Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arinta Dwi Komala
"Delirium yang terjadi di ICU dapat berdampak pada peningkatan angka morbiditas, penurunan fungsi tubuh, dan peningkatan masa rawat inap pasien di ICU. Perawat sebagai tenaga kesehatan perlu memiliki pengetahuan yang memadai terkait delirium di ICU. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan perawat intensif terhadap Delirium di ICU. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada 70 perawat intensif di RSUP Dr. M. Djamil Padang berdasarkan teknik pemilihan total sampling. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berpengetahuan tinggi 76%. Analisis chi square karakteristik perawat yang meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, masa kerja dan pelatihan ICU menunjukkan hasil yang tidak signifikan dengan pengetahuan perawat intensif tentang Delirium di ICU dengan p value > 0,05. Hasil penelitian ini merekomendasikan untuk tetap meningkatkan dan mempertahankan pengetahuan perawat terhadap Delirium di ICU agar terciptanya asuhan keperawatan yang baik.

Delirium that occurs in ICU can impact the increase of morbidity rate, decreased body function, and increase of patient’s hospitalization period in ICU. Nurse, as a health workers, requires to have adequate knowledge related to delirium in ICU. Therefore, this study aims to find out factors relate to knowledge level of intensive nurses to delirium in ICU. This study was descriptive quantitative with a cross-sectional approach. This study was conducted on 70 intensive nurses in RSUP Dr. M. Djamil Padang according to the total sampling technique. The results of the study show that the respondents have high knowledge 76%. Chi-Square analysis characteristic of nurse including age, gender, educational level, years of service shows there is no significant relationship to knowledge level of intensive nurses to ICU delirium with p value > 0,05. The results of the study recommend constantly improving and maintaining the knowledge of nurses to ICU delirium so that good nursing care can be created"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Metalita
"Kurangnya minat menjadi perawat intensif akan berdampak terhadap tidak terpenuhinya kebutuhan tenaga perawat di unit intensif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi minat menjadi perawat intensif. Desain penelitian yang menggunakan pendekatan cross sectional ini melibatkan 188 perawat di satu rumah sakit umum daerah di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Sampel dipilih dengan teknik proportional sampling. Hasil penelitian didapatkan efikasi diri, penghargaan, unit kerja, usia, dukungan keluarga dan dukungan atasan (p=<0,001), masa kerja (p=0,005), jenis kelamin (p=0,002), level jenjang karir (p=0,004) dan pengalaman pelatihan (p=0,003) berhubungan dengan minat menjadi perawat intensif, sedangkan pengetahuan dan tingkat pendidikan tidak berhubungan. Hasil analisis regresi linear berganda mendapatkan bahwa faktor yang paling mempengaruhi minat menjadi perawat intensif adalah efikasi diri diikuti penghargaan, unit kerja dan jenis kelamin, keempat faktor tersebut berkontribusi sebesar 57,4% dalam mempengaruhi minat menjadi perawat intensif. Hasil penelitian ini juga mendapatkan, dalam rentang 0-100, efikasi diri dan minat menjadi perawat intensif masih kurang dengan nilai berturut-turut 69 dan 61. Perawat juga menilai penghargaan yang didapatkan memiliki nilai 70. Rekomendasi penelitian ini yaitu pihak manajemen keperawatan RS perlu membuat program untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan perawat yang dapat meningkatkan efikasi diri agar berminat menjadi perawat intensif, juga pemberian reward serta pengembangan kompetensi dan softskill perawat terutama terkait perawatan intensif.

Lack of interest becoming intensive nurse will have an impact to not fulfilled of the requirements nurses in intensive care unit. The study aims to identify factors that influence interest becoming intensive nurse. The study design, which uses a cross sectional approach, involved 188 nurses at an area public hospital in Banjarbaru City, South Kalimantan. The sample is selected by proportional sampling technique. The results of the study found self-efficacy, rewards, work units, age, family support and supervisor support (p=<0,001), working period (p=0.005), gender (p=0.002), career level (p=0.004) and training experience (p=0.003) related to interest becoming intensive nurse, while knowledge and education levels were unrelated. The results of multiple linear regression analysis found the most determinant factor of interest becoming intensive nurse were self-efficacy followed by rewards, work units and gender, these four factors contributed 57.4% in influencing interest in being an intensive nurse. The results of this study also found that, in the range 0-100, self-efficacy and interest becoming intensive nurse still less with skor only 69 and 61, respectively. Nurses also rated the award they received was worth 70. The recommendation of this study is that the hospital nursing management needs to make a program to improve the abilities and skills of nurses that can increase self-efficacy so that they are interested in becoming intensive nurses, as well as providing rewards and developing competence and soft skills for nurses, especially those related to intensive care. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Rahmawati
"Latar belakang: Syok septik merupakan kondisi klinis umum yang terkait dengan tingkat kematian yang tinggi diantara pasien sakit kritis. Pasien syok sangat memerlukan pemantauan ketat terhadap tanda-tanda klinis serta status hemodinamik dan status intravaskuler. Perawat intensif memiliki peran penting untuk pengenalan dini sepsis dan identifikasi perburukan, sehingga perawat intensif perlu memiliki pengetahuan dan sikap yang baik dalam penanganan syok septik. Tujuan penelitian: menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap perawat intensif dalam penanganan pasien syok septik di Intensive Care Unit RS Grup X Jakarta. Desain penelitian menggunakan deskriptif analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional, analisis penelitian dengan uji Fisher Exact pada 110 responden perawat intensif dilakukan di 3 RS pada Grup X Jakarta. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Kesimpulan: ada hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan dengan sikap perawat intensif dalam penanganan pasien syok septik di RS Grup X Jakarta (p-value 0.044 < α= 0.05). Rekomendasi: Pengetahuan perawat dalam mengidentifikasi dan melakukan tatalaksana syok septik, serta skrining pencegahan syok septik (qSOFA dan SOFA) harus ditingkatkan dalam bentuk peningkatan pengetahuan terstruktur.

Septic shock is common clinical condition associated with high mortality rate among critically ill patients. Septic shock patient should be closed monitoring of clinical signs and hemodynamic also intravascular status. Intensive nurses have an important role for early identify and prevent septic shock. So, critical nurses have to good knowledge and attitudes in management of septic shock. Aim: this study was to analyze the correlation knowledge level and nurse’s attitude of septic shock management in intensive care unit at Group X Hospital Jakarta. Study Design: descriptive analytic correlation with a cross-sectional using Fisher Exact test on 110 intensive nurse respondents at 3 Hospital of Group X Jakarta. Conclusion: there is a significant correlation between the level of knowledge and attitude intensive nurses in management of septic shock patients at Group X Hospital Jakarta (p < α = 0.05). Recommendation: Knowledge nurses to identify and management septic shock, screening to prevent septic shock (q-SOFA and SOFA) must be improved with knowledge structured improvement."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library