Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Abstrak :
Wisata bahari merupakan suatu bentuk wisata potensial termasuk di dalam kegiatan"Clean industry".....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Sumekar
Abstrak :
Hutan Mangrove di kawasan Desa Tengket, Kec. Arosbaya, Kab. Bangkalan-Madura seluas 65 Hektar merupakan salah satu smnber daya alam bagi masyarakat desa tersebut yang sebagian besar penduduknya mempunyai mata pencaharian sebagai nelayan. Sebagaimana hutan- hutan mangrove diwilayah lain, hutan mangrove di desa Tengket juga mengaiami kerusakan yang cukup memprihatinkan. Hingga akhirnya pada tahun 1986 atas bimbingan Penyuluh Dinas Kehutanan, penghijauan dilakukan dengan melibatkan masyarakat desa setempat terutama para nelayan dan petani tambak. Tindakan yang dilakukan adalah dengan penghijauan atau penanaman kembali yang pendekatannya dilakukan melalui tokoh-tokoh masyarakat, pembentukan kelompok tani tainbak Serta program program lain yang Iangsung melibatkan masyarakat setempat. Langkah ini memyala mendapat sambutan yang sangat baik sehingga seluruh warga masyarakat merasa ikut memiliki hutan mangrove tersebut dan dengan demikian secara aktif memeliharauya dari kerusakan. Dengan pendekatan melalui tokoh masyarakat ternyata dapat mendorong masyarakat desa ikut berperan serta secara aktif. Manfaat yang langsung dirasakan adalah meningkannya pendapatan para nelayan dan perani tambak desa tersebut sebagai dampak positif daripada perkembang biakan biota laut seperti ikan , udang, kerang, kepiting dan biota air Iainya yang hidup di kawasan hutan mangrove.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T16801
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siswantoro Sunarso
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004
363.45 SIS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ferri Firmansyah
Abstrak :
Pariwisata berbasis komunitas PBK sangat lekat dengan desa wisata. Suatu desa wisata dapat menjadi suatu industri pariwisata kalau telah menerapkan pariwisata berbasis komunitas secara tepat. Pariwisata berbasis komunitas sangat tergantung pada peran masyarakat dalam pelaksanaanya. Sikap, partisipasi, dan pemberdayaan masyarakat merupakan bentuk peran masyarakat dalam pariwisata berbasis komunitas di desa wisata. Desa wisata kreatif Kenep merupakan desa wisata yang dibangun dari kesadaran warganya akan potensi kreatifitas yang dimiliki. Namun, semangat pengembangan desa wisata kreatif Kenep belum sepenuhnya dirasakan oleh segenap warga masyarakatnya. Penelitian ini berusaha mengkaji peran masyarakat dalam pariwisata berbasis komunitas di desa wisata. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan mengukur persepsi masyarakat akan pariwisata berbasis komunitas di desa wisata dan peran yang telah mereka lakukan. Untuk menggali informasi lebih jauh dilakukan focus group discussion FGD dengan tokoh penggerak di desa wisata, penyebaran kuesioner, dan wawancara mendalam. Hubungan antara peran masyarakat dengan pariwisata berbasis komunitas di desa wisata dianalisis menggunakan data persepsi masyarakat hasil kuesioner dalam analisis structural equation modeling SEM. Hasil penelitian menunjukkan sikap masyarakat tidak signifikan mempengaruhi pemberdayaan masyarakat. Lalu, partisipasi masyarakat mempengaruhi pemberdayaan masyarakat yang menentukan pariwisata berbasis komunitas di desa wisata kreatif Kenep. ......Community based tourism CBT is closely related to tourism village. A tourism village become a tourism industry if it has implemented community based tourism appropriately. Community based tourism depends on the community role on its implementation. Attitude, participation, and empowerment are roles to community based tourism in tourism village. Kenep creative tourism village is a village built from the citizen awareness of their potential creativity. However, the spirit of developing Kenep creative tourism village has not been fully perceived by members of the community. This study examines community role in community based tourism on tourism village. This study used qualitative and quantitative approaches by measuring community perception and their roles on community based tourism. Information was gathered by focus group discussion FGD , dissemination of questionnaires, and in dept interview. The relationship between community role and community based tourism in tourism village was analyzed using community perception data from questionnaire results through structural equation modeling SEM process. The results showed that community participation affects community empowerment which determine the success of community based tourism in Kenep creative tourism village, while community attitude does not affect community empowerment.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T47257
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dionisius Widijanto
Abstrak :
ABSTRAK
Kebijakan menambah kapasitas jalan untuk mendukung pengembangan jaringan angkutan umum massal dan meningkatkan layanan angkutan umum yang ada merupakan pilihan solusi mengurai kemacetan yang optimal. Hingga saat ini, prioritas penanganan sistem jaringan jalan cenderung hanya mempertimbangkan nilai manfaat ekonomi yang diterima pengguna jalan dibandingkan dengan biaya pembangunan dan pemeliharaan. Pembangunan dan pengoperasian jalan juga berdampak terhadap lingkungan di sekitarnya, yang jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan kerugian yang bakal ditanggung pemukim di sekitar jalan dan generasi penerus. Kesan keberpihakan dalam kebijakan tersebut dapat menunda hingga batal terwujudnya jaringan jalan sebagai bentuk penolakan yang kuat oleh pihak yang paling dirugikan.

Kajian dilaksanakan terhadap program kerja hasil perencanaan proyek pembangunan jalan layang non tol (program JLNT) pemerintah provinsi DKI Jakarta. Penelitian dilakukan dengan cara pendekatan persepsi para pemangku kepentingan (Pengguna jalan, Pemerintah dan Pemukim di sekitar jalan) untuk mempertimbangkan sejumlah kriteria penilaian dominan terpilih. Kriteria tersebut adalah waktu tempuh, biaya perjalanan, tingkat kemacetan,keselamatan, kelayakan ekonomi, besaran investasi dan pemeliharaan, polusi udara, polusi suara dan ketersediaan lahan. Persepsi atas kriteria mana yang paling prioritas hingga yang paling kurang penting diperoleh melalui wawancara dan pengisian kuesioner yang dianalisis dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP).

Tujuan kajian ini adalah diperolehnya suatu model yang menggambarkan kondisi saling bertukar diantara para pemangku kepentingan dalam melakukan penilaian skala prioritas dan pemeringkatan sejumlah alternatif yang diajukan. Penurunan tingkat kemacetan merupakan prioritas utama yang dipertimbangkan dengan bobot penilaian 21%. Selanjutnya adalah penghematan waktu tempuh sebesar 15%, tingkat kelayakan ekonomi sebesar 12%, biaya investasi dan pemeliharaan sebesar 12%, peningkatan keselamatan sebesar 10%, penghematan biaya perjalanan dan pengurangan polusi udara masing-masing sebesar 9%. Kriteria minimalisnya pembebasan lahan dan pengurangan polusi suara sebagai target pertimbangan yang bobot pengaruhnya terendah masing-masingsebesar 6%. Penerapan model pengambilan keputusan ini diharapkan dapat saling melengkapi kajian kelayakan teknis, sosial ekonomi dan finansial yang ada. Hasilnya sebagai dasar kebijakan pembangunan infrastruktur jalan dalam upaya mitigasi dampak sedini mungkin dan pemberian fasilitas dan pelayanan kepada peran masyarakat dalam penyelenggaraan jalan.
2012
T31072
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Alam Nugraheni
Abstrak :
Dampak keterbatasan pelayanan kesehatan akibat pandemi Covid-19 membuat Pemerintah Kota Semarang menginisiasi Program Kampung Siaga Candi Hebat (KSCH) sebagai pendekatan terpadu untuk membangun ketahanan, meminimalkan biaya, serta meningkatkan partisipasi masyarakat. Adapun, masyarakat diorganisasikan untuk dapat membantu sesama sebagai langkah penanggulangan Covid-19 di tingkat terendah. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan masyarakat Kecamatan Semarang Utara pada aspek Kesehatan Program KSCH melalui mekanisme co-production sekaligus menjadi keterbaruan literatur co-production pandemi Covid-19 di Indonesia. Penelitian ini menggunakan paradigma post positivist dengan tujuan deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan dua aktor pemerintah, lima aparat pemerintah, dua elemen masyarakat, serta tiga masyarakat penerima manfaat. Studi kepustakaan dengan dokumen Dinas Kesehatan Kota Semarang, Laporan Kinerja Relawan Program KSCH, dan sumber artikel berita. Teknik analisis data yang digunakan adalah illustrative method. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam co-production Program KSCH, pemerintah berperan sebagai fasilitator dan inisator, sedangkan masyarakat Semarang Utara secara sukarela telah beperan dalam seluruh proses co-production, yaitu: co-commissioning, co-design, co-delivery, dan co-assesment. Adapun, penyelenggaraan aspek kesehatan Program KSCH terbukti memberikan manfaat baik masyarakat maupun pemerintah. Untuk itu, peran dari pemerintah dan masyarakat dalam co- production aspek kesehatan Program KSCH mampu mengurangi dampak dari pandemi Covid- 19 di Semarang Utara......The impact of limited health services due to the Covid-19 pandemic has prompted the Semarang City Government to initiate the Kampung Siaga Candi Hebat (KSCH) Program as an integrated approach to build resilience, minimize costs, and increase community participation. Meanwhile, the community is organized to be able to help others as a step to overcome Covid-19 at the lowest level. Therefore, this study aims to analyze the role of the North Semarang District community in the Health aspect of the KSCH Program through a co- production mechanism as well as being an update of the Covid-19 pandemic co-production literature in Indonesia. This study uses a post-positivist paradigm with descriptive purposes. The data collection technique is through in-depth interviews with two government actors, five government officials, two community elements, and three beneficiary communities. Literature study with documents from the Semarang City Health Service, KSCH Program Volunteer Performance Reports, and news article sources. The data analysis technique used is the illustrative method. The results of this study indicate that in the co-production of the KSCH Program, the government acts as a facilitator and initiator, while the people of North Semarang voluntarily have a role in the entire co-production process, namely: co-commissioning, co- design, co-delivery, and co-assessment. Meanwhile, the implementation of the health aspect of the KSCH Program has been proven to provide benefits to both the community and the government. For this reason, the role of the government and the community in the co- production of the health aspect of the KSCH Program is able to reduce the impact of the Covid- 19 pandemic in North Semarang.
Depok: Fakultas Ilmu Admnistrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library