Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Dewa Ayu Diah Esti Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara perusahaan tax-audited dan perusahaan non-tax-audited dalam hal atribut kunci yaitu atribut pajak umum, risiko, dan operasional serta apakah perusahaan yang cenderung melakukan tax malfeasance dapat diprofilkan. Penelitian dilakukan pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, tahun 2010-2013. Metode yang digunakan adalah Mann-Whitney Test.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa perusahaan yang cenderung melakukan tax malfeasance (perusahaan tax-audited) tidak dapat diprofilkan secara keseluruhan dengan atribut-atribut kunci, tetapi dapat diprofilkan dengan 12 (dua belas) proksi yang menunjukkan perbedaan secara signifikan antara perusahaan tax-audited dan perusahaan non-tax-audited. Proksi-proksi tersebut, yaitu: 1) ukuran perusahaan; 2) leverage; 3) ROA; 4) CETA; 5) pendapatan dari luar negeri/total aktiva; 6) jumlah anak perusahaan yang berada di luar negeri; 7) penggunaan eksternal auditor dari KAP Big-4; 8) kepemilikan anak perusahaan di negara tax haven; 9) peluang dikenakan withholding tax; 10) ketidakpastian perhitungan kewajiban pajak; 11) utang pajak; dan 12) ETR1.
......The aims of this study is to determine whether there are significant differences between tax-audited firms and non-tax-audited firms in terms of some key attributes including general tax, risk, and operational as well as whether the company which is likely to perform tax malfeasance can be profiled. This research is conducted on non-financial companies listed on Indonesia Stock Exchange during the years of 2010-2013. The method used is Mann-Whitney Test.
This study concludes that the companies which tend to conduct tax malfeasance (taxaudited firms) can not be profiled as a whole by using the key attributes, but it can be profiled by using 12 (twelve) proxies that show significant differences between the tax-audited and non-tax-audited firms. The proxy are: 1) firm size; 2) leverage; 3) ROA; 4) CETA; 5) foreign revenue/total assets; 6) the amount of foreign incorporated subsidiaries; 7) the use of Big-4 PAF external auditor; 8) the ownership of subsidiaries in a tax haven countries; 9) subject to withholding taxes opportunities; 10) uncertainty in the estimation of tax liabilities; 11) tax payable; and 12) ETR1."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Alwin Ramli Sasmita
"Penelitian ini membahas pengaruh kebijakan Oorlogwinstbelasting (pajak perang) terhadap perusahaan gula di Hindia Belanda, khususnya perusahaan Oei Tiong Ham Concern. Kebijakan pajak tersebut muncul karena menyusutnya keuangan Pemerintah Belanda yang disebabkan oleh Perang Dunia I yang terjadi di Eropa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dengan tahap heuristik untuk mengumpulkan sumber sebanyak-banyaknya. Kemudian verifikasi untuk mengkritisi sumber yang telah diperoleh melalui kritik internal maupun eksternal. Selanjutnya interpretasi untuk menganalisis data yang akan menghasilkan sintesis, dan terakhir historiografi agar menghasilkan karya tulis yang relevan dan objektif. Penelitian ini menemukan bahwa kebijakan pajak perang telah memicu pungutan pajak yang sangat tinggi bagi perusahaan gula di Hindia Belanda, termasuk perusahaan OTHC. Dalam praktiknya pun terjadi penyimpangan oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda, seperti pungutan pajak berganda atau pajak yang dipungut sebanyak dua kali pada tahun yang sama dan melonjaknya pungutan progresif terhadap komoditas gula. Pungutan pajak perusahaan dalam kebijakan pajak perang pun dilimpahkan kepada pemilik perusahaan yang dalam kasus ini merupaan Oei Tiong Ham. Oleh sebab itu Oei Tiong Ham memutuskan hubungannya dengan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda agar dapat menghindari beban pajak yang dikenakan kepadanya.
......This study discusses the influence of war tax policy on sugar companies in the Dutch East Indies, especially the Oei Tiong Ham Concern company. The tax policy arose because of the shrinking of the Dutch government's finances caused by World War I that occurred in Europe. The method used in this study is a historical method with a heuristic stage to collect as many sources as possible. Then verification to criticize the sources that have been obtained through internal and external criticism. Furthermore, interpretation is to analyze the data that will produce a synthesis, and the last is historiography to produce relevant and objective writings. This study finds that the war tax policy has triggered very high tax levies for sugar companies in the Dutch East Indies, including OTHC companies. In practice there were also deviations by the Dutch East Indies colonial government, such as double taxation or taxes levied twice in the same year and increasing progressive levies on sugar commodities. The corporate tax levy in the war tax policy was also delegated to the owner of the company, which in this case was Oei Tiong Ham. Therefore, Oei Tiong Ham broke his relationship with the Dutch East Indies colonial government in order to avoid the tax burden imposed on him."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library