Ditemukan 188 dokumen yang sesuai dengan query
Callista Sanaa Atsillah
"Skripsi ini membahas mengenai peran dan penerapan sistem penyimpanan dalam domestik. Peran sistem penyimpanan untuk menciptakan keteraturan dalam domestik dibutuhkan karena, penghuni akan terkoneksi lebih baik dengan ruang yang memfasilitasi kegiatannya, sehingga akan meningkatkan produktifitas dan kesejahteraan penghuninya. Keteraturan diwujudkan dengan menerapkan prinsip - prinsip sistem penyimpanan berupa, membuat dan mempertahankan kelompok objek domestik, memastikan keamanan objek domestik, dan memastikan aksesibilitas objek domestik. Prinsip ini tidak hanya diterapkan pada objek domestik saja, tetapi pada komponen sistem penyimpanan lainnya, yaitu tempat penyimpanan. Penerapan tiap prinsip meningkatkan efektifitas dan efisiensi penghuni dalam berkegiatan dalam ruang domestik. Ketiga prinsip ini perlu diterapkan bersama, karena pada dasarnya merupakan suatu kesatuan dalam sistem penyimpanan. Temuan skripsi ini menunjukkan pentingnya pemahaman terhadap kesatuan proses penyimpanan dalam ruang domestik untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mendesain sebuah domestik.
This thesis discusses the role and the principles of domestic storage systems. The role of the storage system to create domestic order is needed because domestic inhabitants will be better connected to spaces that facilitate their activities, thereby increasing their productivity and well-being. Order is created by applying the principles of a storage system in the form of, creating and maintaining groups of domestic objects, ensuring the security of domestic objects, and ensuring the accessibility of domestic objects. These principles are not only applied to domestic objects, but to other storage system components, namely storage. The application of each principle increases the effectiveness and efficiency of domestic inhabitants in carrying out activities in the domestic space. These three principles need to be applied together, because they are basically an integral part of the storage system. The findings of this thesis show the importance of understanding the unity of the storing process in the domestic space to be used as consideration in designing a domestic space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fifien Finansiani
"Telah dilakukan penelitian mengenai stabilita formulasi tablet Furosemide dalam berbagai bentuk kemasan dan kondisi penyimpanan. Kemasan yang digunakan botol bening (vial), botol putih (P.E), botol coklat, blister (P.V.C) dan strip (Al foil). Ternyata pada penelitian ini terlihat jelas stabilita warna tablet Purosemide terpengaruh oleh cahaya.
Jika kondisi penyimpanan baik (tidak terkena cahaya langsung) kemasan tidak berpengaruh. Tapi jika faktor cahaya tidak diperhatikan, maka kemasan yang digunakan harus tahan cahaya, misalnya botol coklat. Hal ini dapat dilihat pada tablet dalam kemasan botol bening dan blister yang disimpan di rumah kaca setelah penyimpanan selama 15 minggu, warnanya menjadi kuning coklat. Jika ditinjau pada formula dan kondisi penyimpanan yang sama terhadap waktu hancur, keregasan dan kekerasan antara tablet dalam kemasan blister dan kemasan lainnya menunjukkan perbedaan yang nyata. Tablet dalam kemasan blister cenderung lebih rapuh, sehingga waktu hancurnya lebih cepat. Jika ditinjau pada formula dan kemasan yang sama ada pengaruh kondisi penyimpanan terhadap waktu hancur, keregasan dan kekerasan. Tablet yang disimpan di rumah kaca cenderung lebih rapuh, sehingga waktu hancurnya lebih cepat."
Jakarta: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kizza, Joseph Migga
Cham: Springer, 2017
005.8 KIZ g
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Siahaan, Uli Artha Br
"Penyimpanan dan penanganan obat dan/atau bahan obat di fasilitas distribusi harus mematuhi peraturan perundang-undangan. Kondisi penyimpanan untuk obat dan/atau bahan obat harus sesuai dengan rekomendasi dari industri farmasi atau non-farmasi yang memproduksi bahan obat standar mutu farmasi. Masalah penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainya (NAPZA) merupakan masalah yang sangat kompleks. Produk Rantai Dingin atau Cold chain product (CCP) merupakan obat-obatan yang peka terhadap suhu adalah produk yang bersifat mudah rusak dan memerlukan pengawasan dan distribusi di lingkungan yang terkendali. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi penyimpanan terhadap napza dan CCP. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi penyimpanan terhadap napza (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya) di KFTD Bogor dan evaluasi penyimpanan terhadap Produk Rantai Dingin/ Cold Chain Product (CCP) di KFTD Bogor. Hasil menunjukan penyimpanan napza dan CCP di KFTD Bogor dianggap telah memenuhi persyaratan yang terdapat di dalam CDOB.
Penyimpanan dan penanganan obat dan/atau bahan obat di fasilitas distribusi harus mematuhi peraturan perundang-undangan. Kondisi penyimpanan untuk obat dan/atau bahan obat harus sesuai dengan rekomendasi dari industri farmasi atau non-farmasi yang memproduksi bahan obat standar mutu farmasi. Masalah penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainya (NAPZA) merupakan masalah yang sangat kompleks. Produk Rantai Dingin atau Cold chain product (CCP) merupakan obat-obatan yang peka terhadap suhu adalah produk yang bersifat mudah rusak dan memerlukan pengawasan dan distribusi di lingkungan yang terkendali. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi penyimpanan terhadap napza dan CCP. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi penyimpanan terhadap napza (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya) di KFTD Bogor dan evaluasi penyimpanan terhadap Produk Rantai Dingin/ Cold Chain Product (CCP) di KFTD Bogor. Hasil menunjukan penyimpanan napza dan CCP di KFTD Bogor dianggap telah memenuhi persyaratan yang terdapat di dalam CDOB"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Athalia Aghani
"Salah satu bentuk pengelolaan sediaan farmasi di Apotek adalah penyimpanan. Penyimpanan merupakan hal yang penting dalam rangka memelihara kualitas sediaan farmasi serta meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pengambilan obat. Oleh karena pentingnya kegiatan penyimpanan dalam pengelolaan sediaan farmasi, maka dibutuhkan evaluasi kesesuaian antara penyimpanan yang telah dilakukan oleh Apotek Kimia Farma 501 Lenteng Agung terhadap pedoman yang terdapat pada Permenkes RI Nomor 73 Tahun 2016. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan observasi terhadap penyimpanan obat yang diterapkan di PT Kimia Farma Apotek 501 Lenteng Agung.Penyimpanan obat di Apotek Kimia Farma 501 Lenteng Agung dilakukan berdasarkan pengelompokkan bentuk sediaan, efek farmakologi, alfabetis, golongan obat, stabilitas obat, dan berdasarkan sistem FIFO FEFO. Kesesuaian penyimpanan obat di Apotek Kimia Farma 501 Lenteng Agung dengan Permenkes RI No. 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek adalah sangat baik. Sistem penyimpanan di Apotek Kimia Farma 501 Lenteng Agung yang dapat ditingkatkan adalah terkait penamaan obat LASA/NORUM, pemisahan obat high alert, serta ketersediaan genset atau listrik cadangan saat terjadi pemadaman listrik. Hal tersebut sebaiknya diterapkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian dan penjaminan mutu obat.
One form of management of pharmaceutical preparations in the pharmacy is storage. Storage is important in order to maintain the quality of pharmaceutical preparations and minimize errors in drug taking. Because of the importance of storage activities in the management of pharmaceutical preparations, it is necessary to evaluate the compatibility between the storage that has been carried out by Kimia Farma 501 Lenteng Agung Pharmacy and the guidelines contained in the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 73 of 2016. The method used is to observe the drug storage that is applied at PT Kimia Farma Apotek 501 Lenteng Agung. Drug storage at Kimia Farma 501 Lenteng Agung Pharmacy is carried out based on the grouping of dosage forms, pharmacological effects, alphabetical order, drug class, drug stability, and based on the FIFO FEFO system. Conformity of drug storage at Kimia Farma Pharmacy 501 Lenteng Agung with RI Minister of Health No. 73 of 2016 concerning Pharmaceutical Service Standards in Pharmacy is very good. The storage system at Kimia Farma 501 Lenteng Agung Pharmacy that can be improved is related to the naming of LASA/NORUM drugs, the separation of high alert drugs, and the availability of generators or backup electricity in the event of a power outage. This should be implemented to improve the quality of pharmaceutical services and drug quality assurance."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Athalia Aghani
"Penyimpanan merupakan salah satu bentuk pengelolaan sediaan farmasi di Puskesmas. Penyimpanan obat pada gudang obat program di Puskesmas Kecamatan Ciracas dinilai belum memenuhi prinsip 5R (ringkas, rapi, resik, rawat, rajin) dikarenakan banyaknya kotak-kotak obat yang berada di luar lemari penyimpanan, banyaknya barang-barang yang bukan kepentingan obat program berada di gudang yang mengakibatkan ruangan gudang terlihat tidak rapi atau tidak teratur. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan observasi terhadap gudang obat program yang terdapat di unit farmasi dan melakukan implementasi perbaikan tata letak ulang terhadap lemari-lemari dan meja yang ada. Kondisi gudang obat program yang sekaligus menjadi ruang konseling setelah dilakukan tata letak ulang memenuhi prinsip 5R yang dapat meningkatkan kenyamanan pasien saat konseling maupun bagi tenaga kesehatan yang melakukan pengambilan obat di gudang tersebut. Apoteker bertanggung jawab untuk memastikan prinsip 5R agar selalu diterapkan terutama dalam penyimpanan obat di gudang sehingga diharapkan selalu tercipta kondisi bersih dan nyaman sehingga mutu obat di dalamnya juga tetap terjaga.
Storage is a form of management of pharmaceutical preparations at the Puskesmas. Drug storage at the program drug warehouse at the Ciracas District Health Center was assessed as not fulfilling the 5R principles (concise, neat, clean, caring, diligent) due to the large number of medicine boxes outside the storage cupboard, many items that are not of program drug interest are in warehouse which causes the warehouse space to look untidy or disorganized. The method used is to observe the program drug warehouse in the pharmacy unit and re-implement the layout of the existing cabinets and tables. The condition of the program drug warehouse which also serves as a counseling room after the re-layout meets the 5R principles which can increase patient comfort during counseling as well as for health workers who pick up drugs in the warehouse. Pharmacists are responsible for ensuring that the 5R principles are always applied, especially in storing drugs in warehouses so that it is hoped that conditions will always be clean and comfortable so that the quality of the medicines inside is also maintained."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Misbahul Fitri Hanifah
"Peralatan kesehatan merupakan aspek pendukung yang berperan penting dalam menunjang diagnosa suatu penyakit maupun status kesehatan seseorang. Alat kesehatan harus terjamin mutu, manfaat, dan keamanannya dari mulai saat diproduksi hingga jatuh ke tangan konsumen. Dalam rangkaian kegiatan distribusi dan pengendalian mutu untuk menjamin agar alat kesehatan yang didistribusikan memenuhi persyaratan, dibutuhkan suatu pedoman yang harus ditaati oleh seluruh distributor farmasi, yaitu Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB). Penulisan ini bertujuan untuk mengevaluasi penyimpanan alat kesehatan di Pedagang Besar Farmasi PT APL. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam menyusun tugas khusus ini menggunakan metode observasi yang bersifat deskriptif dan evaluatif, menggunakan pedoman CDAKB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyimpanan alat kesehatan di PT APL sudah sesuai dengan pedoman CDAKB menurut regulasi yang telah ditetapkan oleh menteri kesehatan republik Indonesia 2014.
Medical device is a supporting aspect that plays an important role in supporting the diagnosis of a disease or a health status. The quality, benefits and safety of medical devices must be guaranteed from the moment they are produced until they fall into consumer’s hand. In a role of distribution and quality control activities to ensure that the medical devices that distributed complies with regulations, a guideline is needed that must be adhered to by all pharmaceutical distributors, Good Distribution Practice for Medical Device (GDP). This writing aims to evaluate the storage of medical devices at the Pharmaceutical Wholesaler PT APL. The implementation method used in preparing this special assignment uses a descriptive and evaluative observation method, using GDP guidelines. The research results show that the storage of medical devices at PT APL is in accordance with GDP guidelines according to regulations set by the Minister of Health of the Republic of Indonesia in 2014."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Fatiya Nur Afida
"Pelayanan kefarmasian di apotek berperan dalam menjamin kualitas, manfaat, keamanan, dan khasiat dari obat agar dapat melindungi pasien dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien. Salah satu kegiatan pelayanan kefarmasian yaitu penyimpanan obat. Ketidaksesuaian pada tahap penyimpanan dapat menimbulkan potensi terjadinya medication error yang berisiko membahayakan pasien. Pengkajian tugas khusus ini dilakukan secara observasional dengan pendekatan secara deskriptif-evaluatif untuk menganalisis kesesuaian penyimpanan obat di Apotek Kimia Farma 003. Observasi dan wawancara yang telah dilakukan kemudian dibandingkan dengan standar penyimpanan obat berdasarkan literatur kemudian dihitung persentase kesesuaian penyimpanan terhadap standar. Berdasarkan hasil penelitian, persentase kesesuaian hasil observasi penyimpanan obat di Apotek Kimia Farma 003 terhadap standar sebesar 80,77%. Secara keseluruhan, penyimpanan obat sudah tergolong kategori “Baik”.
Pharmaceutical services in pharmacies play a role in ensuring the quality, benefits, safety and efficacy of drugs in order to protect patients in order to improve patient safety. One of the pharmaceutical service activities is drug storage. Incompatibility at the storage stage can give rise to the potential for medication errors which risk endangering patient safety. This special task assessment was carried out observationally with a descriptive-evaluative approach to analyze the suitability of drug storage at Kimia Farma 003 Pharmacy. The observations and interviews that were carried out were then compared with drug storage standards based on the literature and then the percentage of storage conformity to the standards was calculated. Based on the research results, the percentage of conformity of the results of observations of drug storage at Kimia Farma 003 Pharmacy to standards was 80.77%. Overall, drug storage is classified as "Good"."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Audrew Johnson Budianto
"Industri farmasi diatur ketat secara global karena pentingnya produk farmasi bagi kesehatan masyarakat. Di PT Mahakam Beta Farma, diperlukan protokol validasi masa simpan media mikrobiologi yang sesuai dengan pedoman regulasi. Penelitian ini bertujuan mengembangkan protokol validasi berdasarkan "Cara Pembuatan Obat yang Baik" (CPOB) dan United States Pharmacopeia (USP). Metode Growth Promotion Test (GPT) digunakan untuk mengukur waktu simpan media mikrobiologi dengan memantau kekeruhan sebagai indikator aktivitas mikrobiologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa protokol validasi yang dibuat sesuai USP dan menggunakan bakteri standar internasional, memenuhi regulasi farmasi. Media mikrobiologi memiliki waktu penyimpanan efektif hingga 31 hari berdasarkan hasil Grown Promotion Test.
The pharmaceutical industry is stringently regulated globally due to the critical importance of pharmaceutical products for public health. At PT Mahakam Beta Farma, a validation protocol for the shelf life of microbiological media is required to comply with regulatory guidelines. This study aims to develop a validation protocol based on Good Manufacturing Practices (GMP) and the United States Pharmacopeia (USP). The Growth Promotion Test (GPT) method was used to measure the shelf life of microbiological media by monitoring turbidity as an indicator of microbiological activity. The results show that the validation protocol, developed in accordance with USP and using internationally standardized bacteria, meets pharmaceutical regulations. The microbiological media demonstrated an effective shelf life of up to 31 days based on the GPT results."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nopita Eka Rizna
"Pengelolaan obat merupakan salah satu pekerjaan kefarmasian yang harus dilakukan dengan baik dan benar. Pengelolaan obat yang ada di apotek dapat berupa perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pencatatan dan pelaporan serta pemusnahan obat. Penyimpanan merupakan salah satu aspek penting dalam pengelolaan obat, dimana penyimpanan obat bertujuan untuk menjamin mutu dan memastikan sediaan farmasi terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia. Oleh karena itu pengamatan terhadap evaluasi penyimpanan ini sangatlah penting dilakukan dengan tujuan untuk mengetahuo Gambaran dan melakukan pengelolaan penyimpanan obat dengan harapan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian di apotek. Dari hasil observasi bahwa sistem penyimpanan obat di apotek kimia farma kahfi II telah sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No.72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
Medication management is one of the pharmaceutical jobs that must be done well and correctly. Management of medicines in pharmacies can include planning, procurement, receiving, storage, distribution, recording and reporting as well as destruction of medicines. Storage is an important aspect in drug management, where drug storage aims to guarantee quality and ensure that pharmaceutical preparations are protected from physical and chemical damage. Therefore, it is very important to observe this storage evaluation with the aim of knowing the description and managing drug storage in the hope of improving the quality of pharmaceutical services in pharmacies. From the results of observations, the drug storage system at Kimia Farma Kahfi II Pharmacy is in accordance with the provisions stipulated in the Minister of Health Regulation No.72 in 2016 concerning Pharmaceutical Service Standards in Pharmacies."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library