Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sumarsono
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996
301.095 981 SUM p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rasmi Retnaningtyas
Abstrak :
The growing of mass media recently is not balanced with the quality of the news they make. Much of the news is very bombastic, vulgar, and sometime full of sensation. At the same time, mass aggressive behavior increase everywhere. Based on that fenomena, the writer is interested to do research on the ?Impact of mass media violence news to mass aggressive behavior". Explaining the research fenomena, the writer uses the anomie theory by Emile Durkheim, the social learning theory by EH. Sutherland, and the crime of imitation model theory. The writer also uses thc sub culture of violence theory to explain the growing of aggressive behavior is part of sub culture of violence. This research uses qualitative method to gape many factors which cause mass aggressive behavior at Kelurahan Palmeriam, Matraman, East Jakarta. Collecting the primary data is done by indepth interview with '20 inforrnan that was chosen intentionally. This research proves that violence news influences mass aggressive behavior. The impact ol` mass media consisl'ol` at least two factors. Firstly, shaping attitude and opinion about violence behavior. Secondly, giving information about weapon models to do violence. Mass aggressive behavior is also influenced by environment, peer group, and family. Therefore, mass media should present news violence with conflict resolution angle. Environment planning. Family role, choosing liicnds are thc other factors that should be taken care to decrease mass aggressive behavior.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T6068
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nilla Avianty
Abstrak :
ABSTRAK
Visi pcmbangunan kesehatan di Kota Bandung adalah tercapainya Kclurahan Sehat tahun 2005, Kecamatan Sehat 2006 clan Bandlmg Sehat 2007. Dalam kenyataannya hingga tahun 2005, cakupan rumah tangga sehat masih l4,14% sehingga pencapaian kelurahan kelurahan sehat hanya sebanyak 6,46% di Kota Bandung. Permasalahannya antara lain karena perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bcrsih dan sehat. Pcnelitian Lentang penyebab rendahnya cakupan kelumhan sehat yang dihubungkan dengan faktor-faktor yang mcnyebabkan terbentuknya perilaku kesehatan masyarakat, selarna ini belum pemah dilakukan. Pcnelitian ini menggunakan rancangan suvei (cross sectional), dengan sampel sebanyak 192 rumah tangga yang terpilih secara random berdasarkan metode klaster. Unit analisisnya adalah ibu rumah tangga dengan kriteria inklusi mempmmyai anak usia 6 bulan - 5 tahun dan bersedia ikut penelitian. ' ' Hasil uji univaniat menunjukkan bahwa gambaran perilaku masyarakat yang sudah baik scbesar 64,6% dan kumng baik 35,4%. Hasil uji bivariat menunjukkan faktor predisposisi yang berhubungan bennakna adalah pendidikan, status ekonomi, pcngetahuan dan sikap; Faktor pemungkin yang berhubungan berrnakna adalah kctersediaan fasilitas kesehatan, ketcrscdiaan biaya kesehatan dan komitmen terhadap kesehatan; Faktor pcnguat yang berhubungan bermakna adalah dukungan pctugas puskesmas dan dukungan forum masyarakat. Sikap ibu merupakan variabel yang paling dominan pada komposit indikator perilaku masyarakat dalam mewujudkan kelurahan schat. Adapun pendidikan; status ekonomi; pengetahuan; sikap; dukungan petugas puskesmas; dukungan forum masyarakat merupakan variabcl yang paling dominan berhubungan dengan masing- masing indikator dari perilaku masyarakat dalam mewujudkan kelurahan sehat. Mengacu pada kcsimpulan tersebut, penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1) Mcningkatkan Advokasi kepada pemerintah legislatif, donor agency, LSM, PT, organisasi masyarakat untuk dukungan kebijakan dan alokasi anggaran; 2) Menjalin kemitraan dengan mitra potensial untuk mengatasi masalah bidang kesehatan seperli LSM dan media massa; 3) Melalcukan standarisasi ketenagaan promosi keseharan; 4) Melakukan evaluasi perilaku sehat masyarakat melalui kegiatan pembinaan rutin dan peningkatan sistem pencatatan dan pelaporan.
ABSTRACT
The vision of healthy development in Bandung 2006 is to achieve Healthy Sub District 2005, Healthy District 2006, and Healthy Bandung 2007. In reality, until 2005, only achieving of scope of healthy homes about l4,l4% and 6,46% healthy sub district in Bandung. This problem is caused by the behaviour of community with less supporting for health and neat life pattern. The research about the motive of low achieving healthy sub district that is related with factors of behaviour that contribute to perform community health behaviour, during this time is never done. This research uses survey planning (cross sectional), with mother sample having child have age 6 months - 5 years counted 192 homes in selected sub district by cluster sampling methode. U The results of univariate test indicates that the portrayal of health community behaviour about 64,6% and 35,4% of community less supporting for health and neat life pattern. The results of bivariatc tests indicates that predisposing factors which significantly related are education, economic status, knowledge and attitude; Enabling factors significantly related are availability of health facilities, availability of health cost and commitment to health; Reinforing factors which significantly related are public health centre officer support and public forum support. Mother attitude represent dominant factor is significantly relation with composit community behaviour indicator in order to achieve healthy sub district. Education; economic status; knowledge; attitude; public health centre ofiicer support; public fomm support represent dominant factor is signilicantly relation with each community behaviour indicator in order to achieve healthy sub district. As according to the conclusion, writer raise some the following suggestion 1 1) Increasing advocacy to legistlatif government, agency donor, public independent agency, education institute and public origanization for health administrative and budget support; 2) Building partnership with potential partner such as public independent agency and mass media to influence a health problem; 3) Standarization for health promotion officer; 4) Evaluating community health behaviour through monitoring, reporting and recording system.
2007
T34587
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Nurul Fathia
Abstrak :
Pertumbuhan penduduk Indonesia yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya membuat tingkat konsumsi akan kemasan plastik juga meningkat. Sayangnya, konsumsi yang besar terhadap kemasan plastik ini meninggalkan konsekuensi berupa limbah yang tidak terkendali yang memberikan dampak bagi ekosistem maupun manusianya sendiri. Timbulan sampah plastik berlebihan dapat dikatakan sebagai akibat dari perilaku masyarakat. Menganalisis perilaku masyarakat dalam menggunakan dan membuang kemasan plastik adalah langkah penting menuju pengembangan sistem manajemen sampah plastik di masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap perilaku masyarakat dalam menggunakan kemasan plastik dan memilah sampahnya, serta menggambarkan hubungan antara faktor-faktor yang menjadi alasan dalam membentuk perilaku tersebut. Penelitian dilakukan dengan berdasarkan pada Theory of Planned Behavior (TPB) dan pengolahan data dilakukan dengan metode Partial Least Square (PLS) dalam Structural Equation Modeling (SEM). Penelitian dilakukan dengan menggunakan survei yang disebar online. Responden pada penelitian didapatkan sebanyak 630 yang terbagi menjadi tiga generasi (x,y dan z) dan tersebar di Jabodetabek. Dari hasil penelitian diketahui beberapa hal, diantaranya faktor apa saja yang berpengaruh terhadap perilaku menggunakan kemasan plastik maupun memilah sampahnya, faktor apa yang memiliki peran paling besar dari setiap generasi, dan bagaimana perbandingan perilaku ramah lingkungan (menggunakan dan membuang kemasan plastik) masyarakat Indonesia dengan negara lain.  ......Indonesia’s population growth continues to increase every year, it makes the level of consumption of plastic packaging also increase. Unfortunately, this large consumption of plastic packaging by people leaves some consequences in the form of uncontrolled waste that impacts both the ecosystem and the people themselves. Excessive plastic waste can be done as a result of people’s behavior. Analyzing people’s behavior in using and disposing plastic packaging is an important step towards developing a plastic waste management system in the future. This study aims to conduct an analysis of people’s or consumer’s behavior in using plastic packaging and sorting out their plastic waste, as well as describing the relationship between the factors which are the reason in shaping such behavior. This study was conducted based on the Theory of Planned Behavior (TPB) and data processing was carried out using Partial Least Square (PLS) method in Structural Equation Modeling (SEM). This study was conducted using a survey distributed online. Number of respondents in the study obtained as many as 630 which are divided into three generations (x, y and z) and spread in Jabodetabek. From the results, we found several things, including what factors influence the behavior of using plastic packaging and sorting the waste, also what factors have the biggest role from each generation, and how the comparison of sustainability behavior (using and disposing plastic packaging) between Indonesia’s people and other countries. 
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Bencana longsor merupakan salah satu variabel dalam membentuk karakter,sifat dan perilaku masyarakat dalam mengembangkan sikap tanggap terhadap lingkungannya......
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Diyan Nur Rakhmah W.
Abstrak :
Pembangunan memunculkan dua eksternalitas, positif dan negatif, yaitu selain meningkatkan kualitas hidup kota juga menyebabkan alih fungsi Ruang Terbuka Hijau (RTH). Pemerintah Kota Bogor telah menerbitkan Rancangan Masterplan RTH Kota Bogor yang memetakan arah pengembangan RTH yang bertujuan meningkatkan daya dukung lingkungan kota. Dalam rancangan masterplan diidentifikasikan kondisi eksisting RTH Kota Bogor masih memenuhi luas minimal yang dipersyaratkan dalam aturan, namun jumlahnya mengalami penurunan dari waktu ke waktu karena mayoritas RTH dikuasai oleh masyarakat. Penelitian ini mengkaji bagaimana arah dan strategi pengembangan RTH Kota Bogor, serta potensi ketersediaan RTH di Kota Bogor apabila dilihat dari gambaran perilaku masyarakat. Perilaku masyarakat dianalisis melalui perilaku tertutup (covert behavior) dan perilaku terbuka (overt behavior). Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method (kualitatif dan kuantitatif). Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data primer maupun sekunder. Metode pengumpulan data penelitian berupa wawancara mendalam, pengamatan lapangan, analisis dokumen dan survey. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengembangan RTH Kota Bogor diarahkan untuk menyeimbangkan ruang terbangun, agar fungsi ekologis RTH dapat tetap terjaga. Perlu peningkatan sosialisasi dan fasilitasi oleh pemerintah untuk merangsang perilaku masyarakat untuk sadar menjaga ketersediaan RTH termasuk keterlibatan masyarakat dalam proses perumusan, kebijakan penataan RTH.
Development in Bogor Municipality makes two externalities, positive and negative. The positive side of development will improve the people's lives and the other hand, the negative impacts associated with urban environments. Government of Bogor Municipality has published draft Masterplan of Green Open Space in Bogor, which maps the development of green space that aims to increase the carrying capacity of the urban environment. In the draft master plan identified existing conditions RTH Bogor still in the minimum area required in the rules, but the number has decreased over time because the majority of green space owned by the community. The research is aimed to explore the direction and strategy of development of green open space in Bogor Municipality, and to know the potential availability of green open space when seen from the description of people?s behaviour. The behavior can analyzed through the covert behavior and overt behavior. This study used mixed method approach (qualitative and quantitative). Descriptive analysis was used to analyze primary and secondary data. Data collection methods used are in-depth interviews (in depth interviews), field observation, document analysis and survey. This study concluded that the development of green space Bogor City is directed to balance the built area and open spaces, so that the ecological functions of green space can be maintained. Public community are need an increased of socialization facilitation by the government to stimulate people's behavior to consciously maintain the availability of green space including community involvement in formulating, structuring policy RTH.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T30459
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Setyo Pambudi
Abstrak :
Berkurangnya fungsi Waduk Sengguruh karena erosi di hulu Sungai Brantas (kawasan sub DAS Lesti) menggangu perannya dalam pengendalian banjir, pasokan air untuk irigasi dan pasokan sebagian besar tenaga listrik tenaga air di Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pendugaan erosi, menganalisis keterkaitan faktor-faktor penyebabnya serta memberikan arahan konservasi berwawasan lingkungan. Metode penelitian menggunakan metode gabungan (mixed methods). Metode kuantitatif laju erosi dilakukan dengan perhitungan Modify Universal Soil Loss Equation yang didukung dengan tools SIG. Metode kualitatif dilaksanakan dengan kuisioner dan wawancara di kawasan sub DAS Lesti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju erosi terkini dalam setiap ha lahan (laju erosi rata-rata) di Sub DAS Lesti adalah 153,868 ton/ha/tahun (melebihi laju erosi yang dapat ditoleransi yaitu 30 ton/ha/tahun). Laju erosi di sub DAS Lesti selalu naik dalam 14 tahun terakhir. Dari 12 kecamatan di DAS Lesti, sebanyak 6 kecamatan diidentifikasi memiliki Tingkat Bahaya Erosi tinggi sehingga menjadi prioritas untuk ditangani, yaitu di Kecamatan Wajak, Tirtoyudo, Dampit, Sumbermanjing Wetan, Gedangan dan Bantur. Kecamatan Dampit, Kecamatan Turen dan Kecamatan Gondanglegi juga menghadapi masalah perilaku dan tekanan penduduk yang tinggi dibanding kecamatan lainnya. Penelitian juga menunjukkan ada keterkaitan antara erosi dengan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam bentuk tekanan penduduk dan pola penggunaan lahan. Arahan konservasi berwawasan lingkungan disarankan untuk difokuskan pada 6 kecamatan ini melalui penerapan konservasi tanah dan air. Hasil analisis spasial pada lokasi prioritas menyarankan tindakan konservasi berupa penegakan hukum atau penyuluhan, dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat melalui pemberian akses terhadap sumberdaya, pendidikan, dan pelatihan. ......The reduced function of the erosion of the Sengguruh Reservoir at the headwaters of the Brantas River (Lesti Subwatershed area) has disrupted its role in flood control, water supply for irrigation and the supply of most of the hydroelectric power in East Java Province. This study aims to estimate erosion, analyze the interrelation of the causal factors and provide environmental conservation direction.The research method uses mixed methods. The quantitative method of erosion rates is done by calculating Modify Universal Soil Loss Equation which is supported by GIS tools. The qualitative method was carried out with questionnaires and interviews in the Lesti Subwatershed area. The results showed that the current erosion rate in each hectare of land (average erosion rate) in the Lesti Subwatershed was 153,868 tons/ha/year (exceeding the tolerable erosion rate of 30 tons/ha/year). The rate of erosion in the Lesti Subwatershed has always increased in the last 14 years. Of the 12 Subdistricts in the Lesti Subwatershed, as many as 6 Subdistricts were identified as having high levels of Erosion Hazard so they were a priority to be addressed, namely in the Wajak, Tirtoyudo, Dampit, Sumbermanjing Wetan, Gedangan and Bantur Subdistricts. Dampit Subdistrict, Turen Subdistrict and Gondanglegi Subdistrict also face behavioral problems and high population pressure compared to other Subdistricts. Research also shows that there is a relationship between erosion and knowledge, attitude and community behavior in the form of population pressure and land use patterns. It is recommended that environmental directives for conservation be focused on these 6 Subdistricts through the application of vegetative soil and water conservation. The results of spatial analysis at this priority location also require conservation such as law enforcement or counseling, and community empowerment to increase the ability and independence of the community through providing access to resources, education, and training.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Ikhsan
Abstrak :
Luka bakar merupakan salah satu cedera yang banyak ditemukan di masyarakat dan masyarakat adalah orang yang pertama menemukan korban luka bakar. Ketika melakukan penanganan awal luka bakar masyarakat perlu mengetahui cara penanganan awal luka bakar yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan penanganan awal luka bakar dengan perilaku penanganan awal luka bakar oleh masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Instrumen yang digunakan disesuaikan dengan target pengetahuan yang ingin dicapai. Dalam pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dan berdasar atas kriteria inklusi yang sudah ditentukan. Uji statistik yang dilakukan menggunakan uji Chi Square dengan signifikasi (α < 0,050) menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan penanganan awal luka bakar dengan perilaku penanganan awal luka bakar oleh masyarakat (p = 0,017). Perilaku masyarakat akan tepat dalam melakukan penanganan awal luka bakar dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penanganan awal luka bakar melalui pelatihan atau edukasi yang dilakukan oleh fasilitas kesehatan. ......Burn injury are one of the most common injuries found in the community and the community was the first to find burn victims. When conducting burn first aid early management community need to know how to do it properly. The researche aims to identify the correlation between knowledge and behaviors of burn first aid early management in the community. This study used cross sectional design with 100 respondent. This instrument used are adjusted to the target of knowledge to be achieved. Simple random sampling is used by researchers in taking data. The statistical test using Chi Square with significance (α < 0,050) showed a significant correlation between knowledge of burn first aid and behaviors of burn first aid by the community (p = 0,017). Community behavior will be appropriate in the burn first aid treatment by increasing community knowledge about burn first aid through training or education conducted by health facilities.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangabean, Rinaldy
Abstrak :
ABSTRAK
Terjadinya pertumbuhan penduduk yang meningkat tajam setiap tahunnya telah menyebabkan munculnya kesenjangan antara kebutuhan tempat hunian dengan ketersediaan tempat hunian termasuk juga penyediaan prasarana dan sarana serta pelayanan umum. Kondisi ini menjadi masalah utama yang umum dialami oleh negara ndash; negara berkembang termasuk Indonesia. Masalah ndash; masalah yang muncul seperti sulitnya air bersih yang disebabkan oleh drainase yang buruk, dimana drainase sendiri yaitu suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu daerah, serta cara-cara penangggulangan akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut. Sanimas atau Sanitasi Berbasis Masyarakat menyediakan prasarana pembuangan air limbah bagi masyarakat di daerah perkotaan untuk menjawab masalah yang muncul. Pembangunan fasilitas Sanimas, menggunakan konsep pemberdayaan masyarakat agar masyarakat menjadi aktor utama dalam proses perencanaan, pembangunan, operasional dan pemeliharaan fasilitas sanitasi komunal. Konsep tersebut menggunakan prinsip - prinsip pembangunan pembuangan air limbah dan penyehatan lingkungan berbasis-masyarakat seperti: pilihan yang diinformasikan sebagai dasar dalam pendekatan tanggap kebutuhan, air merupakan properti sosial dan ekonomi, pembangunan berwawasan lingkungan, peran aktif masyarakat, serta penerapan prinsip pemulihan biaya. Perilaku masyarakat adalah rangkaian proses yang dilakukan baik secara sadar maupun tidak sadar dalam hidup manusia yang hasilnya terkait dengan pemilihan ataupun perubahan lokasi. Perilaku masyarakat berubah akibat adanya pembangunan teknologi atau bantuan sanitasi yang baru serta menciptakan perilaku yang bersifat sosial dimana kesiapan ndash; kesiapan masyarakat dalam menangani masalah tersebut bisa terlihat dari berfungsinya sanitasi berbasis masyarakat pada tiap lokasinya. Masalah tersebut disebabkan oleh perbedaan kualitas sosial yang berbeda tergantung karakteristik lokasi akibat dampak pembangunan tersebut. Perilaku masyarakat yang timbul dari perbedaan kualitas sosial dan perbedaan kualitas permukiman menghasilkan perilaku pembayaran dalam pembangunan sanimas atau instalasi air limbah. Perilaku masyarakat Kota Tebing Tinggi yang sebelumnya tidak terkena retribusi dalam pembuangan limbah dimana menimbulkan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode spasial dan metode skoring dalam analisis datanya. Metode ini diharapkan dapat menghasilkan penggambaran yang memperlihatkan perilaku pembayaran yang dipengaruhi oleh kualitas permukiman dan kualitas sosial.
ABSTRACT
Population growth that increase sharply every year has resulted in a gap between shelter needs and the availability of shelter as well as the provision of infrastructure and facilities and public services. This condition is a major problem commonly experienced by developing countries including Indonesia. Problems that arise such as the difficulty of clean water caused by poor drainage, where the drainage itself is a way of disposing of undesirable excess water in an area, as well as ways of dealing with the effects caused by the excess water. Sanimas or Community Based Sanitation provides wastewater disposal facilities for people in urban areas to address emerging issues. The construction of the Sanimas facility, using the concept of community empowerment, is the main actor in the planning, development, operation and maintenance of communal sanitation facilities. The concept uses the principles of the development of community based wastewater disposal and sanitation such as informed choices as a basis for responsiveness, water is a social and economic property, environmentally sound development, an active role of the community, and the application of cost recovery principles. Community behavior is a series of processes performed both consciously and unconsciously in human life whose results are related to the selection or location changes. Community behavior is changing as a result of new technological developments or sanitation aids and creating social behavior where community preparedness in handling the problem can be seen from the functioning of community based sanitation at each location. The problem is caused by different social qualities depending on the characteristics of the location due to the impact of the development. Community behavior arising from differences in social quality and differences in the quality of settlements results in payment behavior in the construction of sanimas or wastewater installations. The behavior of the people of Kota Tebing Tinggi who were not previously exposed to retribution in the waste disposal which caused problems to be investigated in this study. This research uses spatial method and scoring method in data analysis. This method is expected to result in portrayals showing payment behavior that is influenced by the quality of settlements and social quality.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku masyarakat pesisir dalam melestarikan ekosistem mangrove dan faktor - faktor yang mempengaruhinya....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>