode kapitasi, dan anggaran global. Secara keseluruhan pembayaran provider pada keempat negara masih memiliki kendala yang terjadi, dan menunjukan tingkat pengendalian hipertensi yang rendah. sehingga, masih diperlukannya evaluasi akan sistem pembayaran provider yang berlaku, dan peningkatan pengendalian penyakit hipertensi oleh asuransi kesehatan sosial di keempat negara.
......Social health insurance is a funding mechanism for health services that is used to improve the quality of health, and provide disease control benefits. Non-communicable diseases are one of the deadly diseases that sometimes do not show symptoms such as hypertension which can cause complications. Control of hypertension carried out by social health insurance varies in each country. This is related to how the provider payment system is carried out in each of these countries. This study identified the implementation of social health insurance provider payments in the control of hypertension in several countries by the literature review method on six online databases namely, ScienceDirect, PubMed, Cambridge Core, Semantic Scholar, Taylor and Francis, and Springer Link. There were 10 included studies from Ghana, Nigeria, Kenya and China. The results showed that participants in the social health insurance scheme who have hypertension have a better level of prevalence, awareness and control of hypertension compared to those outside the health insurance scheme. The provider payment system in Ghana uses the Ghana Diagnostic Related Groups (G-DRG) method, Nigeria uses the capitation and fee-for-service (FFS) methods, Kenya uses the capitation, and fee-for-service (FFS) methods , and China uses the capitation method, and the global budget. In conclusion, provider payments in the four countries still have problems, and show a low level of hypertension control. Thus, there is still a need for evaluation of the existing provider payment system, and improvement of hypertension control by social health insurance in the four countries."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library