Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Muhammad Fauzan
"Penelitian dilakukan di Kota Palu, Sulawesi Tengah, dimana pada wilayah ini telah terjadi gempa bumi yang berkekuatan 7.5 Mw pada 28 September 2018 yang mengakibatkan terjadinya pergerakan tanah di banyak titik sehingga perlu dilakukan pemetaan kerentanan pergerakan tanah untuk mengetahui lokasi-lokasi yang rentan akan terjadinya pergerakan tanah. Penelitian menggunakan dua metode yaitu metode Frequency Ratio dan Random Forest. Metode Frequency Ratio dapat mengidentifikasi kejadian tanah longsor di masa depan dengan menggunakan kondisi yang sama dengan kejadian tanah longsor di masa lalu sedangkan metode Random Forest merupakan algoritma pembelajaran mesin yang digunakan dalam penginderaan jauh serta bersifat non-parametrik. Penelitian menghasilkan dua jenis peta kerentanan dengan hasil yang hampir sama dimana wilayah Kinovaro, dan Banawa Selatan. Jika dikaitkan dengan titik-titik kejadian longsor dan parameter hal telah bersesuaian dimana wilayah dengan tingkat kerentanan paling tinggi banyak terjadi kejadian longsor dan juga wilayah ini memiliki tingkat kemiringan dan elevasi yang tinggi.
The research was conducted in Palu City, Central Sulawesi, where in this area there was an earthquake measuring 7.5 Mw on 28 September 2018 which resulted in ground movement at many points so it is necessary to map the vulnerability of ground movement to find out locations that are vulnerable to movement. soil. The study used two methods, namely the Frequency Ratio and Random Forest methods. The Frequency Ratio method can identify future landslide events using the same conditions as past landslides, while the Random Forest method is a machine learning algorithm used in remote sensing and is non-parametric. The study produced two types of vulnerability maps with almost the same results in the areas of Kinovaro and South Banawa. If it is associated with the points of landslide occurrence and the parameters of the event, it is appropriate where the area with the highest level of vulnerability has the most occurrences of landslides and also this area has a high level of slope and elevation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mochamad Hasan
"Bojonegoro dan sekitarnya memiliki satuan batuan termuda berupa endapan aluvial. Endapan aluvial tersebut terdiri atas lempung, lanau, pasir, dan kerikil. Endapan aluvial merupakan endapan yang kurang stabil sehingga rawan pergerakan tanah. Endapan ini tidak terkonsolidasi menjadi batuan padat. Dari sifatnya yang belum terkonsolidasi menjadi batuan padat inilah menyebabkan endapan aluvial menjadi tidak stabil. Endapan ini rawan sekali akan terjadinya pergerakan tanah. Pergerakan tanah dapat berupa pergeseran tanah atau pun likuifaksi. Likuifaksi dapat terjadi jika litologi endapan aluvial tersebut tersaturasi oleh air atau akuifer. Objek kedua yang diteliti adalah struktur patahan. Keberadaan patahan dangkal pada endapan aluvial ini dapat menambah potensi risiko terjadinya likuifaksi atau pergerakan tanah. Adanya patahan perlu menjadi perhatian apabila diperuntukan untuk pembangunan infrastruktur. Informasi tentang kedalaman batuan keras juga perlu diperhatikan untuk pembangunan infrastruktur. Batuan keras dapat dilihat dari nilai SPT dan jenis litologinya. Penelitian ini mengkorelasikan data geolistrik dan data pemboran untuk mengetahui nilai resistivitas dari litologi lempung, lanau, pasir, kerikil, batupasir, batugamping, batuan beku dan akuifer. Daerah penelitian memiliki endapan aluvial dengan ketebalan 10 – 45 m, serta teridentifikasi adanya patahan dangkal dengan jenis patahan normal. Terdapat potensi likuifaksi pada daerah yang memiliki akuifer dengan lapisan sedimen tipis di atasnya. Lokasi penelitian merupakan kawasan rawan bencana gempabumi level menengah, sehingga meningkatkan potensi terjadinya likuifaksi.
Bojonegoro and its surroundings have the youngest rock units in the form of alluvial deposits. The alluvial deposits consist of clay, silt, sand and gravel. Alluvial deposits are less stable deposits that are prone to ground movement. These deposits are not consolidated into solid rock. Due to its nature that has not been consolidated into solid rock, this causes alluvial deposits to become unstable. This deposit is very prone to soil movement. Ground movement can be in the form of land shifts or liquefaction. Liquefaction can occur if the lithology of the alluvial deposits is saturated with water or aquifers. The second object studied is the fracture structure. The existence of shallow faults in alluvial deposits can increase the potential risk of liquefaction or soil movement. The existence of faults needs to be a concern if it is intended for infrastructure development. Information about the depth of hard rock also needs to be considered for infrastructure development. Hard rock can be seen from the SPT value and the type of lithology. This study correlates geoelectrical data and drilling data to determine the resistivity value of the lithology of clay, silt, sand, gravel, sandstone, limestone, igneous rock and aquifer. The study area has alluvial deposits with a thickness of 10 – 45 m, and shallow faults with normal fault types have been identified. There is potential for liquefaction in areas that have aquifers with a thin layer of sediment above them. The research location is an area prone to medium-level earthquakes, thereby increasing the potential for liquefaction."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library