Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Barus, Ternala Alexander
Jakarta: Dikti, 2002
574.526 3 BAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Martono
Jakarta: Rajawali, 2011
341.45 MAR t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Latif
Abstrak :
ABSTRAK
Kepadatan penduduk biasanya menciptakan sejumlah masalah, struktur penduduk kualitas penduduk antara lain masalah sosial, ekonomi, infra struktur kota dan lingkungan hidup. Semakin padat senakin menimbulkan masalah tersendiri baik kualitas enduduk maupun persebarannya. Persebaran yang tidak merata terkonsentrasi di Kotamadya Medan, mengakibatkan daerah perkotaan menjadi padat timbui daerah kumuh fburuk), Luas pemukiman kumuh di Medan 4.l94,07 Ha.

Pemukiman kumuh di Medan agaknya berbeda dengan kota-kota lain seperta. Jakarta, penduduk daerah kumuh Jakarta tinggal di Daerah Gubuk Liar (DGL) dan Daerah Belum Tertata (DBT), itu artinya penduduk nenggnrnp tanah bukan miliknya. Sementara di Medan khususnya penduduk pemukiman kumuh Tegal Sari I umumnya adalah pemilik tanah dan rumah yang mereka diami.

Masalah yang dihadapi penduduk pemukinan kumuh pada daerah Penelitian ada1ah.a) Penduduk yang bermukim di daaerah kumuh tercemar oleh limbah rumahtangga, kotoran , sampah dan bau b) Penduduk daƩrah kunuh banyak menggunakan air sumur sebagai air minum, c) Lingkungan kumuh dapat mempengaruhi kesehatan dan kualitas aif sumur.Penyakit-penyakit yang berhubungan kiman kumuh yang tidak terorganisir. Penyakit-penyakit yang banyak diderita penduduk umumnya adalah penyakit Yang berhubungan dengan air, udara dan kotoran. Berdasarkan hasil analisis risiko relatif diketahui: a) penyakit infeksi kulit, 0,69 kali lebih besar di lingkungan kumuh 8 dibandingkan dengan lingkungan baik 6, b) Penyakit ISPA 1,09 kali lebih besar di lingkungan kumuh 8 dibandingkan dengan lingkungan baik 6, c) Penyakit demam tifus 1,16 kali lebih besar di lingkungan B dibandingkan lingkungan baik 6, d) Penvakit diare 1,15 kali lebih besar di lingkungan 8 dibandingkan dengan lingkungan baik 6.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh limbah rumahtangga, sampah, jamban dan air sumur terhadap kesehatan penduduk. Berdasarkan hasil pengamatan dan telaah pustaka yang berkaitan dengan air, pencenaran limbah rumah tangga udara dan kotoran pada daerah kumuh dapatlah disusun hipotesis sebagai berikut : 1. Air limbah rumahtangga, jamban dan tempat pembuangan sampah yang tidak terorganisir dengan baik mempengaruhi kesehatan penduduk; 2. Sistem saluran linbah rumahtangga, tangki septik/peresapan dan tempat pembuangan sampah yang tidak diorganisir dengan baik mempengaruhi kualitas air sumur penduduk.

Population density usually creates several problems, such as social, economic, urban infra structure and environment. Increasing population density cause problems, population quality and its distribution. Unevenly distributed population which is concentrated in municipality of Medan caused a densely populated area in the urban, a slum environment. The slum environment in Medan covers 4,194.07 Ha.

The slum environment in Medan is a bit different from those of in other city such as Jakarta. The Jakarta's people of slum environment live in illegal area (DSL) and unmanaged area (DHT), which means that they cultivate land which is not belong to them. Meanwhile, in Medan, especially people in Tegal Sari I slum environment are owners of their land and houses.

Problems faced by people of the slum environment associated people in slum environment related to garbage, excreta, and domestic sewage, b) Many people in slum environment, used the wells water as drink water, c) It is regarded that the slum environment could influent the health condition of the people and the well's water quality. Usually water and air borne diseases that polluted by excretes, diseases suffered by the population are "related to water, air, and excreta, Based on the result relative risk analysis: a) skin infection diseases. which is 0.69 times larger in slum environment 8 than environment 6. b) Acute respiratory tract infection (ISPA) is 1.09 times larger in slum environment B than environment 6. c) Typhoid fever 1.16 times larger in slum environment B than environment 6. d)Diarrhea is 1.15 times than in slum environment B than environment 6.

The objective of this research is to identify the influence of domestic waste, garbage, closet, and wells toward the people's health. Based on the result of observation and bibliography research concerned with the water related deseases, air pollution and excreta in the slum environment, the following hyphotesis is proposed: 1. Unorganized domestic waste, closet and garbage disposal influence the population health; 2. Unorganized domestic sewage system, septic tank and garbage disposal influence the quality of water and wells water.
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Agus Sediadi
Abstrak :
ABSTRACT
Since the Jakarta Bay is economically important for various stake holders, then understanding the eutrophication processes, condition and its status, in the past, present time, and in the future through scientific research is inevitable. The objectives of this research are (1) To analyze the water quality parameters that can be used as an indicator of eutrophication phenomenon, (2) To develop monitoring tools for observing eutrophication process, and (3) To assess the tendency of eutrophication in the future using ASSETS (Assessment of Estuarine Trophic Status) model. The method used in this research is marine remote sensing techniques through the application of multi-temporal and multi-sensor of Landsat satellites data. Results from field sampling of water quality data indicated that the mean of water transparency were stable during 1970?s to 1990?s around 7.5 m, but sharply decreased to 3.8 m in 2000?s On the other hand, the mean chlorophyll-a concentration showed a reversal pattern from water transparency, that the concentration was rapidly increased from 1.71 to 7.8 g/m3 during 1970?s to 2000?s. Based on these data, eutrophication is occuring in the Jakarta Bay. Empirical model for predicting water transparency developed using multitemporal Landsat-7 ETM+ data and field data collected in 2004 indicated that the model was good and capable to predict water transparency. The model was applied to both old Landsat aquired in 1970?a (Landsat-1, 2 and 3 MSS), 1980?s (Landsat-4 and 5 MSS and TM), and 1990?s (Landsat-5 and 7, TM and ETM+), as well as the latest data of 2000?s (Landsat-7 ETM+). Maps of water transparency and Trophic State Indeks (TSI) derived from emprical predicting model indicated a decreasing tendency of water transparency from 7.5 to 4.0 m during the 1970?s to 2000?s with the higest decreasing rate from 1980?s to 2000?s, while the TSI showed an oligotrophic condition during 1970?s to 1980?s, but move to mesotrhopic condition in 1990, and decreasing to eutrophic and hypertrophic condition in 2000?s. Thus, all these facts proved that the eutrophication is still going from the past to the present time. Utilization of ASSETS model for knowing the eutrophication of Jakarta Bay in the future based on several input parameters showed that strong eutrophicatiom will be continued in the future in which caused worsen condition of the water quality.
Depok: 2011
D1279
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman
Jakarta: LIPI Press, 2007
577.63 LUK d (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995
363.707 2 ANA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Wardhana
Abstrak :
Telah dilakukan pencacahan secara kualitatif dengan metode subsampel terhadap sampel fitoplankton dan zooplankton yang berasal perairan Teluk Jakarta, Sungai Ciliwung, dan Situ Cikaret. Sampel plankton dicuplik dari stasiun yang telah ditetapkan di masing-masing tipe perairan pada bulan Agustus dan Oktober 1998. Untuk mengetahui hubungan kuantitatif antara fitoplankton dengan zooplankton dilakukan uji korelasi Spearman. Hasil analisis menunjukkan bahwa hubungan antara fitoplankton dan zooplankton di perairan Teluk Jakarta dan Situ Cikaret pada bulan Oktober bersifat positip. Korelasi negatip ditunjukkan oleh hubungan antara fitoplankton dan zooplankton di Sungai Ciliwung dan Situ Cikaret pada bulan Agustus. Hubungan negatip antara fitoplankton dan zooplankton di Situ Cikaret disebabkan oleh tingkat pemakanan fitoplankton oleh zooplankton. Alasan ini tidak berlaku untuk hubungan yang sama di Sungai Ciliwung. Secara keseluruhan, hubungan antara fitoplankton dan zooplankton yang terjadi di tiga tipe perairan tersebut di atas tidak dapat diterangkan oleh ketiga teori hubungan fitoplankton dan zooplankton yang ada. Perbedaan kimia fisik perairan dan komposisi struktur komunitas plankton diduga sebagai salah satu penyebab tidak selarasnya hubungan antara fitoplankton dan zooplankton dari ketiga tipe perairan dengan teori yang ada. Hasil pencacahan menunjukkan bahwa kepadatan plankton (dalam log 10) di tiga tipe perairan sangat fluktuatif berkisar antara 4,1541 - 7,7962 untuk fitoplankton di perairan Teluk Jakarta dan 0 - 6,2286 untuk zooplankton di Sungai Ciliwung. Kelompok fitoplankon yang dominan adalah Bascillariophyta di perairan Teluk Jakarta dan Sungai Ciliwung, sedangkan di Situ Cikaret adalah Cyanophyta. Untuk zooplankton Copepoda merupakan kelompok dominan di perairan Teluk Jakarta, sedangkan di Sungai Ciliwung dan Situ Cikaret didominasi oleh kelompok Rotifera.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sunarya Wargasasmita
Abstrak :
Budidaya ikan dalam keramba telah berkembang dengan pesat. Teknik budidaya ikan dalam keramba yang paling mutakhir adalah budidaya ikan dalam keramba-mini yaitu jaring apung yang berukuran kecil (/m3). Budidaya ikan secara intensif dalam keramba mini telah diuji coba di beberapa danau/waduk. Salah satu masalah dalam budidaya ikan secara intensif ialah mahalnya harga pakan komersial, sehingga tidak terjangkau oleh sebagian besar petani ikan. Dalam rangka optimalisasi pemanfaatan perairan situ di Kampus UI Depok telah dilakukan budidaya ikan dalam keramba-mini. Program ini telah dimulai dengan penelitian pakan alternatif bagi ikan yang akan dibudidayakan. Pakan alternatif dibuat dengan memanfaatkan limbah dan Rawa tanaman pertanian. Pakan I terdiri atas dedak halus, tepung kepala ikan, tepung kepala udang, tepung ampas tahu, dan tepung keong mas, sedangkan pakan II adalah pakan I tanpa tepung kepala ikan. Penelitian pakan alternatif ini menggunakan ikan Patin/lambal Siam (Pangasius sutchi) sebagai ikan-uji dan merupakan lanjutan penelitian terdahulu yang menggunakan ikan Nila Gift (Oreochromis niloticus) sebagai ikan-uji. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan dengan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan berupa pemberian pakan buatan 1, pakan buatan II, pakan komersial-5%, dan pakan komersial-1O%. Tahap kedua dilakukan dengan rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Ketiga macam perlakuan tersebut yaitu pemberian pakan I, pakan II, dan pakan komersial-4%. Hasilnya menunjukkan bahwa walaupun kecepatan pertumbuhan rata-rata individu ikan Patin menunjukkan adanya perbedaan pengaruh pakan terhadap pertumbuhan ikan Patin., tetapi berdasarkan hasil uji Kruskal-Wallis ternyata bahwa perbedaan pengaruh tersebut tidak signifikan..Ini berarti bahwa pakan buatan dan pakan komersial mempunyai pengaruh yang sama terhadap pertumbuhan ikan Patin. Karena itu pakan buatan tersebut dapat digunakan sebagai pakan alternatif untuk menggantikan pakan komersial.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
An upwelling isa an oceanographic phenomenon that involves wind-driven motion of dense, cooler and usually nutrient - rich water towards the ocean surface, replacing the warmer, usually nutrient - depleted surface water....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>