Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muniati Kurnia
"Penyandang diabetes melitus memiliki bayang-bayang risiko terjadinya penurunan kualitas kesehatan dibandingkan dengan individu yang bukan penyandang diabetes melitus. Hal ini terjadi karena adanya anomali pada kadar glukosa darah yang meningkatkan risiko terjadinya kejadian terburuk yaitu komplikasi terutama pada kulit. Untuk mengurangi risiko tersebut dibutuhkan perilaku perawatan kulit yang baik dimulai dengan tingkat pengetahuan yang baik terkait perawatan kulit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan perawatan kulit pada penyandang diabetes melitus. Desain penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional dan menggunakan teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling melibatkan 110 orang responden. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 69 orang (62,7%) memiliki pengetahuan sedang, sebanyak 31 orang (28,2%) dengan pengetahuan tinggi, dan sebanyak 10 orang (9,1%) memiliki pengetahuan kurang. Berdasarkan data tersebut, sebagian besar masih memiliki tingkat pengetahuan sedang sehingga diperlukan upaya peningkatan pengetahuan pada penyandang diabetes melitus terutama pada perawatan kulit dengan memaksimalkan Program Pengelolaan Penyakit Kronis pada setiap fasilitas kesehatan. 
......People with diabetes mellitus have the risk of decreasing the quality of health compared to individuals who do not have diabetes mellitus. This happens because of an anomaly in blood glucose levels which increases the risk of the worst event occurring, namely complications, especially on the skin. To reduce this risk, good skin care behavior is needed starting with a good level of knowledge regarding skin care. This research was conducted to describe the level of skin care knowledge in people with diabetes mellitus. The research design is a descriptive study with a cross-sectional approach and uses a sampling technique with simple random sampling involving 110 respondents. The results showed that 69 people (62.7%) had moderate knowledge, 31 people (28.2%) had high knowledge, and 10 people (9.1%) had less knowledge. Based on these data, most of them still have a moderate level of knowledge, so efforts are needed to increase knowledge of people with diabetes mellitus, especially in skin care by maximizing the Chronic Disease Management Program at every health facility."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emilia Erningwati Akoit
"ABSTRAK
Keberhasilan perilaku perawatan diri penyandang Diabetes Melitus tipe 2 dipengaruhi
oleh berbagai faktor, salah satunya adalah dukungan sosial. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui hubungan dukungan sosial dengan perilaku perawatan diri penyandang DM
tipe 2. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, melibatkan 112 penyandang
DM tipe 2 di RS. A di Jakarta. Alat ukur yang digunakan: Social Support for Self Care in
Middle Aged Diabetes (S4-MAD), Summary Diabetes Self Care Activity (SDSCA),
Diabetes Knowledge (DKN) Scale dan The Diabetes Management Self Efficacy Scale
(DMSES). Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang bermakna antara dukungan
sosial dengan perilaku perawatan diri (p value = 0.002). Analisis multivariat
menunjukkan bahwa dukungan sosial menjadi faktor yang paling berkontribusi terhadap
perilaku perawatan diri setelah dikontrol oleh efikasi diri (p value = 0.004). Peningkatan
dukungan sosial dapat dilakukan melalui pemberian asuhan keperawatan dengan
melibatkan keluarga sebagai support system. Selain itu menganjurkan penyandang DM
terlibat dalam kelompok sosial (PERSADIA) sehingga lebih banyak terpapar informasi
tentang DM yang akan berdampak pada peningkatan perilaku perawatan diri.

ABSTRACT
The success of self - care behaviors in type 2 diabetes melittus patients influenced by
various factors, one of them is social support. This study aims to identify the relationship
between social support and self care behavior in type 2 diabetes patients. This research
used cross-sectional design, recruited 112 tipe 2 diabetes patients in Hospital A in
Jakarta. The questionaire used in this study including Social Support for Self Care in
Middle Aged Diabetes (S4-MAD), Summary Diabetes Self Care Activity (SDSCA),
Diabetes Knowledge (DKN) Scale dan The Diabetes Management Self Efficacy Scale
(DMSES. The result showed there was significant correlation between social support and
self care behaviour (p value=0.002). Multivariat analysis showed social supporrt was the
most predictor after controlling by self efficacy (p value = 0.004). Improving social
support can be achieved by involving family member as support system. Additionally,
encouraging type 2 diabetes patients joined up in social group (PERSADIA), could be
better since they gain more information about diabetes will result in improved self care
behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41973
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library