Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irma Octaviani
"ABSTRAK
Harga minyak yang berfluktuasi dirasakan kuat mempengaruhi perekonomian negara berkembang yang mengandalkan minyak sebagai sumber energi utama. Hal tersebut membuat informasi harga minyak menjadi penting dalam pertimbangan investor pasar modal. Penelitian ini kemudian ingin menguji apakah terdapat pengaruh berbeda dari pergerakan harga minyak terhadap imbal hasil saham Indonesia dengan memperhatikan sektor, lag, size, dan threshold effect. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum pergerakan harga minyak tidak berdampak signifikan pada imbal hasil saham namun memperlihatkan arah berbeda pada pengaruh pergerakan harga minyak terhadap imbal hasil tiap sektor. Untuk lag, penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat efek lag yang signifikan meskipun hanya terjadi pada beberapa perusahaan. Kemudian terkait size, terdapat pola unik dimana semakin besar size pengaruh pergerakan harga minyak terhadap imbal hasil menjadi negatif signifikan. Sedangkan treshold effect belum dapat dibuktikan terjadi karena variabel threshold turnover rate tidak memiliki dampak yang signifikan dalam memisahkan pengaruh pergerakan harga minyak terhadap imbal hasil.

ABSTRACT
Large fluctuation of oil price have a strong influence on emerging country economy that is depend on oil as their prior energy source. Thats why oil price information become important to investor. In this research, we examine whether growth oil price have a significant impact on stock return by examining sector, lag, size, and threshold effect. We find that in general, growth oil price have no significant impact on stock return but have a different sign of influence on each sector. There is no significant lag effect although we find it significant on some firm. Then, we find a unique tren that bigger the firm size, growth of oil price give more negative significant effect on return. Last, we find no threshold effect because the turnover rate as a threshold variable have no significant effect to divide the impact of growth oil price on return."
S47458
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendrico Alexander
"Dalam berinvestasi di Pasar Modal, fenomena yang sangat menarik untuk diamati adalah fluktuasi dari harga saham, baik harga saham individual, maupun harga saham secara keseluruhan yang dapat diamati pergerakannya melalui Index. Menurut teori-teori pada umumnya, fluktuasi harga saham dipengaruhi oleh berbagai faktor. Hal im dapat dilihat dari kondisi fundamental dari perusahaan, kondisi industri terkait, maupun kondisi makro yang relevan. Kesemuanya itu bermuara pada prospek bisnis suatu perusahaan. Apabila faktor-faktor tersebut dianggap memberikan prospek yang baik bagi bisnis dan perolehan keuntungan perusahaan, maka dampak faktor-faktor tersebut pada harga saham di pasar akan memberikan hasil yang positif. Harga saham akan naik. Apabila faktor-faktor tersebut dianggap memberikan prospek yang sebaliknya, maka harga saham akan turun. Harga Saham di pasar, berfluktuasi setiap saat dalam merespon berita/informasi yang muncul. Hal itu tentunya juga mempengaruhi pergerakan IHSG. Seringkali para analis saham tidak dapat menjelaskan mengapa harga suatu saham maupun level IHSG bisa mencapai suatu tingkat serendah atau setinggi level tertentu; sebagai respon dari suatu event/informasi/issue. Para analis menyebutkan bahwa hal tersebut adalah diakibatkan karena adanya sentimen pasar. Bila bisa mendongkrak harga saham ke atas, disebutkan bahwa event/informasi/issue tersebut memberikan sentimen positif pada pasar. Demikian pula sebaliknya. Berdasarkan kenyataan itu, dilakukanlah observasi untuk melihat apakah ada pola perilaku investor di BEJ dalam merespon suatu informasi atau berita yang beredar. Selain itu, penelitian ini juga ingin melihat seberapa besar suatu berita atau informasi mempengaruhi pergerakan level IHSG. Sepanjing periode observasi, dari bulan Juli 1997 hingga bulantJuni 2000, terdapat beberapa jenis berita yang beredar di BEJ dan dianggap mempengaruhi pergerakan harga saham, ditunjukkan dengan pergerakan level IHSG. Berita-berita itu adalah mengenai hal-hal yang berhubungan.dengan masalah politik dan ekonomi. Dalam observasi ini, dikelompokan 15 jenis berita yang berdasarkan data yang tersedia, frekuensi kemunculannya selama periode observasi cukup sering. Dari ke 15 jenis berita tersebut, terdapat 9 jenis berita yang direspon secara konsiten oleh para investor di BEJ. Konsistensi ini ditunjukan melalui adanya korelasi pergerakan level IHSG pada saat masing-masing jenis berita itu muncul di waktu-waktu yang berbeda, selama periode Juli 1997 hinggaJuni 2000. Respon yang konsisten dari investor di suatu bursa terhadap suatu berita yang sejenis yang muncul pada waktu yang berbeda-beda, menunjukkan adanya pola perilaku investor dalam menanggapi berita tersebut. Konsistensi perilaku investor ini juga memberi implikasi pada kadar efisiensi pasar di Bursa Efek Jakarta. Deangan adanya kemungkinan untuk mempredikasi perilaku investor dalam merespon berita, maka terbuka pula kemungkinan untuk melakukan prediksi pergerakan harga saham. Oleh karena masih ada kemungkinan untuk memprediksi pergerakan harga saham, maka dapat dikatakan bahwa tingkat efisiensi pasar di BEJ masih lemah, Ke 9 jenis berita tersebut adalah mengenai: pergantian Presiden, Kabinet, perubahan bunga FED, fluktuasi Yen, devaluasi Yuan, kejatuhan Rubel, fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, perubahan suku bunga SBI, perundingan RI-IMF. Selain melihat konsistensi pola pergerakan level IHSG sebagai respon investor atas tmmculnya suatu berita/informasi; dalam observasi ini juga dilakukan pengukuran perubahan level IHSG yang terjadi oleh ke 9 jenis berita tersebut, selama periode observasi."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T335
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khadijah Takbiradzani
"Investor mempunyai tujuan untuk mendapatkan keuntungan setiap melakukan investasi. Saham adalah salah satu instrumen investasi yang menawarkan tingkat keuntungan yang menarik. Di Indonesia, saham sudah menjadi salah satu instrumen investasi yang populer. Namun, walaupun saham mempunyai keuntungan yang tinggi, saham juga mempunyai risiko yang tinggi. Hal ini disebabkan karena harga saham fluktuatif dan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang rumit. Akibat dari harga saham yang fluktuatif, investor sulit untuk mendapatkan sebuah prediksi yang akurat. Jika investor dapat memprediksi pergerakan harga saham di masa depan, investor dapat membuat keputusan yang tepat untuk beli, jual, atau hold. Dalam skripsi ini digunakan tiga jenis data perusahaan berbeda yang tercatat di dalam Bursa Efek Indonesia dengan data historis dari tahun 2017 sampai 2018. Umumnya, investor menggunakan indikator teknikal untuk memprediksi pergerakan saham. Pada skripsi ini, sebanyak tujuh belas teknikal indikator digunakan dan indikator teknikal tersebut diproses ke dalam dua jenis pendekatan. Pendekatan pertama memanfaatkan nilai-nilai indikator teknikal dan pendekatan kedua menggunakan sifat-sifat tertentu dalam menggambarkan pergerakan saham. Dua jenis data tersebut dijadikan data input bagi model prediksi dengan menggunakan metode Fuzzy Kernel Robust C-Means yang mengkelompokkan data harga saham ke dalam dua kelas, yaitu naik atau turun. Pada skripsi ini digunakan sebanyak tiga jenis label kelas yang berbeda, yaitu label kelas berdasarkan harga harian penutupan saham, label kelas yang bergantung pada rata-rata harga mingguan penutupan saham, dan label kelas yang bergantung pada rata-rata keseluruhan harga penutupan saham.

Investors must achieve a goal to obtain benefit from every investment they made. Stock offers an interesting amount of benefit. In Indonesia, stock has becoming one of the most popular investment tools. Even though stock offers an interesting amount of benefit, stock is also have a high risk. The reason behind this is because stock movement has fluctuating nature and affected by complicated factors. Due to this situation, investors hardly obtain an accurate prediction. If investors could oversee the stock price movement, investors could make right decision whether to buy, sell, or hold. Three different companies stock price data listed in Bursa Efek Indonesia from 2017 to 2018 used in this undergraduate thesis. Investors usually use technical indicators to predict the stock price movement. In this undergraduate thesis, seventeen technical indicators are used and processed into two different approaches. The first approach use the values of technical indicators and the scond one utilizes certain criteria owned by each technical indicator in describing stock price movement. Both approaches are then used as input data for prediction model using the Fuzzy Kernel Robust C-Means method which classifies the stock price data into two classes, i.e. up and down. Three different class labels are used in this undergraduate thesis, i.e. day stock price movement class label, weekly average stock price movement class label, and whole average stock price movement class label.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library