Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sedra, Adel S.
London: Pitman, , 1978
621.3815 SED f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abdur Rahman
"Kualitas air di beberapa pemukiman pada daerah tertentu sering dirasakan kurang memenuhi syarat kesehatan. Umumnya para penduduknya mengeluhkan adanya air yang berbau dan berwarna kuning kecoklatan, Hal ini setelah di telusuri secara seksama baik secara survei maupun hasil analisis laboratorium ternyata mengandung kadar logam Fe dan Mn yang cukup tinggi. Masalahnya adalah bagaimana cara untuk meningkatkan kualitas air tersebut, dengan kata lain teknologi yang bagaimana yang dapat digunakan untuk menurunkan kandungan logam Fe dan Mn dalam air tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan suatu media filter yang dapat digunakan untuk menurunkan dan menghilangkan kandungan logam Fe dan Mn yang ada di dalam air. Pada penelitian ini digunakan media berupa zeolit Bayah yang diambil dari kabupaten Lebak, Jawa Barat. Pada proses awal percobaan dilakukan penyiapan media dengan menghancurkan zeolit menjadi ukuran kecil (kurang lebih 3 mm) dan ditempatkan dalam suatu kolam, selanjutnya siap untuk digunakan sebagai penyaring. Sedangkan sampel air yang digunakan berasal dari air tanah di Laboratorium Kesehatan Lingkungan FKM - UI. Pada proses awal penyaringan digunakan waktu alir sampel sebesar 16 mL/menit dan dilakukan pengukuran kandungan logam setiap 30 menit selama 2,5 jam. Untuk selanjutnya dilakukan pengukuran kandungan logam untuk waktu alir 14 . 12. 10. 8, 6, 4 dan 2 mL/menit.
Dari hasil yang diperoleh pada 8 percobaan yang dilakukan ternyata didapatkan waktu alir yang optimal untuk penyaringan, yaitu 2 mL/menit. Pada percobaan dengan waktu alir 2 mL/menit diperoleh konsentrasi awal Fe pada sampel air sebesar 3.70 mg/L dan konsentrasi akhir Fe hasil penyaringan sebesar 1,12 mg/L, sedangkan untuk logam Mn konsentrasi awalnya sebesar 0,70 mg/L dan konsentrasi akhir hasil penyaringan sebesar 0.00 mg/L. Meskipun hasil yang diperoleh pada penyaringan logarn Fe masih melebihi baku mutu yang ditetapkan, namun dari prosentasi penurungan kandungan logam Fe maka penyaringan ini dapat dikatakan cukup baik yaitu sebesar 60 %. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyanisa Nadhifah Sirod
"Tembaga berperan penting dalam kehidupan masyarakat modern. Semakin hari kadar tembaga terus menurun, menyebabkan meningkatnya energi per tembaga yang dihasilkan. Tembaga umumnya diproduksi melalui proses hidro- atau piro-metalurgi. Namun baru-baru ini, proses tembaga sinergis berenergi rendah diusulkan. Salah satu prosesnya adalah presipitasi tembaga. Proses hidro-presipitasi digunakan untuk memulihkan tembaga secara selektif. Hasil presipitasi menghasilkan kualitas tembaga yang lebih tinggi dibandingkan dengan standar konsentrat tembaga sulfida yang biasa digunakan dalam proses pirometalurgi. Produk tembaga hasil presipitasi di proses hidrometalurgi dimasukkan ke dalam smelter/converter untuk mengurangi energi dalam produksi tembaga.
Presipitasi tembaga dari larutan sulfat dan bahan pengendapan berbasis kalsium seperti kapur menghasilkan co-kristalisasi gipsum. Adanya gipsum pada produk menyebabkan turunnya kadar presipitat. Namun, gipsum dan produk tembaga mengendap dengan ukuran yang berbeda. Oleh karena itu, pemisahan fisik melalui proses penyaringan mungkin dilakukan untuk menghilangkan gipsum dan meningkatkan kualitas produk tembaga. Efek waktu presipitasi, tingkat penambahan reagen, dan latar belakang larutan selama proses presipitasi diselidiki, untuk menemukan kondisi yang mampu meningkatkan pemisahan fisik antara endapan tembaga dan kristal gipsum.
Hasil menunjukan bahwa kadar tembaga tertinggi 23.3 Cu dihasilkan dengan menggunakan air deionisasi sebagai latar belakang larutan. Akan tetapi, pemisahan optimal dan pemulihan terbaik 31.3 Cu dicapai pada kondisi basis dengan penambahan kapur yang lebih rendah, karena sisa kapur pada system menghambat potensi pemisahan. Dengan itu dapat disimpulkan bahwa, penambahan kapur memberikan pengaruh terbesar pada pemulihan dan pemisahan.
......
Copper is essential in modern society. The current grade is decreasing, resulting in an increase in energy per copper obtained. Copper is generally produced from hydro or pyro metallurgical process. But recently, a low energy synergistic copper process is proposed. The process involves precipitating copper. A hydro precipitation step is utilised to selectively recover the valuable copper. The precipitate copper provides a higher copper grade compared to standard copper sulphide concentrate used in the pyrometallurgical process. The copper product from a hydrometallurgy process is fed into a smelter converter to reduce the overall energy of copper production.
Copper precipitation from sulphate solutions and calcium based precipitation agent like lime results in co crystallisation of gypsum. This presence of gypsum decreases the grade of precipitates. Gypsum and copper product precipitated at different sizes. Therefore, physical separation processes such as screening may be applied to remove gypsum and improve the copper product grade. Effects of residence time, reagent addition rate, and background solutions during continuous precipitation were investigated to find conditions, which enhance the physical separation between precipitated copper and gypsum crystals.
The results show that the highest copper grade 23.3 Cu was produced using DI water as the background solutions. However, the optimum separation along with the largest product recovery 31.3 Cu was achieved at baseline conditions, when lower lime addition rate was utilised, as the presence of unreacted lime inhibits the potential of separation. Therefore, lime addition rate was discovered to have the greatest influence on recoveries and separation. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rotua Anastasianovita
"Pasal 41 ayat 5 Peraturan Arbitrase ICSID memberikan kewenangan kepada Majelis Arbitrase untuk menyaring perkara yang memenuhi unsur "manifestly without legal merit." Penulis melakukan kajian terhadap tiga dari dua puluh lima putusan yang telah dijatuhkan oleh Majelis Arbitrase ICSID terhadap keberatan yang diajukan berdasarkan Pasal 41 ayat 5 Peraturan Arbitrase ICSID. Penulis menggunakan metode penelitian yuridis-normatif dalam penulisannya. Penelitian ini Penulis lakukan untuk menjelaskan secara jelas dan lengkap aspek Hukum Perdata Internasional dan hasil interpretasi Majelis Arbitrase ICSID terhadap Pasal 41 ayat 5 Peraturan Arbitrase ICSID, khususnya terhadap unsur "manifestly without legal merit," pada perkara Global Trading Resource Corporation and Globex International, Inc. v. Ukraine Perkara ICSID Nomor ARB/09/11 , Rachel S. Grynberg, Stephen M. Grynberg, Miriam Z. Grynberg and RSM Production Corporation v. Grenada Perkara ICSID Nomor ARB/10/6 , dan Accession Mezzanine Capital L.P. and Danubius Keresked h z Vagyonkezel Zrt. v. Hungary Perkara ICSID Nomor ARB/12/3.

Rule 41 (5) of ICSID Arbitration Rules gives Tribunal the authority to dismiss a case which is manifestly without legal merit. This thesis contains the analysis on three out of twenty five award or decisions rendered by Tribunal on the objection which invoked Rule 41 (5) of ICSID Arbitration Rules. The research for this thesis is conducted in a normative legal research method. It is the intention of this thesis to describe the aspects of Private International Law and the outcome of Tribunal's interpretation on Rule 41 (5) of ICSID Arbitration Rule, specifically regarding the element of "manifestly without legal merit," in the cases of Global Trading Resource Corporation and Globex International, Inc. v. Ukraine ICSID Case No. ARB/09/11, Rachel S. Grynberg, Stephen M. Grynberg, Miriam Z. Grynberg and RSM Production Corporation v. Grenada (ICSID Case No. ARB/10/6), dan Accession Mezzanine Capital L.P. and Danubius Kereskedohaz Vagyonkezelo Zrt. v. Hungary (ICSID Case No. Nomor ARB/12/3)."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S68944
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistiyaningsih
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi (PKP) di Industri PT. Medifarma Laboratories bertujuan agar calon apoteker memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam melakukan pekerjaan kefarmasian, kemudian agar dapat memahami penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) di industri dan gambaran nyata permasalahan yang dapat terjadi. PKP dilakukan selama 2 bulan dengan mempelajari sebagian departemen industri dan secara khusus di departemen Quality Control untuk melakukan tugas khusus. Tujuan dari pelaksanaan tugas khusus yaitu meningkatkan efisiensi membran filter pada
penyaringan fase gerak untuk analisa di Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) dan menilai parameter yang berkaitan dengan penggunaan membran filter berulang. Peran apoteker dalam industri farmasi yaitu berada di posisi kunci meliputi produksi, Quality Control dan Quality Assurance. Penerapan CPOB diperoleh mahasiswa dengan mengikuti training basic GMP dan penjelasan setiap departemen.

ABSTRACT
Profession internship at PT. Medifarma Laboratories company aims pharmacist
candidate has knowledge, skill, and experience for doing pharmacist jobs, then to know the implementation Good Manufacturing Product (GMP) in pharmaceuticals industry and to face the real working world the problem that
could be held. Profession internship was held during two months which studied a lot of section on the company and Quality Control specifically. Given special
assignment in QC department which is about membrane filter. The aims to
increase the efficiency membrane filter on the mobile phase filtration for
analyzing in High Performance Liquid Chromatography (HPLC) and to give a
value on the parameter which is related with the usage membrane filter usage. The role of pharmacist in pharmaceutical industry is key position on production, Quality Control and Quality Assurance department. The implementation of GMP which is get with joining GMP training basic and the explanation every department."
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library