Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
L.L. Winata
"ABSTRAK
Pada penelitian ini yang ingin diketahui kadar slg A whole saliva pada keadaan Debas karies dan karies aktif. Dengan mengetahui kadar slg A kita dapat memperkirakan kepekaan seseorang terhadap karies.
Subyek penelitian untuk bebas karies dan karies aktif masing 20 orang murid SD yang berumur 12 tahun, tanpa adanya penyakit - penyakit mulut lain. Sampel untuk sIg A diambil dari whole saliva tanpa rangsangan. Kemudian saliva disentrifuge 3000-4000 rpm selama Z0
menit. Saliva akan terpisah menjadi 2 bagian dan supernatan yang letaknya di atas digunakan pada penelitian ini. Penentuan kadar sIg A dilakukan dengan metoda imunodiffusi radial mepurut Mancini.
Dari hasil penelitian didapatkan kadar sIg A saliva pada kelompok karies aktif lebih tinggi dari pada kelompok bebas karies. Dengan uji t ( p = 0,05 ) didapatkan perbedaan kadar slg A tidak bermakna pada kedua kelompok tersebut.
"
1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elza Ibrahim
"Karsinoma sel skuamosa mulut merupakan akibat dari akumulasi perubahan-perubahan pada pembangkit dan penghambat jalur seluler. sedang karsinogenesis adalah suatu proses multitahap dimana pada serangan awel menimbulkan mutest gen- gen proliferasi dan tahap berikutnya menimbulkan lebih banyak lagi mutasi gen. Karsinoma sel skuamosa mulut merupakan suatu Jenis tumor mallgnan yang paling sering terjadi di rongga mulut, perkembangan tumor ini terjadi akibat terdapatnya ketidakseimbangan antara proliferasi dan apoptosis serta tidak atau kurang berfungsinya gen supresor metastasis. Pada penelitian ini, telah dilakukan pulasan imunohistokimia terhadap 33 kasus-kasus karsinoma sel skuamosa mulut dengan hasil terdapatnya positif/tes sebanyak 63,6% terhadap antibodi anti PCNA dari Santa Cruz (gen penande prolifarasi). Agaknya masih terlalu awal untuk mengambil kesimpulan yang lebih terarah pada penelitian ini, mengingat masih harus diteruskan perhitungan-perhitungan dan uji kemaknaan statistiknya, dalam upaya menguak karakteristik blologik karsinogenesis KSSM di Indonesia."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurjani
"ABSTRAK
Cheilitis angularis adalah peradangan pada satu atau kedua sudut mulut yang berupa maserasi, fisur dan eritema yang erosi. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya cheilitis angularis antara lain berkurangnya dimensi vertikal, defisiensi nutrisi dan "superimpose" dari mikroorganisme yaitu Candida albican, Staphylococcus dan Streptococcus. Pengamatan pendahuluan yang dilakukan pada anak-anak SD kecamatan Pacet kabupaten Cianjur temyata ditemukan banyak penderita cheilitis angularis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya mikroorganisme pada cheilitis angularis anak-anak didaerah ini dan mikroba mana yang lebih banyak ditemukan. Subyek dipilih dari muridmurid SD dikecamatan Pacet kabupaten Cianjur. Dari 315 orang murid, ditemukan 85 orang (24,21%) yang menderita cheilitis angularis. Hasil yang diperoleh dari 79 sampel yang dapat dianalisa secara mikrobiologis terlihat pria lebih banyak dari wanita, makin meningkat umur anak terlihat penurunan jumlah penderita cheilitis angularis, ditemukan mikroorganisme dengan urutan terbanyak stafilokokus 48 (60,75%), streptokokus 42 (53,16%) dan candida 23 (29,75%), makin parah cheilitis angularis makin banyak dapat diidentifikasi kombinasi mikroorganisme. Kesimpulan yang diperoleh, bukan saja golongan jamur berperan pada cheilitis angularis, tetapi kuman golongan kokus lebih banyak ditemukan dibanding jamur. Oleh sebab itu dalam pemberian terapi diperlukan kombinasi anti jamur dan antibiotik secara topikal.
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laskaris, George
Jakarta: EGC, 2014
616.31 LAS a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Scully, Crispian
Edinburgh: Elsevier, 2013
616.31 SCU o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Soemarijah Samhadi
"Rongga mulut merupakan salah satu bagian tubuh yang cukup unik sehubungan dengan kesehatan penderita, oleh karena rongga mulut merupakan pintu pertama masuknya bahan-bahan kebutuhan untuk pertumbuhan,individu yang sempurna serta kesehatan yang optimal.
Sebagaimana kita ketahui rongga mulut dapat mengalami bermacammacam kelainan yang merupakan problema yang belum dapat diatasi sepenuhnya. Sebagai contoh misalnya karies gigi, penyakit jaringan penyangga gigi / periodontal dan penyakit mukosa mulut sampai saat ini belum diketahui etiologinya secara tepat. Kondisi lingkungan rongga mulut sangat kompleks, dimana kemungkinan iritasi mekanik, fisik dan kimiawi serta banyaknya macam mikroorganisme dan susunan saliva dapat mempengaruhi terjadinya perubahan kondisi lingkungan rongga mulut dan memungkinkan terjadinya suatu penyakit.
Penyakit yang terjadi didalam mulut khususnya mukosa mulut dapat memberikan keluhan atau tanpa keluhan bisa berupa kelainan jinak dan keganasan. Bilamana penyakit jaringan lunak rongga mulut tidak memberikan gejala rasa sakit umumnya pasien tidak datang berobat, padahal kemungkinan besar lesi yang tidak memberikan keluhan itu merupakan tanda awal dari suatu keganasan atau tanda awal dari penyakit sistemik yang berbahaya, sehingga seringkali pasien dengan lesi-lesi semacam itu barn datang ke klinik Oral Medicine sudah dalam keadaan sakit berat atau stadium terminal. Keadaan ini akan memperburuk prognosa penyakitnya karena mulut yang sakit akan terganggu fungsinya sehingga pemasukan makanan akan menurun dengan akibat defisiensi nutrisi.
Sebelum uraian lebih lanjut tentang penyakit mulut akan saya utarakan terlebih dulu pengertian tentang Oral Medicine, ruang lingkup serta sejarah perkembangannya.
Oral Medicine adalah cabang ilmu Kedokteran Gigi yang berkompeten khusus dalam mengelola kesehatan pasien secara menyeluruh meliputi diagnosa dan perawatan yang bersifat non bedah pada kelainan primer maupun sekunder di rongga mulut dan sekitarnya (Mazzeo & Chasens 1975). Secara luas Oral Medicine dapat diartikan sebagai salah satu aspek Kedokteran Gigi untuk mengetahui hubungan antara mulut dengan bagian tubuh yang lain, baik dalam keadaan sehat maupun sakit atau diformulasikan sebagai suatu kemampuan khusus dalam praktek Dokter Gigi serta kaitannya dengan pengelolaan kesehatan pasien secara menyeluruh.
Ruang lingkup Oral Medicine tidak terbatas pada penyakit mulut yang primer atau lokal saja melainkan juga mengelola pasien-pasien dengan manifestasi oral penyakit sistemik. Oleh karenanya Dokter Gigi berkewajiban mengetahui latar belakang penyakit setiap pasien sebelum memulai perawatan gigi. Perawatan gigi mulut bisa gagal bila klinisi tidak tanggap akan keadaan pasien yang sedang dalam status pengawasan medik untuk penyakit sistemiknya. Atau bahkan terjadi resiko yang fatal atau timbul penyakit lain sebagai akibat tindakan perawatan Dokter Gigi.
Oral Medicine sampai saat ini masih merupakan salah satu bidang ilmu Kedokteran Gigi yang belum banyak dikenal baik oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat umumnya karena cabang ilmu tersebut relatif masih muda dibandingkan dengan cabang ilmu Kedokteran Gigi lainnya. Masih banyak pendapat yang beranggapan bahwa tugas dan tanggung jawab Dokter Gigi terbatas pada penanganan penyakit yang berhubungan dengan gigi saja sehingga pasien dengan lesi pada mukosa mulut tidak datang ke Dokter Gigi tetapi meminta pertolongan dokter Umum."
Jakarta: UI-Press, 1991
PGB Pdf
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Bruch, Jean M.
"Clinical Oral Medicine and Pathology is a clinically relevant and accessible resource for health care professionals that truly bridges the worlds of dentistry and medicine. This handbook of oral medicine and oral pathology serves as a highly readable guide for diagnosis and treatment of commonly encountered oral conditions. The volume is organized by grouping clinical entities under easily recognizable, diagnostically related headings and subheadings and allows the busy clinician to quickly reference and identify a lesion of interest. Concise descriptions of each entity provide background information and treatment recommendations while including specific guidelines on diagnosis, management, and follow-up. The authors of this text both have extensive training in the fields of oral pathology, dentistry, oral surgery and otolaryngology, and provide a comprehensive approach to the practice of oral medicine for all those who are likely to encounter diseases of the oral cavity in their --
daily practice." --Book Jacket."
New York : Humana Press , 2010
617.522 BRU c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ibsen, Olga A. C.
St. Louis, Mo: Elsevier Saunders, 2014
617.522 IBS o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Billy Gunawan
"Latar belakang: Masalah gigi dan mulut pada masyarakat Indonesia meningkat tiap tahun. Hal tersebut meliputi masalah lesi-lesi jaringan lunak pada rongga mulut yang dikaji lebih dalam pada Ilmu Penyakit Mulut (IPM). Motivasi belajar mengenai IPM diperlukan oleh dokter gigi untuk dapat menangani kasus tersebut. Tujuan: penelitian ini ingin mengetahui tingkat motivasi belajar IPM pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKGUI). Metode: Penelitian deskriptif analitik menggunakan desain studi potong lintang dengan pengambilan data langsung pada responden keseluruhan mahasiswa FKGUI yang masih aktif. Responden dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan paparan IPM yang telah dilalui. Pengambilan data menggunakan kuesioner Science Motivation Questionnaire II (SMQ-II) dan menilai lima komponen motivasi, meliputi motivasi intrinsik, self – efficacy, self – determination, motivasi nilai dan motivasi karir. Hasil: Response rate sebesar 96,6% (743 responden). Nilai Intraclass Correlation Coeficient (ICC) pada total nilai sebesar 0,941, menunjukkan konsistensi internal yang baik. Pada uji validitas diskriminan, komponen motivasi nilai dan motivasi karir kelompok responden pra-klinik tidak terdapat perbedaan signifikan (p > 0,05). Pada tiga kelompok responden, klinik memiliki nilai rerata tertinggi pada validitas diskriminan untuk bagian motivasi tinggi sebesar 67,27, diikuti kelompok praklinik sudah IPM sebesar 65,89, diakhiri dengan kelompok pra-klinik belum IPM sebesar 62,54. Nilai rerata total komponen motivasi tertinggi (65,31) ditunjukkan oleh kelompok klinik. Kesimpulan: Mahasiswa klinik memiliki motivasi belajar IPM tertinggi, diikuti dengan mahasiswa pra-klinik sudah IPM dan diakhiri dengan mahasiswa pra-klinik belum IPM.

Background: Oral and dental problems in Indonesian is increasing annually. These issues include lesions in oral soft tissues, which is further studied in Oral Medicine. Learning Motivation in Oral Medicine was needed for dentists in order to treat these kinds of issues. Objectives: This study aims to acknowledge the level of learning motivation in Oral Medicine among dental students in Universitas Indonesia. Methods: This research used an analytic-descriptive study with cross-sectional design by gathering data directly from total population of active Dental Student, Facuty of Dentistry, Universitas Indonesia. Respondent were divided into three groups based on whether they had taken Oral Medicine. Data gathering was using Science Motivation Questionnaire II (SMQ-II), which include five motivation components, consist of intrinsic motivation, self – efficacy, self – determination, grade motivation and career motivation. Results: The response rate of this study was 96.6% (743 respondent). The Intraclass Correlation Coeficient (ICC) of 0.941 for the total score indicated a good intenal consistency. In discriminant validity test, grade motivation and career motivation of pre-clinical groups showed no significant difference (p > 0.05). Among three respondent groups, clinical years acquired the highest mean score for high learning motivated groups of discriminant validity test, (mean: 67.27), followed by pre-clinical taken OM (mean: 65.89), ended by pre-clinical hadn’t had OM (mean: 62.54). The highest mean score for total motivation components of this study, acquired by clinical years (mean: 65.31). Conclusion: Clinical years has the highest motivation level to learn in Oral Medicine, followed by pre-clinical taken OM and ended by the pre-clinical which hadn’t had OM."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tesalonika Maureen Permatasari
"Asuransi Usaha Ternak Sapi dan Kerbau merupakan produk asuransi yang penting bagi peternak dalam menghadapi bahaya yang mengancam usaha ternaknya. Penelitian ini membahas (1) pengaturan Asuransi Usaha Ternak Sapi dan Kerbau di Indonesia; (2) pengaturan mengenai Asuransi Usaha Ternak  Sapi dan Kerbau di Vietnam; dan (3) risiko kematian akibat PMK sebagai risiko yang ditanggung dalam Asuransi Usaha Ternak Sapi dan Kerbau. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dengan metode analisis kualitatif. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa perbedaan antara peraturan asuransi usaha ternak sapi di Indonesia dan Vietnam mengenai besaran subsidi premi yang diberikan oleh Pemerintah, risiko yang ditanggung oleh asuransi, dan wilayah yang dapat menerapkan Asuransi Usaha Ternak Sapi dan Kerbau. Pembahasan selanjutnya adalah PMK yang merupakan penyakit yang berdampak besar pada usaha peternakan yang mana seharusnya ditanggung oleh asuransi mengingat PMK termasuk dalam risiko fundamental. Meski demikian, manajemen risiko tetap diperlukan untuk mencegah penyebaran kerugian atau meminimalkan kerugian yang timbul. Oleh karena itu, pemerintah harus mengakui PMK sebagai risiko yang ditanggung oleh asuransi untuk industri sapi dan kerbau di Indonesia.

Cattle and Buffalo Business Insurance is an important insurance product for farmers in facing the risks that can endanger their livestock business. This study discusses (1) regulation on Cattle and Buffalo Business Insurance in Indonesia; (2) regulation on Cattle and Buffalo Business Insurance in Vietnam; and (3) risk of death due to FMD as a risk covered by Cattle and Buffalo Business Insurance. The research method used is normative juridical with qualitative analysis methods. The results of this study can be concluded that there are several differences between the regulations of cattle and buffalo business insurance in Indonesia and Vietnam regarding the amount of premium subsidies provided by the Government, the risks borne by insurance, and the areas that can apply Cattle and Buffalo Business Insurance. The next discussion is FMD, which is a disease that has a major impact on livestock business, which should be covered by insurance considering that FMD is a fundamental risk. However, risk management is still needed to prevent the spread of losses or minimize losses that arise. Therefore, the government must recognize FMD as a risk covered by insurance for the cattle and buffalo industry in Indonesia."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library