Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faisal Redjamat
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2013
386.3 TRA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Doloksaribu, Hotman P.
"Dalam perencanaan transportasi, salah satu unsure lalu lintas yang perlu mendapat perhatian serius adalah pejalan kaki (pedestrian). Pejalan kaki dalam melakukan kegiatannya sebagai pejalan kaki di jalan raya sangat diharapkan untuk selalu memanfaatkan dengan sebaik-baiknya fasilitas-fasilitas yang disediakan seperti trotoar yang berada pada sisi luar sepanjang jalan dan fasilitas penyeberangan jalan yakni jembatan penyeberangan, zebra cross dengan traffic light atau tanpa traffic light. Pada saat melakukan aktivitas menyusuri atau menyeberang jalan, pejalan kaki sangat rentan terhadap kecelakaan lalu lintas. Oleh sebab itu dirasa sangat perlu menyediakan fasilitas penyeberangan jalan yang akomodatif khususnya terhadap ancaman keamanan dan keselamatan jiwa pejalan kaki, selain keselamatan pengendara atau pengemudi. Beberapa fasilitas penyeberangan jalan yang biasa dijumpai yaitu berupa jembatan penyeberangan, zebra cross tanpa traffic light, zebra cross dengan traffic light yang meliputi zebra cross dengan red traffic light, yellow traffic light, zebra cross dengan press button (PELICAN). Masing-masing fasilitas penyeberangan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Dalam kaitannya dengan hal tersebut di atas, penulis melakukan studi perbandingan terhadap beberapa fasilitas tersebut khususnya mengenai efektivitas dari fasilitas tersebut jika ditinjau dari persentase pengguna fasilitas tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S35126
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanthowi Farogi
"Di daerah pusat bisnis seperti Blok M Jakarta selatan terdapat banyak pejalan kaki yang menggunakan sarana penyeberangan untuk mempermudah dan mempercepat perjalanan. Dalam pemilihan fasilitas penyeberangan terdapat beberapa variabel pejalan kaki yang dibutuhkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji variabel yang mempengaruhi pemilihan fasilitas penyeberangan dan menganalisis pemilihan sarana penyeberangan di daerah pusat bisnis, untuk itu diperlukan pemilihan fasilitas penyeberangan berdasarkan preferensi pengguna.
Lokasi studi berada di Jembatan Penyeberangan Orang dan Zebra Cross Blok M Jakarta Selatan, pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada pejalan kaki yang menggunakan sarana penyeberangan.
Hasil yang didapat dari penelitian menunjukkan bahwa zebra cross memiliki presentasi pilihan paling besar yaitu 50 dengan faktor pemilihan waktu dan jarak sebesar 78 , Pilihan JPO sebesar 33 dengan faktor keamanan sebesar 63 dan Pilihan Terowongan sebesar 17 dengan faktor kenyamanan sebesar 33.

In the central business district as Blok M, South Jakarta there are many pedestrians who use the crossing means to simplify and accelerate the journey. In the selection of the crossing facilities are some of the variables needed pedestrians.
This study aims to assess the variables that affect the selection of crossing facilities and analyze the choice of means crossing in the central business district, it is necessary for the selection of crossing facilities based on user preferences.
The location is in the study of the Bridge Crossing Zebra Crossing People and Blok M in South Jakarta, the data collection is done by distributing questionnaires to pedestrians using the crossing means.
The results of the study showed that the zebra have a presentation hugest selection of 50 by a factor of timing and distance by 78 , Options JPO by 33 with a safety factor of 63 and Options Tunnel by 17 with the comfort factor of 33
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S68132
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Elia Purwanto
"Pejalan kaki adalah salah satu bagian dari sistem transportasi yang keberadaan serta kepentingannya tidak dapat diabaikan, khususnya di dalam proses perencanaan sistem transportasi. Fasilitas penyeberangan pada persimpangan yang tidak dilengkapi dengan sinyal lalu lintas adalah area yang memiliki risiko tinggi bagi para pejalan kaki. Skripsi ini membahas mengenai gap yang dapat diterima oleh pejalan kaki saat mereka akan melakukan penyeberangan jalan dengan menganalisis pergerakan kendaraan di dalam arus lalu lintas. Pengambilan data dilakukan dengan perekaman video dan pengamatan langsung pada persimpangan. Penulis mempelajari dan menggunakan beberapa metode yang telah digunakan dalam penelitian-penelitian sebelumnya: metode Raff, metode Greenshield, metode Harder, dan metode Wu. Penulis menganalisis dan membandingkan hasil dari masing-masing metode tersebut untuk menentukan metode manakah yang paling sesuai dengan kondisi aktual di lapangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai dari gap kritis beserta faktor-faktor lain yang mempengaruhinya.

Pedestrian is one part of transportation system that its existence and importance should not be ignored in the transportation system planning process. Crossing facility at intersection which not equipped with traffic signal are high risk area for pedestrians. This paper discuss about gap that can be received by pedestrians when they will cross the road by analyzing the movement of vehicles in the traffic flow. Data are taken by video recording and direct observation on the intersection. The authors study and use several methods that have been used in previous literatures Raff's method, Greenshield, Harder's method, and Wu's method. The authors analyze and compare the results of those method to find which one is the most appropriate to the actual condition. The results show the value of critical gap along with factors that affect it."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Naufal Aziz
"Pelabuhan merupakan salah satu bagian dari sistem transportasi yang berfungsi sebagai tempat bongkar muat arus barang dan penumpang. Begitu pula yang terjadi dengan pelabuhan penyeberangan Biaro. Saat ini, kondisi pelabuhan penyeberangan Biaro cukup memprihatinkan. Perlu dilakukan rehabilitasi untuk mengoptimalkan kondisi pelabuhan. Salah satu prasyarat adanya kegiatan rehabilitasi di lingkungan kementerian perhubungan adalah dengan disusunnya rencana induk pelabuhan yang didalamnya memuat zonasi wilayah daratan dan perairan pelabuhan. Pengaturan dan pengendalian operasional di Pelabuhan yang digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan dilaksanakan dengan menggunakan sistem zonasi seperti yang ada di dalam PM. 91 tahun 2021. Hasil penentuan zonasi daratan dan perairan pelabuhan penyeberangan Biaro diuji dan dipastikan faktor keselamatannya menggunakan dua metode. Pertama, pencocokan dengan petunjuk teknis di internal kementerian perhubungan. Kedua, analisis faktor keselamatan menggunakan metode bow tie analysis. Hasil dari penentuan zonasi daratan dan perairan pelabuhan berupa gambar teknik zonasi daratan pelabuhan penyeberangan Biaro dan gambar teknik zonasi perairan pelabuhan penyeberangan Biaro.

The port is a part of the transportation system that functions as a loading and unloading place for the flow of goods and passengers. The same thing happened with the ferry port of Biaro. Currently, the condition of the ferry port of Biaro is quite worrying. Rehabilitation needs to be carried out to optimize port conditions. One of the prerequisites for rehabilitation activities within the Ministry of Transportation is the preparation of a port master plan which includes zoning of the port's land and water areas. Operational arrangements and control at ports used to serve ferry transportation are carried out using a zoning system as in the regulation number PM. 91 of 2021. The results of determining the land and water zoning of the ferry port of Biaro were tested and confirmed for safety factor using two methods. First, matching with technical instructions within the Ministry of Transportation. Second, safety faktor analysis using the bow tie analysis method. The results of determining the land and water zoning of the port are in the form of a technical drawing for the land zoning of the ferry port of Biaro and a technical drawing for the water zoning of the ferry port of Biaro.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Subur Kamadijaya
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dasdo Yessa
"Transportasi merupakan suatu alat pendukung aktivitas manusia untuk melaksanakan kegiatan rutin, bisnis, pendidikan, sosial dan lain sebagainya. Sebagai prasarana pendukung, transportasi harus mendapatkan pelayanan yang baik sehingga diperoleh sistem pergerakan yang efektif dan efisien bagi pengguna transportasi. Peningkatan sistem transportasi memerlukan penanganan yang menyeluruh, mengingat bahwa transportasi timbul karena adanya perpindahan manusia dan barang. Meningkatnya perpindahan tersebut dituntut penyediaan fasilitas penunjang laju perpindahan manusia dan barang yang memenuhi ketentuan keselamatan bagi pejalan kaki dimana pejalan kaki merupakan salah satu komponen lalu lintas yang sangat penting terutama di perkotaan Jalan Margonda Raya merupakan kawasan Central Business Distric, menyediakan cukup banyak fasilitas untuk pejalan kaki dikarenakan banyak masyarakat yang melakukan aktifitas-aktifitas kesehariannya di area tersebut seperti pekerja, mahasiswa, pelajar, pedagang dan lain sebagainya, karena pada kawasan ini merupakan akses dari pusat perbelanjaan, sekolah, bank, perkantoran dan kampus-kampus.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan volume kendaraan dan volume penyeberang dalam penentuan fasilitas penyeberangan kasus di jalan Margonda Penelitian ini dilakukan untuk memberikan masukan mengenai fasilitas penyeberangan yang tersedia bagi pemerintah daerah Kota Depok untuk memperhatikan ketersediaan dari fasilitas pejalan kaki yang ada pada kawasan bisnis, yaitu jalan Margonda.

Transportation is a mean of supporting human activities to carry out routine activities, business, educational, social and others. As a supporting infrastructure, transportation should get good service so an effective and efficient system of movement for users of transport would be obtained Transportation systems improvement require a comprehensive measures considering that transport occurs due to the movement of people and goods. The increasing movement is in the need of provision of supporting facilities for the movement of people and goods that meet the requirements of safety for pedestrians, where the pedestrian is one of the very crucial traffic component especially in urban areas Jalan Margonda Raya is a Central Business district, provides ample facilities for pedestrians because many people do their daily activities in this area such as workers, students, merchants and others, because this area is main access to the shopping centers, schools, banks, offices and campuses.
The purpose of this study was to determine the relationship between the vehicles and pedestrians volume in the determination of the road crossing facilities, case study Jalan Margonda This study was conducted to provide input on the pedestrian facilities available to local governments to pay attention about the availability of pedestrian facilities in Kota Depok that exist in the business district, Jalan Margonda."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1508
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Aryntha
"ABSTRAK
Jembatan penyeberangan orang (JPO) merupakan fasilitas yang cukup penting dalam perencanaan transportasi perkotaan, khususnya bagi pejalan kaki. Perencanaan JPO idealnya harus memenuhi standar dan juga kebutuhan penggunanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi fisik JPO dengan standar, menganalisa tingkat pelayanan jembatan, serta menganalisa jembatan penyeberangan berdasarkan kebutuhan pengguna JPO. Komponen JPO di Jalan Ahmad Yani, Bekasi dilakukan pengukuran dan pengamatan kondisi fisik eksistingnya untuk disesuaikan dengan standar, perhitungan volume dan waktu perjalanan pengguna JPO untuk ditentukan tingkat pelayanan dari JPO tersebut, serta penyebaran kuesioner kebutuhan pengguna terkait dengan komponen JPO. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 41,47% pengguna menggunakan JPO untuk menyeberang dari Mall Metropolitan ke Mega Bekasi Hypermall atau sebaliknya. Tingkat pelayanan JPO berdasarkan kecepatan pejalan kaki bernilai E, sedangkan tingkat pelayanan berdasarkan modul dan volume arus pejalan kaki bernilai C hingga E. Sebagian besar komponen JPO di Jalan Ahmad Yani, Bekasi belum memenuhi standar walaupun telah memenuhi kebutuhan penggunanya. Pengguna JPO Jalan Ahmad Yani, Bekasi menginginkan adanya atap pada tangga jembatan dan juga penertiban pengemis dan pedagang disekitar JPO. Tingkat kepatuhan pejalan kaki terhadap JPO Jalan Ahmad Yani, Bekasi yaitu sebesar 79,045%.

ABSTRAK
Pedestrian crossing bridge (JPO) is a facility that is important in urban transportation planning, especially for pedestrians. Pedestrian crossing bridge planning ideally should meet the standards and needs of its users. The purpose of this study is to evaluate the physical condition of the JPO with the standards, analyzes level of service (LOS) of the bridge, and analyzing pedestrian bridge based on JPO?s user needs. Observations and measurements have been done in JPO components on Jalan Ahmad Yani, Bekasi to conform with the standards, the calculation of users? volume and travel time to determined the level of service (LOS) of the bridge, and the distribution of the JPO users? need questionnaire relating to components of JPO. The results of this study show that as much as 41.47% of users use the JPO to cross from Metropolitan Mall to Mega Bekasi Hypermall or otherwise. JPO?s level of service is E based on the speed of the pedestrian, while the level of service is worth C to E based on modules and pedestrian traffic volume. Most of the JPO components on Jalan Ahmad Yani, Bekasi does not conform to the standards although it has been fulfilling the needs of its users. JPO users on Jalan Ahmad Yani, Bekasi wanted a roof on a bridge ladder and also controlling beggars and traders around the JPO. The pedestrians? level of obedience against JPO on Jalan Ahmad Yani, Bekasi is equal to 79.045%."
[;, ]: 2016
S64229
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fernando Alvian Mait
"ABSTRAK
Dalam setiap kegiatan manusia pastilah memiliki risiko tersendiri, kecelakaan dapat terjadi kapan saja, salah satu cara untuk memastikan tindakan yang diambil sebelum kecelakaan terjadi adalah penggunaan proses analisa risiko yang terdapat  pada  formal safety assessment (FSA). Hal ini  dapar dikatakan penting karena, antisipasi terhadap terjadinya kecelakaan lebih diutamakan daripada membuat aturan setelah adanya kecelakaan. Terkait dengan kasus kebakaran Kapal Zahro Express, sebuah kapal penumpang tradisional dari Muara Angke ke Kepulauan Seribu, merupakan hal yang penting untuk melakukan analisa risiko pada kapal tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa risiko-risiko yang mungkin terjadi dan mengakibatkan kecelakaan pada kapal penyeberangan tradisional di peraian Jakarta. Proses pengambilan data dilakukan dengan cara survei langsung ke lapangan dengan melakukan studi kasus pada kapal KM Makmur Jaya 11 serta mewawancarai beberapa pihak yang dirasa dapat dijadikan acuan. Hasil yang diperoleh berupa kemungkinan dari bahaya yang dapat terjadi pada kapal penyeberangan tradisional dari Muara Angke ke Kepulauan Seribu, sehingga diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk meningkatkan faktor keselamatan pelayaran tradisional di Indonesia.

ABSTRACT
In every human activity must have its own risks, an accidents can happened at any time, one way to ensure that the right actions taken before an accident occurs is the use of the risk analysis process that contained in the formal safety assessment (FSA). This can be said to be important is because, anticipation of the causes of the accidens takes precedence over making rules after an accident. Regarding to the fire case of the Zahro Express Ship, a traditional passenger ship from Muara Angke to Kepulauan Seribu, is important to carry out a risk analysis on traditional vessels. This study is aims to analyze the risks that might be happened moreover might causing an accident in Jakarta waterworks. The process of the data retrieval is done by surveying directly into the field by carrying out a case study on the KM Makmur Jaya 11 vessel and interviewing several persons that it feels ca be used as a reference. The results obtained in the form of the possibility of the danger that can occur on traditional ferry from Muara Angke to Kepulauan Seribu, so it is expected to be a consideration to improve traditional shipping safety factors in Indonesia.

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>