Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imron Fachruroji
Abstrak :
Perilaku korosi logam Pb murni di dalam larutan H2SO4 dengan penambahan variasi PbNO3 dikarakterisasi pada penelitian ini. Metode linear sweep voltammetry (LSV) menunjukkan proses selama elektrolisis di dalam larutan 0,5 M H2SO4. Dengan adanya penambahan PbNO3 ternyata mampu meningkatkan ketahanan korosif dari logam timbal murni. Sehingga dapat menyiratkan bahwa terjadi penekanan pelarutan logam dan reduksi oksigen. Dari analisis X-ray difrractometer (XRD) mengungkapkan adanya perbedaan fasa setelah proses elektrolisis, dimana pembentukan PbSO4 yang relatif tinggi akan mempengaruhi ketahanan korosi dari logam timbal. Untuk mengevaluasi morfologi permukaan logam timbal dilakukan dengan teknik scanning electron microscope (SEM). Analisis permukaan menunjukkan bahwa sampel dengan kandungan PbSO4 berlebih akan mengalami tingkat kekasaran yang cukup parah. ......The pure Pb metal corrosion behavior in H2SO4 solution added with PbNO3 was characterized in this study. The linear sweep voltammetry (LSV) method demonstrated the electrolysis process in a 0,5 M H2SO4 solution. The PbNO3 addition improved the corrosive resistance of pure lead metal. Therefore, it indicates that metal solubility suppression and oxygen reduction occurred. The X-ray diffractometer (XRD) analysis revealed phase differences post-electrolysis, where relatively high PbSO4 production will affect the corrosion resistance of the lead metal. The scanning electron microscope (SEM) technique was employed to evaluate the lead metal surface morphology. The surface analysis showed that samples with excessive PbSO4 concentration experienced severe roughness levels.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faris Rizky Febrianto
Abstrak :
Bagian perpipaan dan heat exchanger yang rentan terjadi korosi pada kapal membutuhkan material yang memiliki kualitas tinggi dengan biaya yang efisien. Alternatif material seperti bimetal yang menggabungkan aluminium dan tembaga menawarkan potensi besar karena sifat mekanis dan kimianya yang unggul, dengan kombinasi berupa sifat ringan dan harganya yang murah dari aluminium serta ketahanan korosi dan konduktivitas tinggi dari tembaga juga bisa dimanfaatkan sebagai komponen kelistrikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perilaku korosi dan karakteristik material bimetal Al-Cu yang terpapar korosi air laut melalui pengujian eksperimental dan pemodelan numerik. Eksperimen perendaman dilakukan untuk mengukur laju korosi, analisis morfologi permukaan menggunakan SEM-EDX, dan uji tarik untuk menilai kekuatan tarik spesimen terkorosi. Simulasi numerik melibatkan pembuatan model 3D spesimen terkorosi menggunakan 3D Laser Scan dan perangkat lunak SolidWorks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju korosi bervariasi tergantung pada ukuran spesimen dan durasi perendaman, dengan laju korosi menurun seiring waktu perendaman. ......Piping and heat exchanger sections on ships that are prone to corrosion require high-quality materials that are cost-efficient. Alternative materials such as bimetals, which combine aluminium and copper, offer great potential due to their superior mechanical and chemical properties, including the lightweight and low-cost nature of aluminium and the corrosion resistance and high conductivity of copper. These properties can also be utilized in electrical components. This study aims to examine the corrosion behaviour and characteristics of Al-Cu bimetal exposed to seawater corrosion through experimental testing and numerical modelling. Immersion experiments were conducted to measure the corrosion rate, surface morphology analysis using SEM-EDX, and tensile tests to assess the tensile strength of corroded specimens. Numerical simulations involved creating 3D models of corroded specimens using 3D Laser Scan and SolidWorks software. The results show that the corrosion rate varies depending on the size of the specimen and the duration of immersion, with the corrosion rate decreasing over time.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Burhan Ramadhan
Abstrak :
Dilakukan studi tentang ketahanan korosi baja tahan karat austenitik seri 304L pada berbagai konsentrasi larutan NaCl. Percobaan dilakukan dengan metode electrochemical impedance spectroscopy EIS pada temperatur ruang yang bertujuan untuk mengevaluasi mekanisme korosi sampel berdasarkan tahanan polarisasi dan impedansi kapasitansinya.Percobaan dilakukan dalam berbagai konsentrasi larutan NaCl, yaitu 1 , 2 , 3.5 , 4 and 5 w.t. Hasil percobaan, yang direpresentasikan dengan grafik Nyquist dan rangkaian listrik ekuivalen, menunjukkan bahwa besarnya impedansi sampel, yang mana menunjukkan ketahanan korosinya, dipengaruhi oleh konsentrasi larutan NaCl. Besarnya nilai impedansi baja tahan karat 304L dari yang paling tinggi ke yang paling rendah berada pada larutan NaCl dengan konsentrasi: 1 , 2 , 5 , 4 , 3.5 w.t NaCl. Telah diamati bahwa ketahanan korosi terendah dari sampel berada pada larutan NaCl konsentrasi 3.5 w.t NaCl, yang mana serupa dengan air laut pada umumnya. Hal ini terjadi karena kelarutan optimimum dari oksigen terlarut terjadi pada larutan NaCl konsentrasi 3.5 w.t.NaCl. Kata kunci : Baja tahan karat 304L, Perilaku Korosi, Ketahanan Korosi, pengaruh konsentrasi NaCl, electrochemical impedance spectroscopy. ......Corrosion behavior of austenitic stainless steel 304L type in various concentrations of aqueous sodium chloride solutions was investigated. Experimental testing method was carried out by using electrochemical impedance spectroscopy EIS at room temperature 27oC to evaluate the change of corrosion mechanism based on its polarization resistance and capacitive impedance.Aqueous sodium chloride solutions were prepared with various concentration i.e. 1 , 2 , 3.5 , 4 and 5 w.t. The testing results which were represented by Nyquist graphs and electrochemical equivalent circuits showed that the impedance magnitudes of austenitic stainless steel which indicated its corrosion resistance were influenced by sodium chloride concentrations. Rank of impedance magnitude of SS 304L at various chloride concentrations from the highest to the lowest were 1 , 2 , 5 , 4 , 3,5 w.t NaCl consecutively. It was observed that the lowest corrosion resistance of alloys was at 3,5 w.t NaCl which was similar to typical seawater solution. This was caused by the presence of maximum dissolved oxygen solubility.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67983
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library