Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Kartika Pramahesti
"
ABSTRAKPerkembangan finansial menjadi salah satu indikator yang berpengaruh dalam menganalisis konsumsi energi. Dampak ini memungkinkan positif atau negatif tergantung dengan pertumbuhan ekonomi berjalan secara efisien atau tidak. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dampak perkembangan finansial terhadap konsumsi energi secara tidak langsung melalui efek pertumbuhan eonomi di negara ASEAN 3 pada periode 1990 ndash; 2013. Dengan menggunakan sistem persamaan simultan, didapatkan bahwa dampak positif dan signifikan diperoleh dari pertumbuhan ekonomi terhadap konsumsi energi, harga energi memiliki dampak yang signifikan namun negatif terhadap konsumsi energi dan urbanisasi tidak signifikan berpengaruh terhadap konsumsi energi. Perkembangan finansial di sektor perbankan dan pasar saham memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap konsumsi energi melalui pertumbuhan ekonomi, besaran dampak dari sektor perbankan lebih kuat dibandingkan di sektor pasar saham. Analisis ini mendorong pembuat kebijakan untuk dapat mempertimbangkan sektor finansial dalam merencanakan kebijakan khususnya di sektor energi.
ABSTRACTFinancial development become one of the indicators in assessing affects in energy consumption. This effect may be either positive or negative whether economic growth occurs in an efficient manner or not. This research was done to investigate the impact of financial development on energy consumption through economic growth channel in ASEAN 3 over the 1990 ndash 2013 period. By employing simultaneously equation, this study finds the positive and significant impact of economic growth on energy consumption, the effect of energy prices over energy consumption is also significant but negative. Urbanization has no significantly effect over energy consumption. Financial development in banking and stock market sector positively and significantly affect energy consumption through economic growth channel, the impact from banking sector is more powerful than the stock market. This analysis encourages for policymakers to consider the impact of financial development in policy planning especially in the energy sector."
2017
T47300
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Owen
"Tulisan ini bertujuan untuk membuktikan nilai kebenaran apakah salah satu kekhawatiran Komunitas Integritas ASEAN bahwa perkembangan pada sektor finansial karena adanya Komunitas Ekonomi ASEAN terutama pada penggunaan produk perbankan dapat meningkatkan korupsi pejabat publik secara umum. Penulis melakukan pembaruan pada variabel sektor finansial dengan menggunakan indeks dan penelitian ini menggunakan data tingkat negara dari tahun 2002 hingga 2015. Model empiris menunjukkan bahwa perkembangan finansial pada sektor perbankan secara umum dapat menurunkan tingkat korupsi untuk ASEAN. Akan tetapi, variabel perkembangan finansial pada sektor perbankan tidak bisa dijadikan salah satu jalur yang efektif dalam mereduksi tingkat korupsi secara masif, mengingat peningkatan satu nilai indeks hanya dapat menurunkan 0,8 -2 dari tingkat korupsi. Variabel perkembangan finansial pada sektor perbankan juga relatif tidak efektif dalam menurunkan tingkat korupsi dibandingkan jalur lainnya seperti kualitas pejabat pemerintah secara umum dan stabilitas politik.
This paper aims to proof the validity on one of ASEAN Integrity Community rsquo s concern which if the increment in financial development especially in banking sector due to ASEAN Economic Community will increase corruption on public official level. The writer does a novelty by using an index in representing the financial development variable and the research uses data on country level between 2002 and 2015. In general, the empirical model shows that increment on financial development in banking sector will reduce the corruption level for ASEAN. However, financial development in banking sector could not be justified as an effective pathway in reducing corruption massively, remembering an increase by one absolute value of financial development index could only reduce corruption level by 0,8 2 . In addition, financial development in banking sector is relatively ineffective in reducing corruption level compared to other pathways such as improving public official performance in general and political stability."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Reyhan Novyandi
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Renewable Energy Consumption (REC), Financial Development (FD), dan Economic Growth (EG) dengan menggunakan Indonesia, Filipina, dan Malaysia sebagai negara yang akan diteliti. Energi terbarukan telah dianggap sebagai cara yang efektif untuk mengatasi pencemaran lingkungan di negara-negara tersebut. Studi sebelumnya menunjukkan kemajuan pengembangan sektor energi terbarukan tergantung pada pertumbuhan ekonomi dan pasar keuangan. Model Autoregressive Distributed Lag (ARDL) digunakan untuk menganalisis data panel antara tahun 1990-2020. Studi menunjukkan bahwa ada korelasi negatif antara EG dan REC dalam jangka pendek, tetapi positif dalam jangka panjang. Ada interaksi yang ditemukan antara FD dan REC. Hasil studi ini dapat memberikan insight untuk pemerintah agar mengembangkan kebijakan yang meningkatkan investasi di sektor energi terbarukan dengan memberikan keringanan pajak dan insentif keuangan. Pemerintah juga harus menetapkan dan menerapkan teknologi yang lebih hijau untuk perusahaan yang terdaftar dan fokus untuk meningkatkan penggunaan sumber energi terbarukan. Sektor keuangan dapat memfasilitasi perusahaan dan pelanggannya melalui penyediaan dana tingkat rendah untuk teknologi energi terbarukan.
The purpose of this study is to determine the relationship between Renewable Energy Consumption (REC), Financial Development (FD), and Economic Growth (EG) by using Indonesia, the Philippines, and Malaysia as case studies. Renewable energy has been considered as an effective way to solve environmental pollution in those countries. Previous studies has shown the progress of renewable energy sector development depends on economic and financial market growth. Autoregressive Distributed Lag (ARDL) model was used to analyze the panel data between 1990-2020. The study shows that there is a negative correlation between EG and REC on short-run, but positive in the long-run. However, there is interactions between FD and REC. That governments should develop policies which increase the investment in the renewable energy sector by giving the tax relief and financial incentive. Governments should also establish and implement greener technologies for listed firms and focus to increase the use of renewable energy sources. The financial sector may facilitate firms and customers through the provision of low rate funds for the latest energy efficient technologies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library