Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Renan Hafsar
"Kapal motor penyeberangan (KMP) atau biasa disebut dengan Ro-Ro (Roll on-Roll off) pengangkut penumpang sebagai moda transportasi andalan bagi Indonesia untuk menghubungkan selat dan danau masih mengalami kendala karena pelaksanaan peraturan-peraturan keselamatan pada kapal motor penyeberangan di Indonesia masih memprihatinkan. Sebagian besar dari berbagai standar dan peraturan internasional serta peraturan perundangan Indonesia mengalami penyimpangan dalam pelaksanaannya. Munculnya kumulatif potensi penyebab kecelakaan kapal motor penyeberangan dalam jumlah besar dan signifikan belakangan ini mengakibatkan maraknya kecelakaan kapal motor penyeberangan. Potensi tersebut bisa ditimbulkan dari banyak pihak dan dengan banyak latar belakang yang mendasarinya. Analisa terhadap potensi penyebab kecelakaan kapal motor penyeberangan merupakan langkah awal untuk membenahi dan meningkatkan keselamatan transportasi laut, khususnya pada kapal motor penyeberangan di Indonesia. Beberapa langkah mendesak yang harus dilakukan untuk meningkatkan keselamatan transportasi laut, khususnya pada kapal motor penyeberangan, adalah peningkatan sumber daya manusia pada semua pihak yang terlibat pada penyeberangan dan perubahan regulasi-regulasi yang terkait dengan penetapan tarif dan penggunaan standar pemeriksaan yang disyaratkan SOLAS. Analisa yang digunakan pada skripsi ini dengan model statistik deskriptif yang sebagian besar didapatkan dari data primer. Metode yang digunakan pada skripsi ini adalah studi lapangan dan literatur. Diharapkan dengan hasil analisa terhadap potensi penyebab kecelakaan kapal motor penyeberangan di Indonesia mampu memberikan rekomendasi penanganan tindak lanjut pada semua pihak untuk meningkatkan keselamatan transportasi kapal motor penyeberangan di Indonesia.

Ro-Ro (Roll on-Roll off) passenger ship (abbreviated as Ropax) as relied transportation by Indonesian people to connect straits and lakes still facing problems because of the implementation of the ropax safety rules is still in the concerned condition. Almost all of the standards and international rules and also Indonesian government rules facing distortion towards the implementation. The cumulative of potentials of accident motive appears in Ropax in great number and significant nowadays has caused glowing of Ropax accidents. The potentials can be consequences of mistakes of many parties and with many motives behind them. Analyze on potential of accident motive in Ropax is the first step to tidy up and increase the safety of marine transportation, especially in Ropax in Indonesia. Some urgently steps which must to do in attempts of increasing the safety of marine transportation, especially in Ropax, are up grading the human resources to all parties who involved with operational of Ropax and changing regulations (about tariff and using of inspection standards which mandatory from SOLAS). Analyze used in this paper is descriptive statistic model which majorities of data gained from primary data. Methods used in this paper are field study and literature study. Hope the results of analyze on potential of accident motive in Ropax can gives recommendations to all parties about follow up in increasing the safety of marine transportation of Ropax in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S38099
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal Pahlefi
"[Pejalan kaki dapat menyeberang jalan secara aman apabila disediakan fasilitas yang sesuai dengan kondisi lalu lintas. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis karakteristik penyeberang jalan pada fasilitas zebra cross dan pelican fixed time. Karakteristik tersebut dapat dijadikan referensi dalam merancang fasilitas penyeberangan di masa
mendatang.
Variabel-variabel pejalan kaki yang dianalisis diantaranya adalah
kecepatan menyeberang, jenis kelamin dan tingkat kepatuhan. Karakteristik pengemudi dan kondisi fasilitas juga dianalisis untuk mendapatkan perbedaan yang mendetil antara penyeberangan zebra cross dan pelican fixed time.
Berdasarkan analisis, laki-laki menyeberang lebih cepat dibandingkan perempuan, kecepatan laki-laki adalah 1,286 m/detik dan 0,978
m/detik sedangkan kecepatan perempuan adalah 1,224 m/detik dan 0,905 m/detik. Kecepatan individu menyeberang lebih cepat dibandingkan platoon, kecepatan individu adalah 1,261 m/detik dan 0,934 m/detik sedangkan kecepatan platoon adalah 1,113 m/detik dan 0,849 m/detik. Perempuan cenderung lebih mematuhi peraturan dibandingkan laki-laki. Penyeberangan pelican fixed time lebih direkomendasikan untuk arus dan kecepatan lalu lintas lebih tinggi bila dibandingkan oleh penyeberangan zebra cross.;Pedestrians can cross the road safely if the facilities need to be provided in accordance with traffic conditions. The purpose of this study was to analyze the characteristics of the pedestrian crossing on zebra cross and pelican fixed time facilities. These characteristics can be used as a reference in designing pedestrian facilities in the future.
The variables that been analyzed include pedestrian crossing speed,
gender and obedience. Characteristics of the driver and condition of facilities were also analyzed to obtain detailed differences between zebra cross and pelican fixed time facilities.
Based on the analysis, the male to cross more quicker than women,
the male speed is 1,286 m/sec and 0.978 m/sec while the female speed is 1.224 m/sec and 0.905 m/sec. Individual to cross more quicker than platoon, individual speed is 1,261 m/sec and 0.934 m/sec while the platoon speed is 1,113 m/sec and 0,849 m/sec. Women are more likely than male to obey the regulations. Pelican fixed time facilities is recommended for higher traffic flows and speeds than zebra cross., Pedestrians can cross the road safely if the facilities need to be provided in accordance with traffic conditions. The purpose of this study was to analyze the characteristics of the pedestrian crossing on zebra cross and pelican fixed time facilities. These characteristics can be used as a reference in designing pedestrian facilities in the future.
The variables that been analyzed include pedestrian crossing speed,
gender and obedience. Characteristics of the driver and condition of facilities were also analyzed to obtain detailed differences between zebra cross and pelican fixed time facilities.
Based on the analysis, the male to cross more quicker than women,
the male speed is 1,286 m/sec and 0.978 m/sec while the female speed is 1.224 m/sec and 0.905 m/sec. Individual to cross more quicker than platoon, individual speed is 1,261 m/sec and 0.934 m/sec while the platoon speed is 1,113 m/sec and 0,849 m/sec. Women are more likely than male to obey the regulations. Pelican fixed time facilities is recommended for higher traffic flows and speeds than zebra cross.]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58231
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Meirina Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik pejalan kaki, menganalisis kelayakan fasilitas pejalan kaki, dan menganalisis efektifitas pemanfaatan jembatan penyeberangan. Lokasi studi berada di ruas Jalan Raya Lenteng Agung arah Utara. Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara. Pertama, penggunaan perangkat kamera untuk menentukan jumlah pejalan kaki dan kecepatan. Kedua, dengan kuesioner untuk mengetahui alasan penggunaan fasilitas dan saran.
Hasil perhitungan menghasilkan Level Of Service (LOS) dari semua ruas di daerah studi berkisar antara LOS A sampai C, dimana LOS C adalah LOS untuk fasilitas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Adapun efektifitas penggunaan JPO ditunjukkan dalam bentuk persentase jumlah pengguna JPO terhadap jumlah total penyeberang, yaitu sebesar 50.26%.
Hasil analisis alasan penggunaan JPO dengan kuesioner menunjukkan keselamatan merupakan alasan utama pejalan kaki menggunakan JPO dan alasan kelelahan bagi pejalan kaki yang tidak menggunakan JPO. Selain itu, penerangan dan perbaikan trotoar adalah hal utama yang dibutuhkan untuk fasilitas pejalan kaki.
Berdasarkan kajian ini, perlu adanya evaluasi lebih lanjut tentang spesifikasi teknis fasilitas pejalan kaki yang ada saat ini dan perlu adanya kajian tentang penyeberang bawah tanah atau tambahan fasilitas untuk penyeberang lansia atau cacat tubuh.

Pedestrians are frequently blamed as one of the sources of traffic jam.The aims of this study are to examine the characteristics of pedestrians, to analyze the feasibility of pedestrian facilities, and to analyze the effectiveness of the utilization of the pedestrian bridge at a certain congested location. It is located on Jalan Lenteng Agung - north direction. Data collections were done in two ways. First, recorded by using camera to determine the number of pedestrians and speed. Second, the questionnaire to determine the reason of using facilities and suggestions.
The analysis shows that Level of Service (LOS) of all the segments are ranged from LOS A to LOS C, where LOS C for pedestrian bridge. The effectiveness of the use of the pedestrian bridge which is represented by the ratio of pedestrian bridge users to total number of crossing people is 50.26%.
The results of the questionnaire analysis indicate that safety is the main reason for pedestrian use the pedestrian bridge and exhausting is the reason for pedestrians who do not use the pedestrian bridge.
From this study it is suggested that it is necessary to provide more lighting and to repair the sidewalk, and it is needed further evaluation on the technical specification of pedestrian facilities that was created by Dirjen Bina Marga in 1990 and further study on the underground pedestrian facility or additional facilities for elderly and disable pedestrian.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69112
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
JJJ 27:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Natalia Tanan
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2012
JJJ 29:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library