Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Auwjong, Peng Koen
Djakarta Keng Po 1957
940.542 AUW p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Auwjong, Peng Koen
Jakarta: Kompas, 2001
940.542 6 OJO p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Rustam
Abstrak :
ABSTRAK
Bangsa Indonesia harus ikut memperhatikan perkembangan situasi yang terjadi di Asia Pasifik, karena kondisi geografisnya yang penting. Dalam hal ini ialah perkembangan Pasukan Bela Diri Jepang (Jieitai) serta masalah-masalah yang dihadapinya. Tujuan penulisan adalah untuk mempelajari Jieitai dan untuk menyatakan bahwa Jepang masih memerlukan kekuatan militer untuk melindungi segala kepentingannya...
1986
S13613
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: Patma, 1984
378.195 98 MAH
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hamzah Ali Baswedan
Abstrak :
Perubahan keadaan Perang Pasifik bagi Jepang menjadi pihak yang bertahan pada tahun 1943 memaksa Jepang untuk mendirikan pertahanan di wilayah-wilayah yang telah dikuasainya untuk mencegah serangan-serangan tidak terduga dari Sekutu. Salah satu pertahanan tersebut dibuat di kawasan pantai selatan Yogyakarta yang terdiri dari 20 bangunan pertahanan. Bentuk dan pola penempatan bangunan ini tentunya berkaitan dengan strategi Jepang dalam mempertahankan kawasan pantai selatan Yogyakarta dalam Perang Pasifik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk dan pola persebaran bangunan pertahanan dalam kaitannya dengan strategi pertahanan Jepang. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode observasi lapangan yang didukung dengan studi pustaka. Hasil analisis morfologi dan kontekstual KOCOA menunjukan bahwa bangunan pertahanan di kawasan pantai selatan Yogyakarta terdiri dari tiga tipe bangunan pertahanan dengan pola mengelompok dan acak serta penempatan yang menunjukan jika bangunan-bangunan tersebut dibuat untuk saling mendukung satu sama lain sambil memanfaatkan keadaan geografis dengan maksimal dalam upaya Jepang untuk mempertahankan kawasan pantai selatan Yogyakarta. ......The changing conditions of the Pacific War for Japanese Empire to defensive action in 1943 forced the Japanenese to establish a series of fortifications in the territories it had controlled to prevent surprise attacks from the Allies. One of these was built in the southern coastal of Yogyakarta which consisted of 20 fortifications structures. The shape and placement pattern of these structures are related to the Japanese strategy in defending the southern coastal area of Yogyakarta during the Pacific War. This study aims to determine the shape and distribution  pattern of the Japanese fortifications structures. This article used field observation method supported by literature study. The results of the morphological analysis and contextual analysis of KOCOA show that the fortifications in the south coast of Yogyakarta consist of three types of structures with clustered and random placements patterns indicating that these structures were built to support each other while making the maximum use of geographical conditions of the southern coastal region of Yogyakarta.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Juliningsih
Abstrak :
Skripsi ini membahas : Perang pasifik terjadi karena perbedaan kepentingan ekonomi di Asia, bagi Amerika dan Jepang. Amerika Serikat dan negara-negara yang bergabung dalam front ABCD memiliki daerah jajahan di Asia, merasa terancam dengan datangnya Jepang ke Asia. Tahun 1942, Jepang telah menduduki seluruh daerah Asia Tenggara. Tahun 1943, Amerika Serikat dengan negara-negara sekutu mulai menyerang Jepang satu persatu daerah Asia Tenggara direbut kembali oleh sekutu untuk membuat Jepang menyerah, pusat-pusat industri Jepang seperti Tokyo, Nagoya, Osaka di bom. tetapi Jepang juga tidak menyerah. Untuk mengatasi hal ini, dilakukan hal lain yang bukan hanya sekedar pemboman biasa, melainkan menggunakan bom atom yang punya daya hancur yang dasyat dan efek radiasi radio aktif yang berbahaya bagi kehidupan. 6 Agustus 1945, Hiroshima dijatuhi bom atom pertama, dengan ukuran berat 4 ton, panjang 3 meter, dan diameter 0,7 meter. Tetapi Jepang juga belum menyerah, hingga dijatuhkan bom atom kedua di Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945, dengan ukuran berat 4,5 ton panjang 3,5 meter dan diameter 1,5 meter. Di Hirosima, dari jumlah bangunan 76.327 buah, rusak 91,9 % tersisa 6.180 bangunan (0,9 %). Sementara di Nagasaki jumlah bangunan yang rusak sekitar 70 %. Di Hirosima kerusakan ditemukan sampai radius 5 km dari Hypocenter dan di Nagasaki 4 km dari Hypocenter
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S13671
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover