Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Collard, Harold R.
Philadelphia: Elsevier, 2018
616.24 COL i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Collard, Harold R.
Philadelphia: Elsevier, 2018
616.24 COL i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Surabaya: Airlangga University Press , 1989
616.24 PEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Niniek Harsini
"Meningkatnya jumlah kendaraan dan mobilitas manusia, sebagai akibat perkembangan daerah industri dan posisi strategis Kota Cilegon, sebagai jalur lalu Iintas Sumatra-Jawa, membawa resiko untuk terjadinya gangguan kesehatan masyarakat terutama penyakit infeksi menular dan gangguan fungsi saluran pernapasan. Dampak negatifnya telah dirasakan oleh sebagian masyarakat Kota Cilegon dengan keluhan mata pedih dan sesak napas. Pihak Dinas Pengendalian Lingkungan Hidup Pertambangan dan Energi (DPLHPE) Kota Cilegon telah menghimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai terhadap limbah fly ash. Dinas Kesehatan Kota Cilegon belum dapat memastikan apakah peningkatan kejadiaan ISPA berkaitan dengan dampak negatif sebagai daerah industri.
Fasilitas kesehatan khusus untuk penyakit paru-paru sebagai tempat rujukan masalah paru, pelatihan, pendidikan dan penelitian telah direncanakan di Kota Cilegon, dengan prioritas pertama untuk mengatasi masalah TB paru.
Tujuan peneiitian ini mengkaji aspek-aspek kelayakan, untuk mengetahui apakah pendirian semacam Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru di Kota Cilegon layak didirikan, sebelum perencanaan ini diusulkan kepada Pemerintah daerah Kota Cilegon.
Penelitian operasional ini dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif untuk mendiskripsikan hasil konsensus dari analisa kelayakan, dengan cara dokumentasi data sekunder dari berbagai sumber, wawancara mendalam terhadap ll orang informan, wawancara kuesioner terhadap 80 orang penderita TB paru dewasa yang berobat di Puskesmas serta Consensus Decision Making Group untuk mendapatkan keputusan kelayakan. Upaya pemberantasan TB paru dianalisis dengan Strength-Weakness-Opportunities-Threats (SWOT) untuk mengetahui posisi dalam Internal Eksternal matrik guna mendukung kajian aspek kelayakan.
Hasil penelitian menunjukkan dari tahun 2001-2003, jumlah penduduk terutama golongan usia produktif, kepadatan penduduk, penderita penyakit saluran pernapasan dan jumlah kendaraan mengalami peningkatan. Prediksi kualitas udara menurut informan akan mengalami penurunan dan 97% pasien TB paru dewasa menyatakan bersedia dirujuk ke klinik yang lebih Iengkap seperti BP4 apabila pengobatan di Puskesmas tidak mengalami kemajuan. Aspek pasar menunjukkan pendirian klinik paru pemerintah semacam BP4 mempunyai peluang pengguna.
Tinjauan tentang aspek hukum dan kebijakan menunjukkan BP4 didukung SK MenKes Rl dan Pemda Cilegon. Manfaat BP4 yang besar bagi masyarakat menunjukkan aspek sosial ekonomi. Kajian aspek tehnis menghasilkan Iokasi BP4 yaitu Desa Kalitimbang Kecamatan Cibeber dan dari kajian ekonomi diperkirakan kebutuhan lahan sesuai nilai juai obyek pajak sebesar Rp 25.000.000,- sedang bangunan sebesar Rp 2.184.000.000,-. Kajian manajemen menghasilkan rancangan bentuk organisasi, kedudukan dan struktur beserta rencana kegiatan BP4. Upaya pemberantasan TB paru menunjukkan posisi Hold and Maintain dengan strategi market penetration dan product development.
Hasil CDMG memutuskan bahwa BP4 di Kota Cilegon layak didirikan, dengan dilakukan strategi perbaikan faktor internal, baik input maupun proses yaitu peningkatan jumlah dan kinerja SDM Serta perencanaan program. Mengingat adanya kekuatan hukum dan besarnya peluang pasar dari BP4 maka disarankan diusulkan ke Pemda Kota Cilegon, dengan terlebih dahulu melakukan penelitian analisa biaya operasional dan dengan pertimbangan segi psikologi pasien maka nama BP4 diusulkan menjadi UPTD Pusat Unggulan Kesehatan Paru Kota Cilegon."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13169
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Balai Penerbit , 2009
616.24 BUN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkifli Amin
"Masalah Penelitian
1. Apakah penggunaan kapsul Ekstrak Phylianthus Niruri L sebagai tambahan kepada obat anti TB standar untuk pengobatan TB paru (kasus baru) mampu mempercepat waktu konversi basil tahan asam, memperbaiki
keadaan klinis dan radioiogis '?
2. Apakah pemberian per-oral kapsul ekstrak Phyllanthus niruri L kepada
OAT standar mampu meningkatkan respon sistem imun penderita TB paru,
terutama komponen sistem imun yang erat hubungannya dengan proses
penyembuhan infeksi bakteri intraseluler ?
3. Bagaimana keamanan ekstrak Phyllanthus niruri L ini terhadap pasien TB
paru bila ditambahkan ke obat anti TB standar.
Tujuan Penelitian
1. Melihat kecepatan konversi sputum, perbaikan radiologis, indeks massa
tubuh, status klinis (demam, keringat malam, berat badan, batuk,
hemoptisis), hasil laboratorium (LED, hemoglobin) pada penderita TB paru
(kasus baru) sebelum pengobatan, serta 2 bulan dan 15 bulan sesudah
pemberian obat anti TB standar + EPN adjuvan.
2. Melihat pola respon imun seluler yang diwakili oleh IFN-y, TNF-on, dan IL-6
pasien TB paru, sebelum pengobatan, sesudah 2 bulan dan Sesudah 6
bulan pengobatan dengan obat standar anti TB + EPN.
3. Melihat angka kekambuhan / gagal terapi yang terjadi sampai 1 tahun
kemudian (sesudah 6 bulan selesai pengobatan).
Hipotesis Penelitian
1. Penambahan ekstrak Phyliantus niruri L pada OAT standar pasien TB paru
pasca primer (T BPPP) kasus baru akan menghasilkan konversi BTA lebih
cepat berbeda bermakna, keadaan klinis, laboratoris Iain dan radiologis Iebih
baik berbeda bermakna dibanding pemberian OAT standar + plasebo.
2. Penambahan ekstrak Phyllanthus niruri L pada OAT standar pasien TPPP
(kasus baru) akan menghasilkan peningkatan IFN-y disertai penurunan TNF-
on dan iL-6 yang berbeda bermakna dibanding pemberian OAT + plasebo.
3. Penambahan ekstrak Phyifanthus niruri L pada OAT standar pasien TBPPP
(kasus baru) tidak akan mengakibatkan efek samping berbeda bermakna
dibandingkan dengan pemberian OAT + plasebo.
Manfaat Penelitian
Manfaat klinis
1. Apabila penelitian ini berhasil sesuai dengan yang dihipotesiskan maka
penambahan ekstrak Phyinthus niruni L bisa dipertimbangkan sebagai
terapi tambahan untuk memperbaiki keberhasilan pengobatan minimal
mengurangi kemungkinan penularan oleh kasus-kasus drop-out yang sering
terjadi
2. Diketahui keamanan ekstrak Phyflanthus niruri L bila digabung dengan
obat anti TB pada pemakaian jangka panjang.
Manfaat metodologis
1. Penelitian ini adalah suatu uji klinik, tersamar ganda, plasebo-kontrol. Suatu
metode terbaik untuk menilai secara objektif manfaat dan kekurangan suatu
obat baru, sehingga hasilnya memiliki nilai kepercayaan yang cukup tinggi.
Bisa dikembangkan sebagai model penelitian uii klinis berbagai obat
tradisional Iainnya.
Manfaat ilmu pengetahuan
1. Memberi gambaran hubungan klainan lesi TB paru pasca primer tingkat
minimal dan moderately- advance dengan sitokin proinflamasi, yang
mungkin bisa menambah data untuk menerangkan berbagai hal kontroversi
pada patofisioIogi TBPPP.
2. Membuka jalan bagi pengembangan penelitian klinis imunomodulator Iain."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
D619
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Florentina Mariane Rahardja
"Tatalaksana nutrisi pada beberapa penyakit paru yang disampaikan dalam bentuk serial kasus ini bertujuan untuk mengetahui peran terapi nutrisi yang adekuat pada proses pemulihan penyakit paru Serial kasus ini terdiri dari 1 TB paru aktif dengan basil tahan asam BTA positif 2 Pleuritis TB 3 penyakit paru obstruktif kronik PPOK eksaserbasi akut dengan TB paru relaps dan 4 PPOK eksaserbasi akut suspek kor pulmonale dengan riwayat TB paru Keempat pasien adalah pasien rawat inap di RSUT yaitu salah satu RS jejaring PPDS 1 PSIGK yang mendapat tatalaksana bagi penyakitnya dan diberikan dukungan nutrisi selama kurang lebih delapan hari Pasien pada serial kasus ini berusia antara 17 ndash 72 tahun Umumnya pasien mengalami sesak napas anoreksia penurunan berat badan dan malnutrisi Hasil skrining gizi menunjukkan semua pasien memerlukan tatalaksana nutrisi Pemberian nutrisi sesuai dengan kebutuhan masing masing pasien kalori dimulai dari 80 kebutuhan energi basal dan secara bertahap ditingkatkan hingga mencapai kebutuhan energi total Pemantauan tatalaksana nutrisi dilakukan selama minimal lima hari mencakup toleransi asupan makanan kapasitas fungsional hasil pemeriksaan laboratorium dan antropometrik Hasil tatalaksana nutrisi menunjukkan perbaikan toleransi asupan makanan yang dinilai dari kemampuan pasien menghabiskan makanan Kebutuhan energi total umumnya dapat dicapai pada hari keempat dan kelima perawatan Perbaikan kapasitas fungsional ditandai dengan kemampuan pasien berdiri atau berjalan sendiri Selama perawatan terjadi peningkatan berat badan kecuali satu orang pasien berat badannya menetap Perbaikan hasil pemeriksaan laboratorium tidak dapat dinilai karena tidak dilakukan pemeriksaan ulang Dari serial kasus ini didapat kesimpulan bahwa pemberian nutrisi yang adekuat penting pada tatalaksana penyakit paru Tatalaksana nutrisi yang baik dapat memperbaiki status nutrisi dan imunitas pasien penyakit paru sehingga pemulihan menjadi lebih cepat dan lama rawat lebih singkat Pasien dapat kembali menjalankan aktivitas kehidupannya sehari hari dan mempunyai kualitas hidup yang lebih baik

The aim of nutritional management in several pulmonary diseases presented in the form of a case series is to determine the role of adequate nutritional therapy in the recovery of the diseases The case series consists of 1 active pulmonary tuberculosis TB smear positive 2 TB pleurisy 3 acute exacerbation of chronic obstruction pulmonary disease COPD with pulmonary TB relapse and 4 acute exacerbation of COPD with suspected of cor pulmonale and a history of pulmonary TB The four patients were inpatients of T hospital one of the teaching hospitals of PPDS 1 PSIGK which were examined and given nutritional therapy for about eight days The age of patients on this case series were between 17 ndash 72 years old In general patients experience shortness of breath anorexia weight loss and malnutrition Based on the results of nutritional screening all patients requiring nutritional management Nutritional management was adjusted to individual nutritional requirement provision calories began at 80 of basal energy requirement and gradually increased to achieve the total energy requirement Nutritional management was monitored for a minimum of five days including tolerance of food intake functional capacity laboratory examination and anthropometric assessment The results showed an improvement of dietary intake assessed by patient rsquo s ability to increase their food intake Total energy requirement can generally be achieved on the fourth and fifth day of treatment Improvement of the functional capacity was shown by their ability to stand or walk without any assistance The weight of all patients increased during treatment except one patient had stable weight Improvement of laboratory test results could not be assessed because there was no re examination It can be concluded from this case series that the provision of adequate nutrition is necessary in the management of pulmonary diseases Proper nutritional management can improve the nutritional status and immunity therefore can speed up patients rsquo recovery faster and shorten length of stay Patients can return to their daily activities and have a better quality of life
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Halim Danusantoso
Jakarta: EGC, 2016
616.24 HAL b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Halim Danusantoso
Jakarta: EGC, 2017
616.24 HAL b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>