Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aida Faiz Mutiara Sari
Abstrak :
Kecamatan Duren Sawit merupakan kecamatan yang memiliki kasus positif virus COVID-19 terbanyak dan terhitung sampai saat ini. Hal ini menjadikan penduduk yang tinggal di dalamnya perlu memperhatikan pergerakannya ketika beraktivitas di luar tempat tinggalnya, termasuk dalam kegiatan berbelanja kebutuhan pangan. Dalam memilih lokasi belanja kebutuhan pangannya, penduduk memiliki pilihan tersendiri termasuk yang berkaitan dengan pencegahan penularan virus COVID-19 yang masih mewabah. Penetapan pilihan tersebut merupakan proses pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi konsumen dalam menghadapi pandemi COVID-19 sebagai hambatan dalam pemilihan lokasi belanja kebutuhan pangan berdasarkan karakteristik konsumennya, dan menganalisis perilaku keruangan yang terbentuk ketika berbelanja di lokasi belanja pilihannya tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan observasi lapangan dan wawancara mendalam melalui teknik purposive sampling. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa preferensi konsumen berdasarkan karakteristik dan motivasinya, cenderung untuk memilih pasar tradisional sebagai lokasi belanja kebutuhan pangan sayur dan buah karena seringnya konsumen berbelanja di lokasi belanja pilihannya tersebut. Serta perilaku keruangan yang terbentuk dalam menghadapi ancaman terpaparnya virus COVID-19 yang mewabah dalam kegiatan berbelanja di lokasi belanja pilihannya tersebut antara lain adalah dengan berbelanja di bagian luar pasar, berbelanja dengan durasi waktu yang lebih cepat dari biasanya, dan berbelanja di waktu-waktu tertentu yang mereka anggap tidak ramai oleh pengunjung. ......Duren Sawit District is a district that has the most positive cases of the COVID-19 virus and has been counted to date. This makes the residents who live there need to pay attention to their movements when doing activities outside their house, including shopping for food needs. In choosing locations for their food needs, residents have their own choices, including those related to preventing the spread of the COVID-19 virus. Determining the choice is a decision-making process. This study aims to determine consumer preferences in dealing with the COVID-19 pandemic as a barrier in choosing location for food needs based on consumer characteristics, and to analyze the spatial behavior that is formed when shopping at their preferred shopping locations. This study used qualitative methods with field observations and in-depth interviews through purposive sampling techniques. The results of this study explain that consumer preferences based on their characteristics and motivation tend to choose traditional markets as the location for shopping for their vegetable and fruit food needs because consumers often shop at their preferred shopping locations. As well as spatial behavior that is formed in facing the threat of exposure to the COVID-19 virus in shopping activities at the shopping location that chosen before, there are including shopping outside the market, shopping with a shorter time than usual, and shopping at certain times that they consider not crowded with visitors.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifkah Novaliana Dewi
Abstrak :
Dewasa ini, kopi menjadi minuman populer tidak hanya dikalangan orang tua melainkan anak muda. Melalui kepopuleran tersebut, semakin banyak pengusaha bisnis kopi yang mendirikan Kafe. Memasuki awal tahun 2022, kasus pandemi COVID-19 kembali meningkat dengan adanya virus varian baru “Omicron”. Dampak virus varian ini cukup ringan dibandingkan varian sebelumnya, sehingga masyarakat lebih memberanikan diri untuk keluar rumah. Hal tersebut membentuk perilaku keruangan konsumen kafe yang berbeda dibandingkan saat varian delta. Kelurahan Caturtunggal yang berada di Kabupaten Sleman dijadikan sebagai wilayah penelitian dengan mempertimbangkan banyaknya lokasi perguruan tinggi. Kedekatan dengan perguruan tinggi dijadikan pertimbangan sebagai lokasi yang tepat untuk membangun bisnis kafe. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis preferensi konsumen dalam memilih kafe serta menganalisis perilaku konsumen dalam kafe pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan observasi melalui teknik place-centered mapping dan wawancara melalui teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menjelaskan produk yang ditawarkan beserta suasana kafe mempengaruhi preferensi konsumen. Kafe sering dijadikan sebagai working space oleh konsumen terutama di ruang indoor kafe. Meskipun penularan virus lebih besar di ruang indoor, konsumen tetap mematuhi protokol kesehatan dan cenderung menempati area yang sepi. Pemilihan tempat duduk konsumen membentuk pola dimana konsumen cenderung memilih pojok kafe sebagai tempat favorit untuk ditempati. ......Nowadays, coffee has become a popular drink not only among parents but also young people. Through this popularity, there’s more coffee business entrepreneurs are establishing cafes. Entering the beginning of 2022, cases of the COVID-19 pandemic have increased again with the presence of a new variant of the virus "Omicron". The impact of this variant virus is quite mild compared to the previous variant, so that people are more courageous to leave the house. This forms a different spatial behavior of cafe consumers compared to the delta variant. Caturtunggal Village which is located in Sleman Regency is used as a research area by considering the many locations of universities. The proximity to universities is taken into consideration as the right location to build a cafe business. The purpose of this study is to analyze consumer preferences in choosing cafes and analyze consumer behavior in café during the COVID-19 pandemic. This study uses a qualitative method by taking observation data through a place-centered mapping technique and interviews through a purposive sampling technique. The results of this study explain the products offered along with the cafe atmosphere affect consumer preferences. The cafe is often used as a working space by consumers, especially in the cafe's indoor space. Although the transmission of the virus is greater in indoor spaces, consumers still adhere to health protocols and tend to occupy quiet areas. The selection of consumer seats forms a pattern where consumers tend to choose the corner of the cafe as a favorite place to be occupied.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sindi Lovania Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Wisata ziarah adalah jenis wisata yang dikaitkan dengan kegitan keagamaan. Wisata ini dilakukan baik perseorangan maupun rombongan untuk berkunjung ke tempat-tempat suci, makam-makam orang suci atau makam pemuka agama yang diagungkan. Provinsi Banten merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan tingkat pariwisata ziarah yang tinggi. Salah satu kota yang memiliki makam-makam kesultanan Banten adalah Kota Serang. Penelitian ini menganalisis bagaimana karakateristik lokasi objek wisata ziarah dan bagaimana perilaku keruangan pengunjung dalam mengunjungi objek. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan cara studi literatur, survei lapangan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik lokasi objek wisata ziarah di kota Serang terbagi menjadi dua kategori, yaitu kategori 1 dan kategori 2. Perilaku pengunjung yang mencerminkan perbuatan ziarah cenderung mengunjungi objek wisata kategori 2 dengan motivasi ziarah serta beraktivitas lebih lama di kawasan utama. Perilaku pengunjung yang tidak mencerminkan perbuatan ziarah cenderung mengunjungi objek wisata kategori 1 dengan motivasi non ziarah serta beraktivitas lebih lama pada kawasan pendukung. Pola pergerakan perjalanan pengunjung yang ziarah akan menggabungkan beberapa objek wisata ziarah dalam satu kali perjalanan ke beberapa tempat multi purpose trip dan juga menggabungkan dengan objek non wisata combine purpose trip . Pengunjung yang non ziarah hanya mengunjungi satu objek wisata ziarah single purpose trip.
ABSTRACT
Pilgrimage tourism is a type of tourism that is associated with religious activities. This tourism is done individually or entourage to visit holy places, the graves of saints or famous people and the exalted leader. Banten province is one of many provinces in Indonesia with high pilgrimage tourism levels. One of the cities that has the grave of the Sultan of Banten is Serang. This research analyzes how the characteristic location of pilgrimage tourism object and how the spatial behavior of visitors in visiting objects. The method of this research used qualitative methods with literature study, field survey, depth interview and documentation. The results showed that visitor behavior that reflects the act of pilgrimage tends to visit pilgrimage tourism object in category 2 with pilgrimage motivation and longer activities in the main area. Visitor behavior that does not reflect the act of pilgrimage tends to visit pilgrimage tourism object in category 1 with non pilgrimage motivation and longer activities in the supporting area. The movement pattern of visitor with pilgrim motivation will visit several pilgrimage objects multi purpose trip and also combine with a non pilgrimage object combine purpose trip . Non pilgrim visitors only visit one pilgrimage object single purpose trip.
2017
S68901
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seruni Arifah Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Pengentasan pemukiman kumuh sedang marak dilakukan oleh pemerintah melalui perelokasian pemukiman yang berada pada kawasan kumuh dan illegal ke rumah susun sederhana sewa, salah satunya ialah Rusunawa Pulogebang. Perubahan jenis hunian dari hunian horizontal ke hunian vertikal menyebabkan adanya perubahan perilaku pada penghuni Rusunawa Pulogebang, salah satunya ialah perilaku belanja. Perilaku belanja dapat dipengaruhi oleh faktor pribadi, faktor sosial dan tingkat kedekatan penghuni dengan masyarakat sekitar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan geografi humanistik sebagai landasannya. Analisis dilakukan dengan menggunakan teori perilaku keruangan yang dikaitkan dengan teori jarak sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari kedua faktor yang mempengaruhi perilaku belanja, faktor pribadi lebih mempengaruhi perilaku belanja. Sementara tingkat kedekatan mempengaruhi jarak sosial yang dimiliki penghuni. Jarak sosial tersebut berpengaruh terhadap perjalanan yang dilakukan penghuni saat berbelanja. Terdapat tiga skala sosial yang terbentuk yang jika diurutkan dari terdekat hingga terjauh yaitu sebagai keluarga, sebagai tetangga dan sebagai kenalan. Semakin jauh jarak sosial yang terbentuk, maka semakin bervariasi tipe belanja dan semakin jauh perjalanan belanja yang terbentuk pada pola perilaku belanja penghuni Rusunawa Pulogebang.
ABSTRACT
Alleviation of slum dwellings is being carried out by the government through relocation of settlements located in slums and illegal locations to apartments, one of which is the Rusunawa Pulogebang. Changes in the type of horizontal dwelling to vertical dwelling causes behavioral changes on Rusunawa Pulogebangs residents, especially on shopping behavior. Shopping behavior can be influenced by personal factors, social factors and social nearness of residents towards the surrounding. This qualitative research is conducted by using humanity geography approaches. The analysis is conducted using spatial behavior theory that is related with social distance theory. The results show that from two factors that influence shopping behavior, personal factor gives more influence to shopping behavior. On the other hand, social nearness effects social distance owned by residents. Social distance affects the trips that residents make when shopping. There are three social distance scales formed which, if sorted from the nearest to the furtherst, is as family, as neighbors, and as acquaintances. The furthest social distance that is formed, the more varied types of shopping and the further shopping trip that is formed on shopping behavior patterns of Rusunawa Pulogebangs residents.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Farhan
Abstrak :
Saat ini, manusia semakin mudah mendapatkan informasi yang diinginkannya. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui internet. Berdasarkan data yang ada, dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang dapat mengakses e-book melalui internet. Akan tetapi, penjualan e-book di Indonesia masih belum tinggi dikarenakan selera masyarakat Indonesia dalam memilih bentuk buku. Hal tersebut menyebabkan masyarakat Indonesia lebih memilih membaca buku di perpustakaan atau toko buku. Dengan demikian, toko buku harus memilih lokasi yang dianggapnya strategis. Salah satu lokasi yang dipilih oleh toko buku yaitu di dalam mal. Wilayah penelitian ini yaitu TMbookstore di dalam Depok Town Square dan Gunung Agung di dalam Margocity. Metode penelitian ini yaitu metode kualitatif. Metode pemilihan informan yang digunakan yaitu metode accidental sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, pengunduhan data spasial, dan studi literatur. Metode pengolahan data yang digunakan yaitu pengolahan data spasial dan pengolahan data kualitatif. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis spasial dan analisis kualitatif. Pendekatan yang digunakan untuk menghasilkan kesimpulan penelitian yaitu penalaran induktif. Kesimpulan penelitian ini yaitu karakteristik tempat toko buku memiliki persamaan dan perbedaan satu sama lain serta memengaruhi pola perilaku keruangan pengunjung toko buku. Pola perilaku keruangan pengunjung toko buku juga dipengaruhi oleh karakteristik demografisnya.
Nowadays, it is easier for humans to get the information they want. This information can be obtained via the internet. Based on existing data, it can be said that Indonesia is a country that can access e-books via the internet. However, e-book sales in Indonesia are still not high due to the taste of the Indonesian people in choosing the form of a book. This causes Indonesian people to prefer reading books in libraries or bookstores. Thus, the bookstore must choose a location that it considers strategic. One of the locations chosen by the bookstore is inside the mall. The research areas are TMbookstore in Depok Town Square and Mount Agung in Margocity. This research method is a qualitative method. The method of selecting informants used is the accidental sampling method. The data collection methods used were observation, interview, documentation, spatial data download, and literature study. The data processing method used is spatial data processing and qualitative data processing. The data analysis method used is spatial analysis and qualitative analysis. The approach used to produce research conclusions is inductive reasoning. The conclusion of this study is that the characteristics of the bookstore places have similarities and differences from one another and affect the spatial behavior patterns of bookstore visitors. The spatial behavior pattern of bookstore visitors is also influenced by their demographic characteristics.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wafa Fauzia
Abstrak :
Dengan tingkat kemacetan mencapai 53%, membuat masyarakat DKI Jakarta membutuhkan moda transportasi alternatif untuk meminimalisir waktu tempuh. Dengan menggabungkan perkembangan teknologi informasi dan konsep ojek, maka lahirlah transportasi alternatif yaitu ojek daring. Konsep ojek daring yang menggunakan bantuan teknologi dalam memilih penumpang serta hingga rute perjalanan yang dilalui, membuat pengemudi ojek daring tidak bergantung pada pengetahuan ruang pribadi dan memiliki ruang yang tidak terbatas. Hal ini membuat teritorialitas sebagai strategi spasial untuk mempengaruhi, mengontrol dengan bentuk tingkah laku spasial antara individu dengan lingkungannya lebih kompleks. Sehingga fokus penelitian ini difokuskan pada pengemudi ojek daring dalam bagaimana membangun, membentuk serta mengontrol teritorialitas dan bagaimana faktor teknologi informasi spasial dari perusahaan ojek daring mempengaruhinya. Penelitian ini dilakukan di Jalan Pancawarga I, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif spasial yang digunakan untuk menjelaskan pola teritorialitas pengemudi ojek daring. Pada penelitian ini ditemukan bahwa pola teritorilitas pengemudi ojek daring di Jalan Pancawarga I memiliki pola kontinuitas. Dengan daya kenal lingkungan pengemudi sangat mempengaruhi pola teritorialitas. Pada daya kenal lingkungan yang kuat memiliki pola teritorialitas dengan tingkat kontinuitas yang tinggi. Sedangkan daya kenal lingkungan lemah memiliki pola kontinuitas yang lemah. Faktor teknologi informasi spasial mempengaruhi pola teritorialitas pengemudi ojek daring dalam mengontrol serta mempertahankan teritorinya berdasarkan ciri-ciri pelayanan yang dilakukan oleh pengemudi. ......With a congestion level reaching 53%, the people of DKI Jakarta need alternative modes of transportation to minimize travel time. By combining the development of information technology and the concept of motorcycle taxis, an alternative transportation was born, namely online motorcycle taxis. The concept of online motorcycle taxis, which uses technical assistance in selecting passengers as well as the route they travel, makes online motorcycle taxi drivers not dependent on their environment knowledge and have unlimited space. This makes territoriality a more complex spatial strategy to influence and control the form of spatial behavior between individuals and their environment. So the focus of this research is focused on online motorcycle taxi drivers in how to build, shape and control territoriality and how the factors of spatial information technology from online motorcycle taxi companies influence it. This research was conducted at Pancawarga I Street, Cipinang Besar Selatan Sub-district, East Jakarta. By using a spatial descriptive qualitative method that is used to explain the territorial patterns of online motorcycle taxi drivers. In this study it was found that the territorial pattern of online motorcycle taxi drivers on Pancawarga I Street has a pattern of continuity. The driver’s environmental knowledge greatly influences territorial patterns. With a strong environmental knowledge, it has a territorial pattern with a high degree of continuity. Meanwhile, low environmental knowledge has a low pattern of continuity. The spatial information technology factor affects the territorial patterns of online motorcycle taxi drivers in controlling and maintaining their territory based on the characteristics of the services done by the driver.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aurel Hewy Sabita
Abstrak :
Selama era post pandemi, banyak aktivitas yang kembali normal. Banyak remaja sering melakukan hangout sebagai sarana untuk berkumpul dengan teman. Kehadiran Kumulo Creative Compound dan The Lapan Square menyediakan one-stop hangout place. Remaja memilih tempat hangout berdasarkan preferensi atau pilihan pribadi. Proses pemilihan space melibatkan berbagai aspek psikologi seperti motivasi, intensi pribadi, emosi serta intelektual. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pola Pemilihan Lokasi Kumulo Creative Compound dan The Lapan Square Sebagai Tempat Hangout Remaja Di Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan studi literatur menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian membuktikan bahwa pemilihan lokasi Kumulo Creative Compound dan The Lapan Square sebagai tempat hangout remaja di Kota Tangerang Selatan sangat mempengaruhi dalam keberhasilan pemenuhan kebutuhan hangout remaja di Kota Tangerang Selatan. Secara umum pemilihan lokasi dari pengunjung Kumulo Creative Compound dan The Lapan Square di Kota Tangerang Selatan ditentukan oleh karakteristik responden melalui usia, jenis kelamin, status pekerjaan, pendidikan terakhir dan domisili tempat tinggal menjadi pola awal menetapkan keputusan lokasi hangout yang dituju, karakteristik perjalanan melalui perilaku konsumen dan karakteristik lokasi hangout melalui perilaku keruangan(site dan situation). Pemilihan lokasi Kumulo Creative Compound dan The Lapan Square dapat juga dilihat dari leisure motivation yang lebih termotivasi kepada hubungan social yaitu kebutuhan seseorang akan persahabatan dan hubungan interpersonal khususnya dalam interaksi dengan orang lain dan pengembangan persahabatan yang diikuti dengan motivasi competence mastery seseorang dalam bersaing dengan kemampuan personal terhadap orang lain dan memotivasi intellectual seseorang dalam membantu memperluas minat atau belajar tentang hal-hal lain di sekitarnya, sedangkan berkaitan dengan stimulus avoidance lokasi hangout masih belum menyentuh motivasi seseorang untuk dapat merasakan rileks secara mental atau belum dapat menghilangkan stress dan ketegangan individu yang datang ke lokasi hangout tersebut. ......During the post-pandemic era, many activities have returned to normal. Many teenagers often hang out as a means to gather with friends. The presence of a Kumulo Creative Compound and The Lapan Square in providing one-stop hangout place. Teenagers choose hangout places based on personal preferences or choices. The space selection process involves various aspects of psychology such as motivation, personal intentions, emotions, and intellect. This study aims to analyze the Location Selection Pattern of Kumulo Creative Compound and The Lapan Square as a Teenage Hangout Place in South Tangerang City. This research uses quantitative methods with literature studies using descriptive analysis. The results of the study prove that the location selection of Kumulo Creative Compound and The Lapan Square as a teen hangout place in South Tangerang City greatly influences the success of fulfilling the hangout needs of teenagers in South Tangerang City. In general, the location selection of visitors to Kumulo Creative Compound and The Lapan Square in South Tangerang City is determined by the characteristics of visitors through age, gender, employment status, latest education, and domicile of residence is the initial pattern in determining the intended hangout location decision, travel characteristics through consumer behavior and location characteristics through spatial behavior (site and situation). The selection of Kumulo Creative Compound and The Lapan Square locations can also be seen from leisure motivation which is more motivated by social relationships, namely a person's need for friendship and interpersonal relationships, especially in interactions with others and the development of friendships followed by a person's competence mastery motivation in competing with personal abilities against others and motivating a person's intellectual in helping to broaden interests or learn about other things around him, while concerning stimulus avoidance, hangout locations still do not touch a person's motivation to be able to feel mentally relaxed or not be able to relieve stress and tension of individuals who come to the hangout location.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library