Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aristo Purboadji
"Krisis rupiah di tahun 1997-1999 adalah gejolak besar bagi ekonomi Indonesia dimana pertumbuhan ekonomi anjlok, sistem perbankan lumpuh, diikuti dengan konsekuensi sosial dan politik yang pahit. Diyakini jika otoritas moneter daan pembuat kebijakan lainnya dapat mengantisipasi krisis tersebut, segala konsekuensi yang tidak diinginkan tersebut dapat dikurangi dan mungkin dihindari.
Sistem pendeteksian dini untuk krisis rupiah diharapkan dapat memberi waktu para pembuat kebijakan untuk mengantisipasi datangnya krisis. Namun salah satu faktor sukses yang kritikal dalam pembentukan sistem tersebut adalah seleksi indikator.
Penelitian ini menerapkan Indication & Warning Intelligence (I&W)untuk sistem pendeteksian dini krisis rupiah dengan produk akhir berupa set indikator yang dianggap efektif memprediksi krisis rupiah. Dengan I&W diseleksi lima indikator, yang selanjutnya diuji keefektifannya dengan metode regresi logit, yang menyatakan bahwa terdapat tiga indikator yang dapat memprediksi krisis rupiah secara signifikan yang adalah: 1) Real Effective Exchange Rate, 2) Deposit Money Bank?s Foreign Asset Growth, dan 3) Inflasi.

Currency crisis in Indonesia that took place in 1997-1999 was a major shock to the economy which plunge the growth, collapse the banking system with its bitter social and political consequences. It is acknowledged that if the monetary authority could anticipate such shock, the result would not be as devastating, it could be far lessen, and hopefully avoided.
Early warning system for currency crisis is crucial for policy makers to anticipate the coming crisis with enough preparation. One of the most important factor in framing that system is indicators selection.
This research apply Indication & Warning Intelligence (I&W) to early warning system of rupiah crisis with indicator set as its end product. With I&W five indicators are selected, which underwent further significance test with logistic regression method. This method results in three indicators being the most effective in predicting rupiah crisis, namely: 1) Real Effective Exchange Rate, 2) Deposit Money Bank?s Foreign Asset Growth, and 3) Inflation.
"
Jakarta: Program PascaSarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Prakasa Kasma
"ABSTRAK
Tesis ini membahas bagaimana penanganan jaringan telekomunikasi di Indonesia
dalam menghadapai ancaman ? ancaman yang ada terutama dalam masa
implentasi Perpres No. 96 Tahun 2014 tentang Rencana Pitalebar Indonesia 2014-
2019. Seperti diketahui Sektor telekomunikasi di Indonesia adalah salah satu
sektor penyumbang dengan 2 digit angka pada Produk Domestik Bruto. Oleh
karena itu tidak terelakan lagi bila dengan peningkatan pada sektor
telekomunikasi maka akan memberikan dampak yang positif pada Perekonomian
Nasional. Penelitian ini menggunakan metode Perencanaan Skenario dengan
menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Oppotunity dan Threat) dan
analisis PEST (Politic, Economy, Social dan Technology) yang data ? datanya
didapatkan melalui pendekatan kualitatif dengan mewawancarai para pemangku
kepentingan (stakeholder) yang terlibat dalam penanganan jaringan
telekomunikasi di Indonesia . Selain itu untuk menghindari dari terkenanya
pendadakan strategis maka digunakan pula metode manajemen resiko dan sistem
peringatan dini. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam perencanaan skenario
dihasilkan 2 buah fokus utama yang harus diperhatikan yaitu pemanfaatan
teknologi yang baik dan adanya peraturan yang fleksibel (dapat beradaptasi
dengan perkembangan teknologi). Dengan begitu jaringan telekomunikasi
Indonesia dapat dimanfaatkan dengan optimal dan akan berdampak dengan
tumbuhnya Perekonomian Nasional namun tetap harus diperhatikan keamanan
sibernya agar terhindar dari pencurian serta kebocoran data dan informasi
penting

ABSTRACT
This thesis discusses how to handle telecommunication network in Indonesia to
face existing threats especially during implentation of Presidental Regulation
Number 96 of 2014 on Indonesia Broadband Plan 2014-2019. As is known, in
Indonesia, telecommunication sectors contributes above 10% in Gross Domestic
Product. Therefore, it?s not inevitable that the increasing in the
telecommunications sector will also have a positive impact on the National
Economy. This research uses Scenario Planning with SWOT analysis (Strength,
Weakness, opportunity and Threat) and PEST analysis (Politics, Economy, Social
and Technology). The data that is used in this research is obtained through a
qualitative approach by interviewing stakeholders that involved in handling
Indonesia telecommunication network. Risk management method and early
warning systems is also being used in order to avoid strategic impromptu. The
results showed that, in the planning scenarios, two critical uncertainty that should
be noted are generated. Those critical uncertainty are the use of technology and
regulations that can adapt to technological developments. With that, Indonesian
telecommunications network can be utilized optimally and will impact to the
National economy growth, but ciber security still should be considered to avoid
the theft and leakage of critical data and information;"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library