Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dinda Asriani
"Tuntutan masyarakat akan peningkatan kinerja, profesionalisme birokrasi, Good Government menjadi langkah awal Departemen Keuangan dalam melakukan perubahan. Untuk merealisasikan perubahan tersebut, Departemen Keuangan dijadikan pilot project oleh pemerintah Indonesia untuk melakukan reformasi biokrasi. Salah satu program reformasi yang cukup fundamental yaitu optimalisasi kinerja organisasi, Menteri keuangan menetapkan penerapan manajemen perencanaan dan pengukuran capaian kinerja dengan menggunakan Balance Scorecard. Untuk melakukan perubahan di DJKN bukanlah suatu yang mudah, jika perubahan tidak dapat dikelola dengan baik, maka akan berpotensi mengakibatkan resistansi dan kegagalan dalam perubahan yang dijalankan. Perubahan akan berjalan lebih efisien apabila didukung warga organisasi bahwa mereka siap untuk menerima perubahan tersebut.

Public demand for performance improvement, professionalism of the bureaucracy, and good government was the first step to make hanges in The Ministry of Finance. To realize these changes, the Ministry of Finance has pointed by Indonesian government as a pilot project to bureaucratic reformation. One of the fundamental reform programs is to optimize performance of the organization, Minister of Finance decided to use Balanced Scorecard for measuring its performance management system. Making change happen in DJKN was not easy job to do, if they couldn?t manage well the change, it will potentially lead to resistance and failure when implement the change. Changes will run more efficiently if people supported the organization that they are ready to accept the changes."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26591
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Haneberg, Lisa
"Contents :
- Just-in-time coaching
- Establish coaching relationships
- Recognize coaching opportunities
- Assess interest and coachability
- Create a coaching dialogue
- References & resources
- Job aid: coaching questions "
Alexandria, Virginia: American Society for Training & Development, 2006
e20441163
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Solomon, Cynthia
"There are a number of performance management models available to help organizations achieve their desired level of performance. This Infoline will help you understand the general concepts behind these different models, identify the organizational domains you wish to improve, and select the right performance management model for your organization."
Alexandria, VA: American Management Association, 2009
e20441855
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Muhimatul Munawaroh
"Pelayanan kesehatan orang terduga TB merupakan salah satu standar pelayanan minimal (SPM) bidang Kesehatan yang harus dipenuhi oleh pemerintah Kab/Kota. Puskesmas merupakan unit terdepan dalam pencapaian target kinerja SPM bidang Kesehatan. Capaian SPM TB di kota Depok tahun 2021 baru mencapai 36,17 % dan menjadi capaian terendah kedua dari 12 SPM bidang Kesehatan Kota Depok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis secara mendalam aspek struktur, aspek proses peningkatan mutu dan kinerja  dengan pendekatan PDSA (Plan-do-study-act) serta output dalam upaya peningkatan capaian pelayanan kesehatan orang terduga TB di Puskesmas Kota Depok Tahun 2022. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan desain studi kasus melalui wawancara mendalam kepada 31 informan, observasi lapangan dan telusur dokumen. Hasil penelitian, belum semua Puskesmas menetapkan Tim TB Dots, kurangnya tenaga yang terlatih,sarana-prasarana belum semua  sesuai standar, bahan-obat belum memadai, penggunaan teknologi informasi belum optimal, komitmen pimpinan dan staf masih kurang. Pada faktor proses, kegiatan upaya peningkatan capaian SPM TB pada tahapan study belum semua Puskesmas melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian SPM TB.Pada output; terjadi peningkatan capaian  pelayanan orang terduga TB pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2021, namun belum semua Puskesmas dapat mencapai target  SPM TB yang ditetapkan.  Kesimpulan: faktor struktur dan proses peningkatan mutu dan kinerja yang dilakukan berpengaruh terhadap keberhasilan dalam pencapaian SPM TB di Puskesmas.

The health service for people suspected of having TB is one of the minimum service standards (MSS) in the health sector that must be met by the district/city government. The Public Health Center is the leading unit in achieving the MSS performance targets in the health sector. TB MSS achievement in Depok city in 2021 only reached 36.17% and became the second lowest achievement of the 12 MSS in Depok City Health. The aim of this study was to analyze in depth aspects of the structure, aspects of the quality and performance improvement process using the PDSA (Plan-do-study-act) approach as well as outputs in an effort to increase the achievement of health services for people suspected of having TB at the Depok City Health Center in 2022. This research used a qualitative approach using a case study design through in-depth interviews with 31 informants, field observations and document searches. The results of the study, not all Public Health Centers have established TB Dots Teams, lack of trained personnel, not all facilities are up to standard, medicinal materials are not adequate, use of information technology is not optimal, leadership and staff commitment is still lacking. In terms of process factors, not all Public Health Centers have conducted monitoring and evaluation of TB MSS achievements at the study stage. On output; there has been an increase in the achievement of services for people suspected of having TB in 2022 compared to 2021, but not all Public Health Centers have reached the set TB MSS target. Conclusion: structural factors and quality and performance improvement processes carried out influence success in achieving TB MSS at the Public Health Centers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gayeski, Diane
""Wireless technologies are changing the nature of organizational training, performance management, and collaboration. From smart cell phones and PDAs to webpads and wearable devices, one-time curiosities are now indispensable business tools. Featuring case studies and interviews, Learning Unplugged shows how to implement these technologies, and shows how applications can be adapted for use in different environments and situations."
New York: [American Management Association, ], 2002
e20438122
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Krisna Yuanitasari
"Olahraga berperan sebagai national character building suatu bangsa, sarana strategis untuk membangun kepercayaan diri, identitas bangsa, dan kebanggaan nasional. Sebagai alat pemersatu bangsa, sayangnya olahraga belum menjadi prioritas pemerintah. Hal ini ditandai dengan makin menurunnya prestasi olahraga nasional. Penurunan prestasi ini juga terjadi pada cabang olahraga bulutangkis, terlebih pada sektor putri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlu adanya strategi-strategi khusus yang harus diambil oleh SKO Ragunan guna meningkatkan prestasi atlet perempuan bulutangkis. Strategi tersebut antara lain: menghidupkan pendidikan jasmani di sekolah, koordinasi dengan Dinas Olahraga di kota dan/atau kabupaten, kerjasama dengan pihak swasta untuk mendukung fasilitas latihan dan kebutuhan atlet, penataran, pelatihan, dan standarisasi untuk pelatih, pemberian penghargaan untuk setiap atlet berprestasi, pengiriman atlet ke kompetisi secara teratur, pembangunan PPLM khusus cabang olahraga bulutangkis, promosi bakat atlet bulutangkis SKO Ragunan, serta penerapan Iptek olahraga.

Sports has a role as national character building of a nation, build self confidence, national identity, and national pride. As a unifying tool of the nation, unfortunately sports have not become a government priority. This is marked by the declining achievement of national sport. The decrease in this achievement also occurs in badminton sport, especially in the women 39 s sector. The results of this study indicate that the need for special strategies that must be taken by SKO Ragunan in order to improve the performance of female athletes badminton. These strategies include enabling physical education in schools, coordinating with the Sports Department in cities and or districts, collaborating with private parties to support training facilities and athlete needs, upgrading, training, and standardization for trainers, awarding awards for every outstanding athlete, sending athletes to the competition on a regular basis, the construction of PPLM special badminton sports, promotion talent badminton athletes of SKO Ragunan, and application of sports science and technology.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
RM. Avil Ardendo Suryo Nuswanto
"Business coaching dilakukan untuk membantu UKM Bengkel ProQ dalam mencapai sasarannya, yakni pencapaian laba bersih tahunan sebesar Rp.1 miliar pada akhir tahun 2017, serta pembukaan cabang di kota selain Jakarta dan Bandung. Untuk mendukung pencapaian sasaran tersebut, penulis menetapkan dua tujuan untuk karya akhir ini yang didasari pada permasalahan yang ditemukan dari dua gejala pada aspek akuntansi dan keuangan yang mengemuka, yakni untuk meningkatkan kinerja fungsi akuntansi, dan meningkatkan kinerja manajemen kas. Metode business coaching yang diimplementasikan dimulai dari kick-off meeting, pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan pengambilan data sampel, analisis masalah menggunakan fishbone diagram, pemecahan masalah dan rekomendasi, hingga rencana implementasi. Hasil karya akhir adalah disusunnya daftar tugas dan KPI (Key Performance Indicator) staf admin keuangan, perapihan bagan akun, penyusunan panduan penggunaan program Accurate, penyertaan fungsi penganggaran keuangan ke dalam daftar tugas dan KPI staf admin keuangan, serta penyusunan prosedur penarikan uang. Kesimpulan dari upaya peningkatan kinerja fungsi akuntansi adalah penyusunan daftar tugas dan KPI kurang efektif dalam mengurangi beban kerja staf admin keuangan karena belum adanya perubahan alur proses kerja atas tugas pendukung personil termaksud. Pada upaya peningkatan kinerja manajemen kas, fungsi penganggaran keuangan belum dijalankan oleh personil terkait karena kurangnya pengawasan implementasi fungsi termaksud oleh atasannya.

The business coaching process was done to help ProQ Workshop in achieving its objective of annual net income of Rp.1.000.000.000,00 at the end of 2017 and the opening of new branches outside Jakarta and Bandung. To support the achievement, two objectives were set for this final assignment based on the problems found, which are to improve accounting performance and cash management. The business coaching method started with kick-off meeting, data gathering via in-depth interview, observation, data sampling, problem analysis using fishbone diagram, problem solving and recommendation, and implementation plan. The outcomes are the creation of task list and KPI (key performance indicator) of finance administration staff, reorganization of its chart of accounts, creation of accurate program operating manual, financial budgeting function addition to the task list and KPI, and creation of money withdrawal procedure. The conclusion in accounting performance improvement is that the created task list and KPI were proven ineffective in decreasing the staff’s workload as it was not followed by changes in work flow of what was deemed as supporting task of the staff. In cash management improvement, financial budgeting function was not implemented due to the lack in the function implementation’s monitoring by the staff’s supervising officer."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Arianto Budi Nugroho
"Perbaikan program insentif ditawarkan kepada PT XYZ untuk membantu pencapaian profitabilitas yang tinggi melalui model PIBI (Performance Improvement By Incentives) dan Tangible Incentives sehingga workforce performance dapat ditingkatkan. Fakta yang berhasil dihimpun melalui wawancara dan diskusi terfokus berkaitan dengan target dan realisasi kerja karyawan. (Tim SITAC) sudah maksimal dan cukup tinggi nilainya. Penulis berpendapat bahwa PT XYZ perlu memperbaik.i sistem insentif yang selama ini berlaku dengan sistem insentif yang baru untuk mengantisipasi masalah penurunan kinerja dan team member retention yang jika dibiarkan akan merugikan perusahaan.
Penulis merekomendasikan PIBI model untuk memecahkan masalah PT XYZ berkaitan dengan menurunnya motivasi kerja Tim SITAC dan sehagai program insentifnya adalah Quota dan Piece Rate System dimana karyawan mendapatkan imbalan berdasarkan kinerja yang mencapai target atau bahkan melebihinya. Manfaat yang diperoleh dengan menggunakan PIBI model antara lain akan sangat membantu PT XYZ dalam menganalisis area kepentingan dan relevansi berkaitan dengan menurunnya kinerja Tim SITAC melalui serangkaian langkah-langkah panting yang sistematik dan sistemik.
Penerapan Performance Management System yang berkesinambungan dapat dijadikan action plan selanjutnya bagi PT XYZ, yang akan secara jelas menunjukkan bahwa perusahaan menghargai kinerja karyawan secara adil melalui analisis valuable performance dan cost behavior. PIBI model pada dasarnya dapat diterapkan pada perasahaan-perusahaan yang bidang kerjanya dapat diukur dan dianalisis secara tangible. Model ini sangat cocok bagi perusahaan yang bergantung pada faktor manusia sebagai aset utama dan alat saing. Penerapan program ini akan berhasil jika perusahaan sungguh-sungguh memahami konsep Human Capital yang sangat memperhatikan aspek Sumber Daya Manusia sebagai modal yang bernilai. Untuk menunjang program ini perusahaan seharusnya berbasis pada knowledge dan kompetensi serta mempertegas falsafah mengenai SDMnya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18077
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simandjuntak, Rohana Dumaria
"Penulisan karya akhir ini mengulas tentang pelatihan produk Reksa Dana Mandiri Investa pada saat terjadi redemption besar-besaran sejak Februari sampai dengan Juli 2005 dan pembelajaran apa yang dapat diambil dari kasus redemption ini. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan masukan kepada pihak manajemen Bank mandiri mengenai upaya-upaya yang dapat dilakukan apabila hal yang sama terjadi di masa yang akan datang.
Melalui penrlitian ini terdapat 2 (dua) pokok masalah yang dibahas yaitu (1) koordinasi dalam kegiatan pernasaran Reksa Dana Mandiri Investa dan (2) proses pelatihan produk Ref:sa Dana Mandiri Investa.
Dalam kasus redemption Reksa Dana Mandiri Investa ini, yang terjadi adalah kurangnya koordinasi antara pemilik produk yaitu dalam hal ini Invesment Product Department dengan ujung tombak pemasaran yaitu para frontliner di Cabang. Selain itu, juga tidak tersosialisasinya dengan baik produk terbaru yang telah dihasilkan sejak Oktober 2004 yaitu dalam hal ini 3 (tiga) jenis produk Reksa Dana lainnya yang terdiri dari Reksa Dana Pasar Lang, Reksa Dana Sahara dan Reksa Dana Campuran.
Proses pelatihan produk ini sangat panting karena berfungsi untuk memberikan informasi terkini tentang produk Reksa Dana yang ditawarkan oleh dank Mandiri. Apabila pelatihan ini berjalan baik, pada saat suku bunga SBI mulai merambat naik, para pemodal berdasarkan informasi dari frontliner bisa mengalihkan investasinya dari Reksa Dana Pendapatan Tetap ke jenis Reksa Dana lainnya sehingga kerugian dari para pemodal bisa diminimalisir dark redemption besar-besaran sebagaimana yang terjadi selama periode Februari sampai dengan April 2005 tersebut bisa diminimalisir."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18353
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ravi Shulthan Habibi
"Sistem tanya jawab merupakan salah satu tugas dalam domain natural language processing (NLP) yang sederhananya bertugas untuk menjawab pertanyaan sesuai konteks yang pengguna berikan ke sistem tanya jawab tersebut. Sistem tanya jawab berbahasa Indonesia sebenarnya sudah ada, namun masih memiliki performa yang terbilang kurang baik. Penelitian ini bereksperimen untuk mencoba meningkatkan performa dari sistem tanya jawab berbahasa Indonesia dengan memanfaatkan natural language inference (NLI). Eksperimen untuk meningkatkan sistem tanya jawab berbahasa Indonesia, penulis menggunakan dua metode, yaitu: intermediate-task transfer learning dan task recasting sebagai verifikator. Dengan metode intermediate-task transfer learning, performa sistem tanya jawab berbahasa Indonesia meningkat, hingga skor F1-nya naik sekitar 5.69 dibandingkan tanpa menggunakan pemanfaatan NLI sama sekali, dan berhasil mendapatkan skor F1 tertinggi sebesar 85.14, namun, peningkatan performa dengan metode intermediate-task transfer learning cenderung tidak signifikan, kecuali pada beberapa kasus khusus model tertentu. Sedangkan dengan metode task recasting sebagai verifikator dengan parameter tipe filtering dan tipe perubahan format kalimat, performa sistem tanya jawab berbahasa Indonesia cenderung menurun, penurunan performa ini bervariasi signifikansinya. Pada penelitian ini juga dilakukan analisis karakteristik pasangan konteks-pertanyaan-jawaban seperti apa yang bisa dijawab dengan lebih baik oleh sistem tanya jawab dengan memanfaatkan NLI, dan didapatkan kesimpulan bahwa: performa sistem tanya jawab meningkat dibandingkan hasil baseline-nya pada berbagai karakteristik, antara lain: pada tipe pertanyaan apa, dimana, kapan, siapa, bagaimana, dan lainnya; kemudian pada panjang konteks ≤ 100 dan 101 ≤ 150; lalu pada panjang pertanyaan ≤ 5 dan 6 ≤ 10; kemudian pada panjang jawaban golden truth ≤ 5 dan 6 ≤ 10; lalu pada keseluruhan answer type selain law dan time; terakhir pada reasoning type WM, SSR, dan MSR.

The question-answering system is one of the tasks within the domain of natural language processing (NLP) that, in simple terms, aims to answer questions based on the context provided by the user to the question-answering system. While there is an existing Indonesian question-answering system, its performance is considered somewhat inadequate. This research conducts experiments to improve the performance of the Indonesian question answering system by utilizing natural language inference (NLI). In order to enhance the Indonesian question-answering system, the author employs two methods: intermediate task transfer learning and task recasting as verifiers. Using the intermediate-task transfer learning method, the performance of the Indonesian question-answering system improves significantly, with an increase of approximately 5.69 in F1 score compared to not utilizing NLI at all, achieving the highest F1 score of 85.14. However, the performance improvement with the intermediate-task transfer learning method tends to be non-significant, except in certain specific cases and particular models. On the other hand, employing the task recasting method as a verifier with filtering parameter type and sentence format change type leads to a decline in the performance of the Indonesian question-answering system, with the significance of this performance decrease varying. Additionally, this research conducts an analysis on the characteristics of context-question-answer pairs that can be better answered by the question-answering system utilizing NLI. The findings conclude that the question-answering system’s performance improves compared to its baseline across various characteristics, including different question types such as what, where, when, who, how, and others. Furthermore, it improves with context lengths ≤ 100 and 101 ≤ 150, question lengths ≤ 5 and 6 ≤ 10, as well as answer lengths (golden truth) ≤ 5 and 6 ≤ 10. Additionally, it performs better in overall answer types excluding law and time, and lastly, in reasoning types WM, SSR, and MSR.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>